Bab 18 Kebusukannya

“Wang Chengliu!” Wang Junsi menaikkan suaranya, berniat untuk menegur dan menghentikan ucapan adiknya yang sudah mulai keterlaluan.

Namun, Wang Chengliu tak berhenti. “Siapa pun yang menghalangi diriku, aku tidak akan dengan segan menangani mereka, tak peduli tingginya derajat maupun kehormatan yang dimiliki.” Ucapannya membuat tak hanya Wang Junsi dan Wu Meilan terbelalak, melainkan semua pelayan dan pengawal yang mampu mendengar ucapannya. “Kalau kau menyembunyikan seseorang yang berniat untuk mengacau, maka aku jelas akan membawamu ke hadapan pengadilan.”

Mendengar ucapan Wang Chengliu membuat ekspresi Wang Junsi sekilas berubah mengerikan. Namun, pria itu dengan cepat menutupi perubahan ekspresinya dan kembali tenang, menunjukkan ekspresi terkejut seperti yang ditunjukkan setiap orang.

Wu Meilan tidak bisa lagi menahan dirinya, dia menunjuk ke arah Wang Chengliu. “Kau—!”

“Namun,” Wang Chengliu memotongnya dan menampakkan ekspresi yang berubah santai. “Aku tahu kalau Tuan Putri Wu tidak melakukan hal tersebut.” Kali ini, kata-kata yang keluar dari mulutnya membuat semua orang kebingungan. “Hal itu karena penyusup telah ditemukan dan akan ditangani oleh departemen penyelidikan.”

Mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Wang Chengliu membuat Wu Meilan yang tadi sempat ingin marah menjadi tercengang. Jadi, pria itu datang kemari untuk mengacau, melainkan untuk memberitahukan bawahannya untuk menghentikan pemeriksaan.

Tunggu, jadi kedatangan pengawal bernama Chenxiao itu … sungguh untuk melakukan pemeriksaan terhadap penyusup dan bukan Huang Miaoling?

Pandangan Wang Chengliu tertuju tajam pada Wu Meilan. “Aku kemari dengan tujuan menghentikan penyelidikan, tapi sepertinya aku terlambat dan telah menyinggung Tuan Putri.” Ucapannya membuat sosok Wu Meilan mengernyit. “Oleh karena itu, sebaiknya aku dan bawahanku segera pergi dari hadapanmu.” Sang Pangeran Keenam memberi hormat dan dengan cepat berbalik untuk meninggalkan tempat tersebut.

‘Aku … sungguh salah sangka?’ pikir Wu Meilan dengan pandangan yang masih belum bisa meninggalkan sosok sang Pangeran Keenam.

“Ah, benar.” Wang Chengliu menghentikan langkahnya. Pria itu menoleh untuk menatap Wu Meilan. “Aku memiliki satu saran untuk tamu kerajaan Wu yang terhormat.” Dia melanjutkan, “Biasakanlah untuk sadar bahwa dirimu berada di kerajaan orang lain dan bukan kerajaanmu. Kami, penghuni istana kerajaan Shi, tidak pernah suka apabila ada orang lain yang berniat mengajari anj*ng kami.”

Setelah mengatakan hal tersebut, Wang Chengliu memutar tumitnya dan berjalan pergi. Para pasukan istana beserta pemimpin mereka, Chenxiao, mengikuti pangeran itu meninggalkan kediaman sang Tuan Putri Wu yang memandang sosok mengerikan itu dengan tangan bergetar.

Sembari memerhatikan kepergian Wang Chengliu, Wang Junsi mengerutkan keningnya. ‘Apa-apaan?’ Dia tidak mengerti bagaimana bisa adiknya itu bersikap begitu buruk terhadap Wu Meilan. Otaknya berputar memikirkan ucapan Wang Chengliu beberapa saat yang lalu. ‘Apa katanya tadi? Selagi semua orang bersikap sungkan, dia tidak demikian?’ Dia yakin ada maksud terpendam dari setiap kalimat yang terlontar dari ucapan pria itu.

Sesuatu yang tidak menyenangkan.

