Bab 17 Wang Chengliu dan Wu Meilan

*Beberapa saat yang lalu*

Setelah melihat sosok Wu Meilan menganggukkan kepala, Liang Fenghong segera menggendong tubuh Huang Miaoling yang terasa begitu ringan dari ranjang. Gadis itu sedikit terkejut, tapi dengan cepat menunjuk ke arah bawah ranjang, mengisyaratkan kalau dirinya bisa bersembunyi di sana.

“Kau tidak perlu bersembunyi,” ujar Huang Miaoling dengan nada rendah.

Sebenarnya, gadis itu tidak salah. Liang Fenghong sama sekali tidak memiliki keharusan untuk bersembunyi untuk menghindari siapa pun itu yang berada di luar ruangan. Akan lebih masuk akal apabila dirinya berdiam di sini dengan alasan membahas sesuatu dengan Wu Meilan dan berpura-pura tidak ada yang terjadi.

Namun, Liang Fenghong menggelengkan kepalanya. Ada begitu banyak orang yang bisa menghampiri kediaman Wu Meilan, tapi tidak banyak yang akan menerobos gerbang sang Tuan Putri Wu dengan begitu lancang. Benak Liang Fenghong berputar, memperkirakan kalau siapa pun itu yang baru saja datang akan mengatasnamakan pencarian penyusup yang sempat menyelinap ke dalam istana Kaisar Weixin untuk memeriksa kediaman Wu Meilan. Hanya saja, tujuan sesungguhnya jelas bukan untuk mencari penyusup, melainkan menemukan Huang Miaoling!

Tak ada kebetulan di dunia ini. Oleh karena itu, kedatangan orang-orang tak diundang ini dengan cara yang begitu lancang jelas direncanakan. Berpikir sampai di sana, Liang Fenghong tahu kalau bersembunyi di dalam ruangan ini bukanlah sebuah pilihan. Bahkan bila dia sudah memberi tahu sang Tuan Putri mengenai apa yang harus dilakukan, pria itu tidak merasa aman membiarkan Huang Miaoling bersembunyi di ruangan ini.

“Siapa yang dengan begitu lancang mengganggu ketenangan kediamanku?”

Terdengar oleh Liang Fenghong suara Wu Meilan yang begitu tegas. Nada bicara itu cukup sesuai dengan arahannya tadi, mengingatkan Liang Fenghong kalau walaupun putri itu terbiasa terkurung di dalam istana kerajaan Wu, tapi darah sang Kaisar memang mengalir dalam tubuhnya.

‘Sama seperti ….’ Kening Liang Fenghong berkerut, mengingatkan dirinya untuk tetap fokus.

Dengan langkah kaki tak bersuara, Liang Fenghong melesat ke arah ruang kerja sang Tuan Putri yang berada di seberang ruang tidurnya. Selagi Huang Miaoling berada dalam pelukannya, Liang Fenghong mendorong sedikit jendela ruang kerja yang mengarah ke area belakang gedung dengan sisi tubuhnya. Dia memeriksa keadaan dengan memastikan tidak ada suara yang menunjukkan keberadaan seseorang di area belakang gedung.

Setelah memastikan tidak ada orang, Liang Fenghong pun dengan hati-hati menyelinap keluar. Untuk menghapus jejak mereka, Huang Miaoling menjulurkan tangannya untuk mengingatkan pria itu agar kembali menutup jendela. Tentu saja, peringatan tersebut tidak sepenuhnya dibutuhkan karena Liang Fenghong juga tahu mengenai apa yang harus dilakukan, tapi sepertinya gadis itu tak bisa menahan diri untuk mengutarakan kekhawatirannya.

Liang Fenghong mengarahkan pandangannya pada sebuah pohon yang berada dekat dari sisi gedung kediaman Wu Meilan, semak-semak yang mengelilingi pohon tersebut cukup tebal untuk dijadikan tempat persembunyian. Dia mengendap hingga mencapai ujung dinding dan menjulurkan kepalanya untuk melihat situasi halaman Wu Meilan.

Terlihat oleh Liang Fenghong kalau tidak ada pengawal Wu maupun Shi yang berada di sisi pinggir halaman, membuatnya bersyukur ada jalan baginya untuk mencapai tempat persembunyiannya. Dengan Huang Miaoling dalam gendongannya, Liang Fenghong melesat ke arah pohon tersebut dan merunduk di antara semak-semak. Cukup mengejutkan bagi Huang Miaoling dengan kelincahan pria tersebut.

