Valentino menyambar bibir sensual itu tanpa memberikan kesempatan pada Leyka untuk bernafas. Leyka terus meronta namun Valentino terus menekan tengkuk dan menghimpit tubuh Leyka pada pilar hingga Leyka tak mampu melawannya. Ciuman Valentino semakin liar!
"Pada umumnya pria Italy tidak bisa menyakiti hati wanita, karena wanita seperti Dewa. Tapi aku tidak akan pernah menjilat ludahku sendiri Leyka! Kau harus tahu itu!" kata Valentino sesaat setelah melepas pagu*tannya, Valentino menekan lengan Leyka pada pilar dan masih menghimpitnya.
"Tapi tidak bagi wanita Spanyol! Laki - laki harus tegas walaupun menyakitkan! Itu sama saja kau memberi harapan! Kau diam sementara itu membuktikan kelemahanmu di mataku! Kau memberi harapan! Dia akan selalu datang dan kita akan terus seperti ini!!" Leyka pun mendorong dada Valentino sekuat tenaga dengan kedua tangannya, hingga Valentino mundur dua langkah.
"Ini baru hari pertama di Pretoria! Aku akan berkemas aku akan tidur di Apartemen Waterkloof! Kau dan dia akan terus mencari masalah denganku! Jangan membuang waktu 9 hariku!! Demi perempuan yang kau kasihani!! Kau dan dia, sangat menyedihkan!! Sampai kau harus mendadaniku seperti dia!" Gerutu Leyka sambil memunguti sepasang sepatunya dan tasnya yang selalu ia jatuhkan.
Namun tidak membutuhkan waktu lama Valentino kembali menarik tangan Leyka dan menekan pinggangnya merapat pada tubuh Valentino yang basah oleh keringat.
"Aku tidak melakukannya! Aku tidak menyedihkan! Aku diam karena aku tidak mau berdebat! Aku lelah berdebat dengan wanita! Lebih baik aku tidak meladeni sampai dia lelah!"
"Bodohh!! Lepaskan aku!-- Leyka teronta namun tidak bisa lepas dari jeratan Valentino yang terlalu kuat untuknya ---Kau laki - laki payah yang ada dimuka bumi ini! Terpayah! Sementara kau diam, apa kau lihat tadi?! Dia berpikir kau mempertimbangkannya! Karena itulah aku bilang aku tidak mau mengganggu kalian! Kalau kau lelah berdebat dengannya, mengapa kau mau berdebat denganku!"
"Aku tidak tahuuu! Aku suka berdebat denganmu!"
"Dengan diammu kau lemah dimataku! Sampai kau tua, tidak ada wanita satupun yang bertahan denganmu! Karena kau tidak bisa menjaga perasaannya! Kau memilih diam, tidak bicara tegas tapi disisi lain kau menyakiti pasanganmu! Apa kau benar - benar bodoh Gallardiev!!" Leyka terus meronta dan kembali mendorong tubuh Valentino hingga kembali mundur dua langkah dari hadapan Leyka.
"Jadi kau tersakiti?" tanya Valentino tertegun dengan perkataan Leyka dan saat ingin menyambar tangannya, Leyka menepiskannya.
"Iya aku tersakiti! Tersakiti karena kau mendadaniku seperti diaa!! Apa kau mau, aku dandani Diego?! Atau Ricardo?! Pilih saja!" Leyka membalikkan badannya dan kembali berjalan, kali ini kearah lobby. Valentino mengikutinya dengan menjaga jarak.
Karena aku mulai menyukaimu Val..
Sial.. Aku pikir kau akan mengatakan tersakiti karena kau menyukaiku, Ley..
"Bodoh!! Bilang saja kau masih mencintainya Pak Tua, bilang saja kau masih mengharapkannya, bilang saja kau sengaja diam karena memberi harapan padanya! Kau memang ingin di kejar wanita sialan itu seumur hidupmu!" Leyka terus menggerutu sambil berjalan,
"Heiii, aku mendengarkanmuuu Ley!!"
"Aku tidak mendengarmu, Pak Tua Bodoh!" Valentino justru tertawa mendengarnya.
"Ley, Apa kau cemburu?!" tanya Valentino dengan berteriak dan masih berjalan di belakang Leyka, mengikuti langkah kaki kecil Leyka yang masih terlihat belum begitu menapak dengan kuat.