Sungguh, ucapan Wang Chengliu itu bagai sebuah teka-teki yang begitu sulit dipecahkan oleh Wang Junsi. Dia tak mengerti kenapa adiknya yang biasa begitu diam dan tak pernah menunjukkan emosi terhadap siapa pun bisa secara tiba-tiba meluapkan amarah yang begitu besar kepada Wu Meilan. Bahkan dibandingkan dengan segala aksi yang ditunjukkan sang Pangeran Keenam dalam kerja samanya dengan Wang Junsi, sang Pangeran Keempat itu merasa sikap adiknya kali ini benar-benar di luar akal sehat.

Berpikir sampai di sana, Wang Junsi baru tersadar akan sesuatu. Dia berbalik kepada Wu Meilan yang seperti membeku di tempat dan segera menghampirinya. “Tuan Putri, kau tidak apa-apa?” tanyanya. Melihat Wu Meilan tak menanggapinya, Wang Junsi kembali memanggilnya, “Tuan Putri?”

Kali kedua Wang Junsi memanggilnya, roh Wu Meilan sepertinya berhasil kembali ke dalam tubuhnya. Putri itu menoleh kepada sang Pangeran Keempat sembari memaksakan sebuah senyuman. Alhasil, ekspresi yang terlukis di wajah Wu Meilan terlihat sedikit kaku dan canggung.

“Aku … tidak apa-apa, Pangeran,” balas Wu Meilan dengan suara tercekik. Sadar suaranya terdengar aneh, wajah Wu Meilan segera memerah. “Ah ….” Dia menundukkan kepalanya.

Wu Meilan tahu betapa memalukannya dirinya saat ini. Tak hanya dia salah sangka terhadap Wang Chengliu, dia sempat melewati batas dengan meminta pria itu untuk menghukum bawahannya yang sebenarnya hanya menjalankan tugas. Dari semua hal yang paling Wu Meilan benci, menjadi anggota keluarga kerajaan yang meninggikan diri merupakan salah satunya … dan hari ini dia melakukan hal tersebut kepada Chenxiao. Di hadapan Wang Junsi, hatinya merasa seperti semakin mengecil setiap satu detik berlalu, dia ingin sekali mengubur dirinya dalam tanah.

Sebaliknya, Wang Junsi salah menebak alasan kenapa Wu Meilan bisa menjadi seperti ini. Di otak pria itu, bagaimanapun putri itu adalah sosok yang sangat terhormat dan terpandang di kerajaan Wu, bahkan Ibu Suri He tidak bisa secara terus-terang menegurnya di hadapan semua orang seperti yang baru saja dilakukan oleh Wang Chengliu. Dengan demikian, jelas putri itu sedikit terkejut.

Namun, ada secercah perasaan tidak enak yang dirasakan Wang Junsi ketika mendapati pancaran mata Wu Meilan yang lagi-lagi terpaku mengikuti kepergian sosok Wang Chengliu. ‘Ini ….’

Detik berikutnya, Wang Junsi terbelalak. Dia memutar kepalanya dengan cepat ke arah pintu gerbang halaman Wu Meilan yang perlahan kembali tertutup, menghalangi pandangan orang luar untuk masuk ke dalam dan pandangan orang luar untuk mencapai keluar. Sosok Wang Chengliu yang meninggalkan tempat itu perlahan menghilang di balik pintu gerbang.

Mulai mampu mengerti mengenai apa yang ingin Wang Chengliu lakukan, mata Wang Junsi memicing. ‘Wang Chengliu, kau … orang yang begitu berbahaya.’

Wang Junsi kemudian berpindah memerhatikan keadaan sekeliling, menyadari kalau para prajurit kerajaan Wu telah kembali ke pos mereka dan para pelayan juga telah melanjutkan pekerjaan mereka. Para bawahan itu tahu kalau hal selanjutnya yang akan terjadi merupakan hal yang harus disembunyikan dan tak boleh diketahui orang lain. Dengan demikian, mereka akan berpura-pura tidak melihat, mendengar, maupun merasakan apa pun.

Walau prihatin dengan kondisi terguncang Wu Meilan, tapi Wang Junsi sadar kalau mereka memiliki hal yang lebih penting. “Tuan Putri, di mana Huang Miaoling dan Liang Fenghong?” tanyanya.

“Ah, mereka ….” Wu Meilan baru saja ingin menjawab, tapi dia mengatupkan mulutnya lagi. Karena Chenxiao tak bisa menemukan kedua orang itu di ruangannya, maka tak jelas di mana kedua orang itu sekarang. “Sejujurnya, aku tidak ….” Sepasang mata Wu Meilan yang menghindari pandangan Wang Junsi menangkap keberadaan dua orang yang berjalan dari sisi gedung tempat tinggalnya. “Ah, itu mereka.”