Sesampainya di tempat persembunyian sementara mereka, Liang Fenghong membiarkan setengah tubuh Huang Miaoling beristirahat di tanah berumput. Lalu, pandangannya beralih mengawasi pergerakan para pasukan kerajaan Shi yang mampu terlihat dari tempat persembunyiannya.

“Dari semua tempat, kau memilih tempat yang begitu terbuka,” bisik Huang Miaoling dengan sebuah senyuman terlukis di wajahnya. “Memang Tuan Muda Liang bijaksana.”

Walau terdengar sarkastis, tapi Liang Fenghong tahu kalau Huang Miaoling mengerti alasan dirinya melakukan hal ini. Dalam situasi seperti yang mereka alami saat ini, tempat persembunyian yang paling mudah ditemukan merupakan tempat persembunyian yang paling aman. Secara logika, tidak ada buronan yang akan bersembunyi di tempat yang begitu berbahaya ketika sadar dirinya sedang dikejar. Oleh karena itu, para penyelidik pun tak akan membuang waktu untuk mencari orang di tempat yang begitu terbuka.

Ini adalah permainan mental dan pikiran.

Terkecuali pihak lawan memiliki kecerdasan yang setara dengan pikiran Liang Fenghong, maka jelas cara ini adalah cara terbaik untuk bersembunyi. Kalau tidak, maka tindakan pria itu sama saja dengan mengirimkan hadiah untuk musuh.

Hal itu juga yang membuat situasi ini menjadi permainan keberuntungan.

Pandangan Liang Fenghong turun ke bawah, menatap Huang Miaoling yang berada dalam pelukannya. “Apa kau merasa lebih baik?” tanya pria itu dengan wajah khawatir. “Tenang saja, bahkan jika yang terburuk terjadi, aku akan pastikan dirimu aman.” Keningnya berkerut, menunjukkan dirinya rela mengorbankan apa pun demi gadis di hadapannya ini.

Pandangan Huang Miaoling melembut. “Kita di istana, bahkan bila mereka ingin membunuhku, mereka tak bisa melakukannya sekarang juga.” Senyuman lemah terlukis di wajahnya. “Lagi pula, apa yang bisa mereka lakukan? Menghukum pasangan yang sedang menghabiskan waktu indah di bawah pohon rindang?” Ada cahaya menggoda yang terpancar dari sepasang mata hitam itu ketika menggambarkan kondisi mereka saat ini.

Selama sesaat, telinga Liang Fenghong berdengung. Pandangannya tak bisa beralih dari wajah Huang Miaoling, gadis itu telah berhasil menghipnotis pria itu sepenuhnya. Namun, insting Liang Fenghong yang menyadarkannya mengenai situasi mereka saat ini berteriak nyaring.

Dengan alis bertaut dan kening berkerut, sang Tuan Muda Liang menatap calon istrinya itu. “Setelah semua yang kau lalui, kau masih bisa bercanda?” Ada amarah dalam nada bicaranya. Sebagian emosi itu hanya sebuah kepura-puraan untuk menutupi kecanggungannya, tapi sebagian lagi adalah perasaan murni karena kecerobohan Huang Miaoling yang hampir melayangkan nyawanya sendiri.

Kemungkinan, seseorang bahkan telah mengorbankan nyawa karena terlibat dengan gadis ini.

Mata Huang Miaoling menggerayangi wajah Liang Fenghong, sedetik pun pandangan gadis itu tidak berpindah dari wajah pria yang seharusnya akan menjadi suaminya itu. “Aku percaya padamu,” ucap Huang Miaoling membuat amarah Liang Fenghong sekejap menguap. Tangannya yang mulai mendapatkan kekuatan terjulur untuk menyentuh wajah pria itu. “Apa kau percaya padaku?”

Selagi ada keributan di halaman tempat mereka berada, Liang Fenghong sama sekali tidak bisa mendengar semua hal itu. Pertanyaan Huang Miaoling menusuk hatinya yang sempat dipenuhi amarah, kesadarannya dipaksa untuk bergejolak.

Detik berikutnya, Liang Fenghong menggenggam tangan Huang Miaoling. “Apa kau masih perlu bertanya?”

“Salam kepada Pangeran Keempat dan Pangeran Keenam!”

