Bab 4 Uluran Tangan sang Guifei

Mendengar ucapan Huang Wushuang, Liang Fenghong yang sebagian wajahnya tidak terlihat oleh sang Putri Mahkota mengerutkan kening. Sebagai seseorang yang memiliki kedudukan begitu dekat dengan keluarga kerajaan, Liang Fenghong tahu jelas apa yang akan terjadi kepada seorang gadis di saat dirinya menginjakkan kaki ke dalam istana. Tak peduli gadis itu awalnya bersifat seperti apa, ada satu hal yang tak akan bisa dihindari setelah masuk menjadi anggota penghuni istana.

Kelicikan.

Huang Wushuang yang masih tinggal di kediaman Huang hanyalah seorang gadis dengan impian tinggi yang dibimbing dengan kelicikan ibunya. Betapa pun dirinya merasa begitu cerdas dan mampu mengendalikan orang dengan kecantikannya, tapi kenyataannya adalah tanpa bantuan ibunya, dia hanyalah seorang gadis polos yang tak tahu apa-apa. Ah, dengan tambahan sebuah sifat egois yang mengerikan.

Sekarang, Huang Wushuang telah menjadi bagian dari para penghuni istana. Kalaupun hanya berjangka waktu sekitar tiga sampai empat bulan, tapi itu cukup lama untuk membentuk kelicikan khas para penghuni istana dalam diri wanita itu. Dari nada bicara, tingkah laku, dan keputusan yang diambil, kentara bahwa Huang Wushuang yang sekarang—sebodoh-bodohnya wanta itu—telah sepenuhnya menjadi bagian dari keluarga kerajaan.

Dengan pemikiran tersebut, Liang Fenghong memiliki dua skenario di otaknya. Antara Huang Wushuang sungguh ingin menunjukkan rasa hormat kepada Wu Meilan atau hanya ingin menelisik siapa sebenarnya orang yang berada di dalam tandu.

Alis Liang Fenghong bertaut. Beberapa saat yang lalu, Yuanli sempat menceritakan kalau ada penyusup yang dikatakan menyerang ke dalam halaman Kaisar Weixin dan sedang dalam pengejaran. Mengetahui hal tersebut, tidakkah penjelasan kedua jauh lebih masuk akal dibandingkan penjelasan pertama?

Jika pengawal yang memberi tahu Yuanli mengatakan kebenarannya, maka tidak masuk akal bagi Huang Wushuang untuk berkeliaran di istana seperti ini sekarang. Sebaliknya, wanita ini seharusnya berdiam di halamannya. Kalaupun dia ingin keluar, harus ada sejumlah besar pengawal yang menjaganya.

Liang Fenghong mendatarkan kembali ekspresi di wajahnya. ‘Ternyata, kau terlibat … Huang Wushuang,’ pikirnya. Matanya memancarkan sebuah api membara yang mencekam. ‘Kalau begitu, jangan salahkan aku tidak sungkan padamu.’ Dia berbalik dan menghadap Huang Wushuang. “Sungguh sebuah kebetulan yang tak menguntungkan, kondisi tubuh Tuan Putri hari ini kurang baik dan harus segera kembali ke kediamannya. Sebaiknya, Putri Mahkota secara khusus mengunjungi Tuan Putri di lain hari.”

Ucapan Liang Fenghong membuat Huang Wushuang dan Xiaoxue mengerutkan kening. Seakan masih belum cukup jera dengan perlakuan dingin Liang Fenghong, Xiaoxue kembali angkat bicara, “Tuan Putri Meilan tidak mengatakan apa pun, kenapa kau yang mengutarakan keberatan?” Sepertinya, benang kewarasannya telah lama putus.

Walau benang kewarasannya telah putus, Xiaoxue sebenarnya cukup cerdas. Dia tahu kalau Huang Wushuang harus menghindari konflik dengan sisi kerajaan Wu karena posisinya sebagai Putri Mahkota yang cukup rapuh. Dengan bersikap berani di hadapan Liang Fenghong, Xiaoxue tahu kalau Huang Wushuang akan merasa dirinya bisa diandalkan dan ke depannya akan lebih memilih untuk menggunakannya dibandingkan dengan Yuanli. Ini merupakan kesempatan besar baginya untuk naik tingkat menjadi pelayan tinggi.

