Dirumah sederhana seorang wanita mondar mandir tak tenang menunggu anak gadis nya pulang.
"Duh cepetan dong sayang." Kata Rena panik.
Tak lama muncul lah dari kejauhan seorang gadis mengemudi sepeda motor nya.
"Alhamdulillah kamu udah balik,ayo masuk." Kata Rena senang melihat putrinya selamat.
Yuni mengernyit bingung melihat sang Mama terlihat aneh siang ini.
"Ada apa Ma ?" Tanya Yuni menyalami wanita itu.
"Ada yang mau Mama omongin."
Yuni mengernyit aneh tapi tetap masuk kedalam rumah.
Rena melepas tangan anak nya itu dan menyuruh Yuni duduk.
"Ada apa sih,kok Mama aneh banget ?" Tanya Yuni risih.
"Em kamu udah punya pacar belum ?" Tanya Rena memegang bahu anak itu.
Yuni menggeleng lemah semakin bingung.
"Syukur lah." Kata Rena menghela nafas.
"Ada apa sih ?"
"Kamu inget ngak ibu2 yang kamu bawa beberapa hari yang lalu kerumah ?"
"Emm ingeet kenapa ?"
"Sekarang ibu itu lagi drumah sakit masuk icu." Kata Rena pelan.
"Astaga." kata Yuni menutup mulutnya kaget.
"Dan dia mau kamu datang kesana malam ini."
"Hah,buat apa ?" Tanya Yuni heran.
"Kamu datang aja nanti nunggu Papa." Kata Rena menatap gadis itu.
Yuni mengangguk lemah.
"Emang Papa pulang hari ini ?"
"Iya,Papa kamu lagi dijalan,mungkin agak sorean datang." Kata Rena tersenyum canggung.
"Ya udah,kalo Pulang panggilin aku ya." Kata Yuni tersenyum mencium pipi Rena..
" Iya sayang " Kata Rena mengusap pipi anak nya.
"Oh iya Ma,tadi aku ketemu Kak Reno di kampus dan dia kasih aku sesuatu." Kata Yuni bahagia mengingat Reno tadi.
"Hah,kok bisa ? emang siapa yang mau kuliah ?" Tanya Rena heran.
"Ngak ada yang kuliah kok,aku denger2 sih Kak Reno punya saham disana makanya dia lihat2 bangunan mungkin."
"Ohhh,bisa jadi kamu kan tau Reno itu pengusaha kaya raya." Kata Rena terkekeh pelan.
"Dan Kak Reno kasih ini ke akuuuuu,taraaaaa." Kata Yuni mengipasi sisa uang belanja nya tadi.
"Wawww banyak bangeettt,kok kamu bisa dapet duit ?"
"Kak Reno yang kasih,eh ngak bukan temen nya yang kasih Kak Reno minjem dulu katanya."
"Ckckc Reno ngak pernah berubah ya selalu aja ngasih duit atau ngak barang saat ketemu kamu." Kata Rena terkekeh pelan.
"Iya Ma,aku sampe malu tadi dilietin temen2 aku,masak nih ya temen2 aku mau jadi istri kedua,ketiga,keempat Kak Reno sama temen nya itu." Cerita Yuni menggebu2..
Rena langsung tertawa geli.
"Terus gimana ?"
"Ya gitu,pokok nya temen2 aku pasrah dimadu sama 2 lelaki itu."
"Hahah kalo Nisa tau bakal gawat ini,bisa2 Reno nangis2 minta pengampunan." Kata Rena tertawa renyah.
"Iya Ma,Kak Reno kan bucin banget tuh sama Kak Nisa,apalagi kalo ketahuan triplet aduhh ngak bisa aku bayangin gimana ngamuk nya mereka,apalagi Ana tuh yang paling posesif." Kata Yuni tertawa.
Rena mengangguk,dirinya sangat tau bagaimana kelakuan Nisa dan anak2 nya itu,apalagi Ana yang paling bontot..
Jangankan berselingkuh,melirik wanita lain saja mata Reno hampir dicolok anak bungsu nya itu,saat mereka bersama2 pergi liburan beberapa waktu lalu.
"Udah ah,kalo inget mereka bisa kencing dicelana aku." Kata Yuni bangkit dari duduk nya lagi.
"Jangan lupa ya nanti malam." Kata Rena mengingatkan..
Yuni mengangguk dan berjalan kekamar nya..
Sore pun tiba,Tito baru saja sampai dirumah yang ia bangun dengan penuh perjuangan.
"Mas." Panggil Rena saat Tito baru masuk kamar.
"Ada apa,kenapa kamu nyuruh aku pulang mendadak ? Gimana Yuni ?" Tanya Tito beruntun.