Wang Junsi menoleh dan mendapati sosok Liang Fenghong berjalan menghampirinya dengan Huang Miaoling yang berada dalam gendongannya. Sosok pucat sang Nona Pertama Huang di dalam pelukan Liang Fenghong membuat Wang Junsi mengernyitkan wajahnya dengan rasa bersalah.

“Miaoling,” panggil Wang Junsi.

Sang Tuan Muda Liang memberikan tatapan datar pada sang Pangeran Keempat sebelum akhirnya beralih memandang Wu Meilan. “Tuan Put—"

“Tuan Putri, sepertinya kita harus meminjam ruanganmu,” Huang Miaoling mendahului Liang Fenghong mengatakan kalimat tersebut ketika menyadari apa yang ingin dilakukan oleh pria itu. “Tidak di kamar tidurmu, tentu saja. Kita cukup berbicara di ruang tengah.”

Mendengar hal itu, Liang Fenghong menatap gadis dalam pelukannya. “Ling’er, tapi—”

Sebelum Liang Fenghong bisa mengutarakan tanggapannya, Huang Miaoling cepat-cepat berkata, “Bahkan seorang lumpuh bisa terduduk.” Dia tersenyum. “Lagi pula, kalau ada apa-apa, kau bisa menyembuhkanku.” Ucapannya membuat pria itu mengerutkan pandangannya, seakan memperingatkannya untuk tidak bercanda mengenai hal semacam itu. Huang Miaoling mengabaikan tatapan Liang Fenghong dan menatap Wu Meilan. “Tidak masalah, bukan?”

“Tentu saja,” balas Wu Meilan yang sepertinya mengerti mengapa Huang Miaoling bersikeras dengan hal tersebut.

Bagaimanapun, Wu Meilan adalah seorang gadis, tidak mungkin Huang Miaoling membiarkan para pria untuk masuk ke dalam ruang tidurnya begitu saja. Tindakan Liang Fenghong beberapa saat yang lalu adalah sebuah pengecualian karena situasi sedang darurat. Sekarang, karena dirinya sudah tidak apa-apa, Huang Miaoling akan mengambil tindakan sesuai situasi normal.

Kehormatan Wu Meilan lebih penting.

Setelah mereka masuk ke dalam ruangan, Liang Fenghong membantu Huang Miaoling untuk duduk di atas kursi. Lalu, dia berkata, “Kau tunggu di sini.” Dia mengangkat pandangannya pada Wu Meilan. “Tuan Putri, apakah aku bisa meminta tolong padamu untuk mengawasi gadis ini?”

Mendengar ucapannya, Huang Miaoling terbelalak. “Apa maksudmu? Tidakkah kita akan membahas bersama—”

Ekspresi Liang Fenghong menggelap. “Setelah yang kau lakukan, kau kira aku akan membiarkanmu terus terlibat dalam hal ini?” Suara pria itu begitu dalam, begitu penuh tekanan. “Aku akan mengambil alih.” Nada bicaranya terdengar memerintah. Itu adalah kali pertama pria itu menggunakan nada tersebut kepada Huang Miaoling. “Tunggulah di sini kalau kau tidak ingin berakhir seperti beberapa saat yang lalu,” ancamnya, membuat gadis di hadapannya semakin tercengang.

‘Tak hanya memerintah, dia sekarang mengancamku?!’

Mata Huang Miaoling mengerjap, begitu pula dengan Wu Meilan. Keduanya tidak percaya pria yang biasanya bersikap begitu lembut dan selalu mengalah terhadap sang Nona Pertama Huang itu baru saja berbalik mengancamnya!

Apa ini yang dikatakan pepatah dengan ‘sebelum didapatkan, giok dipuji. Setelah didapatkan, giok ditelantarkan’? Sebelum terikat tali pernikahan, pria itu selalu mengalah pada gadisnya. Sekarang, setelah tali pernikahan terikat, pria itu mulai mengeluarkan sikap busuknya?!

