Pretoria sering kali menjadi ‘ibu kota yang terlupakan’ dari Afrika Selatan. Kebanyakan orang lebih mengenal Cape Town, Johannesburg bahkan Durban dibandingkan ibu kota eksekutif Afrika Selatan ini. Namun, ada fenomena tahunan yang membuatnya berbeda dengan beberapa kota tersebut.
Memang sebagai tujuan wisata, Pretoria masih kalah bersaing dengan kota-kota di atas. Gedung-gedung pemerintahan, monumen tua, patung-patung, buat sebagian besar orang membosankan dan kurang instagramable.
Tapi tunggu dulu, di musim semi setiap tahunnya, Pretoria ‘berubah’. Layaknya laki-laki atau perempuan yang di-‘make over’, begitupun penampilan Pretoria yang membuat pangling banyak turis di periode itu.
Mengapa? Karena Kota Pretoria berubah menjadi ‘ungu’ dengan mekarnya pohon Jacaranda.
Mungkin masih banyak yang belum mengenal Pohon Bunga Jacaranda. Dan inilah bunga itu.
...BUNGA JACARANDA...
Jacaranda berasal dari famili Bignoniaceae dan merupakan genus dari 49 spesies tanaman berbunga. Tergantung spesiesnya, pohon ini dapat bertumbuh 20 hingga 30 meter. Karena tinggi dan rindang, Jacaranda sering dijadikan tempat berteduh ketika musim panas.
Nama 'Jacaranda' dipercaya berasal dari bahasa Guarani yang artinya 'harum'. Umumnya, pohon Jacaranda berbunga di musim semi dan musim panas.
...Jacaranda bukan berasal dari Afrika Selatan...
Apakah Jacaranda asli Afrika Selatan? Ternyata tidak. Asalnya Jacaranda sebenarnya dari Amerika Latin yaitu dari Argentina. Kemudian pada abad ke-19, benih Jacaranda dibawa ke Afrika Selatan oleh seorang yang bernama William Nelson.
Jacaranda ditanam pertama kali di Pretoria pada tahun 1888 di daerah Arcardia dan langsung menarik minat masyarakat pada waktu itu. Saat ini, Situs Pemerintah Kota melansir bahwa terdapat 40.000 hingga 70.000 pohon Jacaranda di Pretoria.
Yang menarik dengan Jacaranda di Pretoria adalah tidak semua bunganya berwarna ungu. Terdapat sekitar 100 pohon Jacaranda langka yang berwarna putih di daerah Groenkloof, atau tepatnya di Herbert Baker Street.
...Larangan Menanam Pohon Jacaranda...
Sayangnya, penanaman Pohon Jacaranda baru di Kota Pretoria telah dilarang. Hal ini disebabkan karena Jacaranda merupakan spesies tanaman yang 'invasive.'
Artinya, pertumbuhan akar Jacaranda dianggap dapat menyebabkan kerusakan lingkungan sekitarnya. Selain itu, Jacaranda dapat membahayakan sumber air terdekat. Karena itu, Parlemen Afrika Selatan telah menyetujui Peraturan yang melarang penanaman kembali pohon tersebut.
Jadi, Jacaranda bisa dibilang 'cantik tapi berbahaya.' Seperti itulah Valentino menggambarkan diri Leyka sesungguhnya.
...Simbol keberuntungan...
Salah satu hal unik lainnya dari Jacaranda adalah pohon ini diberi julukan 'exam tree' atau 'pohon ujian' oleh para mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Pretoria.
Hal itu karena waktu berbunganya Jacaranda bertepatan dengan masa ujian akhir di salah satu universitas terbesar di Afrika Selatan. Ada kepercayaan bahwa jika kepala para mahasiswa atau mahasiswinya kejatuhan bunga Jacaranda yang sedang mekar, mereka akan bisa lulus seluruh ujian akhirnya. Dengan kata lain, Jacaranda juga dikenal sebagai pohon yang memberikan 'keberuntungan'.
Di setiap daerah atau negara, valentine dirayakan dengan cara yang berbeda-beda. Di negara-negara tertentu, Valentine Day bahkan dirayakan dengan cara yang unik, seperti misalnya di Afrika Selatan, dengan penyelenggaraan festival Lupercalia.
Masyarakat Afrika Selatan percaya mengenai cerita Lupercalia, yang kemudian menjadi sejarah perayaan hari valentine sampai sekarang. Memang, dari berbagai cerita mengenai permulaan perayaan hari valentine, cerita sebagian ahli sejarah sepakat bahwa kisah inilah yang menjadi awal perayaan hari valentine.
