Kini mereka ber3 sudah tiba disebuah restoran mewah,Yuni dan Sindi menganga lebar tak menyangka pria ini membawa mereka ke tempat mahal.
"Kenapa bengong ayo masuk." Ajak Romi merangkul pinggang Yuni.
Gadis itu tersentak kaget dan langsung melihat Sindi.
"Ya ampun pria ini kenapa sih hoby bener pegang2 aku." Batin Yuni deg degan.
"Kamu kenapa melotot ?" Bisik Romi lembut.
Grgrggrgr....
Yuni langsung merinding mendengar bisikan halus pria itu.
Sindi tak melihat mereka gadis itu takjub melihat restoran keren didepannya saat ini.
"Ayo masuk." Kata Romi mendekatkan Yuni kepadanya.
"Em em anu bisa ngak tangannya ngak usah em disini." Kata Yuni gugup.
"Kenapa ? kamu ngak suka ?" Tanya Romi memasang wajah melas.
"Bu bukan gitu ta tap pi Sindi ngak tau ka alo kam u suami aku." Kata Yuni polos.
"Ya udah tinggal kasih tau aja." kata Romi gampang.
Deg..
Yuni langsung menggeleng tegas.
"Kenapa ? Kamu ngak mau mengakui aku sebagai suami ?" Tanya Romi serius.
Yuni kelabakan,gadis itu menunduk malu.
"Aku belum siap beritahu nya." Kata Yuni polos.
Romi mengulum senyum,Yuni terlihat sangat imut seperti itu dan Romi sangat menyukainya.
"Ya sudah ayo masuk." Kata Romi menggenggam tangan Yuni.
Gadis itu mengangguk dan mengikuti langkah lebar suaminya.
Sindi tak memperdulikan mereka gadis itu sibuk berselfi ria melihat banyak lampu2 bagus disana.
"Duduk sini." Ajak Romi menepuk kursi sebelahnya.
"Kita lesehan aja ya." Pinta Yuni tak enak.
Romi mengangguk dan mencari tempat lain.
"Sin,aduh nih anak malu2in aja." Gerutu Yuni melihat tingkah sahabatnya.
"Yun,sini fotoin aku dong." Kata Sindi semangat.
"Duh jaga image lah." Kata Yuni tak enak.
Banyak mata melihat aksi mereka.
"Udah lah mereka ngak kenal kita kok." Kata Sindi cuek dan bergaya di banyak lampu.
"Pesan makanan dulu." Tegur Romi.
"Eh iya Kak hehe." Kata 2 gadis itu tak enak hati.
Mereka pun memesan makanan,Yuni mengernyit heran saat Romi menyebutkan banyak menu waktu di pesan.
"Dia laper apa doyan ya." Batin Yuni sedikit terkejut.
"Udah Mba sgini aja dulu." Kata Romi memberi buku menu kepada pelayan.
Pelayan wanita itu mengangguk hormat dan kembali ketempatnya.
"Sini biar aku fotoin." Kata Romi tersenyum.
"Beneran Kak ?" Pekik Sindi girang.
"Hm." Kata Romi tersenyum.
"Ya udah,yuk Yun kita foto." Ajak Sindi semangat.
Yuni yang gatal ingin foto pun mengangguk meski masih malu2.
2 gadis itu pun berfose dengan Romi sebagai fotografernya.
Mereka tak perduli tatapan aneh orang2 yang melihat mereka.
"Yun,fotoin aku sama Kakak dong." Kata Sindi memberi hpnya ke Yuni.
"Apa !" Pekik Yuni kaget.
Sindi mengernyit heran sedangkan Romi diam saja melihat raut wajah Yuni yang sulit ditebak.
"Mau ngak Kak foto bareng aku ?" Tanya Sindi malu2.
Romi mengangguk pelan..
"Yes,ayo sini Kak." Kata Sindi dengan semangat.
Yuni melongo tak percaya,dirinya tiba2 kesal apalagi melihat Sindi mendempet suaminya.
"Lebih deketan sini." Kata Romi menarik pundak Sindi.
Yuni menahan nafas dan mengalihkan wajah nya kelain saat Romi menyentuh sahabatnya.
Romi terkekeh pelan melihat wajah kesal Yuni.
"Ayo Yun,fotoin." Kata Sindi sudah siap.
"Hm,aku hitung ya." Kata Yuni malas.
Romi mengulum senyum,gadis kecil nya terlihat sangat kesal.
Cekrek cekrek cekrkkk...
Foto pun diambil asal oleh Yuni,mood gadis itu tiba2 hancur apalagi Sindi dengan berani merangkul pinggang suaminya.
"Udah yuk makanan nya udah sampe." Kata Romi menjauh.
"Aku kan mau fo..."
"Ayok Yun." Kata Sindi memotong pembicaraan Yuni.
Gadis itu menghela nafas dan berjalan gontai ke tempat mereka.
Romi terlihat cuek saja tanpa melihat Yuni,gadis itu semakin dongkol dengan sikap suaminya yang berubah ubah.
"Huh bikin aku emosi aja." Gerutu Yuni kesal.
"Ayo dimakan." Kata Romi tersenyum.
Yuni hanya memberi senyum terpaksanya saja dan memulai acara makannya.
Setelah makan,Romi dan Sindi semakin terlihat akrab mereka banyak bercerita sedangkan Yuni hanya diam saja,seperti obat nyamuk mereka berdua.
