Bab 3 Dia yang Ikut Terlibat

Ketukan hak sepatu pada jalanan istana yang terbuat dari susunan batu bergema sampai pada jarak tertentu. Tempo ketukan tersebut pendek dan cepat, menandakan kalau pembuat suara adalah seorang wanita yang sedang bergegas. Bersama dengan tempo langkah kaki itu, masih ada tempo suara langkah kaki dari beberapa orang berbeda, satu wanita lainnya dan empat orang pria.

Tiba-tiba, suara langkah kaki itu berhenti secara bergantian. Wanita yang berada di barisan paling depan menatap ke depan, memerhatikan dengan saksama sosok pria yang berdiri di pinggir sebuah tandu. ‘Itu ….’

Seorang gadis berpakaian pelayan yang berada di sebelah sang Wanita dengan pakaian mewah menggerayangi sosok pria yang berada di sebelah tandu, sangat terpesona dengan ketampanannya yang begitu membutakan. Setelah tersadar, gadis itu segera menoleh ke sebelahnya, pada wanita bangsawan yang kentara adalah majikannya. “Putri Mahkota, dari penampilannya, pria itu seharusnya adalah—”

“Tabib Jianghu, benar?” Huang Wushuang memotong ucapan Xiaoxue dan melangkah maju untuk menghampiri rombongan Liang Fenghong.

Liang Fenghong melirik ke arahnya, tapi tidak melemahkan tatapan dingin yang sedari tadi menghiasi pandangannya. Emosinya yang masih belum sepenuhnya terkendali membuat pria itu tidak bersikap sesuai dengan logika dan pikiran yang jernih. Bahkan bila dia sedang berhadapan dengan seorang putri mahkota kerajaan Shi, tapi Liang Fenghong tak peduli. Dia pun hanya terdiam selagi menatap ke arah Huang Wushuang.

Xiaoxue segera berbisik dengan suara yang sedikit terlalu keras, “Putri Mahkota, dia adalah tuan muda dari keluarga Liang, penerus satu-satunya Perdana Menteri Liang.” Pria di hadapannya itu begitu tampan, bahkan walau dirinya adalah seorang pelayan, Xiaoxue masih sempat berandai-andai bisa membuat pria itu melirik dirinya.

Tentu saja, sedetik pun tidak diluangkan oleh Liang Fenghong untuk melirik Xiaoxue.

‘Tuan Muda Liang?’ pikir Huang Wushuang dengan sebisa mungkin menyembunyikan keterkejutannya.

Huang Wushuang memang belum sempat keluar dari kediaman untuk waktu yang cukup lama. Selain itu, Yuanli juga membatasi gerak-geriknya sepanjang hari dan membuat dirinya tertinggal mengenai beberapa informasi tertentu. Namun, hal sebesar ini, bisa-bisanya Xiaoxue baru memberi tahu dirinya sekarang!

Otak Huang Wushuang berputar. Kalau pria di depan ini adalah Tuan Muda Liang, Liang Fenghong, maka itu berarti pria ini juga merupakan calon suami Huang Miaoling. Hati Huang Wushuang merasa tidak rela. Pria yang begitu tampan dan berbakat dengan kedudukan tinggi di kerajaan besar seperti kerajaan Wu akan menjadi suami dari kakak tirinya itu.

Sungguh menyebalkan!

Di bawah tatapan dingin Liang Fenghong, Huang Wushuang tidak menyerah. Dengan sebuah senyuman manis menghiasi wajahnya, dia kembali angkat bicara, “Ah? Kalau demikian, maka lebih tepat memanggilmu dengan panggilan ‘kakak ipar’, bukan begitu?” Huang Wushuang memberi salam tanpa membungkukkan dirinya, mencoba menunjukkan kenyataan kalau bagaimanapun, di istana kerajaan Shi, dirinya memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Liang Fenghong. “Salam, Kakak Ipar.”

