Rebecca memucat dan Valentinopun bereaksi!
"Apa maksudmu, Peach?! Apa kau mengenalnya?!" Valentino menghampiri Leyka dan mencengkeram lengan Leyka.
"Vall?" Rebecca tertegun, melihat pemandangan itu, Valentino sama sekali tidak memandangnya, Rebecca menyadari ia telah kehilangan Valentino di depan matanya.
Val, kau tidak pernah seperti ini sebelumnya.. Ada apa denganmu.. Aku tidak mengenalimu lagi.. batin Rebecca memanas.
"Aku tidak mengenalnya, tapi dia yang mengenalkan diri padaku-- tadi aku menanyakan seperti apa Ricardo, itu karena aku ingin memastikan seperti apa orangnya. Apakah sama seperti Ricardo yang menggodaku-- yang ingin langsung membelikanku gaun mewah rancangan Versace" Valentino semakin kuat mencengkeram kedua lengan Leyka, rasanya ada yang menyengat panas di dalam hatinya.
"Kenapa kau tidak mengatakanya, Ley! Sial! Apa kau menyukainya??" tanya Valentino kemudian dengan tuduhan dan itu bisa menjadi boomerang bagi Valentino, Leyka bisa saja membuat keadaan hatinya semakin kacau, Leyka bisa membuat semuanya terjadi sesuai tuduhan Valentino. Leyka si pembuat kekacauan, berandalan liar yang membuat hatinya porak poranda, semakin membuat Valentino kesal bila berulah.
"Carinho! Kalau aku suka, maka aku akan menyebutkan namaku! Dia mengulurkan tangannya dan menyebutkan namanya! Aku bahkan tidak menyentuhnya apalagi menyebutkan namaku! Aku mengatakan padanya, kalau kekasihku pencemburu!" sanggahan demi sanggahan meluncur begitu saja dan tidak membuat Valentino tidak yakin, sedikitpun.
"Pencemburu?" Rebecca bergumam seakan tidak percaya, bahkan ia tidak pernah melihat Valentino cemburu kepadanya, Rebecca tertegun pijakannya seakan goyah seketika.
"Aku bukan dia Val! Aku bukan wanita murahan yang hanya mengeruk harta laki - laki! Kalau aku wanita seperti dia, kau tidak akan terkena virgins effect! Aku bukan dia! Atau. Kau ingin aku seperti dia??"
"Virgin's effect?" Rebecca kembali terkejut.
"Leyka! Jangan main - main denganku!" dan benar saja kemarahan Valentino semakin memuncak.
"Karena itulah aku dari tadi tertawa! Karena Ricardo ingin membelikan gaun untukku! Dan kau tahu? Uangnya pasti darimu! Itu hasil jal*angmu itu memerasmu! Karena Ricardo tidak punya apa - apa!" kata Leyka menggunakan logikanya seakan dukun yang bisa meramal, Rebecca terkesiap mendengarnya.
"Kau pikir aku mau laki - laki yang tidak punya apa - apa? Ingatlah Val, aku matrealistis, aku memandang segala sesuatu dengan uang! Tapi aku bukan tipe wanita seperti dia! Yang mengeruk uangmu dan menikmatinya bersama laki laki lain-- Kau pikir harga gaun itu berdiskon di Versace! Dia akan membelinya untukku bukan untukknya!" kata Leyka lagi dengan menunjuk ke arah Rebecca.
"Aku bisa mengenali, laki - laki kaya karena memang dia kaya dan laki - laki yang punya uang tapi dengan cara memanfaatkan wanita! Dia seperti Loco!! Menggunakan baju keluaran lama dengan diskon 90% agar tampak terlihat perlente dan berkelas, dengan gaya seolah dia bisa membeli dunia ini! Itu bukan seleraku! Lebih baik orang yang biasa saja tapi tulus! Kalaupun dia kaya itu adalah bonus!" Leykapun menepis cekalan Valentino dan menghempaskan dada Valentino agar mundur kebelakang karena himpitannya terlalu dekat dan Leykapun berhasil membuat Valentino mundur walaupun hanya satu langkah.