"Aku cemburu padanya?? Seleramu saja payah! Kau mau aku bandingkan dengan Ricardo?! Atau Diego?! Kau pilih mana?!" Leyka kembali memberi pilihan.
"Aku tetap yang unggul Ley, ayolah.. Akui saja!" Valentino mulai membuat Leyka semakin kesal.
"Kau payah! Ricardo tidak!-- Leyka melempar satu sepatunya kearah Valentino namun Valentino menghindar dan mengambil sepatu itu --Kau bodoh, Diego tidak!-- satu lagi sepatu dilempar dan Valentino menangkapnya --Mereka pintar! Tegas! Juga tampan!-- Leyka kembali melempar tasnya dan mengenai dada Valentino ---Kau menyedihkann, Gallardiev!!"
"Leyka!! Mereka semua payaahh!! Merekaa semua menyedihkan! Mereka tidak setampan diriku!" Valentino melingkarkan pegangan tas Leyka di pergelangan tangannya dan membawa sepatu Leyka di tangan kiri dan kanannya dan mengejar Leyka dengan kesal.
"Saking tampannya kau dibodohi! Dan ditinggalkan!! Miris!! Siapapun akan meninggalkanmu karena kebodohanmu!!" Leyka terus berjalan dan menceracau tanpa sadar Valentino telah berdiri belakangnya dan tiba - tiba ia merasakan tubuhnya seakan melayang tinggi.
"Aaaaaaa!! Turunkann akuu!! Turunkan aku! Pak Tua bodoh! Menyedihkan! Kau bodoh! Bilang saja kau masih menyukainya! Bilang saja kau bangga dia mengejarmu! Turunkan aku! Payah!! Kau payah! Aku benci gaun ini!!" Valentino hanya diam dan menahan setiap pukulan yang mendarat di punggungnya, Valentino memanggul Leyka di pundaknya. Sementara Leyka terus memukul dan menceracau dengan kesal. Valentino membawa Leyka kembali memasuki Hotel Maslow.
Setelah drama yang cukup panjang Valentino berhasiil membawa Leyka, memasuki lift yang membawanya naik menuju kamarnya.
"Hei, dia lelaki bodoh! Kalian dengar aku?" sepasang pria dan wanita berkulit hitam tampak terkejut, melihat Valentino yang memanggul Leyka.
"Ek is jammer, my vrou is dronk (maafkan aku, istriku sedang mabuk; Afrika)" kata Valentino sambil menepuk pantat Leyka.
"Fu*ck you, Toro " pekik Leyka.
"Sy is 'n jaloerse vrou (dia adalah istri yang cemburuan; Afrika)" kata Valentino lagi kepada pasangan itu dengan menggedikkan bahunya dan kembali menepuk pantat Leyka dengan menunjukkan wajah tenangnya.
"Toro! Apa yang kau katakan pada mereka! Estúpido (bodoh; Spanyol)"
"Tu marido dice que estas celoso (suamimu bilang kamu cemburu; Spanyol)" kata wanita itu dan membuat Valentino membelalakkan matanya, saat pasangan berkulit hitam itu ternyata bisa bahasa Spanyol. Beruntung lift di lantai kamarnya terbuka dan kembali Valentino harus menahan pukulan demi pukulan dipunggungnya.
Valentino memasuki kamarnya dan melemparkan tas juga sepatu Leyka ke sembarang tempat lalu membawa Leyka ke kamar mandi. Tubuh Leyka terhempas di tembok, kemudian Valentino menyalakan shower.
"Kau menyebalkan! Kau merusak harga diriku! Aku bukan istrimuuu!" Leyka kembali berontak namun Valentino mengungkungnya.
"Kau juga menyebalkan! Coba saja kau berani membandingkan aku dengan laki - laki yang kau sebutkan tadi! Coba saja Leyka!" pekik Valentino meluapkan kekesalannya.
"Begitulahhh rasanya!!" Leykapun tidak kalah keras bersuara, membuat Valentino menyadari bahwa dirinya tidak ada bedanya dengan Leyka.
"Shit!!" Valentino mendengus kesal. Leyka pun terlihat letih dan mencoba mengatur nafasnya. Mereka terus berpandangan dengan penuh kekesalan.
"Mari kita berpelukan selama 20 detik, setelah itu kita bisa lanjutkan pertengkaran kita" kata Valentino melembut.
