"Leyka.. Maafkan aku.. Apa aku menyakiti lenganmu?" Valentino melepas cekalannya. Leyka hanya terdiam.
Kemudian Leyka menarik kursinya mendekati Valentino, lalu menumpangkan paha kanannya ke paha Valentino dan itu membuat Valentino mengernyitkan alisnya, lagi lagi sikap bar bar Leyka membuat naik turun emosinya.
"Hmmpht, Kulitku sangat sensitif Val, kemerahan di lenganku ini akan bertahan hingga 3 atau 4 hari.. Its okay, Carinho (sayang;spanyol).. Ini akan mengingatkan kecemburuanmu" Leyka terkekeh bangga dengan sindiran telak yang kembali menyentil harga diri Valentino.
"Kalau aku cemburu, mungkin lenganmu bukan hanya kemerahan tapi lepas" Valentino bersungut sambil memotong boerewors atau sosis dengan isian daging yang bercampur rempah, lalu melahapnya sementara Leyka tertawa sambil menggoyangkan paha yang ditumpangkan ke paha Valentino.
"Ehh Val.. Kau pesan daging apa untuk isian boerewors itu, ular atau sapi?" Leyka berhenti menggoyangkan pahanya dan memajukan tubuhnya mendekati tubuh Valentino yang melahap potongan boerewors yang dicelupkan di saos dengan taburan wijen.
"Kau tahu, boerewors Afrika dengan isian daging ular dan diminum dengan wine putih akan membuatmu terbakar dan kau akan kuat bercinta semalaman.. Itu rahasianya kejantanan mereka" Valentino mengerlingkan matanya dan membuat Leyka gugup.
"Hahh.. Aku tidak perduli.. Aku bertanya isinya apa yang kau makan itu!"
"Memang kenapa kalau ular?"
"Hihh.. Menjijikkan! Aku tidak mau memakannya!"
Aku akan membuatmu memakan boerewors ular ini.. Dan aku akan menggempurmu semalaman.. Karena kau telah menjebakku dengan virgin sialan itu.. Kau membuatku ketagihan.. Atau karena aku belum pernah merasakan bercinta? Sialll..
"Dan kau pikir aku tidak jijik? Dan yang jijik hanya dirimu?" kata Valentino dengan santai, Leykapun membuka mulutnya saat Valentino memotong beorewors itu, setelah mencelupkan di saos dengan taburan wijen. Valentino menyuapkan dengan mengalaskan telapak tangannya dibawah dagu Leyka agar saos itu tidak menetes, namun tetap saja sebagian menetes dipaha Leyka.
"Val-- Boerewors ini enak se--- Aahh Sshh.. Val! Kau gila!" Leyka mendesah menahan nafasnya saat saus yang menetes itu dipahanya itu di jil*at dan dihisap lembut oleh Valentino, dengan reflek Leyka meremas rambut Valentino.
"Menurutku paha dengan saos ini lebih enak" Valentino terlekeh dan Leyka mendengus kesal. Pria Italy dihadapannya ini pandai membuat hasratnyapun turun naik.
"Hiish, Val.. Jangan macam - macam!"
"Kau lihat, wine kita datang" mendengarnya Leyka membenahi posisi duduknya dan menarik pahanya dari jeratan Valentino.
Seorang pelayan membawa dua botol red wine dan white wine asli penduduk lokal Afrika Selatan. Valentino meminta membuka keduanya, dan menuang keduanya ke dalam dua gelas wine, satu red wine dan satu white wine.
"Kamu pilih mana Peach?"
"Keduanya" jawab Leyka meraih satu gelas red, menggoyangkan gelas itu dan menyesapnya perlahan, Valentino lebih suka melihat gaya Leyka dengan menopang dagunya dengan memasang senyuman yang mempesona.
"Val, ini keras sekali.. Dan setelah minum red wine ini.. Aku melihatmu sangat tampan.. Ini magic!"
"Hei.. Apa kau tahu kalau kau mengatakannya di Swedia, maka itu dianggap penghinaan dan kau akan di putuskan pacarmu!" kata Valentino menepis senyumannya menjadi seringaian.
"Aku akan mencoba yang white!" begitu menyesapnya, Leyka mengecap dan langsung menghabiskan, Valentino hanya menggelengkan kepalanya mengamati tingkah Leyka yang semakin menggemaskan dimatanya.
"Bagaimana? Apa aku masih terlihat tampan?" tanya Valentino.
"Hmm.. Val aku menyukai yang putih rasanya seperti permen karet dan di tenggorokan ramah padahal alkoholnya lebih tinggi.. Val, aku menyukainya.. Berapa kau membelinya?"
"Sekitar 400 US dolar sekian.. Entahlah aku tidak begitu memperhatikan"
"Oh Shit! Val.. Ini mahal!"