Teriakan itu tidak mengalihkan pandangan Huang Miaoling dari Liang Fenghong. Di kehidupan lalu, hal itu tak mungkin terjadi. Efek nama sang Pangeran Keenam terhadap seorang Huang Miaoling sangatlah besar, cukup besar untuk membuatnya segera terbangun selagi tidur dan tersenyum ketika menangis.

Beberapa saat yang lalu, hal yang tak jauh berbeda juga berlaku untuk diri Huang Miaoling di kehidupan ini. Nama Wang Chengliu mampu membuat dirinya yang sedang tersenyum kehilangan cahayanya, bahkan dalam tidur … nama itu mampu menghantui dirinya dalam wujud mimpi buruk yang mengerikan.

Sekarang, berbeda.

Pandangan Huang Miaoling menyerap setiap inci keberadaan pria yang berada di hadapannya. Lalu, dia tersenyum. “Bagus. Dengan begitu, kau harusnya tahu apa yang sebenarnya ingin kulakukan, bukan?”

***

Melihat kedatangan majikannya, Chenxiao segera keluar dari ruangan dan berlutut di hadapan Wang Junsi dan Wang Chengliu. “Salam pada Pangeran Keempat dan Pangeran Keenam,” ujarnya seraya mencengkeram kepalan tangannya.

“Chenxiao, kenapa kau membawa para pengawal istana kemari?” tanya Wang Junsi, suaranya terdengar sedikit lebih parau dibandingkan biasanya. Dia berdeham, mencoba membuat semua orang berpikir kalau suara paraunya berasal dari lehernya yang kurang nyaman. “Ada apa ini?” tambahnya lagi.

Chenxiao membuka mulutnya untuk menjawab, “Jawab Pangeran Keempat, beberapa saat yang lalu seorang penyusup menyelinap ke dalam istana Kaisar. Beruntung langit memberkati putranya dan tak ada yang terjadi pada Yang Mulia Kaisar. Hanya saja, penyusup tersebut kabur dan aku sedang mengikuti protokol keamanan untuk memeriksa setiap sudut istana.”

Mendengar jawaban Chenxiao, Wang Junsi mengerutkan keningnya seakan terkejut. “Bahkan kediaman tamu terhormat?” Nada bicaranya mempertanyakan kebenaran dalam ucapan Chenxiao. Dia kemudian menoleh kepada Wang Chengliu. “Adik Keenam, tidakkah ini—”

Sebelum Wang Junsi bisa menyelesaikan ucapannya, Wang Chengliu mengangkat tangannya, menghentikan ucapan kakaknya itu. Dia lalu berkata pada sang Pangeran Keempat, “Kakak Keempat, tenanglah terlebih dahulu.” Pandangannya beralih pada Wu Meilan dan dia pun membungkuk pada sang Tuan Putri kerajaan Wu. “Tuan Putri, aku harap kau memaafkan kelancangan bawahanku ini. Sama seperti para pengawal istana setia lainnya, dia hanya mengikuti perintah dengan patuh dan tidak mampu berpikir jauh mengenai posisimu dalam kerajaan ini.”

Wu Meilan mengerutkan kening ketika mendengar ucapan Wang Chengliu. Walau nada bicara pria itu terdengar begitu sungkan dan menyanjungnya, tapi ekspresi yang terpajang di wajah pria itu begitu kosong, tidak mengandung sedikit pun ketulusan, membuktikan kalau bibir Wang Chengliu sedang mengutarakan kebohongan. Hal tersebut membuat sang Tuan Putri kerajaan Wu kesal.

Mengesampingkan alasan pribadi yang membuatnya bersikap kesal terhadap Wang Chengliu, Wu Meilan jelas mendengar Chenxiao berkata kalau orang yang menurunkan perintah adalah sang Pangeran Keenam itu sendiri. Dari ucapan Wang Chengliu sendiri, pria itu mengakui kalau Chenxiao hanya bertindak sesuai perintahnya. Kalau dirinya sungguh menghormati Wu Meilan, tidakkah seharusnya pangeran itu memperingati bawahannya untuk tidak mendekati kediaman Wu Meilan?

Karena Chenxiao datang ke kediaman Wu Meilan dan bersikeras untuk memeriksa ruangannya—bahkan setelah dilontarkan sindiran oleh sang Tuan Putri mengenai situasinya yang masih lajang—maka itu berarti Wang Chengliu sama sekali tidak pernah memandang dirinya sebagai tamu terhormat. Segala ucapan Wang Chengliu yang baru saja meninggalkan mulut pria itu adalah omong kosong belaka! Pangeran itu jelas menargetkan kediamannya karena tahu Huang Miaoling pasti berada di sini!