Sementara Xiaoxue sedang sibuk memikirkan hal tersebut, benak Huang Wushuang sedang melayang ke tempat lain. Matanya melirik ke arah tandu. Lalu, dia melirik ke arah halaman Wang Junsi dan kembali pada sosok Liang Fenghong. Pada saat itu, jantungnya berdetak cepat, tahu kalau dirinya harus mengambil risiko dalam hal ini.

‘Di tandu itu … adalah Huang Miaoling. Aku yakin!’ pekik Huang Wushuang dalam hati. Tawa nyaring bergema di dalam hatinya. ‘Liang Fenghong, jangan kau kira aku akan takut dengan statusmu sebagai putra perdana menteri. Sesuai ucapan Xiaoxue, aku tetap seorang putri mahkota. Kalau bukan Wu Meilan sendiri yang mengusirku, aku tak akan pernah mundur sampai aku mendapatkan Huang Miaoling!’

*Di hari sebelumnya*

Suara dentingan gelas besi yang dibanting ke lantai bisa terdengar dari dalam kamar Huang Wushuang. Melihat kalau Yuanli baru saja keluar dari halaman selagi dirinya baru kembali, Xiaoxue menyadari kalau ada yang salah. Dia menyimpan surat yang baru saja dia terima ke dalam lengan bajunya dan melangkah menghampiri kamar majikannya. Matanya mengarah keluar halaman untuk beberapa saat, memastikan kalau sosok Yuanli tidak akan kembali dalam waktu dekat.

‘Dikatakan kalau majikan pertama gadis itu adalah Nona Pertama Huang, sepertinya … gadis itu akan pergi menemuinya.’ Xiaoxue melirik ke arah pintu. ‘Mungkin, dia meminta izin untuk menemui Nona Pertama Huang dan menyebabkan Putri Mahkota marah?’ duganya.

Xiaoxue berbalik dan mendorong pintu dengan hati-hati. Dengan langkah ringan, dia masuk ke dalam ruangan dan menyadari keberadaan gelas yang berada di lantai. Pandangannya terangkat untuk menatap Huang Wushuang yang sedang tertunduk dengan ekspresi yang tak bisa terbaca.

“Yang Mulia Putri Mahkota,” panggil Xiaoxue dengan gugup. “Ada surat untukmu.” Dia yakin kalau suasana hati Huang Wushuang sangat buruk. Sepertinya, hubungannya dengan sang Nona Pertama Huang tidak sebaik yang dia kira.

Pandangan Huang Wushuang yang gelap terangkat perlahan, menatap tajam ke arah Xiaoxue. “Siapa?” tanyanya singkat tanpa secercah pun kemerduan yang biasa selalu hadir bagi para penghuni istana dan petinggi yang lain.

Xiaoxue menghampiri Huang Wushuang dan berbisik selagi mengeluarkan gulungan surat kecil dari lengan bajunya, “Li Guifei.”

Mendengar nama itu, mata Huang Wushuang terbelalak. ‘Li Guifei?’ pikirnya. Keningnya berkerut dan alisnya bertaut, sedikit enggan berurusan dengan keturunan Li Hongxia, pria yang hampir membuatnya kehilangan nyawa di malam pernikahannya itu.

Saat tangan Huang Wushuang terjulur untuk meraih surat dari tangannya, Xiaoxue menjelaskan, “Kepala pelayan istana sang Selir Agung, Shuixiang, yang mengirimkannya sendiri padaku tadi.” Bibirnya kembali terbuka, “Karena Kak Shuixiang sendiri yang turun tangan, sepertinya hal ini sangat penting.”