Pelipis Xiaoming berkedut. ‘Di bibir mengucapkan panggilan kakak ipar, tapi tindakannya jelas tidak memberikan penghormatan yang sesuai bagi kakak iparnya. Wanita ini ….’

Sekilat cahaya mengerikan terpercik di mata Liang Fenghong. “Kakak ipar?” dia mengulangi ucapan Huang Wushuang dengan alis bertaut. “Kau tidak layak memanggilku demikian,” balasnya membuat semua orang terbelalak.

“Kau—!”

“Lancang sekali!” teriak Xiaoxue yang mendahului kemarahan Huang Wushuang. “Tidakkah kau tahu kalau nyonyaku ini adalah sang Putri Mahkota?” Pelayan itu sepertinya sedang berusaha untuk menarik perhatian Liang Fenghong sekaligus membuat Huang Wushuang merasakan loyalitasnya. Apa itu kata pepatah? Ah, ‘menjatuhkan dua burung dengan satu batu’. “Kau mungkin putra perdana menteri kerajaan Wu, tapi kau bukan siapa-siapa di kerajaan Shi. Kedudukanmu masih jauh lebih rendah dibandingkan Yang Mulia Putri Mahkota.”

Huang Wushuang menggertakkan gigi. ‘Apa gadis ini bodoh?’ makinya dalam hati. Bahkan dirinya menahan diri ketika dihina tadi, tapi Xiaoxue malah terus berceloteh dan menjatuhkan Liang Fenghong dengan begitu terus-terang.

Mendengar balasan Xiaoxue, mata Liang Fenghong berpindah pada sosok gadis itu. Perhatian pria itu memang diinginkan oleh Xiaoxue sedari tadi, tapi begitu pandangan mereka bertemu, seluruh tubuh Xiaoxue seakan membeku dan tenggorokannya tercekat.

“Putri Mahkota,” panggil Liang Fenghong tanpa sedikit pun nada hormat dalam ucapannya. Dia melirik kembali Huang Wushuang. “Aku rasa pelayanmu ini sedikit bodoh.” Ucapannya membuat sang Putri Mahkota terbengong. “Yang kumaksud tidak layak adalah karena aku dan kakakmu belum menuntaskan pernikahan, bukan mempermasalahkan derajat.” Lalu, ekspresi datarnya berubah menjadi ekspresi seseorang yang tersinggung. “Bahkan jika aku menyinggungmu, apa hak seorang pelayan rendahan untuk mengajariku?”

Detik itu juga, semua orang merasa jantung mereka berdetak cepat. Suasana di tempat tersebut sekejap berubah menjadi panas-dingin, meneriakkan peringatan dan perasaan tidak nyaman.

‘Gawat!’ pekik Xiaoming seraya melirik ke arah Liang Fenghong. ‘Sedari awal, Tuan Muda sudah marah karena hal yang menimpa Nona Pertama Huang. Sekarang, pelayan itu malah ….’ Dia menggertakkan giginya. ‘Kalau terus begini ….’ Xiaoming maju selangkah, mendekati majikannya. “Tuan Muda,” panggilnya.

Hal tersebut tidak digubris oleh Liang Fenghong yang kembali angkat bicara, “Hari ini, suasana hatiku begitu baik. Oleh karena itu, aku tidak akan mempermasalahkan hal kecil seperti ini.” Mata pria itu memicing. “Namun, ada baiknya Putri Mahkota mengajarkan tata krama kepada pelayanmu ini. Urusan para majikan … bukan hal yang pantas dicampuri seorang pelayan rendahan.” Pandangannya berubah membunuh seraya dirinya menatap Xiaoxue. “Kalau tidak, aku khawatir kepalanya tak akan lagi berada di atas lehernya.”

