"Kau pilih mana?"
"Apa bunyi peraturan nomer 7?" Suara pria itu melembut, suara yang bergetar, suhu tubuhnya memanas seketika, mata manik Leyka begitu menusuk, begitupun manik mata abu - abu pria itu, ciri khas orang Italy. Pria itu meregangkan cengkeram di lengan Leyka.
"Barang siapa bertengkar dan membuat keributan maka keduanya sudah mengganggu kenyamanan seluruh wisatawan di kereta ini, maka petugas akan menurunkan keduanya, sebentar lagi kita akan memasuki padang sabana dan mereka akan menurunkan kita disana lalu kita akan mati kehausan atau dimakan singa" bisik Leyka dengan memajukan wajahnya ke telinga pria itu, penuh keyakinan lalu kembali memandangi wajah pria itu.
Lumayan tampan.. Menggairahkan.. Tapi ini seperti pria mapan.. Bertampang buaya.. Pria seperti ini banyak dikelilingi wanita.. Hmm.. semua pria sama saja...
Sangat cantik.. Aku tidak pernah bertemu wanita secantik ini.. Menarik.. Tidak membosankan.. Kenapa aku semakin ingin menggalinya ke kubangan dan aku akan tenggelam bersamanya.. Shitt.. Ini tidak boleh terjadi.. Semua perempuan sama saja..
"Lalu apa yang bisa kamu lakukan untuk membuat kita di keluarkan dari kereta ini" Pria itu kembali menatap tajam manik mata Leyka hingga Leyka susah mengedipkan matanya.
"Aku bisa menggigitmu dan berteriak histeris, aku bisa melakukan apapun diluar nalarmu" jawab Leyka dengan hati penuh debaran. Pintu kembali diketuk dan itu membuat Leyka semakin berdebar, negosiasi ini rasanya berjalan lambat dan tidak membuahkan hasil. Pria dihadapannya ini seperti tidak ada tanda - tanda untuk menolongnya.
"Menarik" gumam Pria itu terdengar parau di telinga Leyka.
"Siapa namamu"
"Leyka.. Leyka Paquito dari Spanyol-- Dan kau?"
"Valentino Gallardiev, aku dari Italia"
"Baiklah Valentino, kau mau menolongku?"
"Tidak ada keuntungan bagiku bila aku menolongmu" Valentino menyeringai dan itu membuat Leyka kesal.
Sir... Open the door, please.. (Tolong buka pintunya, Tuan)
Mereka melirik kearah pintu dan kembali berpandangan ketika petugas itu mengetuk pintu dan memanggil dari luar.
"Tidak ada keuntungan, tapi kau bisa sangat rugi ketika hanya kau yang dikeluarkan di kereta ini-- Kelamaan!"
"Bagaimana bis-- Leyka menarik handuk Valentino dan membuka tanktop hitam yang melekat di tubuhnya dan mengigit leher Valentino lalu menghisapnya. Valentino membelalakkan matanya, pertahanannya seakan lemah saat handuk itu terlepas begitu saja.
Leyka terus mendorong tubuh Valentino yang masih shock ke arah ranjang dengan taburan kelopak bunga. Leyka memindahkan nampan berisi champhange ke nakas dan kembali menghempaskan tubuh Valentino yang masih kebingungan kemudian mengungkung dan duduk di perut Valentino.
Sir.. I will open the door with my own key.. Sir.. please.. (Tuan, saya akan membuka pintu dengan kunci yang saya miliki.. Tuan saya mohon)
Leyka melepas gigitannya dengan nafas tersengal dan mata mereka kembali menatap arah pintu dan kembali berpandangan.
"Aarrgh, Kau gadis liar yang pernah ada di muka bumi ini!" desis Valentino.
Apa yang ada di pikiran gadis ini? Aku semakin penasaran.
"Petugas itu akan membuka pintu dengan kunci mereka, kata Ayahku mereka berwenang bila penumpang tidak lekas membuka pintu"
"Aku ingin tahu isi kepalamu setelah petugas itu membuka pintu, Ley-ka" kata Valentino semakin tertarik dengan permainan Leyka.
