Pagi ini Yuni dengan riang mengayuh sepeda nya menyusuri jalan raya yang sedang sepi,gadis itu berencana mau ke minimarket untuk membeli keju dan coklat memenuhi permintaan Mama nya yang mau membuat pisang coklat keju.
Karna ini hari sabtu dan kebetulan dirinya libur kuliah,Yuni tak perlu terburu buru untuk pulang.
Gadis itu masuk kedalam minimarket dan mencari kebutuhan yang diperlukan.
"Beli es cream ah mumpung uang Mama ada sisanya hehe." Kata Yuni tersenyum lebar.
Gadis itu memberi 1 cup es rasa strawbery yang besar karna dirinya yakin pasti Mama dan Papa nya juga mau.
"Uh,nyesel ngak minta uang jajan sama Papa." Keluh gadis itu berjalan membayar.
Terlihat ada seorang ibu2 sudah tua sedang sibuk membongkar isi tas nya.
"Mana ya ?" Gumam Wanita itu terlihat panik.
Perempuan dikasir itu bersedekap dada melihat wanita itu tanpa membantu mencarinya.
"Ada ngak Bu ?" Tanya wanita itu angkuh.
"Bentar ya Dek tadi dompet saya ada dalam tas,tapi sekarang mana ya ?" Gumam Wanita tua itu kesusahan.
Yuni yang melihatnya pun iba,dan menghampiri ibu itu.
"Kenapa Bu ?" Tanya Yuni lembut.
"Ini Neng,saya mau bayar obat lambung tapi dompet saya hilang." Kata wanita itu sedih.
"Ngak dalam tas ?" Tanya Yuni.
"Ngak ada padahal tadi masih ada kayak nya,apa saya lupa masukin ya ?" Gumam Wanita itu bingung.
Yuni melihat barang2nya,gadis itu menghela nafas memikir nasib Mama nya yang pasti marah jika Yuni terlambat pulang.
"Ya udah Bu,sekalian sama saya aja." Kata Yuni ramah dan mengisi belanjaannya dikasir.
"Berapa Mba ?" Tanya Yuni sopan.
Wanita itu mengecek belanjaan Yuni di monitor.
"Sekalian punya ibu ini."
"Ah ngak usah Neng,biar saya ngak jadi beli." Kata wanita itu tak enak.
"Ngak papa Bu,sekalian aja Ibu juga udah pucat." Kata Yuni tak tega.
"Makasih Neng,magh saya memang lagi kambuh." Kata ibu2 itu tersenyum menahan sakit.
Yuni mengeluarkan uang disakunya.
"Berapa Mba ?"
"75.000 Mba." Kata casir itu sopan.
Yuni menghela nafas dan memberi uang 100.000 yang ada di kantongnya,hanya itu yang dia punya.
"Makasih ya Neng." Kata Ibu itu terharu.
"Sama2,oh iya,ibu mau kemana ?" Tanya Yuni.
"Saya mau ke tempat anak saya,tapi saya lupa alamatnya dimana,hp saya juga lowbat."
"Hm gitu ya,gimana kalo Ibu kerumah saya aja dulu ngecas disana.ibu tenang aja saya orang baik kok,ada Mama dan Papa saya dirumah." Jelas Yuni dengan polosnya.
Wanita tua itu tersenyum melihat Yuni yang lancar berbicara.
"Emang rumah kamu dimana ?" Tanya wanita itu.
"Ngak jauh dari sini kok Bu,aku naik sepeda itu kalo ibu mau aku bisa boncengin Ibu." Kata Yuni semangat.
Senyum wanita itu semakin lebar,melihat kepolosan Yuni.
"Emang dibolehin orang tua kamu bawa orang sembarangan ?"
"Hehe sebenernya aku ngak dikasih Papa ngobrol sama orang asing,tapi aku percaya kok ibu orang baik." Kata Yuni serius.
"Emang tampang Ibu ada jahat2 nya ya ?" Tanya wanita itu lesu.
"Eh bukan gitu maksud Yuni tu em Yuni..
"Iya,ibu tau, ya udah yuk Ibu mau ngecas soalnya." Kata wanita itu tersenyum.
Yuni mengangguk dan menuntun wanita itu turun dari anak tangga.
"Ayo naik." Ajak Yuni menepuk tempat duduk belakang.
Wanita itu mangangkat celana nya duduk menyamping sambil berpegangan pada Yuni.
"Eeeehhhhh aduh aduh Yuni ngak kuat Bu." Pekik Yuni tak bisa menyeimbangkan badannya.