"Terlalu lama" kata Leykapun melembut.
"Terlalu lama?"
"Karena aku mau dessertku, Caramello (karamel; spanyol)!" Leykapun menerjang bibir Valentino dan melu*matnya, tangannya melingkar erat di leher Valentino dengan satu jemarinya menjambak rambut Valentino.
Valentinopun mendorong tubuh Leyka satu langkah menuju shower yang mengalir hangat. Dan Valentino menyobek baju prada pink itu dan membuangnya ke arah tempat sampah, Valentino membuang gaun Prada itu. Leyka pun membuka dasi dan kancing kemeja Valentino satu demi satu diantara luma*tan bibir mereka yang saling bertautan, mereka melempar pakaian mereka kearah keranjang pakaian kotor yang disediakan di kamar mandi itu.
Leyka melepaskan jeratannya, lalu merayapi leher Valentino yang kokoh itu.
"Aahh Leyka, il mio amore (cintaku; italy)" desahan Valentino mengawali percintaan panas itu, tangannya meraih sabun mandi pribadi Leyka yang ada di dekatnya dan melumurkan pada tubuh Leyka, Valentinopun mematikan kran shower dengan kakinya. Sementara bibir Leyka telah merayapi dadanya dan melu*mat ujung dada Valentino kemudian menghisapnya.
"Aargh Leyka! Sshh.. Baby.. Aargh"
"Sshh.. Stop it, Leyka" desah Valentino meregangkan tubuhnya dan memainkan sabun cair itu diseluruh tubuh Leyka. Valentino menuruni tubuh Leyka menyusurinya jengkal demi jengkal hingga Valentino mencuci telapak kaki Leyka.
"Kau tadi tidak pakai alas kaki-- Kakimu kotor, Peach" Leyka tertegun mendengarnya.
"Bodoh" gumam Leyka.
Valentino hanya tersenyum, membuat Leyka berkesan, terpesona bahkan menjatuhkan hatinya adalah tujuan seorang Gallardiev. Valentino kemudian mencuci rambut Leyka, menggosoknya perlahan.
"Nyalakan showernya, il mio amore" Leykapun menyalakan showernya dan Valentino membilas tubuh Leyka.
Apa mau mu Val.. Mengapa kau begini.. Kau sangat menyebalkan..
Setelah selesai Valentinopun membalutkan bathrope pada tubuh Leyka lalu memeluknya.
"Kau ingin menungguku?"
"Tidak, aku kedinginan"
"Keluarlah aku akan mandi sebentar" Valentino mengantar Leyka keluar kamar mandi kemudian ia menyelesaikan mandinya. Setelah 10 menit kemudian Valentino keluar kamar mandi dan mendapati Leyka mengeringkan rambutnya dengan hair dryer, harum semerbak parfum Leyka memenuhi indera penciuman mereka, Leyka berdiri didepan cermin dan terlihat telah menggunakan lingerie tanpa menggunakan underwear.
"Oh mio Dio (ya Tuhanku; italy)-- Sexy, Bellisimo (cantik; italy) uhm, fragrante (harum; italy)" Valentino mengendus leher Leyka dari belakang dan membelai tubuh Leyka. Valentino melepas handuknya dan mematikan hair dryer di tangan Leyka lalu menggendong tubuh sexy itu ke ranjang. Valentino mematikan lampu dan menyisakan satu lampu duduk lalu kembali memandangi tubuh Leyka yang tergolek di ranjang dengan sorot mata yang telah sayu.
Valentinopun mendorong tubuhnya mendekati Leyka. Sesaat Valentino memandangi wajah Leyka, dengan tersenyum nyaris terkekeh.
"Kenapa? Apa yang ada dikepalamu?"
"Aku berpikir, laki laki yang sabar seperti apa menjadi suamimu kelak"
"Oh ya?-- Leyka terkekeh --Aku berpikir wanita bodoh mana yang sanggup menghadapi jal*angmu yang akan terus mendatangimu sampai kiamat, dia pasti culun, berkaca mata tebal, ada tompelnya dan bergigi tonggos satu meter-- Bugghh" Leykapun memukul Valentino dengan bantal dan memunggunginya.
"Leykaa!" kata Valentino dengan geram.
