Altitude Rooftop Bar, Menly Maine Time Square, Shopping Mall, salah satu cafe di ketinggiann yang terletak sejajar bersama Hardrock Cafe dan Restauran lainnya. Cafe ini menyajikan makanan Eropa, sangat instagramable dan banyak wisatawan tidak pernah melewatkan untuk mampir ke cafe ini.
Di design oleh salah satu pendiri Hardrock, cafe ini terlihat mewah dan modern namun tidak melupakan ciri khas Afrika Selatan dengan lantai kayu yang menjadi kesan klasik cafe itu.
Disini wisatawan bisa melihat indahnya kota Pretoria yang bergaung gersang di luar sana, namun ternyata Pretoria sangat kental dengan dunia modern dan sangat asri oleh bunga Jacaranda yang menaungi kota itu.
"Val, ternyata telah petang-- Hmmpht, jam 7 malam" Leyka melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Harusnya kita ke hotel dulu lalu mandi dan makan malam lalu kita ke Hardrock tubuhku lengket sekali-- Hummm ahh, masih ada bau bekas bercinta kita Val, wangi wangi asem-- Leyka menghirup aroma tubuhnya sendiri dengan menarik kerah blousenya ---kau menji*latiku tanpa ampun" cicit Leyka tanpa henti, Valentino yang duduk disampingnya hanya tersenyum memandang sekilas, matanya tertuju pada ponselnya.
Gaun itu.. Pasti laki - laki tadi membelinya.. Harusnya aku seret Valentino tadi.. Huft.. Menyebalkan..
Leyka terdiam dengan membaca menu satu persatu, pikirannya masih penasaran dengan gaun itu.
"Ley, kenapa diam?"
"Apa kau tidak lihat aku sedang membaca?-- Ahh, aku mau makan burger saja dan minum Lychee Pink Squash-- Kenapa harus pink semua, benar - benar norak" Valentino hanya tersenyum lagi dan mengusap punggung Leyka lalu mencium pipi Leyka kemudian melanjutkan bergelut dengan ponselnya, Valentino kembali memeriksa pekerjaannya.
"Val, kamu mau apa?"
"Aku sama saja denganmu, dolcezza mia (manisku;italy) dan minumnya bir dingin saja" lagi lagi Valentino sambil mengecup pelipis Leyka saat mengatakannya.
"Baiklah" Leyka pun memanggil pelayan dan memesan pesanannya dan menambahkan kentang goreng disertai calamary (cumi tepung).
Leyka pun mengambil ponselnya dari dalam tasnya dan itu membuyarkan konsentrasi Valentino. Leyka memeriksa ponselnya membuka satu persatu pesan yang masuk.
Puluhan pesan masuk menanyakan siapa gerangan pria yang menjadi display picture di kontaknya, Leyka tersenyum - senyum melihat beberapa temannya berkelakar. Termasuk keluarganya dan itu termasuk Diego.
Pemandangan itu membuat Valentino tidak fokus pada pekerjaannya, lalu Valentino memilih untuk meletakkan ponselnya dan merangkul pundak Leyka dan ikut melihat isi pesannya.
"Penggemarmu banyak sekali, Ley" kata Valentino sambil mengecup pipi Leyka namun matanya tertuju pada siapa saja yang di balas oleh Leyka. Pria Italy adalah urutan nomer dua terposessif setelah Pria Brazil yang dilansir sebuah situs dari kantor majalah di Eropa, bahkan Vogue telah mencetaknya setelah melakukan survey.
"Temanku tampan - tampan Val-- Lihat! Tapi tidak ada yang menarik!" kata Leyka menunjukkan satu persatu profil teman yang mengirim pesan kepadanya, sesaat itu membuat Valentino panas.
"Jadi hanya Diego yang menarik-- Seperti apa tipemu Ley"
"Diego sangat lembut Val-- dan dia anak yang baik, dia yang membelaku saat aku di buli, saat itu aku pertama kali masuk kampus-- Kami berteman saat itu juga, lama - lama aku tertarik padanya dan kau lihat endingnya"
"Ella yang mendapatkannya"
"Hmm-- padahal Ella mempunyai banyak pria yang siap melakukan apapun untuknya-- pacar Ella banyak sekali"
"Bukalah pesan Diego--
"Tidak"
"Bukalah dan tidak usah di balas-- Dia akan mengirim pesan lagi, percayalah padaku!" Dan Leyka melakukannya, hanya butuh satu menit pesan Diego kembali masuk.