Kalau ada yang mendengar pikiran liar Huang Miaoling saat ini, mereka akan menangis. Liang Fenghong bukan tidak pernah menunjukkan sifat aslinya, gadis itu hanya tidak cukup peka saja. Hanya karena sifat mereka begitu sama dan gelombang pemikiran mereka setara, Huang Miaoling tak pernah merasa Liang Fenghong pernah benar-benar menentangnya.

Selain itu, mereka belum menikah! Mengikat tali pernikahan apanya?

Tahu kalau Huang Miaoling tidak memiliki niat untuk melawannya lagi karena terlalu terkejut, Liang Fenghong berpaling kepada Wang Junsi. “Kau, ikut denganku.” Dia pun melangkah keluar ruangan meninggalkan kedua wanita itu termenung di dalam.

Huang Miaoling yang masih terkejut perlahan berubah kesal. ‘Tahu seperti ini, untuk apa aku berkata panjang-lebar untuk menghalangi dirinya meminjam ruang tidur Tuan Putri Wu?’ pikirnya.

Sosok Liang Fenghong terlihat menutup pintu ruangan Wu Meilan. Pria itu melemparkan tatapan terakhir ke arah Huang Miaoling, menyebabkan tatapan keduanya bertemu untuk beberapa saat sebelum akhirnya pintu sepenuhnya tertutup.

Ketika pintu tertutup, Huang Miaoling menyadari sesuatu. Pandangan gadis itu bergetar dan memancarkan kengerian. ‘Liang Fenghong … tidak mungkin berniat untuk mengisolasiku dari segalanya setelah kejadian hari ini, bukan?!’

___

A/N:

Otor yang skrg nyaman jadi pengawal kerajaan Wu: Hmm, hmm, Chengliu fishy.... Hmm, hmm, Fenghong fishy too. Hmm, hmm, ikan lagi ada diskon ya?