Mata Huang Wushuang tidak beralih dari surat di tangannya, dia hanya terdiam tak menanggapi ucapan Xiaoxue. Walau posisinya sulit karena pengawasan Permaisuri Mingmei dan pengekangan Yuanli, tapi dia mulai mempelajari orang-orang penting di istana dari para pelayannya yang lain. Salah satu nama yang mendarat di telinga Huang Wushuang dari para pelayannya adalah Shuixiang, tangan kanan Li Guifei.

Seiring mata Huang Wushuang berpindah dari atas kanan sampai ke kiri bawah, ekspresi di wajahnya menampakkan keterkejutan penuh harapan. ‘Dia ingin membantuku keluar dari jeratan Huang Miaoling?’ ucapnya dalam hati mengulangi tulisan yang ada di atas kertas tersebut. Matanya berhenti pada kalimat terakhir yang membuat jantungnya berdetak. ‘Setuju, maka datang bertemu di kediamannya?’

Xiaoxue hanya terdiam menatap Huang Wushuang, tidak berani mengatakan apa pun karena dia sendiri tak tahu mengenai apa yang sebenarnya terjadi. Namun, akal sehatnya mengatakan kalau Huang Wushuang dan Huang Miaoling berada di dua sisi yang berbeda.

Kenapa? Bagaimana bisa seorang pelayan tanpa pengetahuan berpikiran demikian?

Walau Xiaoxue hanya seorang pelayan, tapi dia sangat mahir mengaitkan hubungan satu penghuni istana dengan yang lain. Tak hanya itu, dia juga suka menggali dan mencari informasi untuk digosipkan dengan pelayan lain mengenai para petinggi pemerintahan. Oleh karena itu, dia tahu jelas bagaimana kondisi Li Guifei pada saat ini.

Li Guifei adalah bagian dari keluarga Li, putri dari Li Hongxia, pria yang telah kehilangan nyawanya di kerajaan Wu karena niatnya untuk mengendalikan kerajaan Shi melalui cucunya, Pangeran Ketujuh, Wang Xiangqi. Yang bertanggung jawab atas kematian Li Hongxia ada banyak, tapi hanya ada empat orang utama yang berasal dari kerajaan Shi.

Huang Yade, Huang Miaoling, Wang Junsi, dan Wang Chengliu.

Dilihat dari tindakan Li Guifei yang menghubungi Huang Wushuang, Xiaoxue pun dengan berani mengambil kesimpulan kalau target pertama mereka adalah anggota keluarga Huang. Awalnya, pelayan itu mengira kalau Li Guifei akan menjadikan Huang Wushuang sandera atau mempersulit wanita itu untuk mengancam dan membalaskan dendam pada keluarga Huang. Namun, melihat ekspresi Huang Wushuang yang seperti diberikan kesempatan, Xiaoxue merasa kalau tebakannya kurang tepat. Lebih masuk akal bila sang Selir Agung ingin bekerja sama dengan Huang Wushuang untuk menjatuhkan seseorang.

Mata Huang Wushuang terangkat kepada Xiaoxue, wanita itu menatap pelayannya dalam-dalam. “Xiaoxue, hal ini … kau sebaiknya sembunyikan dari Yuanli.”

___

A/N:

Akhir-akhir ini banyak yang nanya hal yang sama, dari pada aku jawab ulang-ulang, kutulis di sini aja ya,

FAQ:

a. Kak, kok buku I nanggung abisnya? Untuk apa pindah ke buku II?

Jawab: Singkat cerita, menyesuaikan kebijakan platform.

b. Kak, kok pendek?

Jawab: Sibuk, ya. + lagi krg mood. Jadi tulis seadanya. Yang penting diup :") bersyukur dulu aja gengs. Ditabung dulu kalo merasa kependekan.

c. Kak, bagian awal siapa yang ngomong?

Jawab: Itu misterinya :) Menghalulah dulu, berangan-angan itu siapa yang lagi ngobrol ohoho. Tadinya mau kupisah jadi epilogue, tapi pendek bgt, jadi kugabung aja ke bab I.

d. Kak, udah mo end, kenapa pindah book II?

