"Kau akan menjadi 'hidangan pembuka' dan 'hidangan penutupku', Leyka Paquito" bisik Valentino semakin mengeratkan cengkeraman di rahang Leyka dan kembali melu*mat bibir sensual itu.
"Aaahhh-- Vaaall" Desah Leyka ketika jemari Valentino melepaskan bathropenya dan menghimpitkan tubuh Leyka di kekarnya dada Valentino yang belum terbalut apapun.
Bathrope itu terjatuh begitu saja, dilembutnya lantai kamar yang dialasi permadani dengan tebal hingga bulu permadani itu masuk ke sela- sela jemari kaki mereka.
"Ooh Leyka. Kau masih telanjang" tonggorokan Valentino terasa tercekat, melihat tubuh polos Leyka yang tersembunyi dibalik bathrope itu. Valentino pun membuka balutan celana panjangnya dan membiarkan tergeletak begitu saja dilantai.
Valentino kembali menggigit bibir Leyka lalu menghisapnya, melu*matnya tanpa jeda dengan mata terpejam, perlahan Valentino mendorongnya ke arah ranjang dan menghempaskan tubuh Leyka hingga terlepas tautannya.
"Val, Aahh. Kau akan merusak make-upku" Leyka mendorong tubuhnya mundur hingga mencapai tengah ranjang, hasratnya tergetar saat melihat Valentino membuka underwearnya dan melemparkan begitu saja.
"No me importa (aku tidak perduli; spanyol)" bisik Valentino merangkak keranjang memburu buah peach yang ranum. Saat Leyka terus memundurkan tubuhnya Valentino menangkap kedua kaki Leyka dan menariknya sampai ke hadapannya, Valentino menindihnya kemudian.
"Ngh, Val"
"Amore.. Uhhmm.. Il mio amore (cintaku;italy)" desahan Valentino membuat Leyka merintih - rintih saat Valentino melu*mat ujung dadanya, sesekali Valentino memutar - mutar lidahnya lalu menji*latinya dan kembali mema*gutnya.
Deru nafas yang memburu, disertai bisikan cintanya mengalun indah di telinga Leyka yang tengah memejamkan matanya, menikmati setiap sentuhan Valentino, tangannya terus mencengkerem punggung dan rambut Valentino.
"Aaahh Val-- Sshh.. Aaarrghh" Leyka nyaris menjerit saat Valentino menghisap ketiaknya lalu menuruninya hingga pinggang dan terus ke arah perut Leyka.
Valentino menghi*sapnya dan melu*mat jengkal demi jengkal hingga meninggalkan tanda ditempat yang menurutnya sensual.
"Oohh Vall.. Stop.. Mi amor (cintaku;spanyol)-- Aahh.. Vaall.." Leyka terus menggeliat saat Valentino terus merayapinya, bulu di dagu hingga jambang Valentino terus mendera kulit Leyka di setiap inchi tubuhnya, Valentino tidak berhenti.
"Kenapa il mio angelo (bidadariku;Italy)?" bisik Valentino seraya melu*mat dan menji*lat perut Leyka dan menuruni bulu halus yang menyembunyikan irisan buah peach.
Leyka mencengkeram kuat rambut Valentino yang menekan pahanya, hingga Valentino membuka matanya dan memandangi seraut wajah sayu Leyka yang telah menggigit bibirnya.
"Aahh... Adesso, Val.. Ti voglio adesso (sekarang, Val.. Aku menginginkanmu sekarang;italy)" desis Leyka lirih dan menyambut tatapan mata itu.
"Kau sudah tidak sabar rupanya"
"Kau merangsangku sejak aku berdandan, Toro" Valentinopun tersenyum seraya membentangkan paha Leyka dan mencondongkan tubuhnya, menekan perlahan senjata andalannya, jagung bakar afrika selatan yang telah mengeras.
"Aaa..aaa..aaahh Vaall" Leyka semakin merapatkan pejaman matanya, dengan mendongakan kepalanya keatas. Bibirnya terbuka merasakan perlahan jagung bakar itu memasuki dirinya dan menyesakkan area sensitifnya.