"Hohoho Shitt! Kau benar Val!"
"Dia menyukai sebenarnya"
"Wah kau jangan memberi angin surga padaku, Val"
"Buka saja pesannya dan abaikan, laki laki akan merasa diabaikan akan resah dan akan menunjukkan perasaannya-- Tapi jangan sampai kau coba - coba menyukainya lagi"
"Kenapa?"
"Karena aku melarangmu, dia tidak baik untukmu! Dia pernah mengabaikanmu dan kau akan kembali menyukainya? Itu bodoh Leyka"
"Bagaimana kalau dia mencintaiku Val!"
"Kalau sampai kau kembali padanya dan menerimanya maka aku akan mengejar Ella Gusmo dan kita akan menjadi saudara tiri Ley, Asikk kann?"
"Apa perlu kita mencobanya, Val?"
"Leykaa!! Kenapa kau semakin menjadi - jadi, kalau aku sengaja menantangmu, Aah Menyebalkan-- Tidak usah main ponsel atau aku akan membuangnya!" Dan Leyka tertawa terbahak - bahak dengan meletakkan ponselnya dan memeluk Valentino.
"Val, kau akan mengenalku lama - lama-- Dan entah mengapa aku sangat menyukaimu saat marah. Sexy!" bisik Leyka menciumi leher hingga daun telinga Valentino yang telah memerah.
"Jangan merayuku!" Leyka semakin mengeratkan pelukkannya dengan tergelak.
"Val, kau ingat aku siapa? Mengapa kau harus marah, il mio amore (cintaku;italy)"
Dan pesan masuk kembali dari Diego dan kembali membuat Valentino terdiam, menyadari siapa dirinya adalah sesuatu yang paling tidak enak di dunia ini.
"Kita lihat, seberapa brengseknya kau sekarang Diego" desis Leyka dan justru Valentino mengernyitkan alisnya.
Sebenarnya kau ini pintar Leyka, kau menyebutnya brengsek itu artinya kau dari tadi sengaja membuatku percaya bahwa kau menyukainya.. masih menyukainya.. Bodoh.. Dia telah mengatakannya kemarin kalau Leyka sudah tidak menyukainya.. Untuk apa aku marah.. Aku di kerjai lagi oleh Gadis Liar ini.. Shit..
Kau sangat bodoh.. Jelas - jelas aku sudah tidak menyukainya.. Tapi kau berpikir aku masih menyukainya... Maka jadilah seperti apa yang kau inginkan Val..
Leyka membuka pesan Diego dan satu kalimat membuat Leyka terkekeh namun Valentino hanya tersenyum hambar, hatinya masih gusar.
Tolong jangan abaikan pesanku.. Aku menyukaimu Leyka.. Aku sangat mengkhawatirkanmu.. Pulanglah cepat Ley..
"Apa kau ingin membalasnya?"
"Tentu mi carinho (sayangku;spanyol)" jawab Leyka sambil mencium lengan Valentino lalu ia membalasnya.
Kau menyukaiku? Wah kau akan membuat nenek sihir itu mati bunuh diri, Diego.. Kau akan mengkhianatinya?
"Mengapa begitu balasannya" kata Valentino bersungut.
"Ck, ini misi balas dendam Val-- Lihat saja" ujar Leyka telah bertanduk, dengan segudang kelicikannya.
Ley, Ella sudah mengatakan kalau kau menyukaiku dulu, aku harap sekarang masih.. Kita bisa saja tidak mengatakannya pada Ella.. Pulanglah Ley, tinggalkan laki - laki itu..
"Bingo! Kau kena perangkapku!" desis Leyka.
"Aku bilang juga dia laki - laki brengsek!" ujar Valentino dengan kesal dan Leyka tergelak mendengar Valentino mengumpat.
"Cium aku Val"
"Cck! Saat tidak tepat kau malah minta cium?!"
"Cepat atau aku tidak akan menciummu sama sekali" Valentinopun mencium bibir Leyka dengan kesal, ia justru melu*mat bibir Leyka semakin dalam namun terdengar suara kamera yang mengabadikan ciuman itu, Valentino membuka matanya dan melihat Leyka dengan mata terpejam menikmati ciuman itu, hingga seorang pelayan datang membawa pesanan mereka dan meletakkannya dimeja.