"Aku akan menjerit.. Menangis.. Dan menendang 'senjata laras pendekmu' itu.. Lalu kau yang akan di depak dari kereta Blue Train ini" Valentino tertawa dan dengan kekuatannya Valentino memeluk punggung Leyka dan berguling.
"Aww! Val!" Leyka menjerit dan Valentino menutup mulut Leyka dengan telapak tangannya, Leyka memucat saat Valentino kini berada diatasnya, mengungkung tubuh Leyka dan menatap tajam kearah manik mata coklatnya.
"Senjata laras pendek katamu? Apa kau ingin tahu jagung bakar di Afrika Selatan?-- Leyka membalalakkan matanya --Kau akan segera mengetahuinya" bisik Valentino tepat ditelinga Leyka dan membuat Leyka bergidik ngeri.
"Sebesar apapun itu, tidak ada untungnya bagiku" Leyka meronta berusaha melepaskan diri dari jeratan tangan Valentino yang mencengkeram lengannya. Tubuh atletisnya terasa berat, Leyka merasa sangat sesak dadanya.
"Buktikan saja, kau akan beruntung gadis liar, karena kau yang pertama melihat dan akan segera merasakannya" Leyka meremang mendengarnya.
"Tidak mungkin, pria sepertimu layak dijuluki Don Juan" Leyka mendelikkan matanya saat mendengar Valentino terkekeh pelan.
"Aku rela menyerahkannya padamu karena aku yakin kau pernah melakukannya"
"Kenapa kau bisa berpikir begitu? Apa kau punya kacamata yang bisa menembus Vagy ku"
"Imajinasimu terlalu tinggi-- dari sikapmu, kau liar dan kau melakukan apapun semaumu, kau tidak risih melihat pria telanjang, aku yakin kau telah biasa melihatnya"
Iyaa.. Sangat biasa di film panas, bodoh.. Leyka.
"Buktikan saja-- Ehm, bagaimana kalau aku masih Virgin dan memangnya kenapa kalau aku masih virgin?"
"Itu tidak mungkin Gadis Liar! Gadis sepertimu bahkan kehilangan virginmu sejak sekolah dasar, tapi itu tidak masalah bagiku.. Karena bila kau masih virgin, itu akan menjadi beban, aku akan mengingatnya seumur hidupku, akan lebih baik aku mencobanya denganmu.. Kau memancingku"
Sir, I will count down... (Pak saya akan menghitung mundur)
"Menarik, aku mendapatkan jackpot.." Leyka menyeringai.
Five.. (lima)
"Iya kau mendapatkan jackpot di Afrika Selatan dan di hari Valentine.. Hari ulang tahunku"
Four.. (empat)
"Bagaimana kalau aku benar - benar masih virgin" Leyka penasaran dan kembali bertanya.
"Aku tidak akan menyentuhmu.. Dan di lihat dari caramu, kau telah kehilangan Virginmu.. Dan mungkin kau kesini untuk mengenangnya, seperti yang kau bilang dari awal.. Anggap saja kita berpetualang, setelah itu kita bisa saling melupakan yang telah terjadi" Leyka terkekeh mendengar celoteh Valentino yang meremehkan dirinya.
Saling melupakan.. Aku akan mengingatnya dan akan selalu ku ingatkan!.. Itu mau mu.. Leyka.
Three.. (tiga)
"Kau pintar meramal.. Aku akan mengambil Jackpot ku.. Tapi kau harus menolongku"
Two.. (dua)
"Kalau tidak?" Valentino mengerlingkan matanya.
"Aku akan menjerit"
One.. (satu)
Ceklek!
"Maka-- menjeritlah" bisik Valentino dan Leyka menjerit lirih.
"Aaaarrgghh.. Vaa-ll" mulut Leyka terbungkam saat mulut Valentino melu*matnya dengan penuh nafsu.
Ohh.. Sorry.. Soryy.. Sir..
Petugas itupun langsung pergi dan menutup pintu itu kembali, Valentino melihat sekilas dan kembali membenamkan mulutnya.
Bibirnya manis sekali
Val..Kau telah salah sangka.. Im still a virgin.. Kau akan mendapatkan Jackpotmu.. Itu karena kau salah menilaiku.. Aku tidak seperti yang kau pikir.. Aku akan memberimu beban itu, Tuan Sok Tahu..