Selesai mengatakan hal tersebut, Liang Fenghong memutar tubuhnya dan berbalik ke arah yang berlawanan, mulai meninggalkan tempat tersebut. Jika bukan karena kenyataan dirinya harus segera membawa Huang Miaoling dari tempat itu untuk mengamankan gadis itu serta menghindari pertemuan dengan penghuni istana yang lain, Liang Fenghong pasti akan tinggal untuk mengajari pelayan sial*n itu apa yang dinamakan ‘penyesalan’.

Baru saja para bawahan Liang Fenghong mengambil langkah pertama mereka untuk meninggalkan tempat tersebut, sebuah suara menghentikan mereka, “Berhenti.” Itu jelas adalah suara Huang Wushuang. Mata wanita itu melirik ke arah tandu untuk sesaat sebelum berbalik ke arah Liang Fenghong. “Tuan Muda Liang, apakah orang di dalam tandu adalah Tuan Putri Meilan yang terhormat?” tanyanya.

Mendengar pertanyaan Huang Wushuang, semua rombongan Liang Fenghong menghentikan langkah mereka. Mereka menatap ke arah sang Putri Mahkota dengan tidak nyaman, seakan tahu kalau wanita itu sedang berusaha mengulur waktu atau mempersulit mereka.

Tanpa menoleh, Liang Fenghong berkata, “Kalau ya, kenapa? Kalau tidak, juga kenapa?” Dia menengok sedikit untuk melirik Huang Wushuang dari balik pundaknya. “Apa hubungannya dengan Yang Mulia Putri Mahkota?” Terdengar sedikit nada mengejek yang terselip di dalam nada bicaranya, mungkin dikarenakan kenyataan bahwa status wanita itu sebagai putri mahkota mungkin tak akan bertahan untuk lebih lama.

Nada bicara Liang Fenghong membuat Huang Wushuang mengepalkan tangannya. Kalaupun pria di hadapannya ini memiliki penampilan yang sangat mengagumkan dibandingkan orang-orang yang pernah dia temui, tapi kesombongan pria itu berada jauh di atas semua orang … hampir sama persis dengan Huang Miaoling. Hal tersebut membuat emosi Huang Wushuang yang sedari tadi dengan baik dikendalikan menjadi sedikit sulit tenang.

Dengan tangan tersembunyi di dalam lengan bajunya yang panjang, Huang Wushuang mencubit dirinya sendiri untuk menjauh dari amarah. Senyuman manis terus menghiasi bibirnya selagi wanita itu berkata, “Sudah lama aku mendengar mengenai kedatangan Tuan Putri Meilan yang terhormat dari kerajaan Wu, tapi belum sempat memberikan hormat padanya karena kondisi tubuhku yang kurang sehat di kemarin hari. Namun, walau demikian, sepertinya langit telah menetapkan takdir dan mempertemukan kami hari ini. Oleh karena itu, izinkanlah aku untuk memberi salam pada tuan putri terhormat kerajaan Wu sekarang.”

___

A/N: Guys, jangan lupa vote ya untuk dukung author. Satu orang per minggu dapat kesempatan vote 1 buku. Kalau memang berkenan dan menyukai cerita ini, luangkanlah waktu sebentar untuk ngevote. Hanya dengan ke home bukunya dan klik vote, itu udah sangat membantu author.

Sedih saya lihatnya cuma 18 ketika yang favorit ada ratusan :")

P.S. Jangan artikan ini sebagai sebuah pemaksaan, ya. Hanya mengutarakan kesedihan hati aja. awkwkwkwkwk