Menghampiri ending\, iya. Tapi jaraknya kan gk kubilang deket gengs :")\, mngkn masih puluhan ato ratusan. Pindah ke Book II biar masih bisa dpt hasil krn ... *baca persyaratan pendapatan* :)

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus berkarya

2023-07-18

0

Christy Oeki

Christy Oeki

terus berkarya

2022-06-13

0

Christy Oeki

Christy Oeki

sabar

2022-06-12

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Anj*ng Tetaplah Anj*ng
2 Bab 2 Yang Paling Bodoh
3 Bab 3 Dia yang Ikut Terlibat
4 Bab 4 Uluran Tangan sang Guifei
5 Bab 5 Godaan Berupa Keselamatan
6 Bab 6 Pada Akhirnya, Bawahan Harus Merangkak
7 Bab 7 Pelayan yang Malang
8 Bab 8 Kenalan Lama
9 Bab 9 Pengkhianat dalam Kubunya
10 Bab 10 Tak Akan Pernah Tahu
11 Bab 11 Harga yang Harus Dibayarkan
12 Bab 12 Kematian adalah Suatu Bentuk Kebebasan
13 Bab 13 Dia Sadar
14 Bab 14 Ganjaran Telah Menyentuh Wanitaku
15 Bab 15 Utusan sang Pangeran Keenam
16 Bab 16 Untuk Apa Dia Kemari?
17 Bab 17 Wang Chengliu dan Wu Meilan
18 Bab 18 Kebusukannya
19 Bab 19 Beban Wang Junsi
20 Bab 20 Mengisolasi Keluarga Huang
21 Libur
22 Bab 21 Perbedaan
23 Bab 22 Sang Pembuat Onar
24 Bab 23 Kunjungan Guru Besar Qing ke Istana
25 Bab 24 Kenapa Bisa Pangeran Keenam?
26 Bab 25 Lebih Dari yang Kau Ingin Aku Ketahui
27 Bab 26 Huang Miaoling Mengalah?
28 Bab 27 Cemburu
29 Bab 28 Kau Milikku Seorang
30 Pengumuman!
31 Bab 29 Dia yang Lebih Mencurigakan
32 Izin
33 Bab 30 Sang Feniks dan Sang Naga
34 Bab 31 Kosongnya Kursi Menteri Pembangunan
35 Bab 32 Kirimkan Dia ke Kun Lun
36 Bab 33 Adik Kandung sang Kaisar
37 Bab 34 Asal-Usul Rong Gui
38 Bab 35 Tahanan Rumah
39 Bab 36 Jodoh di Tangan Takdir
40 Bab 37 Kau Masih Perlu Puluhan Tahun
41 Bab 38 Perubahan Beberapa Orang
42 Bab 39 Harapan Bagi Situ Yangle
43 Bab 40 Janji Yang Defei
44 Bab 41 Peringatan Bagi Yang Defei
45 Bab 42 Langkah Berikutnya sang Kaisar
46 Bab 43 Batas Kegilaan
47 Bab 44 Konsekuensi yang Harus Dihadapi Huang Wushuang
48 Bab 45 Alasan Yuanli dan Kedatangan yang Tertunda
49 Bab 46 Persiapan
50 Bab 47 Menceritakan Kepada Keluarga Huang
51 Bab 48 Dukungan Huang Miaoling
52 Bab 49 Pelengseran
53 Bab 50 Sudah Cukup
54 Bab 51 Hari Sebelum Pernikahan
55 Bab 52 Keraguan dari Masa Lalu
56 Bab 53 Yang Mulia
57 Bab 54 Tantangan Pernikahan
58 Bab 55 Pengantin Pria Telah Tiba
59 Bab 56 Ayah Tetaplah Ayah
60 Bab 57 Meninggalkan Kediaman Huang
61 Bab 58 Berpikirlah Sebelum Bertindak
62 Bab 59 Hal yang Ditakdirkan