Valentino melepas dua balutan terakhir Leyka dengan kasar hingga robek dan kembali menindih tubuh Leyka lalu meng*hisap bibir Leyka yang terasa manis lalu Valentino meng*hisap lidah Leyka hingga udara disekitarnya seakan menipis, Valentino melepaskan cengkeraman bibirnya perlahan.
"Aahh.. Kau merobek rancangan Victoria Secret ku" kata Leyka mengatur nafasnya saat Valentino memandanginya.
"Aku akan membelikan untukmu saat di Petroria, kau akan tetap bersamaku karena aku tiketmu pulang kembali ke Capetown" Valentino merenggangkan himpitannya, matanya menjalari tubuh Leyka yang diam - diam ia kagumi.
"Aku 10 hari di Pretoria"
"Maka disanalah aku berada" bisik Valentino di telinga Leyka kemudian mencumbu menuruni lehernya, desahan Leyka terdengar membakar tubuh Valentino.
Valentino menyusuri jengkal demi jengkal tubuh Leyka dan sampailah pada buah dada Leyka yang padat dan berisi, sesaat Valentino melihat pemandangan yang menakjubkan dihadapannya.
"Val petugas sudah pergi.. Kita tidak perlu melakukannya"
"Biarkan saja.. Aku tidak perduli.. Aku akan memberimu sesuatu yang berharga, gadis asing! Aku sudah memutuskan, Honeymoonku bersamamu" mata Valentino yang liar kemudian perlahan mendekati buah dada itu, Valentino membelainya mengusap kasar dan mere*masnya.
Kenapa tidak ada pu*tingnya? Masih mulus begini? Pu*tingnya nyaris tak terlihat.. Apa kekasihmu payah
"Ohh Ley.. Apa para kekasihmu payah? Sampai tidak bisa membentuk pu*tingmu?" Valentino terkekeh sambil menghisap - hisap ujung dada Leyka.
"Aaah Val.. Aaah.. Bodoh.. Ahh" Bodoh! Itu karena tidak ada yang menyentuhnya.. Begitulah dada Virgin.. Wuuufh.. Bodoh..
"Kau cantik Ley.." Valentino kembali memandangi wajah Leyka dengan menelan salivanya. Bibir sensual Leyka sangat menggodanya.
"Dunia mengakui itu Val dan aku sexy, Ahh" desah Leyka saat Valen kembali menghi*sap pu*ting Leyka dan memilinnya dengan lidahnya.
"Narsis" desis Valen dan sambil menggeser tubuh Leyka hingga headboard ranjang yang berupa jeruji besi, dipan klasik dari besi namun eksotik.
Valentino merentangkan kedua tangan Leyka keatas dan membuat Leyka mencengkeram jeruji itu dengan kedua jemari tangannya dan tangan Valentino menahan lengannya, sampai Leyka mengerti bahwa Valentino ingin Leyka berpegangan pada jeruji itu.
Untung kau tampan.. Kalau tidak, aku tidak akan mau bercinta denganmu.
Valentino kembali mere*mas dada Leyka dan menyesapnya, tubuh Leyka terus menggeliat menahan namun memasrahkan serangan demi serangan yang kian panas dari Valentino. Leyka semakin merintih lirih saat Valentino terus menghisap dan menggesekan bulu kasar di dagunya ke ketiak Leyka secara bergantian. Ujung dada Leyka telah memerah dan semakin terlihat timbul untuk sesaat.
"Aahh.. No Val.. No.. Aaahh" Jeritan Leyka semakin terdengar keras saat Valentino menyusuri perut Leyka dan membuat tanda kemerahan, Valentino terus menuruni padang rumput yang indah, tertata rapi dan menyegarkan diantara paha Leyka yang putih mulus. Leyka semakin membelalakkan matanya dan mencengkeram kuat jeruji besi di headboard ranjang.
Hummft, mengapa bentuknya masih ranum begini.. Dan aromanya seperti Hummft.. Segar sekali.. Apakah memang seperti ini.. Aahh Shiitt.. Aku tidak bisa menahannya..
Semoga si bodoh ini tidak curiga..