“Pangeran Keenam,” panggil Wu Meilan membuat Wang Chengliu mengangkat pandangannya. “Kalau benar kau begitu menghormati diriku, maka ada baiknya kau membuktikan hal tersebut sekarang.” Pandangannya terlihat tidak bersahabat. “Bawahanmu telah bertindak tidak hormat padaku, itu jelas melanggar keyakinanmu terhadapku, bukan begitu?”

Majikan menghormati seseorang, tapi bawahan malah menghina dan bertindak dengan buruk terhadap orang tersebut. Hal itu … jelas seperti mengkhianati kepercayaan sang Majikan.

Hukuman harus diberikan.

Mendengar ucapan Wu Meilan, Wang Chengliu yang menatap gadis tersebut menghela napas sembari menutup mata, seakan menyesali tindakan bawahannya. Namun, dia kemudian menegapkan tubuhnya. Dia lalu membuka matanya dan memberikan pandangan yang sangat mengerikan ke arah sang Tuan Putri kerajaan Wu.

Pandangan Wang Chengliu membuat Wu Meilan sangat terkejut. ‘P-pandangan apa itu? Apa dia berniat untuk mengancamku?’ Putri itu mengepalkan tangannya, mencoba untuk memperkuat dirinya yang sedikit bergetar di bawah tatapan tak menyenangkan sang Pangeran Keenam.

“Tuan Putri Wu, aku akan terus-terang saja,” Wang Chengliu memulai. “Selagi semua orang bersikap sungkan terhadapmu karena dirimu adalah putri kandung dari Kaisar Huatai dan juga perwujudan perdamaian antara dua kerajaan, aku tidak merasa patut melakukan hal yang sama.”

___

A/N:

Wang Chengliu so fishy, ikan banget...