63 Bab 60 Kecuali Dia Menginginkannya
64 Bab 61 Yang Sempat Terjadi
65 Bab 62 Menjinakkan sang Mingwei Junzhu
66 Bab 63 Aku Mencintaimu
67 Bab 64 Setelah Malam Pernikahan
68 PENGUMUMAN!
69 Bab 65 Suku Sihan
70 Bab 66 Dendam Harus Dibalaskan
71 Bab 67 Kaisar Zhou
72 Bab 68 Penasihat Liang
73 Bab 69 Pengkhianat dalam Kerajaan
74 Bab 70 Langit Akan Segera Berubah
75 Izin :")
76 Bab 71 Maka, demikianlah
77 Bab 72 Terlambat
78 Bab 73 Tindakan Wang Chengliu
79 Bab 73 Apa Dia Peduli?
80 Bab 74 Hati yang Selaras
81 Bab 75 Budi di Masa Lalu
82 Bab 76 Hal Tak Terduga
83 Bab 77 Keturunan Li
84 Bab 78 Pengorbanan dan Pilihan
85 Bab 79 Sangkakala Perpisahan
86 Bab 80 Waktu yang Berlalu
87 Bab 81 Sang Kerudung Hitam
88 Bab 82 Perjalanan Mereka
89 Bab 83 Sebuah Pengkhianatan
90 Bab 84 Kesedihan dan Kebahagiaan
91 Bab 85 Sebuah Pesan
92 Bab 86 Mencinta Seakan Tak Ada Lagi Hari Esok
93 Bab 87 Aku adalah Huang Miaoling
94 Bab 88 Tidak Ada Aturan
95 Bab 89 Keturunan Keluarga Zhou
96 Bab 90 Rencana di Balik Rencana
97 Bab 91 Selir Huang
98 Bab 92 Zina
99 Bab 93 Tujuannya Adalah Cinta? Tak Mungkin.
100 Bab 94 Hidup dan Mati, Juga Sumpahnya
101 Bab 95 Pilihan Lu Si
102 Bab 96 Kebebasan
103 Bab 97 Pembangkang
104 Bab 98 Jaring yang Tersebar
105 Bab 99 Memastikan
106 Bab 100 Xue Kexin dan Chen Meilian
107 Bab 101 Hasrat Akan Kekuasaan
108 Bab 102 Lama Tak Berjumpa
109 Bab 103 Pancingan
110 Bab 104 Wang Chengliu dan Huang Miaoling
111 Bab 105 Amarah Wang Chengliu, dan Surat Tak Terduga
112 Bab 106 Menjadi Pengkhianat
113 Bab 107 Hari Ritual Kematian
114 Bab 108 Kau Kalah!
115 Bab 109 Terlempar ke Lembaran Lalu
116 Bab 110 Tebakan dan Rahasia
117 Bab 111 Peperangan di Perbatasan Zhou
118 Bab 112 Pengkhianatan
119 Pengumuman
120 Bab 113 Tawanan
121 Bab 114 Yang Mereka Ketahui
122 Bab 115 Tersiksa dan Kehilangan
123 Bab 116 Doa dan Harapan
124 Bab 117 Keterlibatan Orang Tak Terduga
125 Bab 118 Jalur Belakang
126 Bab 119 Qiongpo Di dan Pasukan Pemberontak
127 Bab 120 Ambang Kegilaan
128 Pengumuman
129 Bab 121 Rencana yang Berbalik Menyerang
130 Bab 122 Aku Tidak Kembali Hidup Hanya Untuk Mati
131 Bab 123 Bala Bantuan
132 Bab 124 Pelarian
133 Bab 125 Tempat Seharusnya Kau Berada
134 Bab 126 Selama Kau Tidak Meninggalkanku
135 Bab 127 Jingcheng
136 Bab 128 Kejanggalan, Keanehan, dan Tidak Biasa
137 Bab 129 Katakanlah Dari Awal
138 Bab 130 Permaisuri Huang dan Menteri Jiang
139 Pengumuman
140 Bab 131 Alasan Jiang Feng, Layakkah?
141 Bab 132 Pengunduran Diri
142 Bab 133 Sumpahnya