"Aaahh Vaaaall.. Noooo.. Aaahhhhh" Leyka mendesah panjang saat Valen membenamkan hidung dan mulutnya ke miliknya yang hangat, Leykapun menjepit pahanya dan menjambak rambut Valen.
"Kenapa? Apa para kekasihmu tidak pernah melakukan ini?"
"Aaahh.. Aku tidak bisa menahannya"
"Aku akan memasukkan lidahku saja"
"Aaahh Tidak.. Aku tidak bisa Val.. Aku tidak bisa menahannya" Leyka semakin merapatkan paha mulusnya, sementara Valen terus menggesekkan dagunya di paha dan di milik Leyka yang ditumbuhi bulu - bulu halus.
"Baiklah, aku akan memperlihatkan jagung bakar Afrika Selatan yang kau bilang senjata laras pendek" Valentino pun bangkit merangkak ke atas tubuh Leyka dan membentangkan kedua paha Leyka dan saat Valentino duduk Leyka terbelalak matanya.
Mulutnya terbuka melihat senjata laras pendek itu menjadi jagung bakar Afrika Selatan, Besar! batin Leyka dan membayangkan jemari tangannya tidak akan bertemu satu sama lain ketika memegangnya.
Aahh Shiit.. Itu.. Itu mengerikan.. Aku tidak pernah melihat sebesar itu di film porno! Leyka bersiaplah.. 'Dia' akan merobekmu.. batin Leyka mulai berperang.
"Kau tidak bisa menutup mulutmu?" Wajah Leyka memerah seketika dan otomatis mulut Leyka tertutup sambil menelan salivanya. Valentino meraba perlahan bibir sexy Leyka yang telah membuatnya tenggelam.
Valentino mulai mencengkeram miliknya dan Leyka menahan nafasnya dengan menggigit bibirnya, Valentino tersenyum tipis dan kembali mengarahkan miliknya. Valentino menekan perlahan, ke liang sensitif itu yang telah basah.
"Berapa lama kau tidak melakukannya sampai susah begini" Valen terus menekan kuat namun tak kunjung berhasil lolos.
"Aahh Val... Aahh.." gesekan gesekan itu membuat Leyka menggelinjang, sengatan aliran kenikmatan menjalari tubuh Leyka dan berpusat ke arah pangkal pahanya.
"Leykaa.. Ketat sekali.. Aahh.. Sempit Ley.." Valentino menggigit bibirnya, keringat perlahan muncul dipermukaan kulit wajahnya.
Valentino pun menghentakkan pinggulnya dan baru ujung kepala miliknya yang masuk, Leyka meringis kesakitan, Valentino terus mendorongnya dengan kuat dan betapa terkejutnya saat miliknya seperti menerobos sebuah pagar dan cairan hangat itu terasa mengalir.
"Leey.. Kauu.. Kauu.. Membohongiku!!" saat Valentino ingin mencabutnya, kaki Leyka justru menaut di pinggang Valentino, lalu memajukan pinggulnya dan jagung bakar Afrika selatan itu, melesak seluruhnya dan seutuhnya.
"Aaahh.. Selamat Ulang tahun Val.. KAU telah mengambil Jackpotmu.. Aaahh!" Leyka kembali mencengkeram besi di headboard ranjang dan memejamkan matanya, bibirnya yang membengkak di gigit lagi, menahan sesaknya milik Valentino yang membuatnya tidak bisa bernafas dengan baik.
"Leykaaa.. Shiit!.. Kau menyebalkan Aargh!!" Valentino akhirnya menggoyangkan pinggulnya perlahan lahan.
"Aaaaargh! Vaaall... Aahh perihh.. Aahhh Vall"
"Kau gilaa!! Kau bohoong!! Kau masih virginn!" sudah kepalang basah Valentino terus memompa milik Leyka tanpa perduli Leyka menahan rasa perih dan meringis kesakitan. Dengan penuh rasa sesak, Valentino terus memutar pinggulnya.