"Apa Ricardo mengatakan sesuatu?" pertanyaan Rebecca menguatkan dugaan Leyka dan kembali Leyka tertawa karenanya.
"Ha..Ha..Ha.. Kau lihat! Dia membenarkan perkataanku!"
"Mengapa kau tidak mengatakannya padaku!"
"Kau langsung mengambil Appetizermu! Kau menyergapku kau tidak memberiku waktu untuk mengatakannya!"
"Val! Apa kau mencintainya?! Apa kau mengkhianatiku sejak lama? Kalian seperti sudah lama saling mengenal! Kau mengkhianatiku sejak lama!" Valentino kembali mencengkeram lengan Leyka mereka hanya saling memandang dengan mata kemerahan, Valentino dengan kemarahannya dan Leyka mempertahankan argumennya.
"Kau tidak bisa menjawab pertanyaannya Val?" tanya Leyka dengan menyeringai.
"Dia bukan siapa - siapa yang harus tahu jawabanku!" Kilah Valentino kembali membuat Leyka terbahak di ambang mabuknya.
"Kau percaya dia datang sendiri Val? Bahkan aku yakin jal*angmu yang membiayai keberangkatan Ricardo ke Afrika. Dan itu sekali lagi memakai uangmu, hasil jerih payahmu yang ia keruk selama ini-- Dia akan memperjuangkan hubungan kalian bersama Ricardo? Hahaha... Hidup ini sangat lucu, Val. Mereka menyusulmu karena mereka kehilangan tambang emasnya!" Leyka kembali tertawa dengan nada mengejek.
"Karena dia tidak pernah pergi sendirian! Dan Jared tidak mungkin berbohong kepadaku, Leyka!" dan perkataan Valentino menghentikan tawa Leyka, wajah kembali berubah seketika.
"Kau masih mempercayainya? Setelah apa yang ia lakukan padamu? Kau seperti ibukuu!!-- Jared mungkin tidak berbohong karena bisa jadi Ricardo berangkat duluan ke Afrika tanpa Jared tahu! Dia hanya ingin membuat mu percaya dia berangkat sendiran melalui Jared! Bodoh!" Leyka pun terpancing akhirnya, entah apa tujuannya tapi Leyka ingin membuka mata Valentino karena di mata Leyka Valentino diambang keraguan. Dalam hatinya Leyka merasa tidak terima Valentino dibodohi, seperti ibunya yang selalu bisa dibodohi Ayah tirinya, Locky Gusmo yang dipanggilnya Loco dan itu berarti Gila di dalam bahasa Spanyol.
Bagaimana dia bisa menduga dengan tepat begini? Siapa gadis ini? . Rebecca mulai gusar.
Mereka saling mendengus kesal, namun Valentino dengan cepat menyambar bibir Leyka seakan tidak ada Rebecca di antara mereka. Valentino mengigit dan menghisap bibir Leyka hingga melukainya karena kekesalannya.
"Awww Val! Lepaskan aku!" kata Leyka sambil menyeka bibirnya.
"Kaliaann?!-- Vall aku disini!! Jahat sekali kau menganggapku tidak ada!!" kata Rebecca dengan menggebrak meja dan memancing orang disekitarnya melihat pertengkaran itu.
"Kau telah menghilang sejak kau mencintai pria lain Becca!! Pergilaah, aku sudah menyuruhmu pergi dari tadi!" pekik Valentino mengejutkan Rebecca, seumur hidupnya ia tidak pernah merasa terhina ini, Valentino tidak pernah berkata kasar kepadanya.
"Dan kau Valentino Gallardiev! Kau mendadaniku seperti jal*angmu?!"