143 Bab 134 Eksekusi
144 Bab 135 Sang Gadis Bersurai Cokelat
145 Sekip
146 Bab 135 Lan’er dan Wang Chengliu
147 Bab 136 Mengulang Kehidupan Tak Menjamin Apa Pun
148 Bab 137 Lingkaran Api Menuju Wu
149 Bab 138 Kejutan
150 Bab 139 Menyelamatkan Wu Huatai
151 Bab 140 Fitnah
152 Bab 141 Pengkhianatan
153 Bab 142 Kunjungan Tak Terduga
154 Bab 143 Nyawa Dibayar Nyawa
155 Bab 144 Karma
156 Bab 145 Terjerat
157 Bab 146 Sekutu
158 Bab 147 Terbongkar
159 Bab 148 Orang Paling Egois
160 Bab 149 Pertemuan, Perpisahan, Persatuan, dan Penyesalan
161 Bab 150 Kehidupan Pertama?
162 Bab 151 Kegelisahan Wang Chengliu
163 Bab 152 Harapan yang Tergantung
164 Bab 153 Kutukan Kesetiaan
165 Bab 154 Yang Sebenarnya Wang Chengliu Inginkan
166 Bab 155 Melepaskan?
167 Bab 156 Kutukan Lan’er
168 Bab 157 Pengkhianatan?
169 Bab 158 Bahkan Jika Dia Tidak Bisa Diselamatkan
170 Bab 159 Lu Si
171 Bab 160 Segel Ingatan yang Terbuka
172 Bab 161 Kehidupan Pertama
173 Bab 162 Chengliu dan Meilan Part I
174 Bab 163 Chengliu dan Meilan Part II
175 Bab 164 Membongkar Kebenaran
176 Bab 165 Pencipta Dunia Ini
177 Bab 166 Asal-Usul Lan’er dan Kesalahannya
178 Bab 167 Anomali
179 Bab 168 Alasan Wang Chengliu yang Sebenarnya
180 Bab 169 Sosok Pendamping
181 Bab 170 Wang Chengliu Menggila
182 Bab 171 Dirimu atau Diriku yang Egois?
183 Bab 172 Bukan Akhir yang Dia Inginkan
184 Bab 172 Mangkat
185 Bab 173 Akhir
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Bab 1 Anj*ng Tetaplah Anj*ng
2
Bab 2 Yang Paling Bodoh
3
Bab 3 Dia yang Ikut Terlibat
4
Bab 4 Uluran Tangan sang Guifei
5
Bab 5 Godaan Berupa Keselamatan
6
Bab 6 Pada Akhirnya, Bawahan Harus Merangkak
7
Bab 7 Pelayan yang Malang
8
Bab 8 Kenalan Lama
9
Bab 9 Pengkhianat dalam Kubunya
10
Bab 10 Tak Akan Pernah Tahu
11
Bab 11 Harga yang Harus Dibayarkan
12
Bab 12 Kematian adalah Suatu Bentuk Kebebasan
13
Bab 13 Dia Sadar
14
Bab 14 Ganjaran Telah Menyentuh Wanitaku
15
Bab 15 Utusan sang Pangeran Keenam
16
Bab 16 Untuk Apa Dia Kemari?
17
Bab 17 Wang Chengliu dan Wu Meilan
18
Bab 18 Kebusukannya
19
Bab 19 Beban Wang Junsi
20
Bab 20 Mengisolasi Keluarga Huang
21
Libur
22
Bab 21 Perbedaan
23
Bab 22 Sang Pembuat Onar
24
Bab 23 Kunjungan Guru Besar Qing ke Istana
25
Bab 24 Kenapa Bisa Pangeran Keenam?
26
Bab 25 Lebih Dari yang Kau Ingin Aku Ketahui
27
Bab 26 Huang Miaoling Mengalah?
28
Bab 27 Cemburu
29
Bab 28 Kau Milikku Seorang
30
Pengumuman!
31
Bab 29 Dia yang Lebih Mencurigakan
32
Izin
33
Bab 30 Sang Feniks dan Sang Naga
