Leyka.. Habislah kau malam ini.. Toro akan mengamuk.. Apa aku salah bicara? Sepertinya begitu... kata Leyka dalam hati, saat Valentino membalikkan tubuhnya dan menyusuri leher belakang hingga pundaknya. Tangan Valentino menyusup dibawah ketiaknya sambil mere*mas kedua buah dadanya secara bersamaan dari belakang.
"Aahh bellisimo (cantik;italy)-- sesaat Valentino memandang wajah Leyka dari belakang sambil menji*lat punggung Leyka dengan menggesekkan bulu - bulu kasar didagu dan rahangnya ---Leykaa.. Aarghh.. mia bella (cantikku;italy).. Aargh.. Amore.. il mio Amore (cinta, cintaku;italy)"
"Valentino.. Aahh.. Toro (banteng).. Aaahh" Valentino semakin menggila saat Leyka memanggil namanya, gairah dan hasratnya terpanggil, Valentino terus menelusuri pinggang hingga ke pantat Leyka dan menghisap hingga tanda kemerahan muncul satu demi satu, pantat sintal itu digigit oleh Valentino dan membuat Leyka mengerang menikmati setiap sentuhan yang diberikan Valentino.
Hingga pantat Leyka bagian bawah, Valentino terus menggigitnya dan membuat tanda kemerahan, Leyka reflek mengangkat pinggulnya dan Valentino menahannya dengan kedua tangannya, lalu dengan cepat Valentino melu*mat milik Leyka dan menelusupkan lidahnya di liang si irisan buah peach yang ranum. Leyka menjerit.
"Aaaaa... Val.. Stop! Aargh.. Aahhh" Valentino terus memutar lidahnya, mulutnya terus menghisap hingga Leyka menegang, Leyka semakin mengangkat pinggulnya tinggi - tinggi, ia mendorong tubuhnya sendiri hingga posisi merangkak dan Valentino tidak melepaskan pagutannya.
Valentino lebih leluasa dan menelusupkan tangannya lalu memainkan buah mungil yang tersembunyi di belahan bulu - bulu halus milik Leyka yang menggairahkan Valentino.
Leyka menegang tanpa bisa menahannya lagi, Leyka melepaskan hasratnya.
"Aaarrghhh.. Vall.. Aaahhh.. Oohhh Vall.. Ehhmmm..Aaaahh.. Ahhh.. Sshh.. Aaaah" Valentino tersenyum manis disela pagutannya, merasakan denyutan irisan buah peach, membuatnya bangga ia telah menjadi lelaki sejati yang bisa menakhlukkan wanitanya.
Leyka merebahkan tubuhnya setelah Valentino melepas pagutannya, Valentino menyeringai dan menyeka mulutnya kemudian menatap lembut wajah Leyka yang tengah mengatur nafasnya.
"Aahh.. Huuhhft.. Hmpht.. Sei pazzo (kau gila)" Valentino tergelak saat Leyka mengatainya dalam bahasa Italy. Valentino menuruni ranjang dan berjalan kearah meja lalu menuang anggur merah dan menyesapnya, kemudian menuangkan white wine atau anggur putih dan kembali ke ranjang.
"Val aku mau" Valentino hanya tersenyum tipis sambil menyesap white wine, Valentino melepas underwearnya dan memamerkan jagung bakar Afrika selatan yang menjulang menjadi benda yang keras hingga menyentuh pusarnya.
"Ooh shit ..Val" Leyka membulatkan matanya dengan mulut setengah terbuka lalu menggigit bibirnya.
Valentino berjalan dengan lututnya menghampiri Leyka dan mengulurkan gelas wine ke bibirnya, baru menyesap sedikit Valentino menariknya dan menumpahkan sedikit wine itu ke dada hingga perut Leyka.
"Aaaw Vall.. Apa yang kau lakukan!" pekik Leyka dan Valentino buru - buru meletakkan gelas wine yang masih tersisa di nakas dan menyergap dada hingga perut, Leyka kembali mendesah memejamkan matanya.
"Toro.. Aaahh.. Uhhmm.. Oohh.. Val"
"Uhmm...Leyka.. Uusshh.. Aahh Leyka.. dolcezza mia ( manisku;italy).."
"Ley.. Kau menyukainya.. Katakan" bisik Valentino sambil menji*lati buah dada Leyka.