"Leyka, aku sama sekali tidak tahu!! Aku mengenalnya, dia tidak pernah berpakaian seperti seleraku!! Dia selalu berpakaian dengan blazer kedodoran! Sweater kedodoran! Fashionnya seperti orang Korea! Apa kau tahu patung berjalan di Indonesia yang sangat unik di sebut 'ondel ondel'? Dia seperti itu!! Itu karena apa!! Karena Ricardo Ferlland lama tinggal di Korea!" sanggah Valentino seakan menampar wajah Rebecca, berkali - kali.
"Val, apa kau bilang?! Kau menghinakuu?!" pekik Rebecca semakin tidak mengenali Valentino.
"Apa pernah aku menatapmu, seperti aku menatapnya?! Apa pernah aku menatapmu lebih dari satu menit?! Apa pernah aku bernafsu padamu bahkan mencium bibirmu?? Aku hanya diam karena aku memang tidak dididik untuk menyakiti hati wanita, Bec!!" Rebecca berurai airmata seketika, selama ini tidak ada kehangatan dalam diri Valentino, hubungan yang ia jalani sebatas makan siang bersama atau makan malam bersama, Valentino hanya mencium tangannya dan memperlakukannya dengan lembut.
"Hahaha.. Kalian sama saja!" Leyka pun kembali menuang wine dan meneguknya lalu menuang kembali.
"Val, tapi kau mencintaiku dan aku mencintaimu, dua tahun bukan waktu yang sebentar Val! Aku yang sudah mengenal baik burukmu!" Rebecca telah merasa usahanya akan sia - sia, tapi tidak ada pilihan lain selain membuat Valentino kembali percaya.
"Sebaiknya aku pergi, tapi sebelumnya-- terimalah ini!" Satu gelas wine di siramkan begitu saja ke gaun Prada milik Rebecca yang sama persis dengan dirinya, Leyka kembali menuang wine dan menenggakknya.
"Awwww! Jal*ang! Kauuu!! Kau mengotori gaunkuu!!" pekik Rebecca membulatkan matanya, sambil menyambar tisu dan menyeka wajahnya karena sebagian mengenai wajah hingga lehernya.
"Leyka apa yang kau lakukaann!" pekik Valentino menarik lengan Leyka namun Leyka buru - buru mengibaskannya.
"Kau tidak menyukainya Val?! Karena aku juga tidak suka kau mendandaniku seperti dia! Aku tidak suka dia menyamai gaunku-- Sekarang gaun kita tidak sama lagi!" kata Leyka sambil merobek satu lengannya yang tertutup dan melemparkannya begitu saja.
"Selesaikan urusanmu dengannya Val, kita saling menempatkan diri kita di posisi masing - masing, aku tahu siapa diriku dan aku harap kau tahu dirimu siapa dan kita siapa?-- aku malas mencampuri hubungan kalian yang benar - benar miris-- dan jangan pernah lupakan sifatku, semakin dituduh aku semakin ingin membuktikan tuduhanmu Val. Aku bisa saja mengambil Ricardo dari jal*angmu itu, agar kau percaya bahwa aku menyukainya dan yang kau tuduhkan itu menjadi benar" kata Leyka dengan tergelak lalu meraihnya tasnya dan pergi dari restauran itu.
"Leykaaa!! Jangan pergi!" Valentino menarik tangan Leyka namun kembali Leyka menepiskannya dan mendorong tubuh Valentino agar menyingkir.
"Urus dia Val!!" Valentinopun mengejar Leyka.
"Vall, bagaimana dengan diriku!" pekik Rebecca yang masih sibuk dengan sekumpulan tisu untuk membersihkan gaunnya.
"Aku tidak perduli-- urus hidupmu sendiri!" Jawab Valentino dengan menunjuk ke arah Rebecca dan kembali mengejar gadis liar itu.
"Leykaaaa!" Saat ingin berlari mengejar, seorang security berkulit hitam dan bertubuh tinggi tegap menghentikan Valentino dan mengarahkan Valentino menuju kasir agar membayar semua tagihan, lalu Valentino mengurungkan niatnya.
