AFRIKA SELATAN memiliki 3 IBUKOTA.
1. Ibu kota Pretoria diisi oleh Lembaga Eksekutif
Terletak di wilayah utara Afrika Selatan atau sekitar 50 kilometer dari kota Johannesburg, Pretoria adalah kota yang ditempati oleh lembaga eksekutif negara seperti presiden dan jajaran menterinya yang ada di kabinet.
2. Ibu kota Cape Town dihuni oleh Lembaga Legislatif
Dibandingkan dengan Pretoria mungkin lebih familiar dengan kota Cape Town. Kota yang pernah jadi lokasi penyelenggaraan Piala Dunia di tahun 2010 ini menjadi rumah bagi lembaga legislatif seperti DPR, DPD dan MPR Afrika Selatan.
Posisinya ada di sebelah barat daya yang langsung berhadapan dengan samudera Atlantik. Jumlah penduduknya mencapai 3,7 juta jiwa atau terbanyak kedua setelah Johannesburg dengan populasi 4,4 juta jiwa.
3. Ibu kota Bloemfontein jadi rumah bagi Lembaga Yudikatif
Yang terakhir ada Bloemfontein yang posisinya ada di tengah atau di antara kota Pretoria dan Cape Town. Para pegawai negeri yang bekerja di lembaga yudikatif seperti Mahkamah Konstitusi, Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial menghabiskan banyak waktunya di sini.
(Wikipedia 2021)
...*...
Pukul 11.00 siang waktu Afrika bagian Selatan, menuju JohannesBurg, stasiun terbesar, tempat pemberhentian kereta api sebelum Petroria, banyak orang yang turun disini, menghabiskan waktu liburnya.
Johannesburg adalah district terpadat dan lebih metropolitan suasananya, orang kulit putih banyak di temui disana, Johannesburg merupakan kota yang sibuk setelah Capetown dulunya, kini Johannesburg adalah kota terbesar di Afrika Selatan, selain itu juga merupakan salah satu kota terbesar di benua Afrika.
Searah jarum jam, dari atas: Johannesburg Art Gallery, garis cakrawala Hillbrow di malam hari, Nelson Mandela Square di Sandton, Johannesburg CBD dilihat dari sisi timur Jalan Bebas Hambatan M1, kampus timur Universitas Witwatersrand, dan Montecasino di kawasan Fourways.
Johannesburg, yang dijuluki Kota Emas (The City of Gold) di Afrika Selatan, merupakan pusat kegiatan perekonomian negara itu dan menyumbang sekitar 12 persen dari rata-rata produk domestik bruto mereka.
Kota ini memiliki dua tim sepak bola amat populer dan tercatat dalam sejarah sebagai musuh bebuyutan, Kaizer Chiefs dan Orlando Pirates.
Johannesburg juga dikenal sebagai mesin perekonomian Afrika Selatan dan merupakan pusat percontohan berbagai kegiatan di negara itu. Di sini terdapat berbagai pusat data sejarah kebudayaan Afrika.
Kendati kota itu penuh dengan kesibukan, Johannesburg yang biasa disebut Jo`burg amat hijau dan menyenangkan berada di alam terbuka. Pepohonan terdapat dimana-mana seperti layaknya "hutan urban" dan banyak pohon hijau terdapat dalam sekitar 2328 taman yang ada di kota itu.
Kota ini juga dikenal sebagai pusat budaya dengan beberapa museum yang menarik, termasuk Museum Apartheid, Constitution Hill dan kenangan hidup South Western Townships, termasuk Soweto.
Pasar Mai Mai merupakan pasar tertua di Johannesburg dan di tempat itu terdapat berbagai benda tradisional. Lebih dari itu, Afrika Selatan benar-benar merupakan kota Afrika, karena di situ terdapat orang dari berbagai benua dengan penduduk asli Tswana dan Ndebele yang hidup bersama pendatang orang dari Eropa, India dan China.
Dewasa ini, para migran pendatang dari berbagai belahan dunia menyebut diri mereka dengan ungkapan Joburgers dan mereka memenuhi berbagai kehidupan sosial di kota itu.
(Wikipedia 2012)
...*...
"Val.. " Leyka mengguncang tubuh Valentino dan tidak respon
"Val" Valentino masih terdiam memeluk Leyka dengan mata terpejam.
"Val"
"Valentinoo!!"
"Vaaall! Apa kamu meninggal?!" Leyka bangun dari tidurnya dan menempelkan jari terlunjuknya di bawah hidung Valentino dan mendengarkan detak jantungnya di dada Valentino. Dan Valentino tersenyum simpul dan menarik lengan Leyka lalu memasukkan ke dalam pelukannya.