Terpopuler

Comments

Sofiana Rosita

Sofiana Rosita

semangat Thor,,

2023-11-12

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus Sehat

2023-07-18

0

Christy Oeki

Christy Oeki

sejahtera semua

2022-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Anj*ng Tetaplah Anj*ng
2 Bab 2 Yang Paling Bodoh
3 Bab 3 Dia yang Ikut Terlibat
4 Bab 4 Uluran Tangan sang Guifei
5 Bab 5 Godaan Berupa Keselamatan
6 Bab 6 Pada Akhirnya, Bawahan Harus Merangkak
7 Bab 7 Pelayan yang Malang
8 Bab 8 Kenalan Lama
9 Bab 9 Pengkhianat dalam Kubunya
10 Bab 10 Tak Akan Pernah Tahu
11 Bab 11 Harga yang Harus Dibayarkan
12 Bab 12 Kematian adalah Suatu Bentuk Kebebasan
13 Bab 13 Dia Sadar
14 Bab 14 Ganjaran Telah Menyentuh Wanitaku
15 Bab 15 Utusan sang Pangeran Keenam
16 Bab 16 Untuk Apa Dia Kemari?
17 Bab 17 Wang Chengliu dan Wu Meilan
18 Bab 18 Kebusukannya
19 Bab 19 Beban Wang Junsi
20 Bab 20 Mengisolasi Keluarga Huang
21 Libur
22 Bab 21 Perbedaan
23 Bab 22 Sang Pembuat Onar
24 Bab 23 Kunjungan Guru Besar Qing ke Istana
25 Bab 24 Kenapa Bisa Pangeran Keenam?
26 Bab 25 Lebih Dari yang Kau Ingin Aku Ketahui
27 Bab 26 Huang Miaoling Mengalah?
28 Bab 27 Cemburu
29 Bab 28 Kau Milikku Seorang
30 Pengumuman!
31 Bab 29 Dia yang Lebih Mencurigakan
32 Izin
33 Bab 30 Sang Feniks dan Sang Naga
34 Bab 31 Kosongnya Kursi Menteri Pembangunan
35 Bab 32 Kirimkan Dia ke Kun Lun
36 Bab 33 Adik Kandung sang Kaisar
37 Bab 34 Asal-Usul Rong Gui
38 Bab 35 Tahanan Rumah
39 Bab 36 Jodoh di Tangan Takdir
40 Bab 37 Kau Masih Perlu Puluhan Tahun
41 Bab 38 Perubahan Beberapa Orang
42 Bab 39 Harapan Bagi Situ Yangle
43 Bab 40 Janji Yang Defei
44 Bab 41 Peringatan Bagi Yang Defei
45 Bab 42 Langkah Berikutnya sang Kaisar
46 Bab 43 Batas Kegilaan
47 Bab 44 Konsekuensi yang Harus Dihadapi Huang Wushuang
48 Bab 45 Alasan Yuanli dan Kedatangan yang Tertunda
49 Bab 46 Persiapan
50 Bab 47 Menceritakan Kepada Keluarga Huang
51 Bab 48 Dukungan Huang Miaoling
52 Bab 49 Pelengseran
53 Bab 50 Sudah Cukup
54 Bab 51 Hari Sebelum Pernikahan
55 Bab 52 Keraguan dari Masa Lalu
56 Bab 53 Yang Mulia
57 Bab 54 Tantangan Pernikahan
58 Bab 55 Pengantin Pria Telah Tiba
59 Bab 56 Ayah Tetaplah Ayah
60 Bab 57 Meninggalkan Kediaman Huang
61 Bab 58 Berpikirlah Sebelum Bertindak
62 Bab 59 Hal yang Ditakdirkan
63 Bab 60 Kecuali Dia Menginginkannya
64 Bab 61 Yang Sempat Terjadi
65 Bab 62 Menjinakkan sang Mingwei Junzhu
66 Bab 63 Aku Mencintaimu