Valentinopun menuju ke kasir dan membayar semua tagihannya, matanya melihat kearah Leyka yang berjalan terseok - seok karena mabuk, Valentino terus menatapnya sambil menunggu seorang kasir mengurus tagihannya. Leyka terlihat melepas sepatunya dan berjalan ke arah Lift.
Kasirpun menyelesaikan tugasnya dan Valentino mengeluarkan kartu ajaibnya dan setelah selesai melakukan pembayaran Valentino berlarian keluar restauran itu dimana Valentino melihat dari kejauhan lift itu membawa Leyka turun kebawah.
Karena ia berdiri di dekat pintu keluar dengan menggunakan tangga dimana jaraknya lebih dekat daripada ke Lift, Valentino memutuskan untuk menyusul Leyka memakai tangga darurat. Valentino terus berlari tanpa sadar ia dari lantai 17.
Leyka keluar lift dengan langkah gontai dengan menenteng tas dan kedua sepasang sepatunya yang terlihat jatuh - jatuh dalam genggamannya, hingga ia keluar dari lobby. Leyka meregangkan ototnya dengan menguap lalu menghirup udara segar malam itu. Dan kembali ia menjatuhkan sepatunya lalu seorang security membantunya. Setelah mengucapkan terima kasih Leyka berjalan ke arah taman Hotel Maslow yang bersinar warna warni di malam hari.
Sementara Valentino muncul di lobby di samping lift dimana Leyka keluar, lalu ia berlarian ke arah pintu keluar. Dan bertanya kepada security apakah ia melihat wanita mabuk dengan baju pink dan security itu menunjuk ke arah Leyka pergi. Dan benar saja Valentino melihat dari kejauhan Leyka tengah berjalan dengan memunguti sepatunya yang selalu ia jatuhkan.
Valentinopun bergegas berlarian menyusul Leyka dengan baju yang basah karena keringatnya. Namun langkahnya terhenti karena seorang laki - laki menghampirinya dan dia adalah Ricardo. Diam - diam Valentino memutar arahnya untuk mendengar percakapan mereka.
"Nona? Apa kau baik - baik saja? Apa aku bisa menolongmu?"
"Ahaa! Ricardo Ferland!" kata Leyka dengan menunjukkan jarinya ke arah wajah Ricardo dan Leyka kembali menjatuhkan sepatunya.
"Kita belum berkenalan, lebih tepatnya kau belum memperkenalkan dirimu, Nona" kata Ricardo dengan tersenyum dan menyentuh lengan Leyka yang terhuyung karena memunguti sepatunya.
"Hei jangan menyentuhku, Hahaha.. panggil aku Rebecca.. Bec.. Bec.. Beccaa.. Hahaha"
"Wah aku ketahuan"
"Pergilah! Aku tidak tertarik kepadamu!"
"Kau cantik sekali kalau marah"
"Dan kau orang yang ke 100 juta dolar orang, yang mengatakannya" kata Leyka dengan kenarsisannya, menunjuk kearah wajah Ricardo.
"Wah Narsis, aku menyukainya" kata Ricardo bertepuk tangan.
"Jemputlah kekasihmu! Sepertinya dia akan memarahimu! Aku mengatakan kalau kau akan membelikanku gaun"
"Tenanglah-- Dia gadis bodoh yang membosankan, dia mudah dirayu dan sepertinya kau lebih menantang, pantas Valentino berani memasang wajahmu di semua sosial medianya"
"Hahaha.. Kalian kehilangan tambang emas rupanya" Leyka tergelak dan berlalu pergi namun tangan Ricardo menariknya hingga Leyka membentur dadanya.
"Kau boleh juga, Nona Sensual"
"Lepaskan aku!!"
Dan saat Ricardo mencondongkan wajahnya dengan posisi miring ingin mencium bibir Leyka, justru Leyka merapatkan tubuhnya, tidak disangka Leyka menghantamkan lututnya pada kema*luan Ricardo hingga Ricardo terhuyung.