"Aaarrgh Peach.. Ohhh" Valentino terus menekannya, dagu Leyka yang cenderung condong kewajahnya, membuat Valentino menggigit lembut dagu itu seraya mendorong miliknya dan membenamkan seutuhnya hingga Leyka semakin terpekik lirih.
"Oughh Vall"
"Aahh Leyka-- Aahh.. Mia regina (ratuku).. Aahh.. Sei bellissima (kamu cantik sekali;Italy)" bisik Valentino kembali menggigit dagu Leyka sambil menggerakkan pinggulnya, memacu senjatanya dan menerbangkan hasrat yang bergairah.
"Val, eres guapo (kamu tampan;spanyol).. Aaahh.. Vaall.. me gustas (aku menyukaimu;spanyol).. Aaahh Val" Leyka pun semakin mengerang saat Valentino melu*mat daun telinganya dan menandai lehernya.
"Oohh Val.. Aaarrgh Carinho..."
"Vamos cariño.. Sshh.. Aargh..Vamos a volar juntos (ayolah sayang .. ayo terbang bersama; Spanyol)" bisik Valentino sambil memacu Leyka, dengan memandangi wajah sensual Leyka.
Valentinopun menautkan kedua jemarinya ke kedua jemari Leyka lalu menarik tangannya ke atas lalu merentangkannya hingga melampaui kepala Leyka. Valentino menekan kuat tangan Leyka pada bantal, seiring ia terus memacu buah Peach, buah dadanya yang mengguncang menari lembut seirama hentakan pinggulnya membuat Valentino semakin meniti di puncak hasratnya.
"Aaahh.. Yeaahh.. Vaall.. Vamoos.. Aahh.. Vamos Carinho"
"Aaarrgh, My Queen.. Lovely Queen.. Aarghhh.. Aaa..aaahhh" erangan Valentino meledakkan benihnya secara bersamaan disertai Leyka yang melepaskan denyutan di area sensitifnya dan menggigit dada Valentino, nafas mereka bersahutan keringat mengalir ditubuh mereka.
Sesaat mereka saling berpandangan dan melepaskan ciuman sebagai after s*ex yang selalu menghangatkan dengan saling melempar senyuman yang menawan.
"Aku merusak make-up mu, Peach"
"Sei così cattivo, il mio amore (kamu sangat nakal, cintaku; Italy)" Valentino terkekeh lembut mendengarnya saat Leyka menggesekkan pucuk hidungnya ke hidung Valentino.
"Come on, my 'appetizer' (ayo hidangan pembukaku)-- kita berpesta ria. Karena aku sudah lapar" Kata Valentino mencium bibir Leyka dan melepaskan diri dari jeratan Leyka. Dan Bersiap.
...*...
Sebuah gaun rancangan Prada, yang pernah meluncur di London dan Milan fashion week, simpel dan elegan yang menampakkan satu lengannya, membalut tubuh sintal Leyka. Warna pink lembut membiaskan lembut di kulit Leyka yang terus berada di dalam genggaman Valentino.
Valentino tidak melepaskan pandangannya, sesekali ia menciumi punggung tangan Leyka dengan tatapan mata abu - abu dan senyuman khasnya yang mematikan. Leyka seakan sulit bergerak, dadanya dibuat sesak naik turun.
Mereka menuju restauran termewah di Hotel Maslow Time Square, yang menggelar pesta Valentine untuk para tamu hotel dan para wisatawan. Setelah dipersilahkan duduk dan memesan hidangan makan malam ala Perancis, mereka disuguhkan red wine buatan Perancis.
"Hmm.. Wine Perancis, sangat lembut di lidah namun kehangatannya mematikan, kau harus berhati - hati meminumnya, Peach" ujar Valentino meletakkan gelas wine setelah menyesapnya.
"Mematikan?" Leyka memutar gelas itu hingga isinya terguncang lalu mencium aroma khas wine itu, lalu menyesapnya.
"Hmm.. Kau akan cepat terangsang karena hawa panasnya membakar hasratmu" kata Valentino menyusupkan tangannya dipaha Leyka dan mere*masnya. Valentino kemudian meraih tangan Leyka dan menciuminya.