"Selamat siang Nona Liarku" kata Valentino sambil merangkul punggung Leyka dengan kakinya dan memeluk posesif, lalu mencium kening Leyka dengan matanya masih terpejam.
"Issh.. Kau bau sekali Val" ujar Leyka menenggelamkan wajahnya di dada Valentino agar tidak terkena hembusan nafasnya.
"Hmmm.. Bahkan para malaikat bau kalau bangun tidur Peach tapi ketampananku tidak akan sirna" kata Valentino tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya.
"Val, kenapa kau ikut narsis sekarang-- sebentar lagi kita sampai Johannesburg dan kereta akan berhenti satu jam dan akan menuju Petroria, ini mundur dari jadwal, kita akan sampai disana sekitar jam 2 siang"
"Kita masih punya waktu 4 jam, dolcezza mia (manisku;italy).. Kita masih bisa bersantai" bisik Valentino sambil mere*mas pantat Leyka.
"Hisshh.. Tidak ada lagi Val, kau menghancurkan buah peachku semalaman!" Valentino terkekeh.
"Tenanglah Ley, aku juga sangat letih" balas Valentino dan lagi lagi ia menciumi kening Leyka dalam pelukannya.
"Val, tidurlah lagi.. Aku ingin mandi" Leyka mendorong tubuh Valentino namun Leyka kembali dikungkungnya.
"Ley apa kau ingat semalam Ley?" tanya Valentino menatap tajam ke arah Leyka.
"Semalam? Jangankan semalam.. Aku bahkan bisa melupakan perkataanku satu jam yang lalu" jawab Leyka sambil membersihkan kotoran di kedua pelupuk mata Valentino.
Sumpah manis sekali kamu Ley.. Penyayang.. sebenarnya hatimu lembut dan penyayang.
"Mulai menyebalkan" kata Valentino sambil memencet hidung Leyka.
"Iishh Val.. Memangnya ada apa semalam, Val?" tanya Leyka menepis tangan Valentino.
"Ehm.. Kau mengatakan cinta padaku"
"Kau percaya perkataan pemabuk, Val?"
"Hmm.. Tidak" jawab Valentino.
"Tapi bukankah perkataan orang mabuk 80% adalah kebenaran?" tanya Leyka penuh godaan dan Valentino menyadarinya.
"Aku tanya cinta kau jawab cinta, aku tanya benci kau jawab benci, aku mengumpat dan kau mengikutinya, dasar mabuk" Valentino kembali memencet hidung Leyka yang sedang tertawa terbahak bahak.
"Sudahlah aku akan mandi sampai Petroria kau harus mengganti semua baju dan underwearku yang kau robek, aku tidak bawa baju banyak dan aku akan menjahit kancing kemejamu yang ku rusak" kata Leyka bangkit berdiri dengan menjulurkan lidahnya dan masuk ke kamar mandi.
"Dasar, Nona curang-- Aku tahu kau tidak punya banyak uang Nona Liar-- menjahit kancing kemejaku? Ha..ha..ha.. Ada - ada saja-- Kenapa aku menyukainya?" Valentino memeluk bantal Leyka lalu menghirupnya dan tertawa sendiri, ada perasaan aneh yang menyusup dibenaknya, ada perasaan menggelitik dibatinnya yang membuatnya semakin penasaran.
"Kau keturunan bangsawan tapi tidak berperilaku seperti bangsawan, kadang - kadang sikapmu manis, kadang - kadang menyebalkan, kadang - kadang kau susah di tebak" kata Valentino kepada bantal Leyka dengan tersenyum lebar kemudian Valentino memeluknya lagi.
"Haahh.. Lama - lama aku gila karenanya!" Valentinopun bangkit berdiri, menyambar handuk dan menelepon room servis lalu Valentino memesan makanan. Kali ini Valentino memesan makanan Spanyol.
Paela
Semacam nasi goreng seafood jika disamakan di Indonesia. Yang berbeda adalah bumbu-bumbu yang digunakan, serta lebih banyaknya lauk pauk yang digunakan.
Tigres
Sekumpulan seafood yang dicacah dan dihaluskan, ditambah dengan bumbu-bumbu pilihan menjadi bahan bakunya. Cara masaknya dengan dipanggang bersamaan dengan keju parmesan.
