“Apa?” Wu Meilan dan Yuanli terlihat sangat kebingungan mendengar hal tersebut. “Sadar?” Mata keduanya memandangi sosok Huang Miaoling yang benar-benar diam dan tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran sedikit pun. Dari sisi mana pun, yang kedua gadis itu lihat hanyalah seseorang yang sedang tertidur.
Tangan Liang Fenghong masih memegangi pergelangan tangan Huang Miaoling. “Racun yang mengalir dalam tubuhnya adalah Shi Dong Li [1], racun yang hanya mematikan kemampuan untuk bergerak, tapi tidak mematikan kesadaran.”
Liang Fenghong melihat memar samar pada leher Huang Miaoling. Dia menyentuh memar tersebut dan kemudian mengepalkan tangannya.
“Mereka memukul tengkuknya untuk menghilangkan kesadarannya. Tahu Ling’er adalah seorang ahli bela diri, mereka tahu dirinya akan pulih lebih cepat dibandingkan orang biasa.” Liang Fenghong menyusuri sisi leher Huang Miaoling yang terdapat sedikit bekas darah kering, pertanda ada suatu benda yang runcing dan tipis yang sempat ditusukkan di sana. “Oleh karena itu, mereka menggunakan racun yang memastikan dirinya tidak bisa melawan. Jadi ….” Kelanjutan ucapan pria itu mengambang kosong di udara.
Wu Meilan dan Yuanli tidak memaksa Liang Fenghong untuk melanjutkan penjelasannya, mereka tahu jelas apa tujuan Pasukan Kematian menggunakan racun semacam itu pada Huang Miaoling. Atas semua masalah yang telah Huang Miaoling berikan, Li Guifei pasti memerintahkan Pasukan Kematian untuk menggunakan racun tersebut agar gadis itu bisa merasakan sendiri penderitaan kehilangan nama baik dan rasa murni kegagalan. Tidak bisa melakukan apa pun dan hanya mampu terdiam selagi membiarkan masa depannya yang cerah hancur berantakan, itu adalah pembalasan paling memuaskan yang bisa dilakukan.
“Begitu … kejam,” bisik Wu Meilan, tersadar bahwa musuh yang dia hadapi jauh lebih mengerikan dibandingkan musuh yang dahulu sempat merajalela di kerajaannya.
Ya, bila dibandingkan dengan Ibu Suri He yang lebih memilih untuk langsung mencabut nyawa musuhnya, Li Guifei lebih suka mempermainkan targetnya dan membiarkan musuhnya untuk tenggelam perlahan dalam keputusasaan. Sungguh wanita yang mengerikan.
Liang Fenghong menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Satu-satunya cara untuk mengeluarkan racun ini adalah dengan cara Bi Xue [2].” Ucapannya diikuti dengan tatapan membingungkan dari Wu Meilan dan Yuanli yang tidak mengerti mengenai apa yang sedang dirinya bicarakan. “Dengan menusukkan jarum pada beberapa titik tertentu, aku akan mengganggu aliran darah dan mengeluarkan racunnya secara paksa dari tubuh Ling’er,” jelasnya singkat dengan pandangan yang bergetar. “Itu … akan sangat menyakitkan.”
Wu Meilan segera menoleh ke arah pelayannya dan berkata, “Segera lakukan perintah Tuan Muda Liang.” Mengikuti perintahnya, pelayan tersebut segera memberi hormat dan berlari kecil meninggalkan ruangan. Wu Meilan kemudian beralih kepada Liang Fenghong. “Aku bukan ahli medis, tapi dari penjelasan Tuan Muda Liang, bisakah aku menyimpulkan kalau Nona Huang akan kehilangan banyak darah?”
“Itu benar.” Liang Fenghong melanjutkan, “Namun, Tuan Putri tidak perlu khawatir. Aku memiliki rencanaku sendiri untuk mengatasi kekurangan darah. Yang terpenting sekarang adalah … mengurangi rasa sakit.” Pandangannya berubah serius. “Rasa sakit mampu mengganggu jiwa, itu lebih berbahaya.”