"Lo adoro (aku menyukainya;Italy) Aahh Val.." desah Leyka merasakan lidah itu, bulu - bulu kasar itu merayapi tubuhnya dengan gigitan kecil yang memanaskan gairah demi gairah.
"Sei il mio dolce (kau manisku; italy)" bisik Valentino penuh perasaan.
Setelah Valentino puas, ia membentangkan paha Leyka dan mengarahkan miliknya perlahan - lahan.
"Val, pelan.. Aaahh-- jagung bakar afrika selatanpun masuk perlahan --Oohh God.. Aaahh Vaaaalll.. Aaaah" setengah memekik Leyka merasakan milik Valentino yang menegang itu melesak di rongga sempit miliknya.
Leyka terus mencengkeram lengan Valentino dengan memejamkan matanya, mulut sensualnya yang terbuka membuat Valentino melahap mulut itu sambil menggerakkan pinggulnya sesekali memutar - mutar dengan menekannya kuat.
"Val.. Aaah.. Uhmm.."
"Ley.. Aahh.. You're so sexy (kamu sangat sexy), Leyka-- Valentino terus mengayun sambil memandangi wajah Leyka yang telah membuka matanya, mereka saling memandang. Sesekali Leyka terdengar melenguh saat Valentino menekan kuat miliknya hingga Leyka seakan kehilangan kesadarannya.
"Val.. Aaahh.. Muy guapo (sangat tampan;spanyol).. Aahh Valentino" sedikit banyak Valentino mengerti bahasa Spanyol, Valentino mengecup kening Leyka saat mendengarnya.
Valentino merapatkan tubuhnya dan terus menggoyangkan pinggulnya, sesekali Valentino menji*lati buah dada Leyka dan menghisap puncak dada itu. Namun matanya, mata ciri khas Pria Italy selalu mengincar mata lawannya, itu ciri khas yang di milikinya, mengatakan lewat mata karena sebagian besar perasaan yang tersembunyi bisa digali dari sorot mata. Tatapan pria Italy mendapat julukan tatapan "tombak" tatapan yang langsung menembus ke hati dan jantung siapapun yang melihatnya.
"Vall Aaahh.. Più veloce, Val (lebih cepat;italy).. Aahhh" pinta Leyka dengan membalas gerakan pinggul Valentino, Leyka mengakui dalam hatinya bahwa ia menikmati permainan itu dan merasakan kenikmatan yang luar biasa.
"Peach, look at me (Lihat aku).. Aaargh.." Leyka terus memejamkan matanya, tidak perduli Valentino terus memandangi wajahnya, sebenarnya Leyka tidak memejamkan mata seutuhnya.
"Nooo.. Aahh Val.. Nooo"
"Look at me! Aaarrgh Shit, Leyka Aaahhh" Valentino terus memompa si jagung bakarnya, dengan mencengkeram rahang Leyka agar melihatnya, namun Leyka terus menghindar.
"Aahh.. No Val.."
"Mirame (lihat aku; spanyol), Peach.. Aahhh.. Mirame carino (mirame carinyo; lihat aku sayang; spanyol)" mendengar Valentino menggunakan bahasa Spanyol, Leyka membuka matanya. Valentino terus memompanya dengan cepat, sorot matanya yang tajam membaca mata Leyka yang mendambanya.
"Valentino, mi carinho, mi amante, (kekasihku, sayangku) Aaahh.. Vall.. Aahh.. Aaaaahh" Leyka pun menyerah, ia membiarkan tubuh melakukan pelepasan, gigitannya di dada Valentino dengan mencengkeram punggung Valentino menandai hasratnya di titik puncaknya seiring denyutan di irisan buah peachnya yang membelit milik Valentino.
"Leykaaaa.. Aaaahhh.. Aaarrgh!" merasakan denyutan Leyka di area intimnya Valentino tidak bisa menghindarinya, benihnya menyembur memenuhi rahim Leyka, menyemaikan benih - benih itu di lahan yang seharusnya. Valentino dan Leyka terkulai kemudian.
"Ley"
"Hmm"
"Kamu cantik Ley-- dan jangan bawa sekian dolarmu, Ley" Valentino masih memandangi wajah Leyka yang tersenyum kearahnya.
"Kamu juga lumayan" jawab Leyka menjulurkan lidahnya dan Valentino terkekeh. Valentino semakin mengerti bahwa Leyka memiliki gengsi yang cukup tinggi.
Valentino kemudian menjatuhkan dirinya ke samping lalu memiringkan tubuhnya dan memeluk Leyka yang telah berhadapan dengan dirinya.