67 Bab 64 Setelah Malam Pernikahan
68 PENGUMUMAN!
69 Bab 65 Suku Sihan
70 Bab 66 Dendam Harus Dibalaskan
71 Bab 67 Kaisar Zhou
72 Bab 68 Penasihat Liang
73 Bab 69 Pengkhianat dalam Kerajaan
74 Bab 70 Langit Akan Segera Berubah
75 Izin :")
76 Bab 71 Maka, demikianlah
77 Bab 72 Terlambat
78 Bab 73 Tindakan Wang Chengliu
79 Bab 73 Apa Dia Peduli?
80 Bab 74 Hati yang Selaras
81 Bab 75 Budi di Masa Lalu
82 Bab 76 Hal Tak Terduga
83 Bab 77 Keturunan Li
84 Bab 78 Pengorbanan dan Pilihan
85 Bab 79 Sangkakala Perpisahan
86 Bab 80 Waktu yang Berlalu
87 Bab 81 Sang Kerudung Hitam
88 Bab 82 Perjalanan Mereka
89 Bab 83 Sebuah Pengkhianatan
90 Bab 84 Kesedihan dan Kebahagiaan
91 Bab 85 Sebuah Pesan
92 Bab 86 Mencinta Seakan Tak Ada Lagi Hari Esok
93 Bab 87 Aku adalah Huang Miaoling
94 Bab 88 Tidak Ada Aturan
95 Bab 89 Keturunan Keluarga Zhou
96 Bab 90 Rencana di Balik Rencana
97 Bab 91 Selir Huang
98 Bab 92 Zina
99 Bab 93 Tujuannya Adalah Cinta? Tak Mungkin.
100 Bab 94 Hidup dan Mati, Juga Sumpahnya
101 Bab 95 Pilihan Lu Si
102 Bab 96 Kebebasan
103 Bab 97 Pembangkang
104 Bab 98 Jaring yang Tersebar
105 Bab 99 Memastikan
106 Bab 100 Xue Kexin dan Chen Meilian
107 Bab 101 Hasrat Akan Kekuasaan
108 Bab 102 Lama Tak Berjumpa
109 Bab 103 Pancingan
110 Bab 104 Wang Chengliu dan Huang Miaoling
111 Bab 105 Amarah Wang Chengliu, dan Surat Tak Terduga
112 Bab 106 Menjadi Pengkhianat
113 Bab 107 Hari Ritual Kematian
114 Bab 108 Kau Kalah!
115 Bab 109 Terlempar ke Lembaran Lalu
116 Bab 110 Tebakan dan Rahasia
117 Bab 111 Peperangan di Perbatasan Zhou
118 Bab 112 Pengkhianatan
119 Pengumuman
120 Bab 113 Tawanan
121 Bab 114 Yang Mereka Ketahui
122 Bab 115 Tersiksa dan Kehilangan
123 Bab 116 Doa dan Harapan
124 Bab 117 Keterlibatan Orang Tak Terduga
125 Bab 118 Jalur Belakang
126 Bab 119 Qiongpo Di dan Pasukan Pemberontak
127 Bab 120 Ambang Kegilaan
128 Pengumuman
129 Bab 121 Rencana yang Berbalik Menyerang
130 Bab 122 Aku Tidak Kembali Hidup Hanya Untuk Mati
131 Bab 123 Bala Bantuan
132 Bab 124 Pelarian
133 Bab 125 Tempat Seharusnya Kau Berada
134 Bab 126 Selama Kau Tidak Meninggalkanku
135 Bab 127 Jingcheng
136 Bab 128 Kejanggalan, Keanehan, dan Tidak Biasa
137 Bab 129 Katakanlah Dari Awal
138 Bab 130 Permaisuri Huang dan Menteri Jiang
139 Pengumuman
140 Bab 131 Alasan Jiang Feng, Layakkah?
141 Bab 132 Pengunduran Diri
142 Bab 133 Sumpahnya
143 Bab 134 Eksekusi
144 Bab 135 Sang Gadis Bersurai Cokelat
145 Sekip
146 Bab 135 Lan’er dan Wang Chengliu
