Hempasan pintu membuat Leyka memicingkan matanya, hari kedua di Pretoria. Saat itu pagi menjelang siang. Valentino terlihat dari luar, entah dari mana, matanya masih terpejam namun pikirannya berlarian kesana kemari. Mungkinkah Valentino bertemu Rebecca? Valentino terlihat membawa sekantong belanjaan.
Bisa saja dia bertemu Rebecca terus alasan mampir ke supermarket.. Ah.. Terserah.. bukan urusanku..
Leyka menggeliat dan membuka matanya, Valentino melempar senyumnya namun Leyka dengan wajah sinisnya membelakangi Valentino dan memeluk bantal Valentino lalu memejamkan matanya kembali.
"Buenos dias antes del almuerzo (selamat pagi menjelang siang; spanyol), little cherry (ceri kecilku)" Leyka diam dan memilih pura - pura tidur.
"Mi pequeña cereza (little cherry; Spanyol)??" Leyka masih terdiam.
Valentinopun menghampiri Leyka yang memunggunginya dengan membawa sekaleng minuman dengan olahan buah cherry dan satu kotak olahan cherry yang biasa buat manisan atau cake.
"Apa kau tidak tertarik dengan minuman cherry ini?" Leyka masih terdiam dan terpejam. Valentino meletakkan sekaleng minuman itu di nakas yang berada di hadapan Leyka beserta satu kotak cherry.
"Hmm.. Aroma setelah bercinta yang menggugah" bisik Valentino mengendus pundak dan leher Leyka. Kumis dan jenggotnya sengaja digesekkan.
"Ngh.. Ngantuk"
"Apakah kau masih akan ngantuk bila melihat ini?" Valentinopun mengambil ponselnya di saku celananya dan membuka galeri lalu memutar sebuah Video
Valentino setengah bangun dan menopang kepalanya dengan telapak tangannya dengan siku menekuk lalu meletakkan ponsel itu di depan Leyka. Sesekali Valentino menciumi rambut dan pundak Leyka.
Sebuah video diputar dan itu sebuah cctv yang berada di sederet gerai outlet yang ia kunjungi kemarin. Valentino keluar dari outlet Ralph Lauren namun melihat Leyka memutari patung manekin gaun dengan rancangan Versace, Valentino memanggil karyawan Ralph Lauren untuk mengurus pembayarannya, Valentino kembali ke outlet Ralph Lauren.
Seorang manager dari outlet Versace terlihat memasuki outlet Ralph Lauren. Entah apa yang diperbincangkan antara Valentino dan mereka. Sementara terlihat di cctv menangkap gambar Ricardo mendatangi Leyka.
"Kau lihat aku tidak menggubrisnya! Aku berkata benar!" kata Leyka menekan tombol jeda agar videonya berhenti. Leyka bangun dan ke kamar mandi buang air kecil seperti biasa lalu kembali ke ranjang dengan tubuh telanjangnya dan kembali menarik selimut sampai menutupi dadanya.
Leyka menyandarkan tubuhnya di headboard ranjang dan membuka sekaleng minuman rasa cherry lalu meneguknya. Valentino mendorong kembali tubuhnya mendekati Leyka yang memegangi ponselnya. Valentino mengambil sekotak manisan Cherry lalu di letakkan di pangkuan Leyka dan satu demi satu ia memakannya kemudian menyuapi Leyka yang masih asik melihat video cctv itu.
"Aku pergi begitu saja dan tidak menyebutkan namaku, aku menemuimu" kata Leyka fokus dengan apa yang ia lihat.
"Aku percaya padamu" kata Valentino menarik tangkai cherry dan menyuapkan lagi yang menyisakan warna kemerahan pada bibir Leyka.
"Dia pergi begitu saja?-- Val, kau melihatku di manekin Versace?"
"Hmm" jawab Valentino sambil mengunyah manisan buah cherry.
"Tapi kamu tidak melihat Ricardo?"
"No" Valentino menggigit tangkai buah cherry dan mengarahkan pada bibirnya Leyka lalu Leyka menangkapnya dengan menyisakan tangkainya di bibir Valentino lalu Valentino membuangnya. Valentino tidak mau jemarinya lengket semua.
"Apa yang kau lakukan bersama Manager Versace itu?"
"Lihat saja" Valentino mengulang adegan itu, tanpa disadari sekotak cherry itu lenyap tinggal tangkainya saja. Valentino meletakkan wadahnya di nakas yang dekat dengannya.
"Itu gaunnya mau dibawa kemana" kata Leyka melihat di cctv itu beberapa karyawan Versace melepas gaun dari manekin dan membawanya masuk.
