Pagi ini Yuni mau berangkat ke kampus mengemudikan sepeda motor milik ibunya,biasa Yuni sering menaiki taxi tapi karna keuangan mereka kurang baik saat ini,jadi Yuni ingin memakai motor saja biar lebih hemat.
"Kamu gak papa pake motor ?" Tanya Rena khawatir.
"Ngak papa kok Ma,Yuni bisa." Kata Yuni yakin.
"Mama khawatir loh,jarak nya lumayan jauh."
"Tenang aja,Yuni kan jago tinggal di gas in aja yang dalam,cusss meluncur." Kata Yuni tertawa.
"Cus2 pala mu,Mama ngak kamu ya kamu kebut2an dijalan,kalo Papa mu tau bisa mati Mama di kelek nya." Kata Rena tajam.
"Iya2,gampang mana uang saku aku ?" Pinta Yuni mengadahkan tangannya.
Rena merogoh saku celananya dan memberi uang 25 ribu kepada anak nya itu.
"Sementara segini dulu ya,Papa kamu belum gajian." Kata Rena lesu.
"Iya ngak papa,uang tabung aku ada kok." Kata Yuni menerima uang itu dengan lapang dada.
Rena tersenyum mengusap kepala anaknya.
"Ya udah,Yuni berangkat dulu ya." Pamit Yuni menyalami tangan Rena.
Gadis itu pun melaju menuju jalan raya.
Saat sampai dikampus,terlihat kampus itu sudah ramai.
"Yunnnn......." Teriak seorang wanita mendekati nya.
Yuni tersenyum dan melepaskan helm nya menaruh di motor.
"Iya Sin."
"Ada cwok ganteng banget,ayo ikut aku." Ajak Sindi menarik tangan Yuni.
Yuni yang bingung pun mengikuti langkah tergesa gesa gadis itu.
"Ini ada acara apa sih,kok rame banget ?" Tanya Yuni bingung.
"Kampus kita kedatangan salah satu pemilik saham dikampus ini." Kata Yuni semangat.
"Oh,biarin lah paling udah bapak2." Kata Yuni cuek.
"Ihhh meskipun bapak2 tapi ganteng banget loh,apalagi pria dewasa satunya,aduh wajah nya bikin aku kelepek2." Kata Sindi histeris.
Yuni tersenyum geli melihat sahabatnya itu.
"Yuk,kita lihat mereka sedang berkeliling dikampus kita." Ajak Sindi semangat.
Yuni hanya tersenyum mengangguk dan mengikuti langkah lebar gadis itu.
Bisik2 pun mulai terdengar memuji tamu tersebut.
"Mana sih aku ngak keliatan nih." Kesal Yuni.
"Aku juga sama nih,kayak nya kita harus banyak lompat tinggi deh." Kata Sindi lesu.
2 gadis itu pun melompat2,ingin melihat tamu yang dimaksud,banyak sekali mahasiswa yang bergerumun disana.
"Astaga ganteng banget sumpah,yang satunya Bule,yang satu lagi machoo ahhhh aku mau jadi istrinya." Kata seorang gadis disamping mereka.
"Iya,tapi aku denger2,yang bule itu udah nikah dan punya anak tapi ngak tau istri nya bule juga atau ngak." kata temannya lagi.
"Ngak papa,aku mau jadi istri keduanya,aku denger2 juga pria bule itu punya perusahaan besar di berbagai negara,dan orangnya dermawan banget suka membantu."
"Uhhhhhhhh aku maauuuuuuu,ngak papa jadi madunya."
"Aku mau sama temen nya itu aja,keren banget macho tegas gitu,terus tinggi ah,Abaaaanggg halalil adek dong." Kata teman mereka gesrek.
Yuni dan Sindi menggeleng tak percaya melihat gadis2 yang kegirangan itu.
"Uh,mana sih aku penasaran banget." Kesal Yuni tak bisa melihat langsung.
Sedangkan pria didepan mereka sedang ramai dikeremuni mahasiswa yang meminta berfoto,karna selain tampan mereka juga tau bahwa pria itu merupakan pembisnis handal.
"Tolong jangan terlalu dekat." Kata sang asisten melindungi bosnya.
"Ngak papa Rom,mereka ngak ganggu kok." Kata si Bos santai.
"Nanti kalo masuk berita,terus anak2 bapak tau bisa gawat." Kata Romi memberitahu.
"Oh iya,untung kamu ngasih tau." Kata Reno terkenang dengan keposesifan anak2nya.
"Yah,padahal baru aja mau tebar pesona ama gadis2 belia." Bisik Reno mengulum senyum.
Romi kaget dan menggeleng lemah.
"Iya lakuin aja,ntar juga jatah Bapak dikurangi sama Nyonya." Kata Romi santai.
Reno melotot dan langsung menampar gemas lengan pria itu.
"Ngak jadi ah,kamu halangin mereka ya." Kata Reno cepat.
Romi terkekeh pelan dan mengangguk.
Pria itu memberi jalan kepada Reno agar bisa lewat.