"Kau ingin mengambil dessertmu tapi memulai dengan pertengkaran?"
"Dessert apa! Aku lupa! Aku tidak ingat! Jangan percaya orang mabuk!" kata Leyka dengan ketus.
"Kau benar benar menjengkelkan dan aku semakin tertantang!" Valentinopun kembali masuk kamar mandi dan mengambil dasi merah hadiah ulang tahun dari Leyka, lalu kembali menghampiri Leyka di ranjang yang masih memunggunginya.
Kenapa aku masih saja kesal mengingat kejadian tadi.. Shit.. Leyka.
"Kau masih saja kesal Nona liar" Valentino membongkar pertahan Leyka dan Leyka meronta.
"Val! Apa yang kau lakukan!" Dengan cepat Valentino, menduduki paha Leyka yang terus meronta. Leykapun berusaha bangun namun Valentino mendorong tubuh Leyka dan menangkap kedua tangannya lalu mengikatnya kuat- kuat.
"Val-- Kau gila! Loco!"
Saat Leyka terus menceracau, Valentino menyergap bibir Leyka, lalu melu*matnya tanpa ampun. Valentino menghi*sap lidah Leyka, memenuhi rongga mulutnya, tendangan demi tendangan kaki Leyka yang terus meronta perlahan menghilang. Hanya terdengar lenguhan Leyka yang menikmati ciuman menghanyutkan ala pria italy.
"Besok, sebelum kau bangun tidur, aku akan membuat semua kekesalanmu menghilang" bisik Valentino kembali menyergap leher juga telinga Leyka.
Velentinopun kembali melu*mat leher Leyka lalu mere*mas buah dadanya, lingerie itu disibakkan sehingga terlepas dari tubuh Leyka. Valentino seakan terjun bebas tanpa halangan apapun, ikatan tangan Leyka membuatnya leluasa menjelajahi lekuk demi lekuk.
"Val shit! Aahhh.. Lepaskan aku aahhh...Ooh Vall, fu*ck youu.. Aarrghh..!" Valentino terus melancarkan aksinya tidak perduli Leyka terus memakinya.
Tubuh Leyka terus menggeliat, Valentino menghisap lekuk ketiak Leyka hingga memerah, lalu lidahnya menjalari puncak buah dada gadis liar yang masih belum terlihat puncaknya dengan jelas. Setelah lidah Valentino menari di pusar Leyka, ia kembali menuruni lembah sensitif itu dengan bulu - bulu halus bagai irisan buah peach di musim semi.
"Aahhh... Vall.. Noo.. Aahhh Shit Valentinoooo.. Ooohhh!" ikatan kuat itu sulit dilepaskan dari tangan Leyka, pinggul Leyka meliuk liuk saat mulut Valentino, melu*mat buah peach hingga Leyka terbangun namun Valentino kembali mendorong tubuh Leyka.
"Hai my little cherry" bisik Valentino tersenyum saat jemarinya menyibak buah mungil yang sangat sensitif itu lalu Valentino menjulurkan lidahnya. Melihat reaksi Leyka yang menjerit lirih, Valentino membenamkan seluruh mulutnya, bulu bulu kasar Valentino menambah Leyka semakin menegang.
"Uuhhmm Val.. Aahh.. Carinho (sayang; spanyol)"
"Ahh.. Miele (honey; italy).. Il mio Amore (cintaku; italy)" Valentino menyesap dan membelitkan lidahnya, perlahan. Dan semakin membuat Leyka menggila.
"Aaahh Mi caro (sayangku; spanyol).. Caramello (karamel; spanyol)..
"Aahh Noo Vall.. Uuuuhhh.. Sshh.. Aaaaa..aaa..aahh!" Leykapun menyerah, rasanya sulit dibendung tubuhnya memaksa melepaskan hasratnya dan Leyka mengerang, Valentino merasakan sensasi denyutan dalam lidahnya.
Nafas Leyka terus memburu, di iringi dengusan karena Valentino kini memandanginya dengan senyum kemenangan. Valentino menindihnya dan menegakkan kepalanya. Senyumannya tak henti mengembang.
"Fu*ck you Val" Valentino terkekeh mendengar Leyka masih mengumpatnya dengan suara lirih.
"Kau sangat basah, little cherry.. Aku menyukainya"
"Loco (gila; spanyol)" Valentino kembali terkekeh.