Tortilla Espanola
Hidangan mirip omelet ini terbuat dari paprika, bawang, kentang, dan telur. Semua bahan tersebut ditumbuk jadi satu dan digabung seperti membentuk layer.
Cream Catallina
Sejenis creme brulle, tapi sedikit berbeda dari versi milik Spanyol.
Pulpo A La Gallega
Pulpo a la gallega menjadi makanan dari Negara Spanyol yang mendunia, bahan dasar untuk membuat makanan jenis ini adalah daging gurita. Keunikan masakan bernama pulpo a la gallega ini terletak pada daging guritanya hewan laut ini tidak berbau amis seperti kebanyakan masakan seafood di Asia.
...*...
Setelah memesannya, Valentino masuk kekamar mandi menyusul Leyka yang tengah asik bermain sabun di bathup.
"Apa aku boleh bergabung?"
"Noooo, Val" Valentino langsung tergelak mendengar jawaban Leyka.
"Berarti kau akan melihatku mandi dari bathupmu, hati - hati dengan matamu" Valentino mengerlingkan matanya dan berdiri tegak dibawah kucuran air shower.
"Hissh.. Aku tidak akan melihatmu.. Kalau aku mau, aku langsung akan menerjangmu.. Tapi itu tidak mungkin karena Peachku bengkak" kata Leyka kembali membuat Valentino tertawa disela menggosok giginya.
Valentino sengaja menghadap kearah Leyka, membelakangi cermin dan Leyka membuang mukanya, tidak mau melihat tubuh Valentino yang atletis, hutan amazon seakan tumbuh melebar hingga pusarnya membuat Leyka menelan salivanya saat melirik sebelumnya.
"Cerminnya disana Tuan Mesum!" Leyka mendengus kesal,
"Kenapa kau tidak mau melihatnya Ley? Kau takut berhasrat? Ha..Ha..Ha.. Punya rasa malu juga Nona Liarku" kata Valentino sambil berkumur.
"Isshh.. Tidak juga!" Leyka membalikkan wajahnya kearah Valentino. Leyka merasa dirinya tertantang, lalu Leyka kembali memainkan sabun di tubuhnya, Leyka menggigit bibirnya dan menatap Valentino dengan mengusap paha hingga ke betisnya, dengan mengangkat kaki jenjangnya tinggi - tinggi melalui wajahnya bak balerina. Lalu Leyka mengusap dadanya menggosoknya perlahan, berputar searah jarum jam dan sesekali meremasnya.
"Shit Leyka.. Kau membuat gerakan erotis" gumam Valentino menegang. Dan Valentino tidak mau kalah, Valentino membalurkan sabun keseluruh tubuhnya seperti mandi pada umumnya, saat menggosok perutnya tangannya menyusuri hutan Amazone dimana jagung bakar afrika selatan perlahan menegang. Valentino menggigit bibirnya dan terus mengusapnya, menatap tajam kearah Leyka yang masih menatapnya dengan memainkan dadanya.
Sial.. Mengapa kau tampan sekali Val..
Leyka pun meraba miliknya yang telah menghangat diantara dinginnya air bathup yang menghilangkan rasa kebas. Sementara Valentino masih memainkan senjatanya, mencengkeram dan menggosokkan dengan sabun naik turun.
"Aku selesai berendam dan minggirlah aku mau membasuh sabun di tubuhku" Valentino mengangkat satu sudut bibirnya dengan penuh kemenangan, namun Leyka memunggunginya, tidak sesuai harapannya.
Valentinopun menyerah buliran busa yang jatuh di punggung Leyka, Valentino mengusapnya perlahan.
"Mengapa kau membuatku kecanduan, Ley? Mengapa setiap aku melihatmu, rasanya aku ingin terbang bersamamu? Aku baru merasakan indahnya bercinta, mengapa aku tidak bisa menghentikannya, Mengapa kau membuatku menginginkanmu lebih? Apa kau memakai guna - guna? Apa kau menggunakan voodoo? Mengapa kau sangat memikatku Ley? Padahal entah berapa kali aku melayang, mengapa aku semakin ingin lagi dan lagi? Mengapa--- Leyka membalikkan tubuhnya dan menarik kepala Valentino dengan kedua tangannya.
Tanpa menunggu Valentino menyelesaikan curahan isi hatinya, Leyka melu*mat bibir Valentino dan disambut panas. Valentino menekan pantat Leyka agar jagung bakarnya menyatu, Valentinopun menggendongnya. Leyka melingkarkan kedua tangannya di leher dan menyesap lidah Valentino, menghisapnya dengan penuh nafsu yang membara.
