Matahari sudah bersinar terang dibalik tabir berwarna keabuan disebuah kamar yang sangat luas.
Sepasang suami istri masih tertidur dengan saling berpelukan.
"Emhh." Lenguh Romi merasa gerah.
Manik itu terbuka saat sinar matahari mengenai sebagian tubuhnya.
Pria itu terkejut melihat istri kecilnya masih tertidur pulas di dekat lehernya,bahkan kaki gadis itu membelit tubuhnya hingga ke pinggang.
"Selamat pagi." Sapa Romi serak.
Yuni masih tertidur dengan nyaman memepetkan tubuhnya ke tubuh sang suami.
"Hei bangun." Kata Romi lembut seraya merapikan rambut Yuni yang berantakan.
"Emh." Lenguh Yuni sebentar dan kembali diam.
"Duh kamu gemesin banget sih." Kata Romi tersenyum.
Pria itu sudah mati2an menahan gejolaknya jika bersama perempuan itu,tapi Yuni seolah tak mengerti keinginan suami dewasa nya ini,hingga berlaku polos didepan Romi.
"Boleh cium ngak ?" Tanya Romi lembut.
Yuni masih tidur tak sadar dengan apapun.
Krrkrkkrkrkrkrk...
Suara perut gadis itu terbunyi,Romi yang tadinya ingin mencium kening Yuni pun langsung tak jadi dan malah tertawa geli.
"Perut nya sampe kelaperan eh Tuannya enak2an tidur." kata Romi menahan senyum.
"Emhhhhh." Lenguh Yuni merentangkan tangannya.
Tanpa gadis itu sadari,tangan kecilnya meraba wajah pria itu.
"Apa ini ?" Gumam Yuni serak masih dengan mata terpejam.
Tangan itu semakin turun kebawah dan mengenai bibir Romi.
"Astaga." Pekik Yuni langsung melotot dan terbangun dari tidurnya.
Romi tertawa renyah melihat Yuni yang sangat syok.
"Apa yang aku lakukan ?" Pekik Yuni kaget melihat bajunya.
"Kamu hampir perkosain aku." Kata Romi tertawa.
"Hah mana mungkin ?" Pekik Yuni tak percaya.
"Tuh tadi,kamu mancing aku bikinin cucu buat Papa dan Mama kamu." Kata Romi menggoda.
"Ihh mana ada." Kata Yuni menabok pria itu dengan bantal.
Dengan sekali bangkit Romi menahannya dan langsung membuang bantal itu kesembarangan arah.
Yuni menunduk saat Romi memegang tangannya kebelakang.
Perlahan pria itu mendorong Yuni hingga berbaring diranjang.
"Setiap gerakan kamu selalu menggoda aku." Bisik Romi serak ditelinga gadis itu.
Yuni menelan ludahnya kasar,apalagi Romi menyingkap rambut di lehernya.
"Aku ingin miliki kamu Yuni." Kata Romi jujur.
Pria itu semakin menurunkan wajahnya dan menggenggam tangan Yuni dengan kedua tangannya.
Yuni terdiam melihat pria itu,hatinya berdegub kencang.
"Ta ta api kit a tak sa aling men cintai." Kata Yuni terbata.
Romi tersenyum dan mengusap telinga gadis itu.
Seketika bulu roma Yuni berdiri menerima perlakuan lembut sang suami.
"Nanti cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu." Bisik Romi lirih.
Grgrgrgrg...
Yuni langsung merinding dan menahan tubuh pria itu.
"A a aku harus kekamar mandi." Kata Yuni tak tahan.
Romi menyingkap lagi leher Yuni dan memainkan dengan tangannya.
Romi perlahan turun dan mengecap leher gadisnya.
"Emh." Lenguh Yuni tak tahan.
Gadis itu meremas tangan Romi yang menggengam tangannya seraya menggigit bibirnya kelu.
"Ja jangan." Kata Yuni terbata.
Romi terlihat tak perduli dan masih mencoba membangkitkan gairan gadis itu.
"Emmh." Lenguh Yuni mengangkat kepalanya saat Romi menjilati lehernya.
"Ah Kak." Desah Yuni tak sanggup.
Romi mengangkat kepalanya dan tangannya turun kedaerah bukit kembar gadis itu.
"Ahuhhh." Desah Yuni lagi Romi dengan nakal merem*s dadanya.
"Aku menginginkan mu." Bisik Romi serak.
"Nanti ak aku belum siap." Kata Yuni gugup.
Romi tersenyum dan bangkit melepaskan gadis itu.
"Mandi lah." Kata Romi tenang.
Yuni menutup tubuhnya dengan selimut,meski hanya sebentar tapi Romi benar2 bisa membuat waktunya seolah berhenti.
"Kamu marah ?" Tanya Yuni polos.
"Mandi lah sebelum aku berubah pikiran." Kata Romi dingin.
Yuni menunduk sedih,dirinya merasa bersalah kepada pria itu.
Romi langsung bangkit menuju balkon kamar.