Mereka melepas ciuman itu dan mengucapkan terima kasih dengan senyuman yang terlukis memerah diwajah mereka.
"Kau tahu Val, Diego itu keturunan Perancis-- dan French Kiss (ciuman ala orang perancis) adalah kebanggaannya dan Ella selalu memamerkannya padaku, dulu aku penasaran seperti apa, sampai aku dan Manuella mencari situs blue film dan menontonnya, tapi tetap saja aku tidak mengerti" kata Leyka sambil membuka dua sedotan yang terbungkus kertas lalu meletakkan di gelas Valentino yang terisi bongkahan es dan satu sedotan di gelasnya. Mendengar ceritanya Valentino justru tertawa terbahak.
"Kau ingin tahu?"
"Apa kau tahu?" mereka justru saling bertanya.
"French Kiss itu, seperti ini-- Valentino melu*mat bibir Leyka menggunakan mulutnya tanpa mengenai giginya.
"--mereka menggunakan lidahnya seperti ini-- Valentino menyusuri bibir Leyka dengan lidah dan mulutnya, tanpa menghisap lidah dan hanya meng*ulumnya.
"-- mereka memainkan lidahnyanya seperti ini, sangat pelan Ley" Valentino kembali memutar lidahnya didalam rongga mulut Leyka dan membelitkan secara pelan tanpa menggunakan giginya, hanya mulutnya yang terus bekerja, itu adalah gaya berciuman pria Perancis atau yg dikenal dengan sebutan French Kiss.
"Aku mengerti" kata Leyka saat Valentino melepas ciumannya.
"Kami menggunakan semuanya Leyka, menghisap bibir dengan gigi, menghisap lidah dengan gigi, kami menggunakan rongga mulut kami bekerja semuanya" jelas Valentino membuat Leyka berdebar.
"Italian Kiss-- Coba kau ingatkan aku sebentar saja" Valentino terkekeh mendengarnya, tanpa basa basi Valentino mema*gut bibir Leyka menghisapnya dengan gigi, lalu melu*matnya dengan gigi, Valentino menghisap lidah Leyka lembut, rongga mulut Leyka telah penuh, Leyka nyaris kehilangan nafasnya karena ciuman orang Italy tidak ada jeda dan bertempo cepat.
"Huuhh Val-- Aku mengerti sekarang, Italian Kiss lebih hot" Leyka kembali meminum pesanannya dengan mengatur nafasnya. Pesan Diego sampai di abaikan dan Diego terlihat tidak sabaran menanti balasan Leyka.
Ley, jawablah Ley.. Aku menyukaimu.. Aku merindukanmu.. Pulang ya Ley?
"Dia tidak menyerah rupanya" desis Valentino saat Leyka membuka pesan Diego dan ikut membacanya, Leykapun mengirim foto barusan yang ia lakukan bersama Valentino, sebuah ciuman panas, lalu membalas pesan itu.
Diego, dapat salam dari kekasihku...
"Sekarang giliran Ella, aku akan mengirim pesanku bersama Diego kepadanya dan boom! meledaklah satu kota Palma" kata Leyka terkekeh dan Valentino baru menyadari tujuan Leyka.
"Ley Kau gila"
"Apa kau ingin aku mengatakan suka padanya?"
"Tidak, il mio amore (cintaku;italy)" jawab Valentino dengan menyodorkan kentang goreng dari mulutnya dan Leyka menangkapnya pun dengan mulutnya beserta bidikan kamera yang masih tegak berdiri di meja.
"Kau lihat, mereka semua diam.. Mereka berhenti menggangguku-- mari kita nikmati sajian ini, Val" kata Leyka sambil menyantap burgernya.
Musik mulai terdengar lembut, memenuhi sekat demi sekat ruangan itu.
"Selamat Hari Kasih Sayang, Ley" Valentino menyodorkan gelas birnya dan Leyka menyambutnya dengan mendentingkan gelasnya kearah gelas Valentino.