"Val, apa yang kau lakukan bila Rebecca menemui kita?" tanya Leyka memainkan jemarinya di dada.Valentino
Ternyata itu yang kau pikirkan? Leyka...Apa kau cemburu? Semakin menarik.. Aku harus hati - hati menjawabnya...
"Yang aku lakukan memelukmu erat menciumimu layaknya Istriku" jawab Valentino sambil menyeka keringat di pelipis Leyka, lalu Valentino mengecupnya.
"Val, aku tidak becanda"
"Aku juga tidak"
"Val, ayolah--
"Ley-- mengapa kau menanyakan ini semua?"
"Karena aku tidak mau ada jalang itu! Bodoh sekali kau ini"
"Peach, aku tidak menyangka jawabanmu" Valentino semakin tertawa.
"Apanya yang lucu?!"
"Kau seperti kekasih pencemburu, Ley"
"Val, asal kau tahu, hidup ku dari kecil telah dipenuhi kecemburuan, keusilan, pembulian, setiap wanita menyebalkan aku selalu mengingatnya seperti Ella Gusmo! Kau jangan berpikir cemburu karena cinta, kau hanya akan kerepotan Val, kalau kau membiarkan Rebecca berada ditengah - tengah kita, maka aku akan membantainya! Jangan salahkan aku!" Valentino semakin tergelak dibuatnya, Leyka dengan kesal memunggungi Valentino
"Lakukan apapun yang kau inginkan My Dear" kata Valentino sambil memeluk Leyka dari belakang dengan membelai rambut Leyka dan menciuminya.
"Aku tidak bisa melihat ketidak adilan, aku tidak bisa melihat orang dimanfaatkan dan aku benci pada orang yang sudah tahu dimanfaatkan tapi tidak bisa berbuat apapun, hanya diam dan menerima, aku tidak suka melihat kebodohan di dalamnya, itu seperti Ibuku yang bodoh.. Sudah tau dimanfaatkan tapi masih saja menerima dan Ella Gusmo selalu saja menang, karena itulah setelah lulus dari kuliahku, aku tidak mau tinggal di Palma.. Aku ingin tinggal di kota Ayahku.. Barcelona"
Jadi karena itu Ley.. Seberapa menyedihkan hidupmu Ley.. Salah.. Seberapa menyebalkan hidupmu.. Aku pikir karena kau cemburu..
"Ley.. Aku adalah orang yang malas mencari keributan.. Aku memilih menghindar seakan aku bodoh, terserah orang berpikir dengan caranya sendiri, mau menganggapku bodoh itu tidak masalah, yang penting hatiku bahagia" ujar Valentino membuat Leyka membalikkan tubuhnya ke arah Valentino.
"Dasar laki- laki berpikir pendek! Kau harus mengambil sikap tegas, bukan lembek! Kasian sekali istri dan anakmu kelak akan menderita karena sikapmu tidak tegas kepada ja*lang itu! Selamanya dia akan mengganggumu karena jal*ang itu berpikir kau masih mencintainya! Dia akan datang lagi dan lagi merusak rumah tanggamu! Hanya karena apa?! Karena kamu menerima begitu saja tanpa berbuat sesuatu! Seharusnya kau hadapi dia dan katakan padanya bahwa kau tidak mencintainya lagi! Kau seharusnya membuatnya tidak datang! Caramu menghindar seperti memberi harapan semu padanya dan dia akan selalu datang sampai kiamat!!" Leyka kembali membalikkan tubuhnya dan memunggungi Valentino.
Valentino seakan tidak percaya dengan semua perkataan Leyka yang menyerangnya beŕtubi - tubi, Valentino terpaku dengan pemikiran Leyka yang terlalu jauh. Dalam hatinya Valentino mulai menginginkan Leyka.
Leyka semakin menjeratnya ke kubangan yang tidak bisa ia lawan, seperti tersedot di lumpur hidup, Valentino semakin penasaran. Perlahan Valentino kembali merapatkan tubuhnya ke tubuh Leyka dari belakang dan mengusap - usap lengan Leyka dengan lembut.
"Ley-- Valentino mengecup pundak Leyka dan menyingkirkan anak rambut yang menutupi leher hingga telinganya ---Kau benar.. Sangat benar Ley.. Aku akan menghadapinya, karena Becca tahu betul aku menginap dimana-- Kau harus ada disisiku, karena kau jackpotku dan aku jackpotmu" bisik Valentino dengan menggesekkan dagunya dileher belakang telinga Leyka.