"Maafkan aku." Kata Yuni berkaca kaca.
Romi tak perduli dan membuka jendela.
Pria itu menyugar rambutnya frustasi.
"Aaiishhhh kenapa aku selalu bernafsu jika sudah bersama gadis ini,ada apa dengan ku !" Kata Romi heran.
Pria itu berusaha menenangkan dirinya yang selalu bergejolak jika sudah berhubungan dengan gadis kecil itu.
"Apa aku harus mencari wanita lain untuk memuaskan ku ?" Gumam Romi pelan.
Pria itu mengambil Vape nya dan menikmati suasana pagi dengan menghirup benda itu.
Didalam kamar mandi,Yuni terdiam melihat bekas basah dilehernya.
"Ada apa dengan ku,kenapa aku juga menginginkannya tadi." Kata Yuni kesal.
"Huhh tenang Yun,jangan panik." Gumam Yuni membasuh wajahnya.
Gadis itu langsung mandi karna sudah merasa gerah ditambah tingkah Romi tadi yang mulai berani kepadanya.
Setelah selesai Yuni mengintip keluar,gadis itu celingak celinguk melihat suaminya masih disana atau tidak.
"Dia kemana ? " Gumam Yuni mulai melebarkan pintu kamar mandi.
Manik nya aktif mencari suaminya,bahkan saat ganti baju pun Yuni bergerak cepat takut2 Romi tiba2 masuk dan menyergap dirinya seperti dulu.
Saat Yuni membuka pintu kamar dan berjalan kedapur,gadis itu mendengar bunyi orang memasak didapur.
Dan saat Yuni masuk alangkah terkejutnya gadis itu melihat sang suami mengenakan apron berwarna hitam sedang sibuk membalik nasi goreng dengan satu tangan.
"Waw." Gumam Yuni takjub.
Gadis itu mengintip di tembok melihat aksi suaminya yang membahana.
Postur tubuh Romi yang tinggi ditambah kulitnya yang mulus membuat jiwa jantan pria itu mengguar disana.
"Kenapa ngintip ?" Tanya Romi tanpa menoleh.
Deg.
Yuni yang ketahuan pun langsung kelabakan ingin menghindar.
"Masuk la kita sarapan." Ajak Romi melihat Yuni sekilas.
Gadis itu bersemu malu dan masuk kedapur.
"Duduk lah." Titah Romi.
Yuni mengangguk menarik kursi duduk disana.
"Bentar lagi masak,kamu tunggu ya." Kata Romi fokus.
Yuni hanya mengangguk tersenyum.
"Demi apapun kenapa dia makin ganteng sih walaupun belum mandi aaaa aku ngak kuat nih." Batin Yuni hampir meleleh,apalagi melihat otot tangan Romi yang kekar.
Pria itu layaknya chef terkenal yang sangat handal memainkan wajan,hingga membuat Yuni klepek2 melihat suaminya sendiri.
Tak lama Romi berbalik dan menaruh makanan dipiring.
Asap dari nasi goreng itu pun menyembur keluar dengan aroma yang luar biasa,karna ini hari libur pria itu meluangkan waktu untuk memanjakan istrinya saat ini.
"Makan lah." Kata Romi mengusap kepala Yuni.
"Kamu ngak makan ?" Tanya Yuni malu.
"Nanti aku makan." Kata Romi tersenyum.
Saat pria itu ingin melangkah,Yuni langsung menarik baju belakang Romi.
"Kenapa ?" Tanya Romi lembut masih dengan wajan panas ditangannya.
"Makan lah bersama ku." Pinta Yuni kecil.
"Iya,aku taruh ini dulu." Kata Romi menunjuk wajannya.
"Aku apa2an sih." Gerutu Yuni kecil menabok kepalanya sendiri.
Romi terkekeh pelan melihat wajah malu2 gadisnya.
Mereka pun makan dengan tenang,Yuni curi2 pandang kepada Romi yang duduk persis didepannya.
"Ya Tuhan kenapa jantung ku deg degan gini sih,mana makanan nya enak lagi,aaaa Papaaa anak mu sudah gila Paaa." Batin Yuni merengek memanggil Tito.
❤❤❤❤❤
Hay guys jangan lupa VOTE,LIKE,COMENT YAAAA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 654 Episodes
Comments
🍁Gemoy❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
bener" dah cucu'a Romi 😂😂
kecil kelakuan'a kaya bibi'a histi 😂😂.
lanjut up lg thor
2022-05-14
0
Tihajar
jngn bikin Romi cr wanita lain kasian Yuni ,buat Yuni pasrah dong biar Romi gak belok
2022-05-09
0
Rita Dwi Utami
sering gak fokus....mesti ceritanya pagi2 sarapan buat nasi goreng....kapaaaaaan masak nasinya...🤣🤣🤣🤣,, padahal Romi dan Yuni semalem tidurnya di rumah ibuny Romi dan di rumah baru gak da art.....kehalusan yang hakiki....
2021-12-15
0