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

truslancar kerjaannya

2023-07-18

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

truslancar kerjaannya

2023-07-18

0

ria aja

ria aja

semoga sja miaoling selamat.semga sja abfeng dan Wang jungsi akan selamat baik

2022-04-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Anj*ng Tetaplah Anj*ng
2 Bab 2 Yang Paling Bodoh
3 Bab 3 Dia yang Ikut Terlibat
4 Bab 4 Uluran Tangan sang Guifei
5 Bab 5 Godaan Berupa Keselamatan
6 Bab 6 Pada Akhirnya, Bawahan Harus Merangkak
7 Bab 7 Pelayan yang Malang
8 Bab 8 Kenalan Lama
9 Bab 9 Pengkhianat dalam Kubunya
10 Bab 10 Tak Akan Pernah Tahu
11 Bab 11 Harga yang Harus Dibayarkan
12 Bab 12 Kematian adalah Suatu Bentuk Kebebasan
13 Bab 13 Dia Sadar
14 Bab 14 Ganjaran Telah Menyentuh Wanitaku
15 Bab 15 Utusan sang Pangeran Keenam
16 Bab 16 Untuk Apa Dia Kemari?
17 Bab 17 Wang Chengliu dan Wu Meilan
18 Bab 18 Kebusukannya
19 Bab 19 Beban Wang Junsi
20 Bab 20 Mengisolasi Keluarga Huang
21 Libur
22 Bab 21 Perbedaan
23 Bab 22 Sang Pembuat Onar
24 Bab 23 Kunjungan Guru Besar Qing ke Istana
25 Bab 24 Kenapa Bisa Pangeran Keenam?
26 Bab 25 Lebih Dari yang Kau Ingin Aku Ketahui
27 Bab 26 Huang Miaoling Mengalah?
28 Bab 27 Cemburu
29 Bab 28 Kau Milikku Seorang
30 Pengumuman!
31 Bab 29 Dia yang Lebih Mencurigakan
32 Izin
33 Bab 30 Sang Feniks dan Sang Naga
34 Bab 31 Kosongnya Kursi Menteri Pembangunan
35 Bab 32 Kirimkan Dia ke Kun Lun
36 Bab 33 Adik Kandung sang Kaisar
37 Bab 34 Asal-Usul Rong Gui
38 Bab 35 Tahanan Rumah
39 Bab 36 Jodoh di Tangan Takdir
40 Bab 37 Kau Masih Perlu Puluhan Tahun
41 Bab 38 Perubahan Beberapa Orang
42 Bab 39 Harapan Bagi Situ Yangle
43 Bab 40 Janji Yang Defei
44 Bab 41 Peringatan Bagi Yang Defei
45 Bab 42 Langkah Berikutnya sang Kaisar
46 Bab 43 Batas Kegilaan
47 Bab 44 Konsekuensi yang Harus Dihadapi Huang Wushuang
48 Bab 45 Alasan Yuanli dan Kedatangan yang Tertunda
49 Bab 46 Persiapan
50 Bab 47 Menceritakan Kepada Keluarga Huang
51 Bab 48 Dukungan Huang Miaoling
52 Bab 49 Pelengseran
53 Bab 50 Sudah Cukup
54 Bab 51 Hari Sebelum Pernikahan
55 Bab 52 Keraguan dari Masa Lalu
56 Bab 53 Yang Mulia
57 Bab 54 Tantangan Pernikahan
58 Bab 55 Pengantin Pria Telah Tiba
59 Bab 56 Ayah Tetaplah Ayah
60 Bab 57 Meninggalkan Kediaman Huang
61 Bab 58 Berpikirlah Sebelum Bertindak
62 Bab 59 Hal yang Ditakdirkan
63 Bab 60 Kecuali Dia Menginginkannya
64 Bab 61 Yang Sempat Terjadi
65 Bab 62 Menjinakkan sang Mingwei Junzhu
66 Bab 63 Aku Mencintaimu
67 Bab 64 Setelah Malam Pernikahan
68 PENGUMUMAN!
69 Bab 65 Suku Sihan
70 Bab 66 Dendam Harus Dibalaskan
71 Bab 67 Kaisar Zhou
72 Bab 68 Penasihat Liang
73 Bab 69 Pengkhianat dalam Kerajaan
74 Bab 70 Langit Akan Segera Berubah
75 Izin :")
76 Bab 71 Maka, demikianlah
77 Bab 72 Terlambat
78 Bab 73 Tindakan Wang Chengliu
79 Bab 73 Apa Dia Peduli?
80 Bab 74 Hati yang Selaras
81 Bab 75 Budi di Masa Lalu
82 Bab 76 Hal Tak Terduga
83 Bab 77 Keturunan Li
84 Bab 78 Pengorbanan dan Pilihan
85 Bab 79 Sangkakala Perpisahan
86 Bab 80 Waktu yang Berlalu
87 Bab 81 Sang Kerudung Hitam