34
Bab 31 Kosongnya Kursi Menteri Pembangunan
35
Bab 32 Kirimkan Dia ke Kun Lun
36
Bab 33 Adik Kandung sang Kaisar
37
Bab 34 Asal-Usul Rong Gui
38
Bab 35 Tahanan Rumah
39
Bab 36 Jodoh di Tangan Takdir
40
Bab 37 Kau Masih Perlu Puluhan Tahun
41
Bab 38 Perubahan Beberapa Orang
42
Bab 39 Harapan Bagi Situ Yangle
43
Bab 40 Janji Yang Defei
44
Bab 41 Peringatan Bagi Yang Defei
45
Bab 42 Langkah Berikutnya sang Kaisar
46
Bab 43 Batas Kegilaan
47
Bab 44 Konsekuensi yang Harus Dihadapi Huang Wushuang
48
Bab 45 Alasan Yuanli dan Kedatangan yang Tertunda
49
Bab 46 Persiapan
50
Bab 47 Menceritakan Kepada Keluarga Huang
51
Bab 48 Dukungan Huang Miaoling
52
Bab 49 Pelengseran
53
Bab 50 Sudah Cukup
54
Bab 51 Hari Sebelum Pernikahan
55
Bab 52 Keraguan dari Masa Lalu
56
Bab 53 Yang Mulia
57
Bab 54 Tantangan Pernikahan
58
Bab 55 Pengantin Pria Telah Tiba
59
Bab 56 Ayah Tetaplah Ayah
60
Bab 57 Meninggalkan Kediaman Huang
61
Bab 58 Berpikirlah Sebelum Bertindak
62
Bab 59 Hal yang Ditakdirkan
63
Bab 60 Kecuali Dia Menginginkannya
64
Bab 61 Yang Sempat Terjadi
65
Bab 62 Menjinakkan sang Mingwei Junzhu
66
Bab 63 Aku Mencintaimu
67
Bab 64 Setelah Malam Pernikahan
68
PENGUMUMAN!
69
Bab 65 Suku Sihan
70
Bab 66 Dendam Harus Dibalaskan
71
Bab 67 Kaisar Zhou
72
Bab 68 Penasihat Liang
73
Bab 69 Pengkhianat dalam Kerajaan
74
Bab 70 Langit Akan Segera Berubah
75
Izin :")
76
Bab 71 Maka, demikianlah
77
Bab 72 Terlambat
78
Bab 73 Tindakan Wang Chengliu
79
Bab 73 Apa Dia Peduli?
80
Bab 74 Hati yang Selaras
81
Bab 75 Budi di Masa Lalu
82
Bab 76 Hal Tak Terduga
83
Bab 77 Keturunan Li
84
Bab 78 Pengorbanan dan Pilihan
85
Bab 79 Sangkakala Perpisahan
86
Bab 80 Waktu yang Berlalu
87
Bab 81 Sang Kerudung Hitam
88
Bab 82 Perjalanan Mereka
89
Bab 83 Sebuah Pengkhianatan
90
Bab 84 Kesedihan dan Kebahagiaan
91
Bab 85 Sebuah Pesan
92
Bab 86 Mencinta Seakan Tak Ada Lagi Hari Esok
93
Bab 87 Aku adalah Huang Miaoling
94
Bab 88 Tidak Ada Aturan
95
Bab 89 Keturunan Keluarga Zhou
96
Bab 90 Rencana di Balik Rencana
97
Bab 91 Selir Huang
98
Bab 92 Zina
99
Bab 93 Tujuannya Adalah Cinta? Tak Mungkin.
100
Bab 94 Hidup dan Mati, Juga Sumpahnya
101
Bab 95 Pilihan Lu Si
102
Bab 96 Kebebasan
103
Bab 97 Pembangkang
104
Bab 98 Jaring yang Tersebar
105
Bab 99 Memastikan
106
Bab 100 Xue Kexin dan Chen Meilian
107
Bab 101 Hasrat Akan Kekuasaan
108
Bab 102 Lama Tak Berjumpa
109
Bab 103 Pancingan
110
Bab 104 Wang Chengliu dan Huang Miaoling
111
Bab 105 Amarah Wang Chengliu, dan Surat Tak Terduga