Kisah Lupercalia tenar dalam mitos Romawi kuno yang menceritakan tentang kisah sepasang pemuda bernama Romulus dan Remus. Dahulu, menurut legenda mereka dipelihara oleh seekor serigala jantan hingga mereka menjadi dewasa. Dalam mitologi Romawi, mereka adalah anak dari seorang Perawan Vesta bernama Rhea Silvia dan dewa Mars.
Dalam mitologi ini, hari valentine yang jatuh pada 14 februari, adalah sebuah perpanjangan dari festival romawi kuno Lupercalis yang disebut dengan hari kesuburan, yang diperingati pada 15 februari. Dalam Hari Kesuburan ini, sebuah persembahan diberikan kepada kepada Lupercus yang dianggap sebagai Dewa Kesuburan dan digambarkan memakai pakaian dari kulit kambing.
Dalam festival ini, remaja lelaki dan perempuan akan menyematkan nama kekasih mereka di lengan baju. Selain itu, event valentine day dihabiskan dengan berkunjung ke taman suaka marga satwa atau cagar alam bersama keluarga dan teman atau menghadiri pasar festival yang ada di sepanjang pusat kota Pretoria.
...*...
Dan di bulan Februari, dihari kasih sayang biasanya banyak festival di Afrika Selatan dan salah satunya di kota Pretoria yang selalu ramai di musim semi dan musim panas.
Valentino telah memesan kamar di sebuah Hotel termewah di Pretoria, The Maslow Hotel Time Square, tipe eksekutif superior di pilihnya yang sebenarnya untuk bulan madunya. 3 minggu adalah waktu bulan madu di Pretoria dan Johannesburg, Valentino telah memesan kamar hotel di dua tempat berbeda, semua kamar hotel itu dipesan dengan Open booking, dimana pemesanan kamar itu disesuaikan dengan jumlah hari menginap, Valentino memesan 10 hari di Hotel Maslow karena satu wanita bernama LEYKA PAQUITO FERNANDEZ.
The Maslow Hotel Time Square bersuasana hotel trendi menawarkan lemari pendingin, minibar, dan penyejuk udara di dalam kamarnya, dan mudah terhubung dengan internet karena wi-fi gratis tersedia untuk para tamu. Harga per-malam Hotel ini dengan kelas termewah berkisar kurang lebih 300 - 400 US dolar atau sekitar 4.000.000 - 6.000.000 rupiah dengan kurs 15.000 rupiah per-dollarnya.
Hotel menawarkan layanan concierge dan layanan kamar. Dan, para tamu dapat menikmati kolam renang dan sarapan, yang merupakan pilihan populer para wisatawan yang berkunjung ke Pretoria. Untuk para tamu yang mengemudi, parkir gratis tersedia.
Jika suka makanan italia, The Maslow Hotel Time Square ini terletak dekat Old Town Italy - Menlyn Maine, Forti Grill & Bar, dan Caraffa, adalah pilihan yang tepat, karena itulah Valentino memesan hotel itu.
The Maslow Hotel Time Square membuat mudah untuk menikmati banyak hal yang ditawarkan oleh Pretoria seperti Museum of Natural History dan The National Cultural History Museum, yang merupakan beberapa museum sejarah alam terpopuler di sana.
Hotel Maslow Time Square, Pretoria. Di malam hari.
Sementara Leyka menginap di Waterkloof Apartemen, lokasinya tidak jauh dari Hotel Maslow, Apartemen namun di sewakan sebagai Hotel dengan harga yang sangat murah. Ini cocok untuk Backpacker, dengan budget minim. Harga per-malam di Apartemen Waterkloof ini, kurang lebih sekitar 35 - 45 USD dolar atau sekitar 500.000 - 700.000 rupiah dalam kurs dolar 15.000 rupiah per- dolarnya. Bagi Leyka ini sudah sangat bagus, tidak ada Hotel jelek di Petroria, Leyka memilih Apartemen berkelas Hotel itu karena biayanya sangatlah sesuai dengan koceknya hasil menabung mati - matian saat kuliah.
Apartemen Waterkloof
Mereka di jemput oleh seorang sopir dengan mobil travel, salah satu fasilitas layanan Hotel Maslow dimana menyediakan pengantaran dan penjemputan tamu yang menginap di Hotel itu. Setelah meletakkan barang - barang di bagasi mereka duduk manis di belakang sopir.
"Val, kau menginap di Hotel Maslow?" Tanya Leyka dengan membulatkan matanya saat melihat logo Hotel di jok mobil berkulit beludru.
"Iyaa, Peach" jawab Valentino dengan menarik tubuh Leyka ke dalam pelukannya agar bersandar di dadanya.