88 Bab 82 Perjalanan Mereka
89 Bab 83 Sebuah Pengkhianatan
90 Bab 84 Kesedihan dan Kebahagiaan
91 Bab 85 Sebuah Pesan
92 Bab 86 Mencinta Seakan Tak Ada Lagi Hari Esok
93 Bab 87 Aku adalah Huang Miaoling
94 Bab 88 Tidak Ada Aturan
95 Bab 89 Keturunan Keluarga Zhou
96 Bab 90 Rencana di Balik Rencana
97 Bab 91 Selir Huang
98 Bab 92 Zina
99 Bab 93 Tujuannya Adalah Cinta? Tak Mungkin.
100 Bab 94 Hidup dan Mati, Juga Sumpahnya
101 Bab 95 Pilihan Lu Si
102 Bab 96 Kebebasan
103 Bab 97 Pembangkang
104 Bab 98 Jaring yang Tersebar
105 Bab 99 Memastikan
106 Bab 100 Xue Kexin dan Chen Meilian
107 Bab 101 Hasrat Akan Kekuasaan
108 Bab 102 Lama Tak Berjumpa
109 Bab 103 Pancingan
110 Bab 104 Wang Chengliu dan Huang Miaoling
111 Bab 105 Amarah Wang Chengliu, dan Surat Tak Terduga
112 Bab 106 Menjadi Pengkhianat
113 Bab 107 Hari Ritual Kematian
114 Bab 108 Kau Kalah!
115 Bab 109 Terlempar ke Lembaran Lalu
116 Bab 110 Tebakan dan Rahasia
117 Bab 111 Peperangan di Perbatasan Zhou
118 Bab 112 Pengkhianatan
119 Pengumuman
120 Bab 113 Tawanan
121 Bab 114 Yang Mereka Ketahui
122 Bab 115 Tersiksa dan Kehilangan
123 Bab 116 Doa dan Harapan
124 Bab 117 Keterlibatan Orang Tak Terduga
125 Bab 118 Jalur Belakang
126 Bab 119 Qiongpo Di dan Pasukan Pemberontak
127 Bab 120 Ambang Kegilaan
128 Pengumuman
129 Bab 121 Rencana yang Berbalik Menyerang
130 Bab 122 Aku Tidak Kembali Hidup Hanya Untuk Mati
131 Bab 123 Bala Bantuan
132 Bab 124 Pelarian
133 Bab 125 Tempat Seharusnya Kau Berada
134 Bab 126 Selama Kau Tidak Meninggalkanku
135 Bab 127 Jingcheng
136 Bab 128 Kejanggalan, Keanehan, dan Tidak Biasa
137 Bab 129 Katakanlah Dari Awal
138 Bab 130 Permaisuri Huang dan Menteri Jiang
139 Pengumuman
140 Bab 131 Alasan Jiang Feng, Layakkah?
141 Bab 132 Pengunduran Diri
142 Bab 133 Sumpahnya
143 Bab 134 Eksekusi
144 Bab 135 Sang Gadis Bersurai Cokelat
145 Sekip
146 Bab 135 Lan’er dan Wang Chengliu
147 Bab 136 Mengulang Kehidupan Tak Menjamin Apa Pun
148 Bab 137 Lingkaran Api Menuju Wu
149 Bab 138 Kejutan
150 Bab 139 Menyelamatkan Wu Huatai
151 Bab 140 Fitnah
152 Bab 141 Pengkhianatan
153 Bab 142 Kunjungan Tak Terduga
154 Bab 143 Nyawa Dibayar Nyawa
155 Bab 144 Karma
156 Bab 145 Terjerat
157 Bab 146 Sekutu
158 Bab 147 Terbongkar
159 Bab 148 Orang Paling Egois
160 Bab 149 Pertemuan, Perpisahan, Persatuan, dan Penyesalan
161 Bab 150 Kehidupan Pertama?
162 Bab 151 Kegelisahan Wang Chengliu
163 Bab 152 Harapan yang Tergantung
164 Bab 153 Kutukan Kesetiaan
165 Bab 154 Yang Sebenarnya Wang Chengliu Inginkan
166 Bab 155 Melepaskan?
167 Bab 156 Kutukan Lan’er
168 Bab 157 Pengkhianatan?
169 Bab 158 Bahkan Jika Dia Tidak Bisa Diselamatkan
170 Bab 159 Lu Si
171 Bab 160 Segel Ingatan yang Terbuka
172 Bab 161 Kehidupan Pertama
173 Bab 162 Chengliu dan Meilan Part I
174 Bab 163 Chengliu dan Meilan Part II
175 Bab 164 Membongkar Kebenaran
176 Bab 165 Pencipta Dunia Ini
177 Bab 166 Asal-Usul Lan’er dan Kesalahannya
178 Bab 167 Anomali
179 Bab 168 Alasan Wang Chengliu yang Sebenarnya
180 Bab 169 Sosok Pendamping
181 Bab 170 Wang Chengliu Menggila