"Sei pazzo (kau gila; italy)" kata Leyka lirih dan di sambut luma*tan Valentino namun Leyka menyambutnya. Valentino terus menekan mulut dan lidahnya di iringi melesaknya milik Valentino yang ukurannya menjadi andalan bagi pria Italy. Jagung bakar Afrika Selatan. Leyka mengerang dalam bekapan mulut Valentino dan membelalakkan matanya.
"Haahh.. Val.." Leyka menghembuskan nafas kasarnya dan Valentino kembali tersenyum menawan.
"Ley, lupakan yang terjadi hari ini-- sambil menj*lat puncak buah dada Leyka --Ini tidak akan terulang, uhhmm-- Valentino memejamkan matanya, melu*mat dan mere*mas buah dada dihadapannya-- bila terulang, semua akan menjadi, seperti yang kau mau" Leyka melihat bulu mata Valentino seakan meriap di dadanya, Leyka menggigit bibir sensualnya.
"Seperti yang kau minta, Leyka-- tidak lemah dimatamu" Valentino membuka matanya, mata yang nusuk hingga kedalaman hatinya.
"Il mio amore (cintaku; italy)" gumam Leyka. Valentinopun mencium mata Leyka dengan penuh perasaan yang membuat hati gadis liar itu menghangat. Valentinopun melepas ikatan tangan Leyka dan Leyka langsung melingkarkan tangannya di leher kokoh yang menggetarkan kalbunya.
Leykapun memejamkan matanya, kemudian memiringkan wajahnya dan melu*mat bibir Valentino, satu tangannya membelai rahang Valentino yang mempesonanya. Valentinopun memacu buah peach itu perlahan.
"My sweet, aahh.. My Lovely Queen.. Arrgh, Leyka.. Kau sangat mempesona, Ley" bisik Valentino, memacu semakin cepat.
Leyka mengimbangi pacuan itu bibirnya terus merayapi wajah Valentino, menggigit manis rahang, hidung, bibir, dagu serta tulang pipi Valentino yang memperlihatkan wajah keras, wajah khas pria Italy dengan jutaan pesonanya.
Wanita Spanyol dengan kesensualannya yang membuat Valentino terus terseret dalam irama pinggul Leyka, Valentino menelusupkan tangannya di pinggang bak gitar Spanyol itu dan merayapi pantat Leyka dan mere*mas - re*mas menahan hasratnya yang melambung tinggi.
"Ley.. Aarrgh.. Vamos (ayo; Spanyol) Ley.. Aaahh.. Sshh.. Aku tidak bisa menahannya!" Valentinopun mempercepat gerakannya dan mere*mas kedua buah dada Leyka lalu membenamkan mulutnya di puncaknya.
"Aaahhhh Val.. Aahh.. Yeeahh.. Mi carino (sayangku; Spanyol)" Leykapun mencakar punggung Valentino dan mere*masnya saat hasratnya membuai di ketinggian.
"Aa..aaa..aaahhh Leykaa"
"Uhmm Val, Huhft"
Merekapun berpelukan dalam peluh dan saling memandang. Valentino menarik selimut dan menyelimuti tubuh Leyka juga dirinya, sesekali Valentino mengecup kening Leyka dan matanya.
Mengecup mata dipercaya adalah doa, entah apa yang ada di benak Valentino.
"Val, lepaskan aku" bisik Leyka dengan mata terpejam perlahan.
"Tidurlah, tapi aku tidak akan melepasmu little cherry" bisik Valentino.
"Hmm besok belum kiamat Val, masih ada 9 hari lagi"
"Justru itu aku akan terus mengganggumu, entah kapan kita bertemu lagi, ikutlah bersamaku, il mio amore (cintaku; italy)"
"Ley"
"Leyka" tertidur. Bidadarinya itu tertidur. Valentino tersenyum manis.
"Cantik sekali kalau tidur begini" Valentinopun kembali membuat Leyka telentang lalu kembali menindihnya.
-
-
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.
Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat. Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Alea Wahyudi
gila gila gila ....bener2 nih bikin puyeng baca novel ini...untung ada suami 🤭🤭🤭kasian yg jomblo🤭
2022-12-14
3
Ayas Waty
gempur terusss
2022-10-14
1
safiqa
lucu aku ngebayangin mereka kejar kejaran...
2022-06-29
0