Ceklek...
Pintu kamar mandi terbuka,keluar lah Romi dengan handuk sepinggang,berjalan dengan santai mendekati Yuni yang masih disana seraya bermain ponsel.
Pria itu menepuk pundak istri barunya yang sedang menonton drama korea.
"Baju aku mana ?" Tanya Romi lembut.
Deg..
Yuni langsung bangkit kaget mendengar suara berat itu.
"Oh my God." Pekik Yuni menutup mulutnya melihat pria tampan didepannya saat ini.
"Astaga kenapa Taehyung ada disini ?" Gumam Yuni menggeleng kepalanya agar sadar.
Romi mengernyit bingung,lelaki itu menyilangkan perut kotaknya didepan gadis itu.
Tangan Yuni terulur untuk menyentuh perut berotot suaminya,sontak Romi mundur takut melihat wajah mesum perempuan itu.
"Ada apa dengan gadis ini ?" Batin Romi heran.
"Taehyung." Gumam Yuni tersenyum manis masih tak sadar dirinya sudah didunia nyata.
"Siapa teh yung ?" Tanya Romi bingung.
Imajinasi Yuni hancur mendengar nama idola nya salah disebutkan.
"Namanya Tae hyung bukan teh yung." Kata Yuni bersedekap dada.
Romi menggaruk kepalanya bingung dengan gadis didepannya ini.
"Oh astaga,cepetan ganti baju." Pekik Yuni kaget saat kesadarannya berkumpul 100 persen.
Romi menggeleng pelan melihat tingkah istri barunya ini.
Dengan patuh Romi berjalan ke ranjang mengambil baju yang telah disiapkan istrinya itu.
"Aku mau yasinan bukan pergi main." Kata Romi gemas melihat baju yang disiapkan Yuni.
"Maaf,aku ngak tau." Kata Yuni menunduk takut.
"Ambil celana panjang sama kemeja aja." Kata Romi lembut.
Yuni mengangguk dan kembali lagi kedepan lemari mencari baju yang pas.
Romi melangkah ke kaca memakai deodoran.
"Ini em Mas,Kak,em Pak." Kata Yuni bingung harus manggil apa suami baru nya itu.
Romi tersenyum geli dan mengusap lembut kepala Yuni.
"Terserah kamu aja mau manggil aku apa." Kata Romi seraya memakai baju kemeja nya.
Yuni mengangguk dan kembali duduk diam.
Romi dengan cepat memakai baju dan celana nya.
"Mau pake ini ?" Tanya Yuni mengambil minyak rambut pria itu.
"Bisa kamu pakainkan ke aku ?" Tanya Romi tersenyum.
Yuni bersemu merah dan mengangguk.
Romi menepuk kasur disebelah nya,pria itu menunduk didepan sang istri.
Yuni mengangkat tangannya bergetar menyentuh rambut tebal suaminya.
Dengan lembut Yuni menata rambut suaminya dengan minyak rambut pria itu..
"Udah." Kata Yuni pelan..
Romi yang menikmati usapan lembut istrinya pun tersentak dan bangkit.
"Hmm lumayan." Kata Romi berdiri didepan kaca.
"Aku cuci tangan dulu." Kata Yuni malu.
Romi mengangguk dan merapikan sedikit rambutnya.
"Ayo keluar." Ajak Romi menggandeng tangan gadis itu saat Yuni keluar dari kamar mandi.
Yuni menunduk malu melihat tangan lebar itu menggenggam tangannya.
Mereka melangkah turun kebawah,terlihat suasana sudah ramai,Romi mengantar Yuni didekat Rena yang duduk bersama adik2nya.
"Kamu disini ya,aku terima tamu dulu." Bisik Romi lirih.
"Iya." Cicit Yuni kecil.
"Ma,aku titip Yuni ya." Kata Romi sopan kepada Rena.
Perempuan itu tersenyum mengangguk.
Romi berjalan menjauh melepaskan tautan tangan mereka.
Yuni mendesah lesu,saat tangan hangat itu terlepas dari nya,perempuan itu merasa ada yang hilang.
"Ngak papa nanti Romi balik lagi kok." Kata Rena menegur Yuni yang mayun.
"Mama ih." kata Yuni malu menutup wajah nya dengan tangan.
Rena cekikikan melihat wajah putrinya bersemu merah.
Diluar sana Romi menerima tiap uluran tangan bela sungkawa teman dan kerabat nya yang datang kesana,tak ada yang tau bahwa pria itu kini sudah menikah.
"Aku turut berduka cita ya Rom." Kata seorang wanita cantik menghampiri Romi dan mengusap punggung tegap pria itu.
"Iya Jes,makasih ya ayo masuk." Ajak Romi ramah.
Jesika tersenyum dan masuk kedalam rumah bersama temannya.