182 Bab 171 Dirimu atau Diriku yang Egois?
183 Bab 172 Bukan Akhir yang Dia Inginkan
184 Bab 172 Mangkat
185 Bab 173 Akhir
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Bab 1 Anj*ng Tetaplah Anj*ng
2
Bab 2 Yang Paling Bodoh
3
Bab 3 Dia yang Ikut Terlibat
4
Bab 4 Uluran Tangan sang Guifei
5
Bab 5 Godaan Berupa Keselamatan
6
Bab 6 Pada Akhirnya, Bawahan Harus Merangkak
7
Bab 7 Pelayan yang Malang
8
Bab 8 Kenalan Lama
9
Bab 9 Pengkhianat dalam Kubunya
10
Bab 10 Tak Akan Pernah Tahu
11
Bab 11 Harga yang Harus Dibayarkan
12
Bab 12 Kematian adalah Suatu Bentuk Kebebasan
13
Bab 13 Dia Sadar
14
Bab 14 Ganjaran Telah Menyentuh Wanitaku
15
Bab 15 Utusan sang Pangeran Keenam
16
Bab 16 Untuk Apa Dia Kemari?
17
Bab 17 Wang Chengliu dan Wu Meilan
18
Bab 18 Kebusukannya
19
Bab 19 Beban Wang Junsi
20
Bab 20 Mengisolasi Keluarga Huang
21
Libur
22
Bab 21 Perbedaan
23
Bab 22 Sang Pembuat Onar
24
Bab 23 Kunjungan Guru Besar Qing ke Istana
25
Bab 24 Kenapa Bisa Pangeran Keenam?
26
Bab 25 Lebih Dari yang Kau Ingin Aku Ketahui
27
Bab 26 Huang Miaoling Mengalah?
28
Bab 27 Cemburu
29
Bab 28 Kau Milikku Seorang
30
Pengumuman!
31
Bab 29 Dia yang Lebih Mencurigakan
32
Izin
33
Bab 30 Sang Feniks dan Sang Naga
34
Bab 31 Kosongnya Kursi Menteri Pembangunan
35
Bab 32 Kirimkan Dia ke Kun Lun
36
Bab 33 Adik Kandung sang Kaisar
37
Bab 34 Asal-Usul Rong Gui
38
Bab 35 Tahanan Rumah
39
Bab 36 Jodoh di Tangan Takdir
40
Bab 37 Kau Masih Perlu Puluhan Tahun
41
Bab 38 Perubahan Beberapa Orang
42
Bab 39 Harapan Bagi Situ Yangle
43
Bab 40 Janji Yang Defei
44
Bab 41 Peringatan Bagi Yang Defei
45
Bab 42 Langkah Berikutnya sang Kaisar
46
Bab 43 Batas Kegilaan
47
Bab 44 Konsekuensi yang Harus Dihadapi Huang Wushuang
48
Bab 45 Alasan Yuanli dan Kedatangan yang Tertunda
49
Bab 46 Persiapan
50
Bab 47 Menceritakan Kepada Keluarga Huang
51
Bab 48 Dukungan Huang Miaoling
52
Bab 49 Pelengseran
53
Bab 50 Sudah Cukup
54
Bab 51 Hari Sebelum Pernikahan
55
Bab 52 Keraguan dari Masa Lalu
56
Bab 53 Yang Mulia
57
Bab 54 Tantangan Pernikahan
58
Bab 55 Pengantin Pria Telah Tiba
59
Bab 56 Ayah Tetaplah Ayah
60
Bab 57 Meninggalkan Kediaman Huang
61
Bab 58 Berpikirlah Sebelum Bertindak
62
Bab 59 Hal yang Ditakdirkan
63
Bab 60 Kecuali Dia Menginginkannya
64
Bab 61 Yang Sempat Terjadi
65
Bab 62 Menjinakkan sang Mingwei Junzhu
66
Bab 63 Aku Mencintaimu
67
Bab 64 Setelah Malam Pernikahan
68
PENGUMUMAN!
69
Bab 65 Suku Sihan
70
Bab 66 Dendam Harus Dibalaskan
71
Bab 67 Kaisar Zhou
72
Bab 68 Penasihat Liang
73
Bab 69 Pengkhianat dalam Kerajaan
74
Bab 70 Langit Akan Segera Berubah
75
Izin :")
76
Bab 71 Maka, demikianlah
77
Bab 72 Terlambat
78
Bab 73 Tindakan Wang Chengliu
79
Bab 73 Apa Dia Peduli?
80
Bab 74 Hati yang Selaras
81
Bab 75 Budi di Masa Lalu
82
Bab 76 Hal Tak Terduga
83
Bab 77 Keturunan Li
84
Bab 78 Pengorbanan dan Pilihan
85
Bab 79 Sangkakala Perpisahan
86
Bab 80 Waktu yang Berlalu
87
Bab 81 Sang Kerudung Hitam
88
Bab 82 Perjalanan Mereka
89
Bab 83 Sebuah Pengkhianatan
90
Bab 84 Kesedihan dan Kebahagiaan
91
Bab 85 Sebuah Pesan
92
Bab 86 Mencinta Seakan Tak Ada Lagi Hari Esok
