Romi masih tak percaya bahwa gadis didepannya ini yang ibu nya mau dijadikan menantu.
Tito menatap pria itu menelisik,penampilan Romi yang masih mengenakan baju kerja membuat Tito yakin bahwa pria ini bekerja kantoran.
"Gimana keadaan ibu kamu ?" Tanya Rena kepada 2 adik Romi.
"Masih didalam Bu,dokter masih memeriksanya." Kata adik Romi menunduk.
Rena menghela nafas dan ikut duduk bersama Yuni yang mulai bingung.
"Jadi kamu pria yang mau menikahi putri ku ?" Tanya Tito memastikan.
Deg..
Yuni melotot terkejut begitu pun Romi yang menunduk tak enak kepada Papa gadis itu.
"Pa,maksud nya apa ?" Tanya Yuni melongo.
"Kamu tenang dulu ya,Mama akan jelaskan." Kata Rena menahan bahu Yuni.
"Apa Ma ? Yuni ngak mau menikah." Kata Yuni seketika menangis.
Romi menatap nanar gadis itu,pria itu masih sangat ingat siang tadi dia memberi uang kepada gadis lugu itu.
"Iya Om,mungkin ibu aku udah cerita." Kata Romi tegas.
"Kamu yakin ? lihatlah dia calonnya masih sangat belia." Kata Tito menunjuk Yuni yang menangis memeluk Rena.
"Aku yakin Om,ibu aku sudah memilih anak Om,dan aku yakin pilihan ibu aku tidak akan salah." Kata Romi tegas.
Tito menghela nafas dan menepuk pundak pria yang jauh lebih tinggi darinya itu.
"Dia anak saya satu2nya,dia harta saya."
"Saya yakin bisa membahagiakan nya Om."
2 adik Romi menangis mendekati Yuni.
"Aku mohon Kak menikahlah dengan abang kami,dia pria bertanggung jawab." Kata 2 bersaudara itu.
"Tapi aku ngak kenal kalian hiks hiks." Kata Yuni sesegukan.
"Aku mohon Kak,bantu kami mengabulkan keinginan ibu kami huhuhu." Kata adik bungsu Romi terisak.
Ceklek.
Pintu ruangan terbuka,seorang dokter keluar dari sana dan memanggil sanak keluarga pasien.
"Ada apa Dok ?" Tanya Romi panik.
"Ibu anda memanggil didalam,kondisinya sangat lemah." Kata Dokter itu berusaha tenang.
Deg...
Mereka semua kaget,adik2 Romi semakin kencang menangis mendengar perkataan dokter barusan.
Romi langsung nyelonong masuk diikuti Tito dan Rena.
Yuni masih terdiam dikursi bingung harus bagaimana.
"Hiks aku mohon Kak huhuhu menikahlah dengan Abang kami." Kata 2 perempuan itu memegang dengkul Yuni.
Yuni menggeleng dirinya masih tak mau menikah dengan pria yang baru dia lihat siang tadi.
"Aku mohon Kak,selamatkan ibu kami,Abang kami pria yang baik Kak." Kata adik bungsu Romi terisak.
Yuni masih diam,sedangkan didalam sana seorang wanita paru baya menangis memegang tangan Rena.
"Saya mohon Nak,nikahkan putra saya dengan Yuni." Pinta Ibu Romi dengan wajah pucatnya.
"Mas." Panggil Rena kepada Tito.
Romi menunduk dalam disamping ibunya.
"Kami tidak bisa memaksa Bu,semua keputusan ada di Yuni." Kata Tito pelan.
"Hiks hiks tolong saya Nak,saya hanya ingin melihat putra saya menikah dengan anak kalian,karna saya yakin Yuni gadis yang baik." Kata wanita tua itu kesesusahan..
"Panggil Yuni Ma." Titah Tito cepat saat melihat detak jantung dilayar semakin melemah.
Dokter bergerak cepat membantu wanita itu bertahan.
Datang Yuni bersama kedua adik Romi mendekati wanita tua itu.
"Yu ni." Kata Ibu Romi lemah.
Gadis itu menunduk dalam saat tangan renta itu menggenggam tangannya.
"Menik ah lah dengan a nak ibu Nak."
Yuni menggeleng lemah menitikkan air mata.
Romi memejamkan matanya,hatinya sangat sakit melihat ibu nya berkali kali menerima penolakan dari mereka.
"Rom." Panggil wanita itu lirih.
"Iya Bu,ini Romi." Kata Romi mengusap air matanya dan menggengam tangan keriput itu.
"Ibu mohon kabulka n perm intaan ibu Nak." Kata wanita itu menangis pilu.
Romi mengangguk menangis memeluk ibunya.
Rena menitikkan air mata melihat Romi yang begitu menyayangi perempuan itu.
"Nggi." Panggil Ibunya lagi.
Anggi mendekat dengan air mata terus berlinang.
Wanita itu memberi kode kepada anak keduanya itu.
Anggi mengangguk dan membuka tas nya mengambil sesuatu.
"Ini Bu." Kata Anggi memberi cincin berlian dengan tangan bergetar.
Romi syok begitu pun orang tua Yuni yang kaget melihat cincin mengkilap itu berada disana.
Ibu Romi mengambil tangan Yuni dengan lemah,Yuni semakin menangis tersedu sedu saat cincin cantik itu dimasukkan kedalam jarinya..
"Aku ngak mau hiks hiks." Kata Yuni menahan tangan wanita itu.
"Ibu mohon Nak,kabulkan permintaan terakhir ibu." Kata Wanita itu antara sadar dan tidak lagi.