"Ley.. I am coming.. Leyy.. Lepaskan kaki mu.. Leyy.. Aarghh sempit sekali Ley.. Oughh ketat sekali.. Ley.. di luar Ley, jangan di dalam.. Leyy"
"Aaargh Vaalennntino.. Aaarggh.. Aaaaa" rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat, kaki Leyka mengejang, pinggulnya menggeliat saat Valentino terus memompa dirinya, hingga Leyka mengangkat pinggulnya dan memeluk tubuh Valentino sangat erat dan menggigit pundaknya.
"Leyy oohhh.. Leeykaa.. Aargh.. Tidak bisa lepas.. Leey.. Aargh jangan didalam"
"Vall.. Aaaaaarrhh... Aaaaa" luruh sudah kenikmatan yang digapai Leyka di titik puncaknya, dengan mengerang Leyka menggigit dada Valentino. Denyutan milik Leyka membuat Valentino membelalakkan matanya, kehangatan dari dalam milik Leyka yang mengalir berlahan dan membuat Valentino tak kuasa lagi.
Valentino menyerah pasrah dan meledakkan benihnya, menyiram penuh kehangatan di dalam rahim suci milik Leyka
"Aaarrghhh Leykaaaaaa!" Valentino menjerit parau diceruk leher Leyka yang telah lemas, Leyka perlahan menurunkan pahanya dan mengendurkan pelukannya. Mereka berdua terdiam dan menoleh ke arah kaca dengan mengatur nafas mereka.
Leyka membelai rambut bagian belakang Valentino, sesekali Valentino menciumi leher Leyka dengan tatapan nanar kearah Tanzania Hills, bukit hijau dengan padang rumput terhampar seperti berada di tengah batu zamrud yang berkilau.
"Kenapa kau membohongiku, Ley?"
"Aku tidak membohongimu, kau yang meramal aku pernah melakukannya"
"Kenapa kau tidak menyangkalnya"
"Aku ingin kau membuktikannya sendiri, seperti aku membuktikan jagung bakar Afrika Selatan dan aku lebih suka memakannya dengan Mayonaise"
"Kau membodohiku"
"Karena kau memang bodoh.. Bodoh dalam meramal.. Kau tidak tahu aku seperti apa"
"Kau liar" kata Valen sambil memainkan rambut Leyka dengan di gulung - gulung di jari telunjuknya.
"Padahal aku hanya minta tolong"
"Kau menyesal Ley?" Valen mengangkat kepalanya dengan wajah berkeringat di dada Leyka.
"Sama sekali tidak-- Aku memang ingin membuang sial di Afrika"
"Membuang sial?"
"Hmm.. Virgin hanya membawa petaka di keluargaku.. " kata Leyka masih menatap hamparan hijau sepanjang Tanzania Hill.
"Ley.. Apa yang kau alami?"
"Tidak penting"
"Sekarang akan menjadi penting-- 27 jam perjalanan, kita akan banyak bercerita tentang siapa kita"
"Kita hanya orang asing Val" Leyka menatap sayu manik mata Valentino dan itu menggetarkan hati Valentino yang kian menghangat, entah apa itu namun sulit digambarkan.
"Aku akan membuatnya tidak asing, kita akan mengenal satu sama lain, tapi-- setelah jagung bakarku memuntahkan mayoinaisenya lagi" Valentino kembali melahap pucuk buah dada Leyka yang sekal dan mere*mas perlahan, sambil mengayunkan pinggulnya dengan cepat, miliknya telah kembali bangkit didalam kehangatan milik Leyka yang masih bersarang disana.
"Aahhh Vall.. Ahh pelan.. Sepertinya.. Ahh milikku robek" Leyka meringis dengan menggigit bibirnya tangannya mencengkeram lengan Valentino
"Ley.. Apa begini nyaman" Valentino mengayun perlahan - lahan, dengan lidah yang memutari dan menyapu puncak buah dada Leyka.
"Hmmm.. Aahh Vaall...sangat nyaman"
-
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.
Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat. Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
rasanyaa...nyut-nyutan
leyy.... Ohhhh....vaaalll
2024-07-31
0
Juan Sastra
aaahh ggak kuat thorr bacanya
2024-07-21
0
Raufaya Raisa Putri
𝘄𝗶𝗶𝗵𝗵𝗵... 𝗲𝗻𝗷𝗼𝘆 𝗷𝗴𝘂𝗻𝗴𝗻𝘆
2024-05-06
0