147 Bab 136 Mengulang Kehidupan Tak Menjamin Apa Pun
148 Bab 137 Lingkaran Api Menuju Wu
149 Bab 138 Kejutan
150 Bab 139 Menyelamatkan Wu Huatai
151 Bab 140 Fitnah
152 Bab 141 Pengkhianatan
153 Bab 142 Kunjungan Tak Terduga
154 Bab 143 Nyawa Dibayar Nyawa
155 Bab 144 Karma
156 Bab 145 Terjerat
157 Bab 146 Sekutu
158 Bab 147 Terbongkar
159 Bab 148 Orang Paling Egois
160 Bab 149 Pertemuan, Perpisahan, Persatuan, dan Penyesalan
161 Bab 150 Kehidupan Pertama?
162 Bab 151 Kegelisahan Wang Chengliu
163 Bab 152 Harapan yang Tergantung
164 Bab 153 Kutukan Kesetiaan
165 Bab 154 Yang Sebenarnya Wang Chengliu Inginkan
166 Bab 155 Melepaskan?
167 Bab 156 Kutukan Lan’er
168 Bab 157 Pengkhianatan?
169 Bab 158 Bahkan Jika Dia Tidak Bisa Diselamatkan
170 Bab 159 Lu Si
171 Bab 160 Segel Ingatan yang Terbuka
172 Bab 161 Kehidupan Pertama
173 Bab 162 Chengliu dan Meilan Part I
174 Bab 163 Chengliu dan Meilan Part II
175 Bab 164 Membongkar Kebenaran
176 Bab 165 Pencipta Dunia Ini
177 Bab 166 Asal-Usul Lan’er dan Kesalahannya
178 Bab 167 Anomali
179 Bab 168 Alasan Wang Chengliu yang Sebenarnya
180 Bab 169 Sosok Pendamping
181 Bab 170 Wang Chengliu Menggila
182 Bab 171 Dirimu atau Diriku yang Egois?
183 Bab 172 Bukan Akhir yang Dia Inginkan
184 Bab 172 Mangkat
185 Bab 173 Akhir
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Bab 1 Anj*ng Tetaplah Anj*ng
2
Bab 2 Yang Paling Bodoh
3
Bab 3 Dia yang Ikut Terlibat
4
Bab 4 Uluran Tangan sang Guifei
5
Bab 5 Godaan Berupa Keselamatan
6
Bab 6 Pada Akhirnya, Bawahan Harus Merangkak
7
Bab 7 Pelayan yang Malang
8
Bab 8 Kenalan Lama
9
Bab 9 Pengkhianat dalam Kubunya
10
Bab 10 Tak Akan Pernah Tahu
11
Bab 11 Harga yang Harus Dibayarkan
12
Bab 12 Kematian adalah Suatu Bentuk Kebebasan
13
Bab 13 Dia Sadar
14
Bab 14 Ganjaran Telah Menyentuh Wanitaku
15
Bab 15 Utusan sang Pangeran Keenam
16
Bab 16 Untuk Apa Dia Kemari?
17
Bab 17 Wang Chengliu dan Wu Meilan
18
Bab 18 Kebusukannya
19
Bab 19 Beban Wang Junsi
20
Bab 20 Mengisolasi Keluarga Huang
21
Libur
22
Bab 21 Perbedaan
23
Bab 22 Sang Pembuat Onar
24
Bab 23 Kunjungan Guru Besar Qing ke Istana
25
Bab 24 Kenapa Bisa Pangeran Keenam?
26
Bab 25 Lebih Dari yang Kau Ingin Aku Ketahui
27
Bab 26 Huang Miaoling Mengalah?
28
Bab 27 Cemburu
29
Bab 28 Kau Milikku Seorang
30
Pengumuman!
31
Bab 29 Dia yang Lebih Mencurigakan
32
Izin
33
Bab 30 Sang Feniks dan Sang Naga
34
Bab 31 Kosongnya Kursi Menteri Pembangunan
35