"Tuangkan Red untukku, Peach!" Leykapun menuangnya anggur merah dengan perlahan dan menuang lagi anggur putih, Valentino kembali memotong boerewors dan disuapkan kepada Leyka.
Valentino menyesap red wine kemudian mencoba yang white wine, kehangatan menjalari tubuhnya, ditambah boerewors daging ular yang fenomal itu membuatnya bergairah. Sementara wajah Leyka telah memerah, karena Leyka merasakan hal yang sama.
Musik mulai mengalun lembut, club mini di atas rel kereta berjalan itu mulai ramai, pemandangan sekitar tampak gelap. hanya lampu lampu di sepanjang bantalan rel kereta api, kesan romantis sangat melekat, musik lembut itu menemani para tamu untuk makan malam.
"Ley, apa kamu mau berdansa denganku seperti pasangan itu" Valentino melirik kearah, pasangan yang berdansa di samping meja mereka.
"Aku mau Val" entah debaran aneh apa yang Leyka rasakan setelah mengulurkan tangannya ke arah Valentino dan disambut dengan kecupan di punggung jemarinya, tatapan Valentino begitu memukaunya seiring ciumannya.
Ini efek wine.. Hmm kepalaku sedikit berat.. Leyka.
Valentino menuntun Leyka kearah kaca besar yang memperlihatkan kegelapan di sekitarnya, Valentino melingkarkan satu tangannya ke pinggang Leyka sementara tangan yang lain menggenggam tangan Leyka dan sebaliknya satu tangan Leyka menaut di pundak Valentino.
"Ley"
"Hmmm"
"Kau pandai berdansa Ley"
"Kau juga Val"
"Kau tahu Ley, aku tidak pernah merasa hidupku sangat terisi.. Padahal kita baru saling mengenal" Leyka terkekeh mendengarnya.
"Val, ini hanya 10 hari besok jam 12 kita akan sampai Pretoria, mampirlah le hotelku kalau ada waktu"
"Mampir?-- Valentino tergelak --Leyka, kau akan bersamaku selama 24 jam dalam 10 hari, menginap dihotelku atau hotelmu tidak masalah"
"Hotelku sangat kecil Val, kau tidak akan betah"
"Bersamamu dimanapun aku nyaman Ley" Leyka menghindari sorot mata Valentino saat matanya mengincar mata Leyka dengan sangat tajam.
"Val, tunggu besok saat alkoholmu hilang, pasti beda lagi pernyataanmu"
"Satu botol Brandy baru bisa menghabisi kesadaranku, Ley.. Itu baru double shoot, Peach"
"Wajahmu yang telah memerah, kau minum wine setengah botol, lihat saja" Leyka menyembunyikan senyumnya dan melirik botol itu.
"Leyka.."
"Hmm"
"Kau cantik sekali" Dan mata mereka kembali bertemu, dansa itu menjadi sesuatu yang penuh debaran indah, Valentino membawa tubuh Leyka berirama dan beritme pelan, menyesuaikan lagu yang diputar di kereta itu.
Val.. Kau juga tampan.. Sangat tampan.. Aku malas mengakuinya... jawab Leyka dalam hatinya.
"Val, kau orang yang ke 10 juta dolar yang mengatakannya" Valentino tersenyum menawan dengan menggelengkan kepalanya, lama kelamaan Valentino hafal dengan kenarsisan Leyka.
"Tapi aku yang pertama yang 'berdansa' diatas tubuhmu, aku pencetak gol dan pembobol gawangmu, untuk pertama kalinya" bisik Valentino dengan menempelkan yang membuat Leyka resah.
Valentinopun menghentikan gerakan dansanya, perlahan Valentino mengeratkan pelukannya lalu mengusap pipi Leyka dan menelusupkan telapak tangannya leher bagian belakang diantara riapan rambutnya, Valentino mencengkeram dengan kuat kemudian.
Nafas mereka memburu, saat saling menatap pada kedipan pertama mata Leyka, Valentino menyambar bibir sensual Leyka yang penuh daya tarik bagi sebagian pria Italy.
Leyka.. Bagaimana bila aku tidak bisa lepas darimu..
Val.. Bagaimana kalau aku tertarik kepadamu.. Ini gila Val.. Ini hanya have fun.. Tidak.. Tidak.. Aku akan melanjutkan hidupku..
Wisatawan mulai banyak berdatangan, namun Valentino tidak perduli, Valentino terus menyesap dan melu*mat bibir Leyka dan Leyka menikmati ciuman gila itu.
Tiba - tiba lampu dipadamkan dan tidak lama lampu di nyalakan dengan keremangan cahaya. Sebuah musik berirama cepat diputar, seperti musik disco namun ada suara khas vuvuzela, terompet khas Afrika Selatan. Musik itu membuat tubuh seakan ingin menghentak - hentakkan di lantai mini club di kereta itu.