93
Bab 87 Aku adalah Huang Miaoling
94
Bab 88 Tidak Ada Aturan
95
Bab 89 Keturunan Keluarga Zhou
96
Bab 90 Rencana di Balik Rencana
97
Bab 91 Selir Huang
98
Bab 92 Zina
99
Bab 93 Tujuannya Adalah Cinta? Tak Mungkin.
100
Bab 94 Hidup dan Mati, Juga Sumpahnya
101
Bab 95 Pilihan Lu Si
102
Bab 96 Kebebasan
103
Bab 97 Pembangkang
104
Bab 98 Jaring yang Tersebar
105
Bab 99 Memastikan
106
Bab 100 Xue Kexin dan Chen Meilian
107
Bab 101 Hasrat Akan Kekuasaan
108
Bab 102 Lama Tak Berjumpa
109
Bab 103 Pancingan
110
Bab 104 Wang Chengliu dan Huang Miaoling
111
Bab 105 Amarah Wang Chengliu, dan Surat Tak Terduga
112
Bab 106 Menjadi Pengkhianat
113
Bab 107 Hari Ritual Kematian
114
Bab 108 Kau Kalah!
115
Bab 109 Terlempar ke Lembaran Lalu
116
Bab 110 Tebakan dan Rahasia
117
Bab 111 Peperangan di Perbatasan Zhou
118
Bab 112 Pengkhianatan
119
Pengumuman
120
Bab 113 Tawanan
121
Bab 114 Yang Mereka Ketahui
122
Bab 115 Tersiksa dan Kehilangan
123
Bab 116 Doa dan Harapan
124
Bab 117 Keterlibatan Orang Tak Terduga
125
Bab 118 Jalur Belakang
126
Bab 119 Qiongpo Di dan Pasukan Pemberontak
127
Bab 120 Ambang Kegilaan
128
Pengumuman
129
Bab 121 Rencana yang Berbalik Menyerang
130
Bab 122 Aku Tidak Kembali Hidup Hanya Untuk Mati
131
Bab 123 Bala Bantuan
132
Bab 124 Pelarian
133
Bab 125 Tempat Seharusnya Kau Berada
134
Bab 126 Selama Kau Tidak Meninggalkanku
135
Bab 127 Jingcheng
136
Bab 128 Kejanggalan, Keanehan, dan Tidak Biasa
137
Bab 129 Katakanlah Dari Awal
138
Bab 130 Permaisuri Huang dan Menteri Jiang
139
Pengumuman
140
Bab 131 Alasan Jiang Feng, Layakkah?
141
Bab 132 Pengunduran Diri
142
Bab 133 Sumpahnya
143
Bab 134 Eksekusi
144
Bab 135 Sang Gadis Bersurai Cokelat
145
Sekip
146
Bab 135 Lan’er dan Wang Chengliu
147
Bab 136 Mengulang Kehidupan Tak Menjamin Apa Pun
148
Bab 137 Lingkaran Api Menuju Wu
149
Bab 138 Kejutan
150
Bab 139 Menyelamatkan Wu Huatai
151
Bab 140 Fitnah
152
Bab 141 Pengkhianatan
153
Bab 142 Kunjungan Tak Terduga
154
Bab 143 Nyawa Dibayar Nyawa
155
Bab 144 Karma
156
Bab 145 Terjerat
157
Bab 146 Sekutu
158
Bab 147 Terbongkar
159
Bab 148 Orang Paling Egois
160
Bab 149 Pertemuan, Perpisahan, Persatuan, dan Penyesalan
161
Bab 150 Kehidupan Pertama?
162
Bab 151 Kegelisahan Wang Chengliu
163
Bab 152 Harapan yang Tergantung
164
Bab 153 Kutukan Kesetiaan
165
Bab 154 Yang Sebenarnya Wang Chengliu Inginkan
166
Bab 155 Melepaskan?
167
Bab 156 Kutukan Lan’er
168
Bab 157 Pengkhianatan?
169
Bab 158 Bahkan Jika Dia Tidak Bisa Diselamatkan
170
Bab 159 Lu Si
171
Bab 160 Segel Ingatan yang Terbuka
172
Bab 161 Kehidupan Pertama
173
Bab 162 Chengliu dan Meilan Part I
174
Bab 163 Chengliu dan Meilan Part II
175
Bab 164 Membongkar Kebenaran
176
Bab 165 Pencipta Dunia Ini
177
Bab 166 Asal-Usul Lan’er dan Kesalahannya
178
Bab 167 Anomali
179
Bab 168 Alasan Wang Chengliu yang Sebenarnya
180
Bab 169 Sosok Pendamping
181
Bab 170 Wang Chengliu Menggila
182
Bab 171 Dirimu atau Diriku yang Egois?
183
Bab 172 Bukan Akhir yang Dia Inginkan
184
Bab 172 Mangkat
185
Bab 173 Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!