"Aarrgghhhh, Shit! Fu*ck!!" Ricardo memerah wajahnya sambil memegangi alat vitalnya.
Leykapun tertawa mengejek dan kembali berlalu namun kakinya di jegal Ricardo hingga Leyka terjatuh, Leyka menendang agar cekalan Ricardo terlepas dari kakinya, Ricardo justru merangkak mendekati Leyka dengan menyeringai buas.
"Kau gadis liar! Kurang ajar!!" saat menarik kedua kaki Leyka sebuah tendang manis menghantam wajah Ricardo.
Buuuugghh!!
"Aarrgh Shit!!" Tubuh Ricardo pun terhempas, darah mengalir disudut bibir dan hidungnya.
"Jangan menyentuh Kekasihku, Satu inchi pun!" kata Valentino mendengus kesal. Valentinopun membuat Leyka berdiri.
"Kenapa kau menyusulku!! Lepaskan aku!" Leyka menepis tangan Valentino, memunguti kembali tas dan sepatunya dan berlalu pergi, meninggalkan Ricardo yang masih tergeletak meringis menahan sakit di wajahnya.
"Karena kau akan berada disisiku!"
"Kenapa kau baru menyusul? Kau terlambat! Pasti jal*angmu melu*mat mu diatas!" kata Leyka terus berjalan tanpa arah.
"Leykaa! Tidak ada yang melu*matku! Shit! Kasir itu membuatku lama!" Valentino mengatur nafasnya yang tersengal berlarian dari lantai 17 membuat kakinya gemetar mengejar Leyka.
"Tidak bisa di percaya!"
"Leykaaa! Aku berlarian dari lantai 17!! Berhentilah! Aku lelah!" ujar Valentino menghentikan langkah Leyka dan menoleh ke arah Valentino yang memegangi perutnya dengan meringis.
"Kau menggunakan tangga darurat?"
"Iyaahh.. Hahhh.. Huufhh.. Aku pikir lebih cepat mengejarmu.. Hhaahh.. Bajuku sampai basah" Valentino membungkukkan tubuhnya dan memegangi kedua lututnya di hadapan Leyka.
"Bodoh"
"Iya kau benar aku bodoh! Terus apa lagi?! Haahhhh" Valentino membuang nafasnya sekuat tenaga dan menegakkan tubuhnya.
"Seharusnya kau bawa pengantinmu pulang! Dan berhenti menggangguku!" Leyka kembali membalikkan tubuhnya dan berjalan kearah gazebo yang menghubungkan Maine Menlyn Park. Valentino kembali mengambil nafasnya dan mengikuti Leyka.
"Kau salah jalan Leyka! Kau mau kemana!"
"Bukan urusanmuu! Pergilahh! Aku sudah bilang kalau jalang itu akan mengganggumu seumur hidupmu kalau tidak tegas! Kau bodohh!" Valentinopun mempercepat langkahnya dan menarik tangan Leyka yang berjalan tanpa alas kaki dengan gontai.
"Aaaaw! Val! Lepaskan aku! Kau berkeringat!!"
"Kau akan merasakan keringatku, Peach!" Valentino menyambar tengkuk Leyka kemudian.
Valentino menyambar bibir sensual itu tanpa memberikan kesempatan pada Leyka untuk bernafas. Leyka terus meronta namun Valentino terus menekan tengkuk dan menghimpit tubuh Leyka pada pilar hingga Leyka tak mampu melawannya. Ciuman Valentino semakin liar!
-
-
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.
Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat. Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
kirana
Baca Novel ini dh ngulang bolak-balik tpi tetep aja seru gk bosen" 👍👍👍
2023-06-13
4
Kepiting Cina
part terngakak 🤣🤣😆😆😆
2022-11-26
0
Kepiting Cina
Becca kena mental 🤣
2022-11-26
0