"Duh duh gimana ini ?" Tanya ibu turun lari.
"Em duduk nya mangkang aja Bu,biar aku bisa seimbang." Kata Yuni tak enak.
"Ya udah."
Wanita tua itu mengangkat celananya dan duduk disana.
"Ayo kita berangkat." Pekik Yuni mulai mengayuh sepeda nya.
Meski awalnya tak seimbang dan nyaris jatuh lagi,akhirnya mereka bisa melewati bersama sama.
Wanita tua itu tersenyum cerah berpegangang pada pinggang ramping Yuni.
Hampir 10 menit berkendara akhirnya mereka sampai dirumah sederhana milik orang tua Yuni.
"Ayo Bu masuk kita udah sampai." Kata Yuni menarik tangan wanita itu.
"Iya Neng,makasih." Kata wanita itu ikut tersenyum.
Yuni mengucap salam dan masuk membawa bungkusan Mama nya.
"Eh ada tamu." Kata Tito kaget saat keluar dari kamar.
"Iya Pa,ini Ibu em ngak tau nama nya,tadi aku ketemu di minimarket,pinjem charger hp dong Pa,punya aku lagi ngecas." Kata Yuni memelas.
"Silahkan duduk Bu." Kata Tito ramah.
"Yank,bikinin minum ada tamu." Pekik Tito kepada istrinya yang sedang didapur.
Yuni menggaruk kepalanya malu kepada wanita tua itu.
"Ayo Bu duduk dulu." Kata Yuni sopan menuntun wanita itu duduk dikursi.
Tito masuk kekamar mengambil casan..
Wanita itu memperhatikan rumah sederhana milik keluara gadis yang menolong nya.
Terlihat banyak foto seorang gadis cilik di dinding rumah.
"Itu kamu ya?" Tanya wanita itu menunjuk satu foto bayi yang masih tengkurap.
"Em iya Bu,itu aku masih kecil,Mama ngak mau mindahin nya dari sana." Kata Yuni malu.
"Lucu banget." Kata wanita itu senang.
"Hehe beda ya Bu sama yang uda gedenya." Kata Yuni cengengesan.
"Masih sama kok,lucu dan cantik." Puji wanita itu.
"Oh iya,perkenalkan nama saya Sarmi." Kata wanita itu menyalami Yuni.
"Hem Yuni."
"ini charger nya." Kata Tito tiba2 datang.
Yuni meminta hp wanita itu,gadis itu cukup terkejut melihat hp ibu itu mengalahi hp nya.
sama halnya dengan Yuni,pria itu juga terkejut melihat hp kamera 3 berlambang buah apel itu ditangan anak nya.
"Ngak sama cas nya Pa." Kata Yuni lesu.
"Iya hehe kita ngak punya hp gitu." Kata Tito menggaruk kepalanya malu.
"Oh,yang ini aja kalo gitu yang ini juga mati." Kata wanita itu mengeluarkan hpnya lagi.
Tito dan Yuni sama2 melihat dan kembali terkejut melihat hp keluaran terbaru dari satu perusahaan terkenal di negaranya.
"Yang ini baru masuk." Kata Yuni tersenyum canggung.
Wanita itu menghela nafas lega.
Tak lama Rena datang dengan secangkir teh hangat dan kue yang baru matang.
"Diminum Bu." Kata Rena sopan.
Wanita itu tersenyum ramah dan mencicipi kue buatan Rena.
Mereka mengobrol hangat,wanita itu sangat senang sekali bisa kenal dengan keluarga Yuni.
Hampir 1 jam mengobrol,wanita itu meminta lagi hp nya dan menelpon anaknya meminta jemput.
Tak lama datang seorang wanita seumuran Yuni bersama seorang anak di depannya menaiki motor matic.
"Saya pulang dulu ya makasih bantuan nya." Kata wanita itu ramah.
"Iya Bu,hati2 dijalan ya." Kata Rena tersenyum hangat.
Sarmi mengangguk dan mengusap lembut rambut Yuni.
"Baik baik ya Nak,nanti ibu datang lagi." Kata wanita itu ambigu.
Yuni mengangguk tersenyum dan menyalami tangan tua renta itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 654 Episodes
Comments
Rinjani
wah ibu itu apa ibunya 🤣🤣🤣🙏🙏
2022-10-13
0
Moonlight
ibunya romi nih ..dtg melamar nnt nih
2021-11-21
1
Ibroatul Hasanah
lanjut
2021-10-31
1