"Kau pakai rok ku saja kalau tidak bisa menghadapi jal*ang itu sendirian" ujar Leyka sangat ketus, Valentino mendengus kesal.
"Hahhh! Terserah apa katamu! Kau akan ada di sisiku! Kau membuatku kesal! Hati - hati bicaramu Nonaaa Liar!!" Dengan kekesalan yang memuncak Valentino menggigit leher Leyka dan menghisapnya, sementara tangannya mengarahkan senjata laras pendek yang telah berubah wujudnya menjadi jagung bakar Afrika Selatan yang fenomenal, dari belakang.
"Aaaaw Val.. Kau Gila! Loco (gila;spanyol)! Pazzi (orang gila;italy)! Aaahh Noo Vall!!" Valentino mengunci paha Leyka dengan menumpangkan pahanya disela - sela paha Leyka agar mudah milik Valentino melesak dari belakang, Leyka membulatkan matanya dan menggigit bibirnya.
"Kau akan tahu siapa aku, Leyka Paquito Fernandez! Kau pikir aku lembek, hah?! Rasakan Ley! Kau pikir aku pandai memakai rok? Lihat kepandaianku Ley, ini belum seberapa! Sshhh Aaaarrgh!!" Bisik Valentino dengan menghisap telinga Leyka dengan mendorong jagung bakar Afrika Selatan itu dengan kuat.
"Aarrgh Val.. Aaahhh.. Shit.. Vall.. Aaahh.. Uuuhhmm"
"Terbanglah Ley... Sshh.. Aaaahh.. Kau menyebalkan.. Aahhh.. Teruslahh menyebalkan.. Aahhh.. Aku menikmatinya.." Mulut Valentino terus menji*lati leher Leyka tanpa ampun, satu tangannya menyusup ke bawah leher Leyka dam mere*mas buah dada Leyka, sementara tangan yang lain meremas pantat Leyka sesekali Valentino memukul pantat Leyka dengan gemas.
Valentino terus memompa irisan buah peach yang terus menjepit miliknya, kini tangannya meremas perut Leyka dan menyusup ke area sensitif Leyka memainkan buah mungil yang tersembunyi diantara belahan buah Peach, Valentino menggesekkan jemarinya dan terus memompa miliknya yang semakin menegang.
"Terkadang bukan karena aku tidak mau bertindak Leyka.. Sshh Aaarghh.. Karena aku tidak bisa melukai hati wanita.. Aaargh" bisik Valentino menatap wajah Leyka dari belakang saat Leyka memiringkan wajahnya, Valentino terus menghirup aroma rambut Leyka dan menggerakkan pinggulnya, menekannya sangat kuat, melesakkannya sangat dalam.
"Aaahh Vall.. Uuhhmm.. Kau bodoh! Sementara kau menjaga jal*angmu kau akan menyakiti wanitamu suatu saat nanti! Aargh Val.." Valentino memperlambat ritme, setengah bangun tubuhnya menumpu pada siku, Valentino tertegun dengan perkataan Leyka. Valentino memandang wajah Leyka memahami arti ucapan Leyka.
"Val-- Selesaikan karena aku sangat lelah, kepalaku berat sekali" Leyka meraih jemari Valentino dan diarahkan ke dadanya agar mere*masnya, karena Valentino terdiam Leyka menggerakkan sendiri pinggulnya.
Melihat pemandangan itu, Valentino tak kuasa lagi menahan hasratnya, Valentino mengangkat tangan Leyka, dengan menggoyangkan pinggulnya, Valentino mencumbu ketiak Leyka dan merayapi dadanya menghisap perlahan puncaknya dan terus memompa miliknya dengan cepat.
"Ooohh Leyka.. Aaargh.. Ayo Baby.. Mi Carinho (sayangku ; spanyol)"
"Aahh Vall.. Ooohhh.. Faster (lebih cepat).. Aaahh Val"
"Say my name (sebut namaku) Leyka"
"Aaahhh.. Valentino.. Mi Carinho (sayangku;spanyol)"
"Say that you love me, (katakan bahwa kau mencintaiku) Leyka"
"Aaaaahhh Vaall.. Aaaaaahhh" Belum menjawabnya, Leyka meledakkan hasratnya di titik puncak gairahnya yang membara, Leyka menghisap dan menggigit jemari Valentino hingga Valentinopun tidak sanggup menahannya.