Melihat kalau pada saat ini yang bisa mereka lakukan adalah menunggu, Yuanli memutuskan untuk membicarakan mengenai satu hal penting lainnya. “Ketua,” panggilnya membuat Liang Fenghong mengalihkan pandangannya. “Aku tidak sempat mengatakan hal ini tadi, tapi aku yakin kalau Huang Wushuang terlibat dengan masalah ini,” jelasnya.
Wu Meilan yang mendengar ucapan Yuanli segera menyela. “Kami memang sempat bertemu dengannya.” Dia menjelaskan mengenai apa yang terjadi secara singkat kepada Yuanli, ekspresi yang terpasang di wajahnya jelas tidak bersahabat. “Sungguh adik yang baik,” ucapnya di akhir penjelasan dengan sarkastis, sungguh bukan sifat yang biasanya ditunjukkan oleh sang Tuan Putri kerajaan Wu.
Tangan Yuanli segera mengepal mendengarkan penjelasan Wu Meilan. ‘Jal*ng itu ….’ Keningnya berkerut. Lalu, dia teringat satu hal lain. “Sampai sekarang, Yunlin belum kembali. Aku khawatir ….” Dia tidak menyelesaikan ucapannya.
Mendengar hal ini, Liang Fenghong termenung. Yuanli telah menjelaskan bagaimana Ling Zhongcheng, pengawal pendamping Wang Wuyu, terlibat dalam penculikan Huang Miaoling bersama dengan ketua Pasukan Kematian, Xiaoye. Dari interaksi yang diceritakan oleh Yuanli, kentara kalau Ling Zhongcheng memiliki status yang lebih mengerikan dibandingkan sang Ketua Pasukan Kematian sendiri. Dengan begitu, dia bisa menyimpulkan kalau … Pasukan Kematian berada di bawah pengaruh Wang Wuyu dan bukan keluarga Li.
Jikalau demikian, maka bukankah selama ini … bisa dikatakan kalau Li Hongxia mengabdi terhadap Wang Wuyu?
Kening Liang Fenghong berkerut. ‘Kurang tepat,’ batinnya. Dia menatap ke arah Huang Miaoling, mencoba mengingat segala kejadian yang telah terjadi di kerajaan Shi dan kerajaan Wu. Matanya memicing. ‘Wang Wuyu ingin … menggunakan cara yang sama seperti yang digunakan oleh Ibu Suri He?’
Apabila pemberontakan Ibu Suri He dan Jenderal Besar Qiang berhasil dilakukan, maka wanita itu akan menguasai kerajaan Wu. Hal tersebut akan membuat Wang Xiangqi dengan mudah naik ke atas takhta dan menggeser Wang Zhengyi sebagai pemimpin kerajaan Shi ke depannya. Itu merupakan akhir cerita yang luar biasa bagi Li Hongxia dan Ibu Suri He. Hanya saja, diperlukan perencanaan dan usaha untuk mencapai akhir yang begitu indah.
Reputasi Li Hongxia yang cukup buruk di kalangan pejabat membuat rencananya untuk meletakkan Wang Xiangqi di atas takhta menjadi sedikit lebih sulit. Selain itu, akan lebih berbahaya dan merepotkan lagi apabila segala skandal yang melibatkan keluarga Li terkuak? Kematian Qing Guifei, Yang Changxi, pembunuh Pangeran Kedua dan Pangeran Ketiga ….
Ekspresi yang terlukis di wajah Liang Fenghong berubah mengerikan. Dengan kecerdasan Wang Wuyu yang telah mekar sejak usianya begitu belia, bukanlah hal yang mengejutkan apabila pria itu berhasil menggenggam kelemahan keluarga Li dan memaksa Li Hongxia untuk bekerja sama dengannya. Di saat yang bersamaan, Wang Wuyu menggunakan Li Hongxia untuk melakukan kesepakatan dengan Ibu Suri He.
Liang Fenghong memutar otaknya. Tidak heran Ibu Suri He dan Li Hongxia mampu mendapatkan informasi yang terkadang bahkan tidak tersentuh olehnya. Ternyata, orang yang membantu mereka adalah Wang Wuyu, keturunan langsung Kaisar Weixin.
Walau ibu Wang Wuyu, Yang Defei, memilih untuk berpaling dari perebutan kekuasaan, sepertinya putranya tidak memiliki niat yang sama. Bahkan setelah mengucap sumpah, Wang Wuyu berusaha keras untuk mencari cara mendapatkan kembali haknya untuk bertarung demi kekuasaan.