"Mungkin di dryclean" kata Valentino memiringkan tubuhnya dan menumpangkan kakinya di paha Leyka lalu melingkarkan tangannya di perut Leyka.
"Videonya hanya ini? Lalu maksudnya apa aku kau minta aku melihat cctv ini" Leyka menyerahkan ponsel Valentino dan kembali menyambar minuman kaleng saat ingin meletakkannya Valentino merebut kembali minuman itu.
"Geser sebelahnya, Peach" Valentino meneguk minuman itu lalu meletakkan di nakas terdekat kemudian kembali keposisi semula. Memeluk Leyka dan menumpangkan kakinya di paha Leyka.
"Tidak ada apa ap-- Ja*lang itu? Bersama Ricardo?-- Ini. Ini di outlet Prada Val" Leyka membuka matanya dan meliihat Rebecca langsung membeli sebuah gaun rancangan Prada yang ia kenakan semalam.
"Bagaimana menurutmu? Apakah aku mendadanimu seperti dia?" tanya Valentino sambil mengusap lengan Leyka dan menciuminya.
"Psikopat! Dia baru membelinya! Dia mengawasi kita Val!" Mata Leyka seakan ingin lepas melihat ponsel itu.
"Eh---- Gaun Versace itu tidak dibeli Ricardo? Gaun itu diberikan--- Ini pegawai Hotel Maslow?" Keterkejutan Leyka tidak sampai disitu saat Ricardo berlalu bersama Rebecca namun tidak menenteng apapun selain paperbag dari Prada. Manager Versace memberikan satu box besar berisi gaun yang Leyka mau kepada salah satu pegawai Hotel Maslow yang ternyata di hubungi oleh outlet Versace. Brand kenamaan itu menyajikan fasilitas antar jemput dan itu sudah tidak aneh bagi Leyka.
"Iya dan dia terlalu pagi mengantarnya" jawab Valentino dengan santai sambil menciumi pundak dan mere*mas pinggang Leyka.
Leyka membulatkan matanya!
"Kau membelinya?!" Leyka mendorong Valentino hingga terhempas seluruhnya ke ranjang, ia tidur telentang dengan tertawa kearah Leyka.
"Untuk hari ini ke festival Valentine" Valentino masih tergelak
"Apa! Vall! Jangan becandaaaa Val!"
"Uhmm, il mio amore, aku menyukai matamu saat membulat sempurna, sama saat kau melihat harga gaun itu" Valentino terkekeh dan meraih tangan Leyka lalu di ciumi.
"Val, are you kidding me ( apa kau becanda denganku)?" Leyka semakin membulatkan matanya.
"No Leyka, aku sangat serius-- Lihat disana. Itu hadiah dariku" Valentino menunjuk kotak Versace dengan pita senada gaun itu dan Leyka berlari ke arah kotak itu berada.
"Aaaaaaa!! Vaalll! Kau gilaaa.. Kau gilaaa.. Wuaaaaa.. Val kau gilaa.. Kau membelinya untukku?" Leyka menjerit dan bersorak saat melihatnya. Valentino melihat tubuh Leyka yang masih telanjang hanya tertawa, Leyka tidak menyadarinya.
"Aaaaaa Val!" Leyka kembali meletakkan kotak itu dan menyerbu Valentino naik ke atas pria Italy itu dan menciuminya bertubi tubi dengan pelukan.
"Aku menyukai matamu yang membulat saat melihatnya seperti menularkan kebahagiaan" Valentinopun menggulingkan tubuh Leyka dan menindihnya.
"Val, terima kasih-- Dan maafkan aku"
"Waahh seorang Leyka-- kau minta maaf?" Valentino kembali menggoda Leyka di gadis bar bar yang memikatnya.
"Dan kau tidak? Kau menuduhku menyukai Ricardo!" kata Leyka mendengus.
"Tidak"
"Ooo jadi kau ingin aku membuat tuduhanmu menjadi benar?" Leykapun mengerlingkan matanya. Aroma Cherry menggetar hasratnya namun Valentino harus menahannya.
"Leyka awas kauuu" Leyka terbahak saat Valentino menggelitikinya.
"Aaaaaaa Val!" tawa itu untuk berapa lama masig terdengar renyah, hingga Valentino menciumi bibir Leyka yang tidak mampu ia tahan.
"Maafkan aku Queen Leyka"
"Hmm Val-- Bagaimana kalau kita habiskan waktu kita di kamar saja" kata Leyka mengeratkan pelukannya.
"Yakin? Kau tidak jadi membeli obat pencegah kehamilan?"
"Yaaaa Tuhaann Val!!-- Baiklah ayo ke Festival!"
...*...