Dokter kembali bergerak mengecek nafas detak jantung wanita tua itu.
"Ibu hiks hiks." Pekik Ketiga saudara itu histeris.
"Saya mohon,menikahlah dengan saya." Kata Romi memegang tangan gadis itu.
Yuni tersentak dan ingin menarik tangannya tak mau.
"Saya mohon Yuni,saya berjanji akan membahagiakan kamu kedepan nya,saya mohon kabulkan permintaan saya." Kata Romi bersimpuh didepan gadis itu.
Rena menangis memeluk suami nya melihat pria itu meminta Yuni dengan serius.
Tito mendekati Yuni dan memegang pundak anak gadis nya..
"Papa hiks hiks." Kata Yuni menangis.
"Ngak papa Nak,ayo terima saja Papa yakin dia pria yang bertanggung jawab." Kata Tito menenangkan gadis itu.
"Hiks tapi Yuni ngak siap Pa." Jujur Yuni.
"Saya janji tak akan mengacaukan hidup kamu,kamu masih bisa bebas seperti kehidupan kamu sebelumnya." Kata Romi sungguh2.
Tit tit tit...
Bunyi detak jantung semakin melemah semua orang menoleh kearah Ibu Romi yang semakin diujung hayat.
"Sepertinya pasien tak akan bertahan lama lagi,jadi saya harap jika ada yang ingin disampaikan,segera lakukan." Kata Dokter itu sunguh2.
"Ibuuuuuuu huhuhuhu jangan tinggalin kami Bu." Teriak Adik Romi histeris.
Wanita tua itu menangis mengangkat lemah tangannya yang sudah gemetaran.
"Mmaaaa f kkan i bu Na k." Kata wanita itu terbata bata.
"Romi mohon Bu,hiks hiks Romi mohon jangan tinggalin Romi Bu." Kata Romi menangis pilu.
"Ayo Nak,apa kamu tega melihat wanita tua yang kamu tolong beberapa hari yang lalu harus meninggalkan anak2 nya tanpa senyum bahagia ?" tanya Tito kepada putrinya itu.
Yuni hanya menangis dan menangis.
perempuan itu mendekati Romi dan menarik pelan baju pria itu.
Romi mengusap air matanya dan mendekatkan Yuni kepada sang Ibu.
"Yu ni." Panggil Ibu Romi lirih.
"Yuni mau Bu,hiks Yuni mau nikah sama Anak Ibu." kata Yuni memeluk wanita tua itu.
"Alhamdulillah." Kata Rena dan Tito serempak.
Wanita tua itu memeluk Yuni dengan sangat lemah.
"Dok saya akan menikahi gadis ini sekarang,tolong jadi saksi ya." Pinta Romi serius.
Deg...
Mereka semua kaget,apalagi Tito dan Rena yang menganga lebar mendengar keputusan pria itu.
"Maafkan saya Om,tapi saya harus menikah dengan Yuni sekarang agar ibu saya bisa melihat saya menikah hiks." Kata Romi tak sanggung.
Yuni hanya bisa menangis menguatkan perempuan tua itu.
Tito mengangguk dan menepuk pundak Romi.
"Saya izinkan." Kata Tito tegas.
Romi mengangguk dan mengambil kursi meja sebagai tempat ijab kobul.
Dokter dan perawat pun membantu proses nikah dadakan itu.
Kini mereka semua sudah bersiap,ada 3 orang Dokter dan 2 perawat wanita yang menjadi saksi.
Yuni duduk diam disamping pria itu dengan Tito didepan Romi,yang langsung disaksikan ibu dan adik2nya.
Mereka sangat takut monitor itu tiba2 berbunyi,Dokter mengangguk meminta acara dengan cepat di laksanakan.
Beruntung salah satu dokter pria disana pernah menikahkan keponakan nya, jadi pria itu tau tata cara pernikahan.
Setelah semua siap,Romi menjabat tangan Tito dengan tegas.
"Saya terima nikah dan kawin nya Yuni Ayunda Binti Tito Arya Putra dengan mas kawin tersebut Tunai." Kata Romi tegas,meski harus 2 kali mengulang,karna dirinya menangis.
"Bagaimana saksi Sah ?"
"Sah !!!" pekik mereka bersamaan.
"S ah." Kata wanita lemah diatas berangkar itu menangis haru dengan nafas sudah diakhir,senyum manis pun terukir diakhir hayatnya setelah melihat anak laki satu2 nya menikah.
Titttttttttttttttt..........
Alat itu pun berbunyi,mereka semua menoleh dan terkejut bukan main,melihat wanita yang berbaring lemah disana sudah tak bergerak.
"Ibuuuuuuuuuuuuu." Teriak Romi dan adik2nya histeris.
Mereka semua langsung menangis dan menghambur memeluk wanita yang selama ini mereka cintai.
"Jangan tinggalin Romi Bu huhuhuhu." Kata Romi menangis histeris memeluk ibunya.
Yuni menangis terisak memeluk sang Papa yang juga menitikkan air mata.
Rena memeluk adik Romi yang tiba2 jatuh pingsan melihat sang Ibu sudah berpulang.
❤❤❤
Guys minta Vote,Like,Coment dongg
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 654 Episodes
Comments
Tati Suwarsih Prabowi
nikah tuh secara hukum Islam ad syaratnya2
2022-12-12
0
Rinjani
aduh sedih terus thor ini klu buat cerita 😢😢😢
2022-11-10
0
Leni Setiamuni
karyamu selalu aku jadikan favorit, mulai dari senyum anak terbuang, cerita David dan villa, dan sekarang yang ini...semangat thor
2022-09-02
0