"Kamu tenang dulu ya,gih mandi dulu nanti aku ceritain." Kata Rena tenang.
Tito mengernyit bingung dan tetap menjalankan apa yang diperintahkan istrinya.
"Siapin makanan ya aku belum makan tadi." Kata Tito mengambil handuk.
Rena mengangguk dan membiarkan suami nya berkutat sediri.
Setelah selesai makan dan mandi,pria itu melihat anak nya dikamar.
Tito menelisik wajah Yuni yang tertidur pulas.
"Ngak kenapa2,wajah nya biasa aja." Gumam Tito bingung.
"Ada masalah apa sama Yuni ?" Tanya Tito kepada Rena yang berdiri tak tenang.
"Ayo ikut aku." Ajak Rena menarik tangan pria itu..
Rena pun menceritakan semuanya dari awal,Tito mendengar dengan seksama.
"Jadi ibu itu mau Yuni jadi menantu dia Mas." Kata Rena pelan.
"Apaa !!" Pekik Tito kaget.
Rena menghela nafas dan mengangguk kecil.
"Sekarang kondisi nya sedang darurat Pa,anak2 nya nangis2 minta ke aku buat menikahkan Yuni sama Kakak mereka."
"Tapi kita ngak tau Ma,dia pria bagaimana ?"
"Makanya kita lihat dulu Pa,Yuni juga udah dewasa kuliah nya bentar lagi selesai,kasihan Pa aku sampe ngak tega lihat ibu itu,mereka juga orang baik."
"Kita ngak tau Ma,bisa aja kan mereka mau menjahati Yuni." Kata Tito takut.
"Ngak Pa,aku yakin mereka ngak gitu liat aja saat mereka datang kesini,ibu itu juga kelihatan nya orang kaya." Kata Rena pelan.
"Aku ngak mau ya kamu cuma lihat penampilan orang aja,Yuni anak aku satu2 nya aku ngak mau ngasih di ke orang yang salah,harta ngak menjamin anak kita bahagia Ma." kata Tito marah.
"Maksud aku ngak gitu Pa,kita lihat dulu kondisi ibu itu malam ini,dan lihat sampai mana keseriusan mereka,aku juga ngak mau lah ngasih Yuni kesembarangan orang."
"Ya udah,ntar habis magrib kita kesana." Kata Tito memutuskan..
Rena mengangguk dan tersenyum kecil kepada suaminya..
Ditempat lain,kondisi sang ibu semakin parah ketiga anak itu sudah ketakutan melihat detak jantung ibu mereka melemah.
"Maaf bisa keluar dulu kami butuh konsentrasi." Kata seorang dokter tegas.
"Tolong Ibu saya Dok." Kata Romi panik.
"Iya Pak,suster bawa mereka pergi." Titah Dokter itu lagi.
Romi dan adik2nya pun keluar dari ruangan.
"Siapkan alat pacu jantung." Titah Dokter kepada perawat.
Perawat itu mengangguk dan menyiapkan semua yang diperlukan dokter.
"Baang pleas Bang,abang harus menuruti keinginan ibu Bang." Kata Anggi menangis tersedu sedu.
"Iya Bang,demi ibu Bang hanya kamu harapan ibu saat ini Bang." Kata adik ipar nya.
2 adik perempuan Romi menangis terisak dipelukan anak dan suaminya.
Romi menyugar rambutnya kasar,dirinya bingung apa yang harus dilakukan sekarang.
"Abang belum siap menikah." Kata Romi lirih.
"Ngak Bang,abang harus siap aku mohon Bang hiks hiks ibu hanya ingin melihat abang menikah." Kata adiknya menangis pilu.
Romi memejamkan matanya,bibir nya terasa kelu,hatinya bimbang,Romi tak punya pasangan saat ini,siapa wanita yang akan dia nikahi ??
"Assalamualaikum." Sapa seseorang menegur mereka.
"Waalaikum salamm." Kata Romi melotot kaget melihat seorang gadis yang dia temui tadi berada didepannya saat ini.
"Astaga." Pekik Yuni melotot sempurna melihat pria itu.
Tito menatap pria disana satu persatu,dan tatapan itu berhenti kepada pria lumayan dewasa dari anaknya.
"Kamu !!" Kata Yuni dan Romi barengan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 654 Episodes
Comments
nurhidayah nasution
1
2021-12-02
1
Nur Kayah
prok ,,prok
2021-11-08
1
Harsida Alhidayah
Tarranktmu lg bang Romi hrsnya yuli BKN yuni tuh namanya thor becanda Thor smgt.
2021-09-29
1