"Masukkan Val" Bisik Leyka disela luma*tannya dan Valentino memasukkan perlahan miliknya dan Leyka menekannya dengan menjerit lirih. Valentinopun mengerang lirih.
"Leyka.. Aahhh ssshh.. fly with me (terbanglah bersamaku)" Setelah terbenam sempurna, Valentino menyandarkan tubuh Leyka di dinding dan mere*mas buah dada Leyka dan melahapnya, Valentino menye*dotnya dengan lidahnya disertai nafas mereka yang memburu.
"Yeaah.. Vall.. Vola con me, amore mio (terbanglah bersamaku cintaku)" mendengar Leyka mengatakan menggunakan bahasa Italy, Valentino merasa berdebar, Valentino melepas pagu*tannya dan memandang mata Leyka dengan nafas tersengal.
"Aaah Leykaaa.. So sweet.. Mio angelo (bidadariku ;italy)... Portami a volare con te (bawa aku terbang bersamamu)" Leyka tersenyum dengan wajah memerah saat Valentino mengatakannya, sedikit banyakpun Leyka mengetahui bahasa Italy, yang tidak jauh berbeda dengan bahasa Spanyol, keluarga bangsawan dari Ibunya banyak menggunakan bahasa Italy atau Perancis karena bahasa Inggris sudah menjadi bahasa wajib.
"Voliamo (Ayo kita terbang;Italy), Val" bisik Leyka kembali merapatkan tubuhnya dan membenamkan mulutnya dan Valentino mulai menggerakkan pinggulnya, memompa dengan cepat jagung bakar afrika selatannya di kehangatan buah peach yang ranum di musim semi.
Valentino terus membuat Leyka melayang. Erangan kenikmatan terdengar begitu keras, saat mereka mencapai dipuncak gairah pagi, seiring itu juga pintu di ketuk petugas.
Setelah berciuman dan saling melempar senyum kehangatan, Leyka terlebih dulu keluar kamar mandi dengan bathrope.
"Mio Caro (sayangku;Italy), ambillah 10 dolar di dompetku pada berikan room servis" kata Valentino saat Leyka berada diambang pintu.
"Si Caro (Iya sayang;Italy)" Dan Valentino tersenyum dengan berbunga hatinya.
Terdengar Leyka membuka pintu dan petugas room servis memberikan trolley makanan, petugas itu juga terdengar mengucapkan terima kasih setelah diberikan tip, namun tak terdengar suara Leyka mendorong trolley itu. Hati Valentino berdebar.
"Siaall! Leyka pasti melihat dompetku! Aku belum membuang foto Rebecca! Shit! Hampir aku menggenggam hatinya! Tapi aku.. Argh Sial! Bodoh! Dia pasti akan membuat ulah!" Valentino bergegas menyelesaikan mandinya dan keluar dari kamar mandi. Dan dugaan Valentino benar Leyka mengamati fotobooth yang ada di dompet Valentino, foto berdua bersama Rebecca ada didompet Valentino.
"Apakah ini Rebecca?"
"I-iyaa, Aku belum membuangnya" kata Valentino dengan gugup dan Leyka tersenyum tipis dengan mendengus.
Dasar Pria Italy, pandai merayu.. Dan pandai menutupi perasaannya.. Lalu apa tadi.. Siaall.. Percayalah.. Aku tidak harus marah, Val.. Karena didalam cinta pasti ada luka.. Aku tidak mau itu
"Lumayan-- kalian serasi" Leyka menutup dompet Valentino dan meletakkan di trolley lalu mendorong trolley ke meja makan. Valentino masih berdiri terpaku dan merutuki dirinya sendiri dalam hatinya.
"Waahh banyak sekali kamu memesan makanan, Val"
"Leyka" Valentino menghampiri Leyka, namun Leyka menghindarinya.
"Aku mau ganti baju, karena aku sangat lapar sebaiknya kau juga" Valentino mendengus kesal, kesal pada dirinya dan mengikuti langkah Leyka ke almari, sepanjang berganti pakaian mereka saling diam, tanpa bicara. Blouse berkerah, tanpa lengan berwarna salem dengan motif bunga - bunga, keluaran Elle dipakai Leyka dipadu celana jeans pendek keluaran Levi's membalut pantat sintalnya. Parfum lembut keluaran Elisabeth Dior menyusup lembut ke pernafasan Valentino, hatinya bergetar lembut.