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus Sehat

2023-07-18

0

Marni Honey

Marni Honey

cerita y bguss skali

2022-05-19

0

ria aja

ria aja

katax memperbaiki.tpi kayakx Wang jungsi mlah kbalik

2022-04-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Anj*ng Tetaplah Anj*ng
2 Bab 2 Yang Paling Bodoh
3 Bab 3 Dia yang Ikut Terlibat
4 Bab 4 Uluran Tangan sang Guifei
5 Bab 5 Godaan Berupa Keselamatan
6 Bab 6 Pada Akhirnya, Bawahan Harus Merangkak
7 Bab 7 Pelayan yang Malang
8 Bab 8 Kenalan Lama
9 Bab 9 Pengkhianat dalam Kubunya
10 Bab 10 Tak Akan Pernah Tahu
11 Bab 11 Harga yang Harus Dibayarkan
12 Bab 12 Kematian adalah Suatu Bentuk Kebebasan
13 Bab 13 Dia Sadar
14 Bab 14 Ganjaran Telah Menyentuh Wanitaku
15 Bab 15 Utusan sang Pangeran Keenam
16 Bab 16 Untuk Apa Dia Kemari?
17 Bab 17 Wang Chengliu dan Wu Meilan
18 Bab 18 Kebusukannya
19 Bab 19 Beban Wang Junsi
20 Bab 20 Mengisolasi Keluarga Huang
21 Libur
22 Bab 21 Perbedaan
23 Bab 22 Sang Pembuat Onar
24 Bab 23 Kunjungan Guru Besar Qing ke Istana
25 Bab 24 Kenapa Bisa Pangeran Keenam?
26 Bab 25 Lebih Dari yang Kau Ingin Aku Ketahui
27 Bab 26 Huang Miaoling Mengalah?
28 Bab 27 Cemburu
29 Bab 28 Kau Milikku Seorang
30 Pengumuman!
31 Bab 29 Dia yang Lebih Mencurigakan
32 Izin
33 Bab 30 Sang Feniks dan Sang Naga
34 Bab 31 Kosongnya Kursi Menteri Pembangunan
35 Bab 32 Kirimkan Dia ke Kun Lun
36 Bab 33 Adik Kandung sang Kaisar
37 Bab 34 Asal-Usul Rong Gui
38 Bab 35 Tahanan Rumah
39 Bab 36 Jodoh di Tangan Takdir
40 Bab 37 Kau Masih Perlu Puluhan Tahun
41 Bab 38 Perubahan Beberapa Orang
42 Bab 39 Harapan Bagi Situ Yangle
43 Bab 40 Janji Yang Defei
44 Bab 41 Peringatan Bagi Yang Defei
45 Bab 42 Langkah Berikutnya sang Kaisar
46 Bab 43 Batas Kegilaan
47 Bab 44 Konsekuensi yang Harus Dihadapi Huang Wushuang
48 Bab 45 Alasan Yuanli dan Kedatangan yang Tertunda
49 Bab 46 Persiapan
50 Bab 47 Menceritakan Kepada Keluarga Huang
51 Bab 48 Dukungan Huang Miaoling
52 Bab 49 Pelengseran
53 Bab 50 Sudah Cukup
54 Bab 51 Hari Sebelum Pernikahan
55 Bab 52 Keraguan dari Masa Lalu
56 Bab 53 Yang Mulia
57 Bab 54 Tantangan Pernikahan
58 Bab 55 Pengantin Pria Telah Tiba
59 Bab 56 Ayah Tetaplah Ayah
60 Bab 57 Meninggalkan Kediaman Huang
61 Bab 58 Berpikirlah Sebelum Bertindak
62 Bab 59 Hal yang Ditakdirkan
63 Bab 60 Kecuali Dia Menginginkannya
64 Bab 61 Yang Sempat Terjadi
65 Bab 62 Menjinakkan sang Mingwei Junzhu
66 Bab 63 Aku Mencintaimu
67 Bab 64 Setelah Malam Pernikahan
68 PENGUMUMAN!
69 Bab 65 Suku Sihan
70 Bab 66 Dendam Harus Dibalaskan
71 Bab 67 Kaisar Zhou
72 Bab 68 Penasihat Liang
73 Bab 69 Pengkhianat dalam Kerajaan
74 Bab 70 Langit Akan Segera Berubah
75 Izin :")
76 Bab 71 Maka, demikianlah
77 Bab 72 Terlambat
78 Bab 73 Tindakan Wang Chengliu
79 Bab 73 Apa Dia Peduli?
80 Bab 74 Hati yang Selaras
81 Bab 75 Budi di Masa Lalu
82 Bab 76 Hal Tak Terduga
83 Bab 77 Keturunan Li
84 Bab 78 Pengorbanan dan Pilihan
85 Bab 79 Sangkakala Perpisahan
86 Bab 80 Waktu yang Berlalu
87 Bab 81 Sang Kerudung Hitam
88 Bab 82 Perjalanan Mereka