"Leykaaa.. Say it... Aaargggghh.. Shit!--- Leyka.. Aaahh.. Kau menjepitku..Sshhh Aahhh Leykaaa" Puncak pundak Leyka menjadi sasaran gigitan Valentino akhirnya. Valentino terus mengerang meledakkan benihnya kembali, hingga nafasnya yang memburu berangsur - angsur tertata normal lagi.
"Huuhhft" Valentino melepaskan jeratannya, Leyka terpejam tidak bergerak sama sekali.
"Ley.. Apa kau tidur"
"Hmm..Aku..lelah" Valentino tersenyum dan membalikkan tubuh Leyka ke hadapannya, Leyka tidak bertenaga matanya terpejam, rasanya untuk menyeka wajahnya Leyka enggan, akhirnya Valentino yang menyeka keringatnya.
"Ley, Huhh.. Kenapa kau tidak menjawab Ley?"
"Ley?"
"Astaga Leykaa kau tidur?!"
"Ngg..Val aku ngantuk, kepalaku berat sekali" Leyka sudah tidak mampu menahan rasa kantuk yang menyerangnya.
"Ley katakan kau mencintaiku"
"Aku mencintaimu" gumam Leyka dan Valentino mendengarnya.
"Haahh?! Benarkah?" Valentino bersorak dalam hatinya, hatinya berbunga - bunga mendengarnya.
"Benarkah?" Valentino mengernyitkan alisnya mendengar Leyka mengikuti apa yang dikatakannya.
"Leyka.. Kau mencintaiku?" Valentino kembali meyakinkan dirinya apakah dugaan Valentino benar.
"Aku mencintaimu"
"Ley.. Kau membenciku?"
"Aku.. Membencimu"
"Siaall.. Kau hanya menirukan.. Ley buka matamu!" dan dugaan Valentino benar, Leyka hanya menirukan apa yang ia katakan.
"Sial.... Leyka kembali mengulang.
"Menyebalkan, kau mabuk dasar gadis liar! Kau meninggalkan aku tidur?! Huhft" dengus Valentino dengan kesal.
"Val, Peluk aku..Mmm.. dingin" Leyka meringkuk dengan memejamkan matanya yang kian berat.
"Aahh Gadis menyebalkan, aku akan menghangatkanmu" Valentino menarik selimutnya dan memeluk Leyka yang tertidur pulas.
"Hmm.. Kau seperti boneka kalau tidur" Valentino memandangi wajah Leyka dan menciuminya dengan gemas.
"Ley, kita sungguh aneh, mengapa kita bisa sedekat ini dalam waktu singkat?" bisik Valentino dengan memandangi wajah Leyka dengan lekat lekat.
"Ngghhh.."
"Kau menyebalkan tapi sangat menggemaskan, dasar pemabuk" Valentino menusuk nusuk pipi Leyka dengan jari telunjuknya dan mengusap bibirnya perlahan dan mengecupnya, satu kali dua kali tiga kali Valentino melu*matnya.
"Haahhh.. Maaf Ley.. JAGUNG BAKAR AFRIKA SELATAN tidak bisa tidur!" dengan cepat Valentino menautkan kaki Leyka di pinggangnya dan melesakkan perlahan miliknya kembali ke dalam buah peach yang masih basah. Valentino merapatkan tubuhnya dan mendorong pinggulnya maju mundur menekannya sangat dalam kemudian mendesah - desah, Leyka hanya melenguh lirih.
Entah sampai kapan Valentino menghentikannya, Leyka tidak menyadarinya namun Valentino merasakan buah peach berdenyut berulang kali!"
...-...
...-...
...-...
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.
Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat. Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Raufaya Raisa Putri
𝗽𝗿𝗼𝘃𝗲𝘀 𝗽𝗲𝗺𝗯𝘂𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗯𝗹𝘂𝗲 𝘁𝗿𝗮𝗶𝗻 𝗽𝗻𝗷𝗴 𝘆
2024-05-08
0
🔮S⃟M•🅻Ɇ₥฿Ʉ🅞ℝ🅨𝙪𝙮𝙪ᵔᴥᵔ
serasa basah terus🤣🤣
2024-01-04
1
Maple🍁
Oalahhh Takk ikat Suami di smping biar nggk kmana-mana.. tkutx PeachQ Berdenyut mncari Cacing Alaskax Suami🤭😂✌️
2023-07-15
1