"Selamat Hari Kasih Sayang Val, semoga kau menemukan kebahagiaanmu dan selamat ulang tahun Val"
"Ley, sebenarnya ulang tahunku masih besok, bertepatan lahirnya dewa kesuburan-- semoga kesuburan benihku terjaga dan semakin paten" bisik Valentino membuat Leyka terbelalak.
"Vall!! Obat Val! Obat pencegah kehamilan, astaga aku melupakannya!" kata Leyka dengan wajah panik.
"Haishh, aku salah bicara rupanya-- Besok saja di festival Valentine, besok kita lihat festival Valentine, okay?-- Pakai ramuan dari suku Zulu itu lebih herbal dan alami" kata Valentino sambil mengecup kening Leyka yang masih terlihat panik.
"Festival Valentine?-- Wah pasti seru"
"Cepat habiskan makanmu, kita akan merayakan Valentine dan sekaligus ulang tahunku, masih ada waktu 4 jam menuju ulang tahunku-- kita akan mandi dan bersiap-- Lets Party, Peach!" kata Valentino seraya bangkit berdiri dan menuju kasir, membayar semua pesanannya.
Apa rencanamu Val?
Merekapun berlalu pergi, Leyka harus membawa sisa pesanannya dan memakan sambil berjalan, sikap bangsawannya tidak ada sama sekali di dalam dirinya.
Sesampainya di hotel mereka bersiap, Valentino mandi terlebih dahulu dan sebelumnya Valentino meletakkan baju kotor diplastik laundry, saat itulah digunakan untuk Leyka untuk menjahit kancing kemeja Valentino.
Setelah Valentino selesai mandi giliran Leyka membersihkan tubuhnya, setelah 15 menit kemudian Leyka keluar kamar mandi dengan bathropenya, Valentino terlihat belum membalut tubuh kekarnya, tapi celana bahan telah membalut hingga pinggangnya. Terdengar Valentino sedang menerima panggilan telepon dan duduk di sofa yang tidak jauh dari dirinya, Leyka hanya mendengar sambil memoles make upnya dan duduk manis dimeja rias.
Valentino memandangi Leyka yang sedang merias wajahnya, gerakan tangan Leyka membuat bathrope itu sedikit terbuka yang menyembunyikan buah dada Leyka dan itu memancing Valentino untuk mendekatinya.
Valentinopun mendekati Leyka, kemudian menarik kursi kecil dan duduk di belakang Leyka, dengan melingkarkan satu tangannya ke buah dada Leyka lalu jemarinya menari lincah mere*masnya sambil menciumi pundak hingga leher. Lilitan handuk Leyka dikepalanya membuat Valentino leluasa, menggoda Leyka.
"Jarred, aku telah memeriksa emailmu, aku sedang cuti, aku tidak mau di ganggu oleh pekerjaan" kata Valentino sambil membongkar tali bathrope Leyka lalu Valentino menyingkapnya hingga terlihat pundak Leyka kemudian Valentino menciumi pundak Leyka dengan menatap wajah Leyka melalui cermin dan tidak dipungkiri Leyka sangat menikmatinya.
Tapi kau tidak honeymoon, kau punya waktu, Amico (kawan;italy).
"No Jarred, aku tidak mau membahas pekerjaan, semua telah ku serahkan padamu"
"Baiklah Diev, kau payah sekali!-- Ngomong - ngomong Rebecca memesan tiket ke afrika dan dia sendirian kesana, sepertinya ia mau berjuang" terdengar Jarred terkekeh.
"Apa? Rebecca berangkat sendiri ke Afrika? Dia tidak bersama Ricardo Ferland? Itu tidak mungkin-- Benar kata Ibuku, Rebecca bisa saja menyusulku-- Tapi dia tidak akan berhasil berjuang-- aku bersama kekasihku, sudahlah jangan menggangguku selama tiga minggu ke depan"
"Tapi dia sendiri Val"
"Aku tidak perduli dia sendiri atau tidak! Dia bukan tanggung jawabku-- Dia keliru bila dia mengharap belas kasih Gallardiev dengan datang ke Afrika sendirian" Valentino mengakhiri panggilan itu, Leyka mengerutkan alisnya saat mendengar Valentino menyebut nama Ricardo Ferland, karena beberapa jam yang lalu seseorang memperkenalkan diri kepadanya dengan nama Ricardo Ferland.