89 Bab 83 Sebuah Pengkhianatan
90 Bab 84 Kesedihan dan Kebahagiaan
91 Bab 85 Sebuah Pesan
92 Bab 86 Mencinta Seakan Tak Ada Lagi Hari Esok
93 Bab 87 Aku adalah Huang Miaoling
94 Bab 88 Tidak Ada Aturan
95 Bab 89 Keturunan Keluarga Zhou
96 Bab 90 Rencana di Balik Rencana
97 Bab 91 Selir Huang
98 Bab 92 Zina
99 Bab 93 Tujuannya Adalah Cinta? Tak Mungkin.
100 Bab 94 Hidup dan Mati, Juga Sumpahnya
101 Bab 95 Pilihan Lu Si
102 Bab 96 Kebebasan
103 Bab 97 Pembangkang
104 Bab 98 Jaring yang Tersebar
105 Bab 99 Memastikan
106 Bab 100 Xue Kexin dan Chen Meilian
107 Bab 101 Hasrat Akan Kekuasaan
108 Bab 102 Lama Tak Berjumpa
109 Bab 103 Pancingan
110 Bab 104 Wang Chengliu dan Huang Miaoling
111 Bab 105 Amarah Wang Chengliu, dan Surat Tak Terduga
112 Bab 106 Menjadi Pengkhianat
113 Bab 107 Hari Ritual Kematian
114 Bab 108 Kau Kalah!
115 Bab 109 Terlempar ke Lembaran Lalu
116 Bab 110 Tebakan dan Rahasia
117 Bab 111 Peperangan di Perbatasan Zhou
118 Bab 112 Pengkhianatan
119 Pengumuman
120 Bab 113 Tawanan
121 Bab 114 Yang Mereka Ketahui
122 Bab 115 Tersiksa dan Kehilangan
123 Bab 116 Doa dan Harapan
124 Bab 117 Keterlibatan Orang Tak Terduga
125 Bab 118 Jalur Belakang
126 Bab 119 Qiongpo Di dan Pasukan Pemberontak
127 Bab 120 Ambang Kegilaan
128 Pengumuman
129 Bab 121 Rencana yang Berbalik Menyerang
130 Bab 122 Aku Tidak Kembali Hidup Hanya Untuk Mati
131 Bab 123 Bala Bantuan
132 Bab 124 Pelarian
133 Bab 125 Tempat Seharusnya Kau Berada
134 Bab 126 Selama Kau Tidak Meninggalkanku
135 Bab 127 Jingcheng
136 Bab 128 Kejanggalan, Keanehan, dan Tidak Biasa
137 Bab 129 Katakanlah Dari Awal
138 Bab 130 Permaisuri Huang dan Menteri Jiang
139 Pengumuman
140 Bab 131 Alasan Jiang Feng, Layakkah?
141 Bab 132 Pengunduran Diri
142 Bab 133 Sumpahnya
143 Bab 134 Eksekusi
144 Bab 135 Sang Gadis Bersurai Cokelat
145 Sekip
146 Bab 135 Lan’er dan Wang Chengliu
147 Bab 136 Mengulang Kehidupan Tak Menjamin Apa Pun
148 Bab 137 Lingkaran Api Menuju Wu
149 Bab 138 Kejutan
150 Bab 139 Menyelamatkan Wu Huatai
151 Bab 140 Fitnah
152 Bab 141 Pengkhianatan
153 Bab 142 Kunjungan Tak Terduga
154 Bab 143 Nyawa Dibayar Nyawa
155 Bab 144 Karma
156 Bab 145 Terjerat
157 Bab 146 Sekutu
158 Bab 147 Terbongkar
159 Bab 148 Orang Paling Egois
160 Bab 149 Pertemuan, Perpisahan, Persatuan, dan Penyesalan
161 Bab 150 Kehidupan Pertama?
162 Bab 151 Kegelisahan Wang Chengliu
163 Bab 152 Harapan yang Tergantung
164 Bab 153 Kutukan Kesetiaan
165 Bab 154 Yang Sebenarnya Wang Chengliu Inginkan
166 Bab 155 Melepaskan?
167 Bab 156 Kutukan Lan’er
168 Bab 157 Pengkhianatan?
169 Bab 158 Bahkan Jika Dia Tidak Bisa Diselamatkan
170 Bab 159 Lu Si
171 Bab 160 Segel Ingatan yang Terbuka
172 Bab 161 Kehidupan Pertama
173 Bab 162 Chengliu dan Meilan Part I
174 Bab 163 Chengliu dan Meilan Part II
175 Bab 164 Membongkar Kebenaran
176 Bab 165 Pencipta Dunia Ini
177 Bab 166 Asal-Usul Lan’er dan Kesalahannya
178 Bab 167 Anomali
179 Bab 168 Alasan Wang Chengliu yang Sebenarnya
180 Bab 169 Sosok Pendamping
181 Bab 170 Wang Chengliu Menggila
182 Bab 171 Dirimu atau Diriku yang Egois?