"Val, semua turun dan menari.. Ayo Val.. Let's party!" Leyka melepaskan diri dari cengkeraman Valentino, kemudian meneguk wine yang ada di mejanya lalu bergabung dengan yang lainnya.
Saat yang paling ditunggu di kereta itu bagi turis adalah saat digelarnya pesta di club, ini ajang para turis berkenalan satu sama lain, ada yang hanya ingin berteman tapi 99% turis mancanegara mencari pasangan untuk menghabis waktu liburan, kisah sesaat dan kasih semalam banyak terukir di belahan dunia saat berlibur.
Valentino memandangi Leyka yang bergabung menari bersama wisatawan, semua menari sepanjang gerbong yang digunakan sebagai clum malam, hotel berjalan itu.
Siapa yang meragukan tarian orang spanyol, wanita spanyol sangat pandai menari bahkan tarian Flamenco yang mendunia, Leyka sangat menguasai lantai club itu.
Sesekali Leyka melihat kearah Valentino yang tidak pernah melepaskan pandanganya dengan tawa kearahnya. Leyka menebar senyum dan tawanya kepada semua turis disana, tua muda semua berbaur, tarian itu membawa persatuan dan keakraban satu sama lain.
....
...
"Aayoo Val.. Vamos, a bailar (ayo menari;spanyol)!" Valentino hanya tersenyum dan mengacungkan ibu jarinya. Red wine kembali diteguknya.
"Val, tuangkan untukku, Carinho (sayang) !" pekik Leyka berlomba dengan suara musik yang menggema di gerbong itu. Valentino menuangkannya dan menghampiri Leyka.
"Ley, sudah cukup minummu! This is your the last drink (ini minuman terakhirmu)!" pekik Valentino sambil memberikan red wine kepada Leyka yang langsung ditenggaknya, turis semakin memadati tempat itu. Mereka saling tegur sapa dan menanyakan dari negara mana mereka datang, itu adalah hal wajib.
Saat meletakkan kembali gelas wine ke arah mejanya, Valentino membalikkan badannya dan Leyka menghilang dari pandangannya. Sontak Valentino meraih ponselnya dan tas Leyka lalu meminta pelayan membereskan mejanya dan mengantarkan beberapa pesanan ke kamarnya, tentu saja Valentino memberi tips besar untuk itu.
Valentino menyibak kerumunan para turis dan mencari Leyka, gemuruh para turis dipadu musik itu memekakkan telinganya, hati Valentino berdebar saat Leyka menghilang di kerumunan. Memang baru bertemu tapi ikatan tak terlihat membuatnya merasa khawatir.
"Hei.. Lihat.. Aku bisa meminum tequila itu tanpa memegangnya!" pekik Leyka diantara para turis sebayanya disambut tawa dan canda, semua menyoraki Leyka. Leyka membuka mulutnya lebar - lebar dan menggigit lingkar gelas sloki itu dan memasukkan kedalam mulutnya lalu menenggaknya kemudian meletakkan kembali sloki itu keatas nampan dengan mulutnya. Satu sloki tequila di tenggak Leyka diantara kerumunan para turis sebayanya, mereka bersorak dan beberapa gadis mengikuti gerakan Leyka bersama turis pria yang berbaur.
Saat ingin meraih satu sloki lagi, tubuh Leyka melayang tinggi. Seseorang laki bertubuh tegap menggendongnya di pundaknya tanpa terlihat wajahnya dan dia adalah Valentino.
"Heii Siaapa kau!! Turunkan akuu! Toro (banteng) will killed you (akan membunuhmu) !!" Leyka menjerit dan memukul punggung Valentino.
"Maaf.. Aku harus membawa istriku ke kamar" ujar Valentino.
"Wah kalian pasangan bulan madu?!" salah satu turis perempuan.
"Iya.. Dan istriku akan sangat mengerikan kalau sudah mabuk, dia akan muntah dan memecahkan barang - barang, Maaf aku harus menjinakkannya!" kata Valentino menahan pukulan dan membawa Leyka pergi dari area itu.
"Wahhh selamat ya" celetuk salah satu wanita lagi.
"Aku kira dia tidak punya pasangan" kata seorang turis laki - laki.
"Kau turunkan aku!!" Valentino menurunkan Leyka.
"Valll!! Kau?! Aah.. Val aku tidak.. melihat wajahmu yang tampan" kata Leyka dengan mabuk dan Valentino menyeretnya.
"Ayo kembali ke kamar!"
"Val.. Aku tidak mau.. Aku tidak mau.. Val.. Minuman itu gratis Val.. Aku masih.. Aku masih ingin berpesta Val" tarik menarikpun terjadi digerbong.