Kekuasaan dan takhta adalah dua hal yang berdampingan, tapi di saat yang bersamaan … adalah dua hal yang jauh berbeda. Seseorang yang memiliki takhta belum tentu memiliki kekuasaan. Sebaliknya, seseorang mampu berkuasa tanpa memiliki takhta. Bukankah itu yang terjadi dengan Kaisar Huatai dan Ibu Suri He sebelumnya?
Dari sifat sang Pangeran Kelima, Liang Fenghong tahu bahwa Wang Wuyu tidak sekedar menginginkan takhta. Pria itu menginginkan kekuasaan. Dia ingin mengikuti jejak Ibu Suri He dan memimpin kerajaan Shi melalui Wang Xiangqi.
‘Wang Xiangqi mungkin cucu dari Li Hongxia, tapi dia jelas bukan siapa-siapa di mata Ibu Suri He. Karena Wang Xiangqi tak memiliki hubungan darah dengannya, Ibu Suri He tak peduli apabila pemuda itu menjadi boneka Wang Wuyu di kerajaan Shi. Yang terpenting, dirinya mampu menguasai kerajaan Wu,’ Liang Fenghong menjabarkan semuanya kepada dirinya sendiri. Genggamannya pada tangan Huang Miaoling menguat. ‘Namun, kau datang dan menghancurkan rencana dua ular paling berbisa di dua negara. Tak heran salah satu yang masih bertahan hidup ingin memastikan kau menderita.’
Melihat Liang Fenghong tenggelam dalam lamunannya, Yuanli mengambil tindakan untuk menyadarkannya. “Ketua?” panggilnya.
Liang Fenghong dengan cepat tersadar. Dia kemudian melepaskan tangan Huang Miaoling dan berdiri untuk menghadap Yuanli. “Kau sudah mendatangi kediaman Huang Shufei?” tanyanya yang diiringi dengan anggukan kepala Yuanli. “Kembali ke sana dan jelaskan pada Huang Shufei mengenai segala hal yang terjadi. Dia wanita yang cerdas, aku yakin dia bisa menutupi segala gerak-gerikmu dari Li Guifei yang sekarang jelas sadar bahwa kau tidak berada di sisi Huang Wushuang.”
Yuanli menganggukkan kepalanya. “Aku mengerti, Ketua.” Dia melemparkan pandangan terakhir kepada Huang Miaoling sebelum akhirnya membungkuk pamit kepada Liang Fenghong dan Wu Meilan.
Saat Yuanli mencapai pintu, Liang Fenghong berkata, “Mengenai Yunlin …,”—dia terdiam sesaat—“aku akan menyuruh Xiaoming untuk menyelidiki keberadaannya. Namun,”—Liang Fenghong menutup matanya—“jangan berharap banyak.”
Pandangan Yuanli menggelap mendengar hal itu. Gadis itu menutup matanya, lalu menarik napas dalam-dalam. Hati kecilnya meneriakkan harapan, tapi logikanya telah mengambil kesimpulan kalau ucapan Liang Fenghong sangatlah masuk akal.
Yuanli membuka matanya dan berbalik untuk memberi hormat terakhir pada Liang Fenghong. “Terima kasih, Ketua.” Lalu, dia menutup pintu ruang Wu Meilan dan berjalan meninggalkan halaman itu. Pandangannya yang diselimuti kabut hitam memancarkan aura membunuh yang sangat kental. ‘Huang Wushuang!’
___
[1] Shi Dong Li (失动力): Racun penghilang kemampuan untuk bergerak.
[2] Bi Xue (逼血): Mendorong racun keluar dari tubuh secara paksa.
Note: Obat + Racun ini murni khayalan author belaka.
___
A/N: Author hanya bisa menghela napas.
Jangan lupa comment, like, dan vote ya guys. Cheers!
Jaga kesehatan di kala pandemik~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus berkarya
2023-07-18
0
Christy Oeki
dilancarkan usahanya
2022-06-13
0
ria aja
ku kira Wang wuyu hax pura2 sja.traxta lbih berbahaya dr mreka yg lainx.musuh dalam selimut
2022-04-21
0