Para gadis yang belum kedapatan foto pun mendesah kecewa melihat Reno mengatupkan kedua tangannya tanda permohonan maaf.
Pria itu sudah selesai berkeliling dan menyapa para mahasiswa dan dosen.
Memang setiap tahun Reno selalu melakukan itu,pria itu ingin melihat secara langsung saham yang dia tanam disana.
"Terima kasih atas kunjungannya Pak Reno." Kata pengurus kampus itu.
"Sama2 Pak,saya harap kedepannya akan lebih baik." Kata pria berjas hitam itu.
"Siap Pak,kami akan mengirim laporannya segera." Kata pria berkumis itu hormat.
"Rom,urus sisanya." Titah Reno.
"Siap Pak." kata Romi menunduk hormat.
Mereka pun keluar dari ruangan itu dengan langkah mantap.
Saat mereka menyusuri koridor,manik abu pria bule itu tak sengaja melihat seorang gadis yang sedang mengintip di dinding koridor.
Reno menajamkan matanya lagi melihat gadis itu dengan benar.
"Yuni." Gumam Reno pelan.
"Hah kenapa Pak ?" Tanya Romi kaget.
"Bentar." Kata Reno berjalan mendekati 2 gadis yang bersembunyi itu.
Yuni menajamkan matanya melihat pria dewasa yang berjalan tegap kearah mereka.
"Yun,Bapak itu mendekati kita." Kata Sindi terpekik senang.
Para mahasiswa lain mulai heboh,mereka pikir Reno akan mendekati mereka dan menganjak berfoto lagi.
"Yuni." Panggil Reno pelan.
"Kak Reno." Kata Yuni keluar dari tempat persembunyiannya.
"Astaga,kamu yang ngintipin Kakak ?" Tanya Reno tak percaya.
"Hehe,aku kira siapa Kak,soalnya mahasiswa lain pada heboh ngomongin ada Om2 ganteng kesini." Kata Yuni malu.
Reno terkekeh pelan dan mengusap kepala gadis itu.
Romi berjalan kearah mereka dan menatap tajam 2 gadis itu.
"Apa kabar Papa dan Mama kamu ?" Tanya Reno hangat.
Mahasiswa lain terlihat terkejut dan kesal dengan Yuni dan Sindi karna bisa bercengkrama hangat dengan 2 pria tampan itu.
"Baik Kak,Mama dan Papa sehat." kata Yuni sopan.
"Maaf Pak,kita masih ada meeting." Tegur Romi.
"Oh iya,em Yuni,Kakak pergi dulu ya,kamu sering2 main krumah ajak Mama dan Papa kamu." Kata Reno lembut.
"Iya Kak,nanti aku kasih tau Mama."
"Ya udah,ada uang jajan ngak ?" Tanya Reno.
Yuni menunduk malu,Reno selalu saja seperti itu dari dirinya kecil tak pernah absen jika bertemu dengannya pasti menanyakan ada uang jajan atau tidak.
"Ada Kak." Kata Yuni malu kepada Romi dan Sindi.
Gadis bernama Sindi itu tak henti2 nya menatap Reno dan Romi bergantian.
"Rom,kasih uang sama Yuni,nanti saya ganti,saya ngak bawa uang cash." Titah Reno.
Romi mengangguk dan mengambil dompetnya di saku belakang.
Para mahasiswa sangat heboh merasa iri dengan 2 gadis itu,mereka bertanya tanya ada hubungan apa Yuni dengan kedua pria itu.
"Ini ambilah,dan traktir teman kamu." Kata Reno menyerahkan uang 500 ribu dari romi,kepada Yuni.
2 gadis itu terbelalak kaget melihat uang merah yang masih sangat baru ditangan Reno.
"Udah ambil aja,sisa nya ditabung." Kata Reno memaksa mengambil tangan Yuni dan meletakkan uang disana.
"Tatapi i ini kebanyakan Kak." Kata Yuni gugup.
"Ngak,ambil aja,ya udah Kakak pergi dulu ya,belajar yang rajin." Kata Reno mengusap kepala Yuni dengan sayang.
Yuni mengangguk tersenyum gugup.
"Makasih Kak." Cicit Yuni kecil.
Romi ikut tersenyum kecil melihat wajah gugup gadis itu.
Reno dan Romi pun berjalan menjauh,mengangguk2an kepalanya menjawab sapaan mahasiswa yang melihat mereka..
"Yun,kamu kenal Bapak itu ?" Tanya Sindi baru tersadar dari lamunannya.
Yuni masih mematung memegang erat uang 500ribu yanh diberi Reno barusan.
"Yun,sadar woi orang nya udah pergi." Kata Sindi takut melihat Yuni mematung.
❤❤❤
Hay guysss jangan lupa VOTE,LIKE,COMENT YA..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 654 Episodes
Comments
Enita Nirwana
kok kita
2024-03-29
0
Rosmina Sumang
haruss dicerita anak yg terbuang yuni c jarang hdr dgn kluarga x setiap ada pest
2023-12-20
0
Rinjani
yuni ternyata kenal ma Reno oooo tahu gak ngikuti seh
2022-10-13
0