"Sepertinya bukan winenya yang membuatku terbakar-- kau tidak berniat mencukurnya?" dan yang dimaksud adalah kumis jenggot dan jambang Valentino yang menyusuri jemarinya dengan bibir lembut Valentino yang masih terasa kebas setelah habis bercinta.
"Tidak-- Aku hanya merapikannya. Ini kekuatan para pria Italy dan ini kelemahan wanita, Peach" jawab Valentino seraya menggesekkan jenggotnya ke punggung tangan Leyka dengan memamerkan senyum menawannya dan dengan pandangan mengunci mata Leyka,
"Hist, sudah-- aku mau menikmati malam ini, hari ini menjelang ulang tahunmu" kata Leyka membuat Valentino terkekeh saat Leyka menepiskan tangannya dengan wajah memerah.
"Kau bahkan telah mengucapkan kemarin-- Dan aku telah mengambil hadiah darimu-- hadiah terkeren" mereka mendentingkan gelas bersama dan menyesap wine yang memanaskan tubuh seakan disekililing mereka turut menghangat.
"Karena aku pikir memang kemarin, Val"
"Aku lupa mengatakan-- Akan. Akan berulang tahun"
"Val-- Leyka mengambil sesuatu dari tasnya tangannya-- Ini hadiah dari ku, ini akan cocok dengan kemeja yang aku jahit kancingnya"
"Apa?! Kapan kau menjahitnya?"
"Tentu saat kau mandi"
"Tidak bisa di percaya!-- Valentino membuka kotak kecil dihadapannya-- Dasi? Ley, ini so sweet. Seleramu bagus sekali, Leyka-- Grazie,mia regina (terima kasih, ratuku;Italy)" Valentinopun mencondongkan tubuhnya dan melu*mat bibir Leyka sesaat, hatinya sangat bahagia.
"Sama - sama, il mio re (rajaku;italy" Leyka pun tersenyum menjawab Valentino dengan bahasa Italy.
"Kau menyukainya, Val?" lanjut Leyka lagi.
"Sangat Ley, ini mewah sekali, warna ini aku belum punya, merah tua glamour. Aku akan selalu memakainya"
"Aku akan pasangkan sekarang, ini sangat cocok dengan rompimu yang kau pakai sekarang" Lalu Leyka memakaikan dasi hadiah darinya, Valentino memandangi wajah Leyka yang bersemangat.
"Ini spesial sekali, Leyka-- kau gadis pertama yang memberiku hadiah selama aku hidup" Valentino mengecup kening Leyka kemudian.
"Itu tidak mungkin, Val. Kekasihmu pasti banyak sekali dulu" Valentino menarik lengan Leyka agar duduk dipangkuannya dan Leyka menurut.
"Ley, aku kaya. Banyak wanita berpikir aku tidak membutuhkan hadiah dan aku tidak pernah punya kekasih-- Rebecca, yang pertama karena dia terus mendatangiku dan memberi perhatian, hanya nyaman, Ley-- Dia tidak pernah memberi apapun dan aku juga tidak mengharapkannya juga-- Hadiah tidaklah penting bagiku. Di Italy, yang ulang tahun yang terkadang memberi hadiah" kata Valentino dengan menyibakkan rambut Leyka ke belakang telinganya, lalu mencium pipinya.
"Ya ya ya, aku pernah dengar itu. Kasian sekali-- hadiah bagi kami orang Spanyol sangat penting, itu tanda perhatian walaupun tidak harus. Tapi bila mampu sebaiknya memberi hadiah, tidak ada salahnya-- Leykapun melingkarkan tangannya di leher kokoh itu dan mencium mata Valentino --dan dibeberapa suku di Spanyol, mencium mata seseorang pada saat ulang tahun, itu sama saja mendoakan hal- hal baik, Val" lanjut Leyka kemudian.
Ahh Ley.. Jangan membuatku jatuh cinta..Tidak mungkin.. Baru dua hari aku jatuh cinta padanya.. Tapi ini terlalu manis.. Valentino.
"Val?" Leyka melambaikan tangannya di depan wajah Valentino yang terdiam memandanginya dengan melamun, Valentino terkesiap.