112
Bab 106 Menjadi Pengkhianat
113
Bab 107 Hari Ritual Kematian
114
Bab 108 Kau Kalah!
115
Bab 109 Terlempar ke Lembaran Lalu
116
Bab 110 Tebakan dan Rahasia
117
Bab 111 Peperangan di Perbatasan Zhou
118
Bab 112 Pengkhianatan
119
Pengumuman
120
Bab 113 Tawanan
121
Bab 114 Yang Mereka Ketahui
122
Bab 115 Tersiksa dan Kehilangan
123
Bab 116 Doa dan Harapan
124
Bab 117 Keterlibatan Orang Tak Terduga
125
Bab 118 Jalur Belakang
126
Bab 119 Qiongpo Di dan Pasukan Pemberontak
127
Bab 120 Ambang Kegilaan
128
Pengumuman
129
Bab 121 Rencana yang Berbalik Menyerang
130
Bab 122 Aku Tidak Kembali Hidup Hanya Untuk Mati
131
Bab 123 Bala Bantuan
132
Bab 124 Pelarian
133
Bab 125 Tempat Seharusnya Kau Berada
134
Bab 126 Selama Kau Tidak Meninggalkanku
135
Bab 127 Jingcheng
136
Bab 128 Kejanggalan, Keanehan, dan Tidak Biasa
137
Bab 129 Katakanlah Dari Awal
138
Bab 130 Permaisuri Huang dan Menteri Jiang
139
Pengumuman
140
Bab 131 Alasan Jiang Feng, Layakkah?
141
Bab 132 Pengunduran Diri
142
Bab 133 Sumpahnya
143
Bab 134 Eksekusi
144
Bab 135 Sang Gadis Bersurai Cokelat
145
Sekip
146
Bab 135 Lan’er dan Wang Chengliu
147
Bab 136 Mengulang Kehidupan Tak Menjamin Apa Pun
148
Bab 137 Lingkaran Api Menuju Wu
149
Bab 138 Kejutan
150
Bab 139 Menyelamatkan Wu Huatai
151
Bab 140 Fitnah
152
Bab 141 Pengkhianatan
153
Bab 142 Kunjungan Tak Terduga
154
Bab 143 Nyawa Dibayar Nyawa
155
Bab 144 Karma
156
Bab 145 Terjerat
157
Bab 146 Sekutu
158
Bab 147 Terbongkar
159
Bab 148 Orang Paling Egois
160
Bab 149 Pertemuan, Perpisahan, Persatuan, dan Penyesalan
161
Bab 150 Kehidupan Pertama?
162
Bab 151 Kegelisahan Wang Chengliu
163
Bab 152 Harapan yang Tergantung
164
Bab 153 Kutukan Kesetiaan
165
Bab 154 Yang Sebenarnya Wang Chengliu Inginkan
166
Bab 155 Melepaskan?
167
Bab 156 Kutukan Lan’er
168
Bab 157 Pengkhianatan?
169
Bab 158 Bahkan Jika Dia Tidak Bisa Diselamatkan
170
Bab 159 Lu Si
171
Bab 160 Segel Ingatan yang Terbuka
172
Bab 161 Kehidupan Pertama
173
Bab 162 Chengliu dan Meilan Part I
174
Bab 163 Chengliu dan Meilan Part II
175
Bab 164 Membongkar Kebenaran
176
Bab 165 Pencipta Dunia Ini
177
Bab 166 Asal-Usul Lan’er dan Kesalahannya
178
Bab 167 Anomali
179
Bab 168 Alasan Wang Chengliu yang Sebenarnya
180
Bab 169 Sosok Pendamping
181
Bab 170 Wang Chengliu Menggila
182
Bab 171 Dirimu atau Diriku yang Egois?
183
Bab 172 Bukan Akhir yang Dia Inginkan
184
Bab 172 Mangkat
185
Bab 173 Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!