"Apa kau tidak lihat berbahayanya kau disana tadi!" Valentino terus mencengkeram pergelangan tangan Leyka yang terus meronta ingin kembali ke dalam club itu. Dengan kesal Valentino mendorong tubuh Leyka hingga ke pinggir lorong sambungan antar gerbong itu dan menghempaskan dikaca jendela kereta api itu.
"Val apa urusannya denganmu.. Kita.. hanya.. Orang asing.. ha..ha.. ha.. Val.. Ayolah kita bersenang - senang sedikit saja" Leyka memukul - mukul dada Valentino dengan keadaan mabuk dengan celotehan dan tawa ciri khas orang mabuk.
"Ley! Kau milikku kau wanitaku!"
"Ha..ha..ha.. Val.. Aku hanya gadis liar Val.. Hidupku menyebalkan.. Aku ingin bersenang - senang.. Setelah ini aku akan bekerja keras, Val"
"Ikutlah aku ke Italy.. Aku akan mengurus segalanya, kau bisa bekerja disana"
"Val, ikut aku saja ya.. ke Barcelona.."
"Hidupku pekerjaanku di Italy Ley!"
"Val, hidupku di Spanyol! Aku ingin dekat dengan keluarga Ayahku.. Keluarga Fernandez, tinggallah di Barcelona bersama ku, Val" Leyka terus memandangi mata Valentino yang tengah menikamnya, bibir Valentino seakan bergetar saat Leyka mengatakan keinginannya.
"Leykaa--
"Valentino" Leyka dengan cepat menyergap bibir Valentino dan melu*matnya, perpaduan wine dan tequila di aroma nafas Leyka membakar gairah Valentino.
Valentino membalas ciuman panas itu, Leyka akhirnya terbiasa dengan ciuman panas khas pria Italy itu, bertempo cepat tanpa jeda, bahkan saking panasnya Valentino seakan kehilangan nafasnya.
Dia sudah mulai pintar, aku sangat kuwalahan.. Shit.. Valentino.
Leyka terus mengambil oksigen yang ada di sekitar Valentino, Leyka mengalungkan erat tangannya di leher kokoh Valentino sementara Valentino merayapi tubuh bagian belakang Leyka, dari leher hingga ke pantat Leyka dengan mere*masnya.
Leyka melepas ciuman itu dengan nafas yang memburu lalu membuka paksa kemeja Valentino bahkan Leyka merusaknya hingga kancing itu bertebaran jatuh ke lantai, Leyka terus menerjang Valentino, ciumannya bertubi - tubi dengan menji*lat leher hingga ke dada Valentino dengan buas.
"Ooh Shit.. Leykaaaa.. Aargh.. tidak disini dolcezza mia (manisku)!"
"I want you--- Now (aku menginginkanmu sekarang)!" butuh berjalan 5 gerbong untuk kembali ke ruang vip kamarnya, Valentino memperhatikan tanda toilet di seberang lorong itu dan Valentino menyeret Leyka kesana.
Setelah masuk dan menguncinya, Leyka membuka gesper Valentino dan mengeluarkan jagung bakar Afrika Selatan yang telah menggeliat, benda keras itu membuat Leyka terus terpacu hasratnya, Valentino kembali menyambar bibir Leyka. Tangan Valentino merayapi celana pendek Leyka dan membukanya, Leyka membiarkan semua lolos begitu saja hingga bertebaran di lantai toilet itu.
Valentino terus menghimpit tubuh Leyka di wastafel dan dengan kasar menarik tali tanktop Leyka hingga putus, Valentino membuka penutup buah dada Leyka dan menyergap isinya.
"Aahhh Val, kau merusak tanktop dolce gabana ku.. Aahh Vall" desahan Leyka mulai menggema diruang sempit itu.
"Aku akan menggantinya dengan Prada" kata Valentino terdengar parau.
Ikutlah bersamaku, Leyka..
Tinggallah bersamaku, Val.. Carinho (sayang)
...*...
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.
Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat. Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Raufaya Raisa Putri
𝘄𝗮𝗱𝘂𝘂𝗵.. 𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗺𝘂𝗹𝗮𝗶 𝗻𝗴𝗲𝗳𝗲𝗸 𝗻𝗶𝗵 𝗱𝗮𝗴𝗶𝗻𝗴 𝗼𝗿𝗮𝘆 𝗻𝘆
2024-05-06
0
🔮S⃟M•🅻Ɇ₥฿Ʉ🅞ℝ🅨𝙪𝙮𝙪ᵔᴥᵔ
di toilet😳apa g sempit tempanya...
2024-01-03
1
ᥫ᭡ིྀℜ𝔦𝔫𝔦 𝔤𝔢𝔪𝔦𝔫𝔦 ིྀও•∘
parahhhh main di wc🤣🤣🤣
2022-11-20
1