Lain halnya dengan Valentino yang memakai kaos oblong harley-davisson dengan celana jeans panjang keluaran Burrberry membalut ketat tubuh Valentino, Leyka berdesir melihatnya, apalagi saat parfum Giorgio Armany menyebar luas seakan memenuhi kamar itu. Valentino duduk di meja memikirkan apa yang harus ia lakukan untuk membuat Leyka bersikap hangat, sementara yang dipikirkan masih memunggunginya menghadap meja rias, Leyka masih berdandan.
Setelah selesai Leyka membalikkan tubuhnya dan menyimpan kembali alat - alat make upnya. Valentino terkesima melihat dandanan Leyka, lipstik dengan warna merah marun tampak terlihat glamour, sebuah anting mutiara berada dikedua telinga Leyka, menambah kecantikan putri bangsawan, Leyka tampil anggun. Seperti bukan Leyka yang ia kenal selama beberapa jam yang lalu, Valentino melihat pemandangan itu dan membuatnya tersedak. Leyka segera menyodorkan air minum ke arah Valentino kemudian ia meminumnya.
"Sepertinya ada yang merindukanmu-- di Palma bila kau tersedak, itu artinya ada yang merindukanmu" Leyka menghampiri Valentino kearah meja setelah membereskan tasnya.
"Ley, aku harap itu dirimu"
"Kau ada dihadapanku, Val.. Kalau kita berpisah nanti, entahlah.. Aku tidak mudah merindukan seseorang" Leyka menatap mata Valentino tanpa berkedip, manik mata coklatnya tidak bergerak, tidak ada kebohongan di dalamnya.
"Ley apa kau marah padaku?" tanya Valentino menyerahkan piring dan Leyka menerimanya.
"Para que (untuk apa;spanyol)?" Leyka bangkit berdiri dan menata makanan dari trolley menuju meja yang berada didekat jendela. Lalu kembali duduk. Leyka reflek melayani Valentino, menuangkan Paela dan Pulpo a la gallega (gurita) kedalam piring Valentino.
Manis sekali, bahkan Rebecca tidak pernah melakukannya.
"Mari kita makan, kau tau-- Ini semua favoritku dan gurita ini sangat pedas-- Humm.. Aku tahu orang Italy suka makan pedas dan aku orang Spanyol yang suka pedas" Leyka terus berkicau sambil menyantap makanan, sementara hati Valentino diliputi ke gundahan. Valentinopun menyalakan lilin dan membuka dompetnya, mengambil foto - foto Rebecca dan dirinya, sambil memakan hidangan Spanyol itu, Valentino membakar satu demi satu foto dengan mata tajamnya.
"Val.. Apa kau baik- baik saja? Sepertinya kau sangat menyesalinya, miris" ejek Leyka membuat Valentino tersentil.
"Aku menyesal karena ini ada di dompetku dan kau melihatnya Leyka!! Seharusnya aku ingat untuk membuangnya!!" marah. Valentino marah hingga membuat Leyka tersedak.
Valentino menyodorkan air minun bekas dirinya dan Leyka meminumnya.
"Ehh Val, kita sampai Johannesburg.. Satu jam lagi kita sampai Petroria-- Mungkin saja jal*ang yang kau cintai sudah berada di Johannesburg, bukankah kau booking hotel disini? Percayalah kau tidak perlu ke Petroria hanya untuk menemaniku, kita bisa bertemu 10 hari kemudian disini atau biarkan saja aku di deportasi, mungkin ada yang bisa diperbaiki dari sebuah hubungan yang telah lama terjalin"
Braakkk!!
Valentinopun menggebrak meja hingga Leyka terguncang karena terkejut.
-
-
Besok akhirnya mereka akan tiba di Petroria.. kota ungu, kota yang unik, etnik, eksotik dan romantis
-
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.
Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat. Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Raufaya Raisa Putri
𝗽𝗮𝗵𝗶𝘁 𝗺𝗮𝗻𝗶𝘀... 𝗮𝗯𝗶𝘀 𝗺𝗮𝗻𝗶𝘀 𝗿𝗶𝗯𝘂𝘁. 𝗻𝗻𝘁𝗶 𝗺𝗮𝗻𝗶𝘀 𝗹𝗴
2024-05-08
0
Samsia Chia Bahir
waaaaahhhh, klo becca betul2 dtg brarti dia tak akan melepaskn ATM brjlnx 😄😄😄😄😄😄😄
2023-02-05
3
Geby Xavierla
klo Orang Pintar bikin novel Gaya dan Alur Ceritanya Cerdas begini tuh udah susah bgt..
gua mah gk prnh bosen baca berulang-ulang kali..
2022-08-24
1