Huang Wushuang telah berusaha keras untuk menahan amarahnya, tapi seperti semua orang lainnya, dia memiliki batas. Mendengar tantangan yang terucap dari mulut Liang Fenghong, ekspresi memelas yang terpasang di wajahnya seperti sedikit retak. Namun, dia mengepalkan tangannya di balik lengan bajunya dan menarik napas dalam-dalam, menahan diri untuk mengatakan apa pun terhadap pria kurang ajar di hadapannya itu.
Di sisi lain, Xiaoxue menyadari retakan pada ekspresi majikannya dan jantungnya pun berdetak cepat. Kalau dia tidak menyelesaikan masalah ini secepat mungkin, dia khawatir masalah akan menimpa kediaman Putri Mahkota dan hubungan yang baru terbentuk antara Huang Wushuang dengan Li Guifei langsung hancur berantakan.
Mata Xiaoxue mengarah kepada tandu yang sedari tadi tidak mengeluarkan suara. Kalau tebakannya benar, maka Huang Miaoling jelas berada di sana. ‘Namun ….’ Matanya melirik ke arah Liang Fenghong. Kepercayaan diri yang terpancar di wajah pria itu membuat hati Xiaoxue tidak nyaman untuk langsung membuka tandu dan memeriksa isinya. ‘Apa yang harus kulakukan?’ pikir Xiaoxue.
Melihat reaksi Huang Wushuang dan Xiaoxue, Liang Fenghong pun mendengus dan senyuman di wajahnya menghilang digantikan dengan ekspresi kesal. “Kalau tidak, maka berhentilah membuang-buang waktuku.” Nada bicaranya terdengar mengancam.
Di saat ini, Xiaoxue tersadar akan suatu hal. ‘Ini hanya permainan saja!’ pikirnya. Liang Fenghong pasti berusaha untuk membuat keraguan timbul di dalam hatinya, mengancamnya secara tidak langsung menggunakan nama Putri Wu Meilan. ‘Ingin menjebakku? Tidak semudah itu!’ batinnya seraya berlari menghampiri tandu untuk membuka tirai yang menutupi bagian dalam tandu.
“Kau—!” Liang Fenghong terlihat sedikit terkejut dan keningnya berkerut, dia tidak menyangka gadis pelayan itu akan berani melakukan tindakan seperti itu. ‘Berani, sungguh berani!’ geramnya dalam hati.
Mata Huang Wushuang menangkap perubahan ekspresi Liang Fenghong dan sudut bibirnya terangkat. ‘Ah, begitukah?’ Dia baru saja mengerti apa yang sedang terjadi. ‘Mencoba membuat kita percaya orang di dalam adalah Wu Meilan walau sebenarnya hanya ada Huang Miaoling?’ Dia terkekeh dalam hati dan tangannya mengepal erat—kali ini karena semangat. ‘Huang Miaoling, bahkan priamu yang begitu setia tidak bisa melindungimu.’
“Heh.”
Detik suara dengus tawa itu terdengar, mata Huang Wushuang yang mendarat pada tandu langsung melirik ke arah Liang Fenghong. Terlihat sudut bibir pria itu terangkat secara samar-samar selagi matanya memancarkan pandangan mengejek. Ini adalah pertama kalinya Huang Wushuang melihat seorang Liang Fenghong terlihat begitu ekspresif dari sekian kali mereka bertemu. Jujur, pria itu sangat tampan. Namun, di saat yang bersamaan, dia terlihat begitu mengerikan.
‘Apa yang—?!’
Tidak sempat Huang Wushuang menyelesaikan batinnya, suara terkesiap dari sisi Xiaoxue mengalihkan pandangannya. Dia terbelalak melihat seluruh tubuh Xiaoxue bergetar selagi matanya terlihat ketakutan.
Xiaoxue menatap orang yang ada di hadapannya dengan kedua mata terbelalak. Jari-jarinya yang mengapit sebagian kain tirai penutup tandu bergetar hebat dan kakinya bergetar.
Terlihat seorang gadis dengan keanggunan yang mampu menampar sang Putri Mahkota terduduk dengan tenang selagi menutup matanya. Perlahan, kelopak matanya terangkat dan menunjukkan sepasang manik hitam kecokelatan. Pandangannya polos, tapi juga mendominasi.
Bibir gadis itu terbuka dan sebuah suara merdu menyatakan, “Sungguh … keberanian yang patut dipuji.” Ucapan gadis itu terdengar tenang dan tidak mencela, tapi orang yang cukup cerdas mengerti hinaan dan amarah yang tersimpan di dalamnya.
Mendengar ucapan Wu Meilan, Xiaoxue segera melepaskan tirai dan berlutut di depan tandu. “Putri! Maafkanlah hamba! Hamba tak tahu kau ada di dalam!” teriaknya dengan nada meminta.
“Lancang sekali dirimu,” balas Wu Meilan dengan tenang, menambah ketakutan di dalam hati Xiaoxue. “Bahkan setelah tahu aku berada di sini, kau masih berani untuk berbohong.”