"Val, apa aku tidak berlebihan pakai gaun ini? Ini siang - siang Val"
"Ley kalau kau mengenakan pakaian biasa, maka kau akan menjadi wanita yang paling buruk di festival itu"
"Benarkah?"
"Lihat saja nanti-- Gaun Vercase ini pas di tubuhmu, Ley! Amazing!" Kata Valentino memeluk Leyka dari belakang saat mereka berada di depan pintu lift.
...
...
Di Pretoria's Celliers Street terdapat plakat yang memperingati dua pohon Jacaranda pertama yang ditanam di kota oleh JD Celliers di 1888. Anak pohon itu diimpor dari Brasil dan meskipun asli Amerika Tengah dan Selatan, telah menjadi bagian dari budaya kota. Sebuah stasiun radio lokal terkenal dinamai pohon dan Pretoria disebut-sebut sebagai Kota Jacaranda. Lihat plakat di Myrtle Lodge di Sunnyside, sekarang bagian dari Sekolah Dasar Sunnyside.
Kata 'Jacaranda' diyakini berarti 'harum' dalam dialek asli Amerika Selatan. Dan pohon-pohon dikenal karena bunga ungu mereka. Beberapa spesies membanggakan kelopak putih yang indah jauh lebih jarang di Afrika Selatan. Temukan keajaiban putih ini di jalan Herbert Baker di Groenkloof, Pretoria.
Dan di sepanjang Pretoria's Celliers Street dan Herbert Baker di Groenkloof, festival Valentine itu di gelar. Warna pakaian yang mendominasi para wanita yang mengikuti festival disana adalah warna pink, salem, ungu dan putih. Sementara Valentino mengenakan kemeja putih dengan celana dan weiscoast warna senada yaitu Dark Violet, ungu tua nyaris ke biru dongker bila di lihat sekilas pandang. Urusan fashion pria Italy sangat kompeten untuk yang satu itu.
Val, kau tampan sekali.. Apa kau tahu kita sangat serasi.. Tinggallah bersamaku di Barcelona Val..
"Kenapa kau melihatku seperti itu? Apa aku sangat tampan?" Tanya Valentino mengerlingkan matanya.
"Hiihh! Aku memikirkan berapa uang yang kau bawa ke Festival itu! Karena aku ingin memakan apa saja disana!" jawab Leyka dengan mendengus dan Valentino tertawa dibuatnya.
"Kau tahu apa yang ada dipikiranku? Aku ingin bercinta denganmu selain dikamar" Kata Valentino membuat telinga Leyka memerah dan Leyka terus mencubiti Valentino hingga lift yang membawanya sampai lobby. Saat sampai di luar lobby, sebuah mobil Mercedes Bens C - Class Cabriolet (dengan atap bisa di buka dan di tutup) berwarna putih berada di parkir lobby dan seorang petugas memberikan kuncinya.
Leyka kembali membulatkan matanya, saat Valentino dengan senyuman membukakan pintu untuknya.
"Vaalll!! What the hell, Are you crazy (apa ini, apa kau sudah gila; Inggris)?!"
"Usted está loco (apa kau sudah gila; Spanyol)?" Leyka terkejut sampai mengulangnya didalam bahasanya.
"Hei, Little Cherry, kencangkan sabukmu! Aku telah menyewanya selama 5 hari ini masuk paket honeymoonku, tapi aku akan memperpanjangnya hingga 9 hari bersamamu" bisik Valentino saat memasangkan sabuk pengamannya dengan menatap matanya, dengan gemas Leyka menciuminya.
"Lets goo Vallll.. Wooooo" sorak Leyka terdengar hingga lobby yang mana ada Rebbeca yang diam diam memperhatikan mereka dengan mengepal tangannya. Valentino menancap gasnya meninggalkan Hotel itu menuju Festival Valentine di Pretoria.
"Kau menyukainya Ley!!"
"Woooo.. Aku sukaaa Valll!! Woooo.. I Love youuu Pretoooriaaaa!!" pekik Leyka di sepanjang jalan menuju keramaian, rambutnya berkibar meriap menebarkan aroma harum yang memikat. Mereka terus tertawa.
I love you, Val..
"I Love youuuu too, Leeeeyyy" jawab Valentino dengan tertawa seru.
Val, itu bukan cinta..
Ley.. I love you.. Ikutlah bersamaku...
"Woooo.. Sei pazoooo (kau gila; italy) Val!!" Leykapun tertawa menikmati kebebasannya di negara eksotik dimana hidupnya tidak pernah merasa sebahagia ini dan sebebas ini sebelumnya.
"Aku mewakili Pretoriaa!! Wuuuuu.. I love you too Peaaacchh!" pekik Valentino mengulang dan mereka masih tertawa, Valentino meralatnya agar tidak salah paham, walaupun kenyataannya Valentino telah jatuh cinta.