Bab 32 Kirimkan Dia ke Kun Lun
36
Bab 33 Adik Kandung sang Kaisar
37
Bab 34 Asal-Usul Rong Gui
38
Bab 35 Tahanan Rumah
39
Bab 36 Jodoh di Tangan Takdir
40
Bab 37 Kau Masih Perlu Puluhan Tahun
41
Bab 38 Perubahan Beberapa Orang
42
Bab 39 Harapan Bagi Situ Yangle
43
Bab 40 Janji Yang Defei
44
Bab 41 Peringatan Bagi Yang Defei
45
Bab 42 Langkah Berikutnya sang Kaisar
46
Bab 43 Batas Kegilaan
47
Bab 44 Konsekuensi yang Harus Dihadapi Huang Wushuang
48
Bab 45 Alasan Yuanli dan Kedatangan yang Tertunda
49
Bab 46 Persiapan
50
Bab 47 Menceritakan Kepada Keluarga Huang
51
Bab 48 Dukungan Huang Miaoling
52
Bab 49 Pelengseran
53
Bab 50 Sudah Cukup
54
Bab 51 Hari Sebelum Pernikahan
55
Bab 52 Keraguan dari Masa Lalu
56
Bab 53 Yang Mulia
57
Bab 54 Tantangan Pernikahan
58
Bab 55 Pengantin Pria Telah Tiba
59
Bab 56 Ayah Tetaplah Ayah
60
Bab 57 Meninggalkan Kediaman Huang
61
Bab 58 Berpikirlah Sebelum Bertindak
62
Bab 59 Hal yang Ditakdirkan
63
Bab 60 Kecuali Dia Menginginkannya
64
Bab 61 Yang Sempat Terjadi
65
Bab 62 Menjinakkan sang Mingwei Junzhu
66
Bab 63 Aku Mencintaimu
67
Bab 64 Setelah Malam Pernikahan
68
PENGUMUMAN!
69
Bab 65 Suku Sihan
70
Bab 66 Dendam Harus Dibalaskan
71
Bab 67 Kaisar Zhou
72
Bab 68 Penasihat Liang
73
Bab 69 Pengkhianat dalam Kerajaan
74
Bab 70 Langit Akan Segera Berubah
75
Izin :")
76
Bab 71 Maka, demikianlah
77
Bab 72 Terlambat
78
Bab 73 Tindakan Wang Chengliu
79
Bab 73 Apa Dia Peduli?
80
Bab 74 Hati yang Selaras
81
Bab 75 Budi di Masa Lalu
82
Bab 76 Hal Tak Terduga
83
Bab 77 Keturunan Li
84
Bab 78 Pengorbanan dan Pilihan
85
Bab 79 Sangkakala Perpisahan
86
Bab 80 Waktu yang Berlalu
87
Bab 81 Sang Kerudung Hitam
88
Bab 82 Perjalanan Mereka
89
Bab 83 Sebuah Pengkhianatan
90
Bab 84 Kesedihan dan Kebahagiaan
91
Bab 85 Sebuah Pesan
92
Bab 86 Mencinta Seakan Tak Ada Lagi Hari Esok
93
Bab 87 Aku adalah Huang Miaoling
94
Bab 88 Tidak Ada Aturan
95
Bab 89 Keturunan Keluarga Zhou
96
Bab 90 Rencana di Balik Rencana
97
Bab 91 Selir Huang
98
Bab 92 Zina
99
Bab 93 Tujuannya Adalah Cinta? Tak Mungkin.
100
Bab 94 Hidup dan Mati, Juga Sumpahnya
101
Bab 95 Pilihan Lu Si
102
Bab 96 Kebebasan
103
Bab 97 Pembangkang
104
Bab 98 Jaring yang Tersebar
105
Bab 99 Memastikan
106
Bab 100 Xue Kexin dan Chen Meilian
107
Bab 101 Hasrat Akan Kekuasaan
108
Bab 102 Lama Tak Berjumpa
109
Bab 103 Pancingan
110
Bab 104 Wang Chengliu dan Huang Miaoling
111
Bab 105 Amarah Wang Chengliu, dan Surat Tak Terduga
112