Valentino kembali memeluk Leyka dari belakang dan menciumi pundak Leyka dengan tersenyum kearah kaca, memandangi seraut wajah yang telah terpoles flawlless dengan make up dari brand ternama.
"Val, apa kau tahu-- Wanita bisa menjadi pembunuh saat ia diganggu mengenakan pensil alis-- Diamlah Val!" Valentino terkekeh mendengarnya.
"Maka bunuhlah aku dengan kedipan matamu, Leyka" dan Leyka hanya tersenyum mendengar jawaban Valentino.
"Val, seperti apa wajah Ricardo Ferland, apa dia tampan sampai Rebecca meninggalkanmu?"
"Biasa saja"
"Tidak mungkin, wanita manapun tidak mungkin berpaling darimu-- Kecuali si Ricardo Ferland itu lebih darimu-- Apa aku boleh melihatnya?" tanya Leyka sambil memoleskan blush on di kedua pipinya.
"Tidak usah"
"Kau takut aku menyukainya?"
"Tidak"
"Berarti dia lebih darimu, sampai Rebecca meninggalkanmu"
"Ley jangan kau rusak momen ini!"
"Aku mengerti keresahanamu, Val-- tapi aku bukan wanita yang mudah jatuh cinta"
"Shit!-- Kau menang! Aku juga tidak perduli kalau kau jatuh cinta padanya-- Toh kita hanya orang asing Ley!" kata Valentino dengan kesal, membuka ponselnya dan menunjukkan foto Ricardo Ferland.
Benar, orang yang sama yang tadi menegurku.. Hmm.. Apa yang akan kau mainkan Rebecca? Mengapa kau mengatakan kalau kau datang sendirian ke Afrika pada Jared? Sangat Menarik! Bersiaplah berurusan denganku! Kau akan menyesalinya kalau kau coba - coba menggangguku...
Leyka terdiam karena sedang berpikir dan Valentino menunggu komentar Leyka.
"Pasti kau menyukainya" Valentino bangkit berdiri dengan diam menuju almari dengan panas hatinya. Lalu Leyka berjalan ke arah Valentino.
"Val, aku belum memakai lipstik-- Apa kau mau menciumku?-- Valentino terdiam --bagaimana bila Rebecca muncul dihadapanmu? Bagaimana bila dia menyusulmu dan memperjuangkan hubunganmu, dua tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mempertaruhkan hubungan itu hanya demi 10 hari bersamaku"
"Apa kau tuli! Aku tidak perduli! Aku tidak perduli hubungan dua tahun yang penuh kebohongan aku perduli hubungan dengan penuh kejujuran walaupun itu hanya 10 hari Leyka Paquito!-- Aku menunggu reaksimu melihat Ricardo!"
"Hmm.. Rebecca melakukan kebodohan, karena itulah ia datang untuk memperjuangkan hubungan kalian-- Dan aku sudah mengatakannya, tidak mungkin wanita berpaling darimu, kalau ada itu wanita bodoh! Ricardo tidak apa - apa dibandingkan dirimu!-- Hmmpht baiklah aku akan mengenakan lipstikku!" Leyka berlalu dari hadapan Valentino dan baru satu langkah, Valentino menarik tubuh Leyka dan menyambar bibir Leyka dan melu*matnya.
"Vall-- Vaall-- Stop-- Valentino melepas pagu*tannya --Jadikan aku 'hidangan penutupmu' setelah ulang tahunmu" bisik Leyka sambil menelan salivanya.
"Kau akan menjadi 'hidangan pembuka' dan 'hidangan penutupku', Leyka Paquito" bisik Valentino semakin mengeratkan cengkeraman di rahang Leyka dan kembali melu*mat bibir sensual itu.
"Aaahhh Vaaall"
...-...
...-...
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.
Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat. Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
Zuhaiffa Rabsyza
ya ampun thoor 🤣🤣🤣 ada2 aja si othor bisa kepikiran bikin sebutan pake jengkol segala 🤣🤣
2022-09-11
4
✨️ɛ.
... gak ngerti.
Mas Valen bisa ajarin saya?
*ehh
2022-08-25
0
Ruliyah Yu Yah
seseorang sedang terkapar bersimpah darah gara2 ngeganggu wanita yg sedang menggunakan pensil alis 😂😂😂😂
2022-08-20
2