Romi terus menerima uluran tangan orang2 yang menyalaminya.
Jesika teman wanita Romi yang hingga kini masih mengejar pria dingin itu,Jesika tau Romi sulit membuka hati karna masa lalunnya,tapi perempuan dewasa itu masih berusaha hingga kini mendekati pria mapan dan tampan itu.
Acara terus berlangsung Romi terpisah dari Yuni,karna para lelaki didepan,sedangkan wanita di dalam.
Hingga tamu2 mulai pulang,Romi dan adik2nya kembali menyalami orang2.
Jesika tersenyum melihat Romi yang sangat tampan dan elegan malam ini,meski raut kesedihan masih terlihat nyata di manik hitam pria tinggi itu.
"Kamu udah makan ?" Tanya Jesika lembut.
Romi duduk dikursi bersama wanita itu,melenturkan otot kakinya yang sedikit tegang.
"Capek banget ya Rom ?" Tanya Jesika memijit pelan lengan Romi.
"Iya,kerjaan banyak banget." kata Romi jujur.
Pria itu tak melarang Jesika memijitnya karna selain menganggap Jesika teman,pria itu memang sedang butuh pijatan hangat.
Tanpa mereka sadari sepasang mata menatap kesal kearah mereka.
Yuni berada dibalik pintu saat tadi selesai mengantar orang tuanya pulang,Romi tak sempat mengantar karna banyak tamu yang mengobrol dengannya tadi.
"Aku kenapa sih,kok kesel gini." Gumam Yuni menepuk pipinya kesal.
"Dah lah." kata Yuni malas dan berbalik meninggalkan Romi yang menikmati pijatan wanita itu.
"Oh iya Rom,gue balik dulu ya masih ada kerjaan nih." Kata Wanita itu terlihat terburu buru.
"Oh em iya makasih ya udah datang dan mijit aku." Kata Romi tersenyum malu.
"Iya,apa sih yang ngak buat kamu." Kata Jesika tersenyum manis.
Romi ikut tersenyum mencubit pelan lengan wanita itu.
"Mau aku anterin ?" Tanya Romi.
"Ngak usah,aku bawa mobil kok." Tolak Jesika.
"Ya udah,kalian hati2 ya."
Jesika tersenyum mengangguk.
2 gadis itu pun berlalu dari sana,Romi masuk kedalam rumah membantu adik iparnya membersihkan rumah mereka.
Romi tak mencari keberadaan istrinya karna dirinya juga sedang sibuk.
Didalam kamar,Yuni menghela nafas dirinya bingung harus bagaimana sekarang.
"Huh aku kok ngak tenang gini ya." Kata Yuni bolak balik didepan ranjang.
"Sumpah deh,ngak mau gini ah aku mau pulang aja." Kata Yuni ingin menangis.
Gadis itu merasa tak dianggap dirumah itu,karna adik2 Romi sibuk sendiri dengan anak suaminya, sedangkan Romi sibuk meladeni 2 perempuan tadi.
"Huh aku pulang aja,biarin Papa marah." Kata Yuni kesal mengambil kopernya.
Gadis itu turun kebawah dengan membawa koper.
Adik2 Romi kaget bukan main melihat Kakak ipar baru mereka ingin pergi dari rumah.
"Loh Kakak mau kemana ?" tanya Adik bungsu Romi heran.
"Aku mau pulang aja." Kata Yuni jujur.
"Kenapa ?"
"Ngak papa,aku cuma mau pulang." Kata Yuni hampir menangis.
"Ngak boleh." Kata seseorang dari arah dapur.
Mereka semua menoleh dan terkejut melihat Romi menatap gadis itu dengan tajam.
"Masuk kamar sekarang !" Titah Romi tajam.
"Ngak mau,aku mau pulang." Kata Yuni kekeh.
"Masuk atau aku seret." Kata Romi mengancam.
Yuni seketika menangis dan langsung berlari menaiki anak tangga melepas kopernya disana.
"Aa ih jangan gitu napa." Tegur adik nya kesal.
"Ngak papa,nanti Aa yang urus." Kata Romi cuek dan melanjutkan pekerjaan nya yang sempat tertunda.
❤❤❤
Guysss mana nih dukungan kalian,author butuh nutrisi VOTE,LIKE,COMENT nihhh
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 654 Episodes
Comments
Rinjani
yuni cemburu dah si Romi dak sadar punya istri yg nikah kilat ..dasar Romi alay ..pulang ae Yuni
2022-11-10
0
Siti Fatimah
Romi msh suka lupa kalo udh nikah ya
2022-06-20
0
Fauziah Faza
alah laki"munafik kayak gitu g mikir perasaan istri baru j nikah dah lupa klu istri
2022-01-07
2