Keseruan mereka berlanjut di hamparan manusia yang memenuhi sepanjang jalan di Pretoria. Banyak suku di Afrika Selatan namun 5 besar suku di Afrika Selatan biasanya akan menampak diri membawa keragaman budaya, adat istiadat, tradisi mereka yang telah berbaur ke zaman modern. Mereka menawarkan berbagai macam pernak pernik barang antik yang bernilai seni tinggi, hingga fashion dan segala aksesoris pria wanita yang sangat klasik dan unik.
Festival setahun sekali ini, tempat berkumpulnya warga kulit hitam dan kulit putih berbaur di Afrika, banyak turis berbondong bondong datang hanya untuk melihat ke eksotikan negeri ini. Musik bertalu di sepanjang jalan dengan berbeda ragam jenis, dari moden hingga klasik khas dari beberapa suku terdengar meriah.
Tenda tenda terpasang rapi di semua jalan, kerumunan itu berakhir di sepanjang jalan dengan bunga Jacaranda, sesi pemotretan banyak di lakukan disana.
Bila bertanya tentang kuliner, saat festival Dewa Kesuburan ini banyak menjual makanan khas yang sangat terkenal di Afrika Selatan. Ulat Mopane, camilan yang banyak diburu dan wajib di coba saat berlibur disana. Bagi suku Zulu ini adalah makanan kesehariannya sebagai kawan minuman asli Afrika, sejenis bir.
Mahewu / Mechow / umqombothi: dengan nama yang berbeda dalam semua bahasa lokal yang berbeda, bir tradisional Afrika terbuat dari tumbuk jagung atau sorgum, malt, ragi, dan air. Hal ini tebal, berat, krem, sedikit berpasir, sedikit asam, dengan kadar alkohol yang relatif rendah. Secara tradisional itu dibuat oleh perempuan dan diminum segera.
Di ruang bir gaya lama, itu datang dengan bucketload. Hari-hari ini, bila kesana juga dapat membelinya di karton - mencari Joburg Beer. Hal ini jauh lebih murah daripada bir gaya Barat
Bukan hanya dianggap lezat, ulat mopane pun berperan sebagai suplemen penting. Daging mopane mengandung hingga tiga kali lipat jumlah protein yang setara dengan daging sapi. Jadi, memang terbukti, ini bukan makanan sembarangan di Afrika.
"Kau mau mencobanya?"
"Nooo Vall!! Locoo ( gila; spanyol)!"
"Kau saja bisa makan ular" Valentino membelalakan matanya, keceplosan. Saat menawarkan olahan daging ular yang berbentuk sosis saat di Blue train, Valentino mengatakan itu olahan daging sapi.
"Apaa?! Tidak.mungkin!"
"Aku juga tidak yakin Ley!-- Hei, ini akan membuatmu kuat bercinta dan minum bir itu" Bisik Valentino di sebuah gerai camilan ulat mopane dan di sebelahnya menjual gerai minuman khas Afrika.
"Val, aku mau minuman Amarulla, untuk makan malam nanti"
Amarula Cream: minuman keras krim lokal, umumnya diminum setelah makan malam. Ini terbuat dari buah pohon marula (Sclerocarya Birrea). Favorit gajah, Punt dan monyet yang sering dikatakan mabuk dan pesta di padang sabana dengan buah membusuk fermentasi di alam liar.
"Ley kau tidak mau mencobanya?" tanya Valentino menggigit ulat mopane dan mengicipinya.
"No Val!"
"Wow Ley, rasanya enak! Seperti biltong, dendeng sapi-- Apa kau ingat?"
"Val stop! Aku mau kesana itu seperti menjual obat obatan" Leyka meninggalkan Valentino menuju sebuah gerai antik, ada seorang wanita tua dari sebuah suku yang entah dari mana, Nenek tua itu menumbuk sebuah ramuan. Seorang laki - laki muda menjadi penerjemah antara bahasa Afrika dan bahasa suku itu. Leyka kelabakan, ia menyesal mengapa datang sendiri ke tenda ini.
"Wil jy iets hê (Apa kamu mau sesuatu ; afrika)"
"Matilah aku--
-
-
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.
Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat. Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
gembulers
ning nggonku kui jenenge uret turi..ning Papua sok dmkn lsg.yen nggonku digoreng sek soale Ra tego to jane ak yo rung tau
2022-05-29
2
Yayuk Didiet
Klo di disini JACARANDA itu artinya jejaka sama janda 🤣🤣🤣bisa ya thor....???
2022-04-20
0
Mia Haerudin
selalu leyka begitu. tp di tuduh cinta sama cemburu tidak membenarkan dan melakukannya.
2022-04-15
0