Ucapan Wu Meilan membuat Xiaoxue sedikit kebingungan. Di mata Xiaoxue, dia hanya menyinggung Liang Fenghong dan sang Tuan Putri kerajaan Wu, bukan berbohong.
Wu Meilan yakin kalau ucapannya tidak mampu dimengerti oleh Xiaoxue. Oleh karena itu, dia berkata dengan lebih jelas, “Kau berkata bahwa kau tidak tahu kalau aku berada di sini. Kenyataannya, Tuan Muda Liang telah mengatakan dengan jelas di dalam tandu adalah diriku. Namun, kau malah menepiskan ucapannya dan bahkan menghina martabatnya dengan mengatakan kalau dirinya telah berbohong, menyembunyikan seorang lain di dalam tandu.” Suara tawa kecil terdengar dari dalam tandu. “Putri Mahkota, tidakkah pelayanmu ini begitu kreatif? Aku khawatir kewarasannya sedikit terganggu.”
Sadar dirinya disebut oleh Wu Meilan, Huang Wushuang tahu kalau dirinya harus menjawab. Namun, dia tidak tahu apa yang harus dikatakan. Oleh karena itu, bibirnya hanya bisa terbuka dan tertutup untuk beberapa kali sebelum akhirnya memutuskan untuk berkata, “Tuan Putri, aku telah lalai mendidik pelayanku. Aku harap Tuan Putri berbaik hati untuk memaafkan dan menepiskan masalah ini. Xiaoxue hanya tahu betapa aku mengagumimu dan merasa bersalah karena diriku tak bisa menyambutmu tempo hari.”
Pelipis Wu Meilan berkedut. ‘Ternyata, sesuai ucapan Tuan Muda Liang. Adik dari Nona Huang … memiliki sifat yang berbeda dengan kakak-kakaknya.’ Sang Tuan Putri pun berkata, “Jadi, kalau aku tidak memaafkannya, aku adalah orang jahat. Apa itu maksud Putri Mahkota?” tanyanya membuat Huang Wushuang terbelalak.
“Tuan Putri, kau tahu jelas itu bukan maksudku,” balas Huang Wushuang dengan sedikit nada panik. Bermasalah dengan sang Tuan Putri kerajaan Wu jelas bukanlah hal yang baik mengingat posisinya saat ini sangatlah berbahaya. “Aku sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggungmu.” Dia akhirnya mengambil keputusan kejam. “Demi … demi menunjukkan ketulusanku, aku akan bertindak tegas terhadap pelayanku.”
Mendengar hal ini, Xiaoxue mengangkat pandangannya dengan kaget. “P-Putri Mahkota ….” Ekspresinya terlihat kesulitan dan memelas. Huang Wushuang jelas tahu dirinya hanya berusaha membantu, bagaimana mungkin dia akan menghukumnya di depan umum seperti ini!? Kalau hal itu terjadi, tidakkah reputasinya akan hancur seketika?
“Diam!” bentak Huang Wushuang dengan ekspresi marah. “Kemari!” Saat melihat Xiaoxue bersiap untuk berdiri, dia berkata, “Apa ada yang mengizinkanmu untuk berdiri?”
Xiaoxue sungguh kehabisan kata-kata. Kalau dirinya tidak berdiri, bagaimana dia bisa menghampiri Huang Wushuang? Apa jangan-jangan majikannya ini ingin menyuruhnya merangkak?
Menampakkan ekspresi kebingungan untuk sekian lama dan tidak mendengar kelanjutan apa pun dari Huang Wushuang membuat Xiaoxue termenung. ‘Sungguh? Putri Mahkota ingin aku merangkak!?’
“Tidakkah kau dengar apa yang kukatakan, Xiaoxue?” tanya Huang Wushuang sekali lagi seraya melemparkan tatapan mengerikan kepada Xiaoxue.
Hal tersebut membuat Xiaoxue dengan ragu menempelkan tangannya ke jalan. Pada saat itu, seluruh tubuhnya bergetar, mungkin berusaha menekan rasa malu yang menumpuk di dalam hatinya. Perlahan, dia merangkak dengan kaki dan tangan bak seekor anj*ng yang kembali menghampiri majikannya.
Selagi merangkak, Xiaoxue menutup matanya. Air mata menuruni wajah gadis pelayan itu, menghapus semua harga diri yang tadi sempat ada. ‘Ini … keterlaluan!’ pekiknya dalam hati, tahu jelas bukan ini yang dia inginkan setelah semua hal yang dia lakukan untuk Huang Wushuang. Saat dirinya sampai di hadapan Huang Wushuang, Xiaoxue menengadah dengan wajah semerah tomat. “P-Putri Mahkota.”
___
A/N: Whelp gurl, you got what u deserve.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trussukses
2023-07-18
0
Christy Oeki
diberikan kesabaran
2022-06-13
0
Christy Oeki
terus berkarya
2022-06-12
0