"Perdonami (maafkan aku;italy)-- Sei molto dolce (kamu manis sekali, italy)" Valentinopun kembali mencium bibir Leyka dengan lembut hingga para pelayan datang dengan sejumlah pesanan dan Leyka kembali ke tempat duduknya.
"Ley? Birthday cake?"
"Iya, kau akan meniupnya sebentar lagi, Val-- Buon appetito, Toro (selamat makan, banteng)" Leyka kembali membuat Valentino tertegun, seumur hidupnya ia belum pernah merasa se-spesial ini, beda kebudayaan beda adat juga tradisi, karena itulah Valentino merasa sangat aneh, karena diperlakukan sangat spesial.
"Buon appetito, Peach" kata Valentino tersenyum dengan tatapan yang mendalam, tangannya mengusap punggung Leyka sebelum ia akhirnya menyantap makan malamnya.
Dan malam kian larut, saat waktu menunjukkan pukul 00.00 lampu di padamkan, Leyka menyalakan cake dan menyanyikan lagu 'Happy Birthday' yang mendunia, dengan di iringi piano, saxophone dan terompet vuvuzela khas Afrika dari home band restauran itu.
Leyka kembali mengucapkan selamat dan tidak hanya itu, beberapa staf karyawan memberi selamat dan para tamu yang sebagian wisatawan saling menegur dan memberi ucapan. Valentino berdiri dan mengangkat gelas winenya, Leykapun turut berdiri.
"Give your bill to me, i'll treat all of you (berikan tagihanmu padaku, aku yang mentraktir kalian semua)-- Because, she is my Valentine (karena dia adalah Valentineku)" Valentino menunjuk Leyka dengan gelasnya lalu Leyka menyambut dengan mendentingkannya, kemudian Valentino menghabiskan wine nya dan meletakkan gelasnya dan buru - buru mencium bibir Leyka seketika.
Semua bersorak, semua berdiri dan mengangkat gelasnya, mengucapkan selamat dan bertepuk tangan. Saxophone, terompet vuvuzela dan dentingan piano mengiringi suasana riuh itu.
"Grazie, il mio amore (terima kasih, cintaku;Italy)" Valentino bertubi tubi menciumi Leyka hingga suasana kembali tenang.
"Sama - sama, mi carinho (sayangku;italy)"
Merekapun duduk kembali, Valentino tidak berhenti memandangi Leyka dengan mata abu - abunya yang bersinar menikam, hati siapapun akan runtuh bila memandangnya.
Dan jarak mereka semakin rapat, karena Valentino merapatkan kursinya tepat disamping Leyka, sambil memandangi gemerlapnya lampu ibu kota Pretoria yang menari di gelapnya malam yang semakin larut. Valentino menciumi lengan Leyka yang terbuka dan mere*mas pinggangnya.
"Boleh aku ambil 'dessert'ku-- kita kembali ke kamar, Peach" bisik Valentino dengan menggesekkan dagunya di pundak Leyka.
"Tunggu, hingga dua gelas wine,Toro"
"Aku setia menunggumu" Leykapun menyandarkan kepalanya di dada Valentino dan memainkan kancing kemejanya.
Hingga langkah kaki berhigheels menghampiri meja private mereka dan mengejutkan keduanya. Seorang wanita bak kutilang darat, dengan gaun sama persis dengan yang Leyka kenakan, rancangan Prada berwarna pink membalut tubuh wanita itu.
"Rebecca??" Valentino terkejut dan Leyka langsung menegakkan posisi duduknya.
"Val, Happy birthday dan ini untukmu" kata Rebecca membuat Valentino mengendurkan dasinya, sementara melihat Leyka tampak tidak terkejut, ia kembali menyesap winenya dan mengusap - usap paha Valentino dengan wajah datar dengan segudang pikiran bar barnya.
"Terima kasih, Bec-- Pergilah, kau mengganggu kami" ujar Valentino menatap Leyka yang memainkan jemarinya pada tangkai gelas wine.