Bab 106 Menjadi Pengkhianat
113
Bab 107 Hari Ritual Kematian
114
Bab 108 Kau Kalah!
115
Bab 109 Terlempar ke Lembaran Lalu
116
Bab 110 Tebakan dan Rahasia
117
Bab 111 Peperangan di Perbatasan Zhou
118
Bab 112 Pengkhianatan
119
Pengumuman
120
Bab 113 Tawanan
121
Bab 114 Yang Mereka Ketahui
122
Bab 115 Tersiksa dan Kehilangan
123
Bab 116 Doa dan Harapan
124
Bab 117 Keterlibatan Orang Tak Terduga
125
Bab 118 Jalur Belakang
126
Bab 119 Qiongpo Di dan Pasukan Pemberontak
127
Bab 120 Ambang Kegilaan
128
Pengumuman
129
Bab 121 Rencana yang Berbalik Menyerang
130
Bab 122 Aku Tidak Kembali Hidup Hanya Untuk Mati
131
Bab 123 Bala Bantuan
132
Bab 124 Pelarian
133
Bab 125 Tempat Seharusnya Kau Berada
134
Bab 126 Selama Kau Tidak Meninggalkanku
135
Bab 127 Jingcheng
136
Bab 128 Kejanggalan, Keanehan, dan Tidak Biasa
137
Bab 129 Katakanlah Dari Awal
138
Bab 130 Permaisuri Huang dan Menteri Jiang
139
Pengumuman
140
Bab 131 Alasan Jiang Feng, Layakkah?
141
Bab 132 Pengunduran Diri
142
Bab 133 Sumpahnya
143
Bab 134 Eksekusi
144
Bab 135 Sang Gadis Bersurai Cokelat
145
Sekip
146
Bab 135 Lan’er dan Wang Chengliu
147
Bab 136 Mengulang Kehidupan Tak Menjamin Apa Pun
148
Bab 137 Lingkaran Api Menuju Wu
149
Bab 138 Kejutan
150
Bab 139 Menyelamatkan Wu Huatai
151
Bab 140 Fitnah
152
Bab 141 Pengkhianatan
153
Bab 142 Kunjungan Tak Terduga
154
Bab 143 Nyawa Dibayar Nyawa
155
Bab 144 Karma
156
Bab 145 Terjerat
157
Bab 146 Sekutu
158
Bab 147 Terbongkar
159
Bab 148 Orang Paling Egois
160
Bab 149 Pertemuan, Perpisahan, Persatuan, dan Penyesalan
161
Bab 150 Kehidupan Pertama?
162
Bab 151 Kegelisahan Wang Chengliu
163
Bab 152 Harapan yang Tergantung
164
Bab 153 Kutukan Kesetiaan
165
Bab 154 Yang Sebenarnya Wang Chengliu Inginkan
166
Bab 155 Melepaskan?
167
Bab 156 Kutukan Lan’er
168
Bab 157 Pengkhianatan?
169
Bab 158 Bahkan Jika Dia Tidak Bisa Diselamatkan
170
Bab 159 Lu Si
171
Bab 160 Segel Ingatan yang Terbuka
172
Bab 161 Kehidupan Pertama
173
Bab 162 Chengliu dan Meilan Part I
174
Bab 163 Chengliu dan Meilan Part II
175
Bab 164 Membongkar Kebenaran
176
Bab 165 Pencipta Dunia Ini
177
Bab 166 Asal-Usul Lan’er dan Kesalahannya
178
Bab 167 Anomali
179
Bab 168 Alasan Wang Chengliu yang Sebenarnya
180
Bab 169 Sosok Pendamping
181
Bab 170 Wang Chengliu Menggila
182
Bab 171 Dirimu atau Diriku yang Egois?
183
Bab 172 Bukan Akhir yang Dia Inginkan
184
Bab 172 Mangkat
185
Bab 173 Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!