183 Bab 172 Bukan Akhir yang Dia Inginkan
184 Bab 172 Mangkat
185 Bab 173 Akhir
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Bab 1 Anj*ng Tetaplah Anj*ng
2
Bab 2 Yang Paling Bodoh
3
Bab 3 Dia yang Ikut Terlibat
4
Bab 4 Uluran Tangan sang Guifei
5
Bab 5 Godaan Berupa Keselamatan
6
Bab 6 Pada Akhirnya, Bawahan Harus Merangkak
7
Bab 7 Pelayan yang Malang
8
Bab 8 Kenalan Lama
9
Bab 9 Pengkhianat dalam Kubunya
10
Bab 10 Tak Akan Pernah Tahu
11
Bab 11 Harga yang Harus Dibayarkan
12
Bab 12 Kematian adalah Suatu Bentuk Kebebasan
13
Bab 13 Dia Sadar
14
Bab 14 Ganjaran Telah Menyentuh Wanitaku
15
Bab 15 Utusan sang Pangeran Keenam
16
Bab 16 Untuk Apa Dia Kemari?
17
Bab 17 Wang Chengliu dan Wu Meilan
18
Bab 18 Kebusukannya
19
Bab 19 Beban Wang Junsi
20
Bab 20 Mengisolasi Keluarga Huang
21
Libur
22
Bab 21 Perbedaan
23
Bab 22 Sang Pembuat Onar
24
Bab 23 Kunjungan Guru Besar Qing ke Istana
25
Bab 24 Kenapa Bisa Pangeran Keenam?
26
Bab 25 Lebih Dari yang Kau Ingin Aku Ketahui
27
Bab 26 Huang Miaoling Mengalah?
28
Bab 27 Cemburu
29
Bab 28 Kau Milikku Seorang
30
Pengumuman!
31
Bab 29 Dia yang Lebih Mencurigakan
32
Izin
33
Bab 30 Sang Feniks dan Sang Naga
34
Bab 31 Kosongnya Kursi Menteri Pembangunan
35
Bab 32 Kirimkan Dia ke Kun Lun
36
Bab 33 Adik Kandung sang Kaisar
37
Bab 34 Asal-Usul Rong Gui
38
Bab 35 Tahanan Rumah
39
Bab 36 Jodoh di Tangan Takdir
40
Bab 37 Kau Masih Perlu Puluhan Tahun
41
Bab 38 Perubahan Beberapa Orang
42
Bab 39 Harapan Bagi Situ Yangle
43
Bab 40 Janji Yang Defei
44
Bab 41 Peringatan Bagi Yang Defei
45
Bab 42 Langkah Berikutnya sang Kaisar
46
Bab 43 Batas Kegilaan
47
Bab 44 Konsekuensi yang Harus Dihadapi Huang Wushuang
48
Bab 45 Alasan Yuanli dan Kedatangan yang Tertunda
49
Bab 46 Persiapan
50
Bab 47 Menceritakan Kepada Keluarga Huang
51
Bab 48 Dukungan Huang Miaoling
52
Bab 49 Pelengseran
53
Bab 50 Sudah Cukup
54
Bab 51 Hari Sebelum Pernikahan
55
Bab 52 Keraguan dari Masa Lalu
56
Bab 53 Yang Mulia
57
Bab 54 Tantangan Pernikahan
58
Bab 55 Pengantin Pria Telah Tiba
59
Bab 56 Ayah Tetaplah Ayah
60
Bab 57 Meninggalkan Kediaman Huang
61
Bab 58 Berpikirlah Sebelum Bertindak
62
Bab 59 Hal yang Ditakdirkan
63
Bab 60 Kecuali Dia Menginginkannya
64
Bab 61 Yang Sempat Terjadi
65
Bab 62 Menjinakkan sang Mingwei Junzhu
66
Bab 63 Aku Mencintaimu
67
Bab 64 Setelah Malam Pernikahan
68
PENGUMUMAN!
69
Bab 65 Suku Sihan
70
Bab 66 Dendam Harus Dibalaskan
71
Bab 67 Kaisar Zhou
72
Bab 68 Penasihat Liang
73
Bab 69 Pengkhianat dalam Kerajaan
74
Bab 70 Langit Akan Segera Berubah
75
Izin :")
76
Bab 71 Maka, demikianlah
77
Bab 72 Terlambat
78
Bab 73 Tindakan Wang Chengliu
79
Bab 73 Apa Dia Peduli?
80
Bab 74 Hati yang Selaras
81
Bab 75 Budi di Masa Lalu
82
Bab 76 Hal Tak Terduga
83
Bab 77 Keturunan Li
84
Bab 78 Pengorbanan dan Pilihan
85
Bab 79 Sangkakala Perpisahan
86
Bab 80 Waktu yang Berlalu
87
Bab 81 Sang Kerudung Hitam
88
Bab 82 Perjalanan Mereka
89
Bab 83 Sebuah Pengkhianatan
90
Bab 84 Kesedihan dan Kebahagiaan
91
Bab 85 Sebuah Pesan
92
Bab 86 Mencinta Seakan Tak Ada Lagi Hari Esok
93