"Wah, kenapa kita sehati Val? Pasti kau mendorong wanitamu untuk membeli gaun yang sama denganku-- Seleramu sangat bagus, Val-- Kau masih mengingatku lewat selera gaunnya kan?" Dan Leyka meledakkan tawanya mendengar perkataan Rebecca.
"Jadi kau membelikan baju ini untukku sama persis dengannya Val?" Leyka kembali tertawa, entah pengaruh alkohol atau memang kejadian itu lucu tapi tawa Leyka membuat Valentino dan Rebecca tidak nyaman.
"Aku bersumpah aku tidak tahu, Peach-- Bec, aku mohon pergilah, nikmati waktumu"
"Aku membelinya di Italy saat masih menjadi tunanganmu, Val-- kau tega membiarkanku sendiri? Di negara Afrika yang sebesar ini? Aku datang ingin menyelamatkan hubungan kita Val! Kita sudah lama menjalin hubungan, aku tidak ingin menyerah-- dan Leyka tertawa terbahak lagi hingga menghentikan ocehan Rebecca.
"Hadiah ini pasti dasi juga berwarna merah, Val" kata Leyka semakin terbahak lalu Leyka kembali menghabiskan winenya dan menuang lagi.
"Buka saja, Peach!" pinta Valentino. Entah apa yang direncanakan Rebecca, namun saat membuka hadiah dari Rebecca, Leyka kembali tertawa.
"Benar dugaanku-- Apa kau tidak punya ide, Nona Sok Bangsawan?"
"Aku membeli di Versace Italy, aku menyiapkannya satu bulan yang lalu! Dasar tidak punya sopan santun!" sanggah Rebecca, masih berdiri dihadapan meja mereka, Leyka hanya terkekeh.
"Berikan saja pada Ricardo" kata Valentino.
"Val, aku mohon maafkan aku-- kita akan memperbaikinya. Jangan mempertaruhkan hubungan kita yang telah sangat serius hanya demi wanita yang entah apa tujuannya mendekatimu" kata Rebecca melirik Leyka yang masih menertawakan sesuatu yang hanya Leyka yang mengetahuinya.
Valentino terdiam mendengarkan ucapan Rebecca dan itu membuat Leyka narik dirinya di posisi yang seharusnya.
"Val, aku sendiri Val-- Kau tahu kan aku tidak pernah kemanapun sendiri. Aku mengejarmu demi cinta kita Val-- Aku melakukan kesalahan dan kau bersamanya, kita impas, Val. Mari kita perbaiki, Val" Valentino masih terdiam dan Leyka ikut terdiam.
"Val, Amore.. Mari kita lanjutkan pernikahan kita" Leykapun meraih dari kotaknya lagi, dibaliknya ada logo Gianni Versace, Leyka tersenyum sinis.
"Kembalilah ke hotelmu Bec, aku akan memesankan taksi untukmu dari restoran ini"
"Val, itu artinya kau akan mempertimbangkannya?-- Suruh wanitamu yang pergi dan biarkan aku bersamamu" Rebecca mendekati Valentino yang kembali terdiam.
Sementara Leyka tidak tahan dengan diamnya Valentino dan kembali menyesap winenya. Rebecca menarik kursi dan duduk mendekati Valentino.
"Amore, hubungan kita telah lama terjalin. Jangan menyia- nyiakan hubungan yang lama, hanya demi hubungan yang baru dan kau tidak tahu apa tujuannya"
"Tujuan?-- Leyka bangkit berdiri dan kembali terbahak --Tujuanmu hanya untuk uang, agar kekasihmu Ricardo Ferlland bisa membelikan gaun Versace untukku-- Dan itu uang dari Valentino, lucu sekali dunia ini" Leyka tertawa terbahak bahak dengan kondisinya yang terus meminum wine itu dari cawan yang masih digenggamnya.
Rebecca memucat dan Valentinopun bereaksi!
"Apa maksudmu, Peach?! Apa kau mengenalnya?!"
-
-
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.
Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat. Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
찬열__y/n
btw ini kok kayak umur 30 an keatas🤔
2023-02-22
2
Ayas Waty
Leyka kok dilawan
2022-10-14
1
Arvi Fikri
bagus ley!!!!👍👍👍👍
2022-06-01
0