"Ayo pulang." Ajak Yuni sudah kesal seubun2.
"Aku udah minta jemput sama Ciko Yul,kamu minta anter Kak Romi aja ya." Kata Sindi tak enak.
"Tapi kan aku ngak...
"Iya,biar Yuni sama aku."Kata Romi tersenyum.
"Beneran Kak ?" Pekik Sindi girang.
"Iya,alamat rumah kita juga dekat ternyata." Kata Romi mengulum senyum.
Yuni semakin memasang wajah kesalnya.
"Ya udah,kamu ngak papa kan Yun pulang sama Kak Romi ?" Tanya Sindi cengengesan.
"Hem." kata Yuni malas.
"Oke lah,kalo gitu aku duluan ya,Ciko udah didepan." Kata Sindi mengambil tasnya.
"Hati2 ya." Kata Romi tersenyum.
"Iya Kak,makasih ya udah traktir kita makan,titip Yuni ya." Kata Sindi polos.
"Siap." Kata Romi tertawa.
Gadis itu pun berlari keluar,karna sang pacar baru sudah menjemput.
Tinggallah mereka berdua disana.
"Kamu kenapa ?" Tanya Romi kaget melihat wajah Yuni kesal.
"Ngak papa." Kata Yuni cuek.
"Kamu marah ?"
"Ngak."
"Beneran ?"
"Hm."
"Coba siniin wajahnya biar aku lihat." Kata Romi mengulum senyum.
"ih apaan sih ngak mau,aku mau pulang." Kata Yuni hampir menangis.
"Iya kita pulang sekarang." Kata Romi lembut.
Baru saja pria itu ingin mengambil tangan istrinya,Yuni sudah mengangkat dulu tangannya tak ingin disentuh.
Romi terkekeh pelan dan berjalan mendekati kasir meninggalkan Yuni yang masih duduk disana.
"ihhh nyebelin banget sih." Gerutu Yuni kesal.
Romi terlihat tak perduli,selesai membayar pria itu langsung keluar ruangan menuju parkiran.
"Jangan sampe aku ditinggal nih." Kata Yuni kelabakan dan langsung berlari mengejar suaminya.
"Kamu kok ninggalin aku sih." Kata Yuni kesal.
Romi hanya diam saja dan masuk kedalam mobil.
"Ngak mau pulang ?" Tanya Romi membuka kaca jendela.
Yuni berdecak kesal dan masuk kedalam mobil.
Mereka pun melaju kejalan raya,Romi terlihat cuek bahkan tak melihat dirinya sama sekali.
Yuni semakin dongkol dan memilih diam saja hingga mereka sampai.
"Ini rumah siapa ?" Tanya Cila bingung.
"Ayo masuk,kita bakal tinggal disini." kata Romi membuka pengamannya..
Yuni menelan ludahnya kasar,gadis itu meneliti sebuah rumah yang tak terlalu besar tapi cukup mewah untuk ditinggali berdua.
"Ini rumah kita,mulai sekarang kita tinggal disini." Kata Romi lembut.
"Tapi aku ngak bawa baju ganti." Kata Yuni menunduk.
"Ada baju aku didalam,besok kita ambil koper kamu."
Pria itu masuk kedalam rumah dan menghidupkan lampu.
Yuni terkagum kagum melihat rumah barunya,bahkan itu lebih besar dari rumah Mama dan Papa nya.
"Ini kamar kita." Kata Romi membuka 1 kamar.
"Ka mar kita ?" Ulang Romi.
"Iya,kamar kita karna aku ngak mau kita pisah kamar,aku ingin kamu benar2 menjadi istri ku." Kata Romi menatap gadis itu.
Yuni menelan ludahnya kasar,melihat tatapan pria itu membuat kakinya melemas.
"Ayo masuk." Ajak Romi lembut.
Yuni semakin deg degan,dengan langkah ragu2 gadis itu masuk kedalam kamar yang bernuansa Abu elegant itu.
Saat Yuni melihat2 kamar,tiba2 dirinya mendapat pelukan dari belakang.
"Yun." Panggil Romi lirih seraya melingkarkan tangannya di pinggang gadis itu.
Deg...
Yuni melotot kaget,dirinya langsung menggigit bibir bawahnya kelu,merasa merinding dengan suara sensual lelaki itu.
Romi membalikkan tubuh Yuni menghadapnya.
Jantung Yuni berdetak dengan cepat saat manik mereka bertemu.
"Kak." Kata Yuni terbata.
Romi menatap Yuni dengan tatapan yang sulit diartikan.
Yuni menggigit bibirnya tak tahan dengan perasaan yang kian membuat dirinya terpesona oleh lelaki dewasa didepannnya saat ini.
Tangan Romi terangkat mengusap lembut bibir mungil Yuni,seketika gadis itu melepas gigitanya.
Yuni meremas baju pria itu dengan kuat menahan detak jantungnya yang tak bisa dikontrol lagi.
❤❤❤❤
Hay guys jangan lupa VOTE,LIKE,COMENT YA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 654 Episodes
Comments
laila alviana
minta foto visualnya dong
2022-02-02
1
Fitrah Fitrah
tu orang tuanya Yuni kok tega sih
bru nikah siri kok dah d biar kan bersama
2022-01-17
0
Si Cantik 21 + 🌽🍎
deg deg serrrrr
2022-01-15
1