Bab 87 Aku adalah Huang Miaoling
94
Bab 88 Tidak Ada Aturan
95
Bab 89 Keturunan Keluarga Zhou
96
Bab 90 Rencana di Balik Rencana
97
Bab 91 Selir Huang
98
Bab 92 Zina
99
Bab 93 Tujuannya Adalah Cinta? Tak Mungkin.
100
Bab 94 Hidup dan Mati, Juga Sumpahnya
101
Bab 95 Pilihan Lu Si
102
Bab 96 Kebebasan
103
Bab 97 Pembangkang
104
Bab 98 Jaring yang Tersebar
105
Bab 99 Memastikan
106
Bab 100 Xue Kexin dan Chen Meilian
107
Bab 101 Hasrat Akan Kekuasaan
108
Bab 102 Lama Tak Berjumpa
109
Bab 103 Pancingan
110
Bab 104 Wang Chengliu dan Huang Miaoling
111
Bab 105 Amarah Wang Chengliu, dan Surat Tak Terduga
112
Bab 106 Menjadi Pengkhianat
113
Bab 107 Hari Ritual Kematian
114
Bab 108 Kau Kalah!
115
Bab 109 Terlempar ke Lembaran Lalu
116
Bab 110 Tebakan dan Rahasia
117
Bab 111 Peperangan di Perbatasan Zhou
118
Bab 112 Pengkhianatan
119
Pengumuman
120
Bab 113 Tawanan
121
Bab 114 Yang Mereka Ketahui
122
Bab 115 Tersiksa dan Kehilangan
123
Bab 116 Doa dan Harapan
124
Bab 117 Keterlibatan Orang Tak Terduga
125
Bab 118 Jalur Belakang
126
Bab 119 Qiongpo Di dan Pasukan Pemberontak
127
Bab 120 Ambang Kegilaan
128
Pengumuman
129
Bab 121 Rencana yang Berbalik Menyerang
130
Bab 122 Aku Tidak Kembali Hidup Hanya Untuk Mati
131
Bab 123 Bala Bantuan
132
Bab 124 Pelarian
133
Bab 125 Tempat Seharusnya Kau Berada
134
Bab 126 Selama Kau Tidak Meninggalkanku
135
Bab 127 Jingcheng
136
Bab 128 Kejanggalan, Keanehan, dan Tidak Biasa
137
Bab 129 Katakanlah Dari Awal
138
Bab 130 Permaisuri Huang dan Menteri Jiang
139
Pengumuman
140
Bab 131 Alasan Jiang Feng, Layakkah?
141
Bab 132 Pengunduran Diri
142
Bab 133 Sumpahnya
143
Bab 134 Eksekusi
144
Bab 135 Sang Gadis Bersurai Cokelat
145
Sekip
146
Bab 135 Lan’er dan Wang Chengliu
147
Bab 136 Mengulang Kehidupan Tak Menjamin Apa Pun
148
Bab 137 Lingkaran Api Menuju Wu
149
Bab 138 Kejutan
150
Bab 139 Menyelamatkan Wu Huatai
151
Bab 140 Fitnah
152
Bab 141 Pengkhianatan
153
Bab 142 Kunjungan Tak Terduga
154
Bab 143 Nyawa Dibayar Nyawa
155
Bab 144 Karma
156
Bab 145 Terjerat
157
Bab 146 Sekutu
158
Bab 147 Terbongkar
159
Bab 148 Orang Paling Egois
160
Bab 149 Pertemuan, Perpisahan, Persatuan, dan Penyesalan
161
Bab 150 Kehidupan Pertama?
162
Bab 151 Kegelisahan Wang Chengliu
163
Bab 152 Harapan yang Tergantung
164
Bab 153 Kutukan Kesetiaan
165
Bab 154 Yang Sebenarnya Wang Chengliu Inginkan
166
Bab 155 Melepaskan?
167
Bab 156 Kutukan Lan’er
168
Bab 157 Pengkhianatan?
169
Bab 158 Bahkan Jika Dia Tidak Bisa Diselamatkan
170
Bab 159 Lu Si
171
Bab 160 Segel Ingatan yang Terbuka
172
Bab 161 Kehidupan Pertama
173
Bab 162 Chengliu dan Meilan Part I
174
Bab 163 Chengliu dan Meilan Part II
175
Bab 164 Membongkar Kebenaran
176
Bab 165 Pencipta Dunia Ini
177
Bab 166 Asal-Usul Lan’er dan Kesalahannya
178
Bab 167 Anomali
179
Bab 168 Alasan Wang Chengliu yang Sebenarnya
180
Bab 169 Sosok Pendamping
181
Bab 170 Wang Chengliu Menggila
182
Bab 171 Dirimu atau Diriku yang Egois?
183
Bab 172 Bukan Akhir yang Dia Inginkan
184
Bab 172 Mangkat
185
Bab 173 Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!