"Ck.. Aku menginap tidak jauh di dari Hotel Maslow Time Square, sama - sama dekat Menlyn Park"
"Benarkah, seandainya kita tidak bertemu di kereta kita bisa jadi bertemu di Petroria" kata Valentino sambil mencium kening Leyka, Pria Italy sangat dikenal memuja wanitanya, mereka berbicara cinta selain dengan ucapannya, mereka menggunakan bahasa tubuh. Lewat sentuhannya, ciumannya yang tidak pernah hilang semenitpun. Keromantisan Pria Italy sangat terkenal di dunia.
"Val, kalau kau berandai - andai seperti itu-- Itu artinya kau sedang bersama Rebecca"
"Ley, ingat ada dua kemungkinan, aku bersama Rebecca dan sendiri Ley, solo honeymoon, jangan lupa itu! Dan aku memilih berandai - andai solo honeymoon bukan bersama Rebecca! Kau catat itu baik - baik!" kata Valentino tegas, dengan memiringkan kepalanya kearah wajah Leyka dan menatap tajam ke dalam manik coklat mata Leyka yang terlihat coklat terang di terpa teriknya matahari di Afrika Selatan.
"Hihi-- Kau benar" dan Leyka justru hanya nyengir lalu mengecup bibir Valentino dan itu membuat hati Valentino berantakan seketika.
"Apapun jalannya kita ditakdirkan bertemu Leyka" Valentino kembali mengeratkan pelukannya dan mengecup dalam kening Leyka.
"Aku tidak percaya takdir Val-- Aku hanya percaya semua hal itu adalah kebetulan"
"Kau tidak mempercayainya?" tanya Valentino menegaskan.
"Tidak" jawab Leyka membuat kepalanya nyaman di dada Valentino dan memejamkan matanya.
"Dasar Atheis" desis Valentino membuat Leyka membuka matanya dan bertepatan, mobil yang mereka tumpangi melewati Hotel Waterkloof.
"Val, itu Hotelku-- Kita melewatinya"
"Kau harus bersamaku selama 10 hari" Leyka beringsut dari pelukan Valentino dan mendebat perkataannya.
"Val, Aku telah membooking 100 US dolar untuk kamar itu Val! Rugi sekali kalau tidak aku tempati, kau membuang 100 dolarku" dengus Leyka seraya menghempaskan tubuhnya dijok mobil dengan tangan bersedekap.
Valentino mengeluarkan dompetnya dan mencabut satu lembar pecahan 100US dolar lalu mengembalikan dompetnya ke saku celananya.
"Aku ganti 100 dolarmu" kata Valentino dengan menggelengkan kepalanya.
"Yeeeessss!! Ini baru tidak rugi!" Leyka setengah merebut uang itu dan bersorak lalu Leyka mencium uang dengan potret pemimpin revolusi Amerika Benjamin Franklin, lipsticknya berwarna merah mendarat tepat di dahinya, bibir sensualnya tercetak disana kemudian Leyka menggunakan ketrampilannya dalam hal seni lipat kertas atau origami dalam bentuk LOVE.
"Hmm.. Darimana kamu belajar origami?"
"Disekolahku tentunya" jawab Leyka dengan wajah berseri - seri.
"Kau tahu kan, uang itu tidak laku kalau ada cap bibirmu" Valentino menggelengkan kepalanya lagi saat melihat Leyka memasuk uang origami berbentuk Love itu di simpan di dompetnya.
"Val, tidak semua uang harus dibelanjakan"
"Hmmpht.. gadis liar yang aneh dan ternyata matrealistis" Valentino kembali menarik tubuh Leyka ke dalam pelukkannya.
"Semua wanita matrealistis Val, itu laki - laki pelit yang penuh perhitungan saja yang menganggap wanita itu matrealistis"
"Aku menyukai wanita yang tidak memandang segala sesuatu dengan uang"
"Dan aku wanita seperti itu Val, aku menabung dan mengumpulkan uang demi perjalanan ini, karena untuk mencapai kesenangan, kebebasan dan impian semua terletak pada uang, kalau aku tidak memandang segala sesuatu dengan uang, maka aku tidak akan pernah berada di pelukkanmu, seperti sekarang" sanggah Leyka.
"Kalau kau percaya takdir maka segala sesuatu bisa saja terjadi Leyka, bila kita di takdirkan bertemu maka kita akan bertemu"
"Bagaimana kita bertemu bila aku tidak punya keinginan kesini dan mencapainya?"
"Ahh sudahlah! Susah berdebat denganmu seorang Atheis.. Yang penting kau ada dipelukkanku apapun jalannya" tukas Valentino dengan mengerat pelukannya, Leyka tertawa saat Valentino menyerah begitu saja.
Atheis, orang yang tidak mengakui adanya Sang Pencipta, semua yang terjadi adalah kebetulan. Hukum bagi orang Atheis, siapa yang punya keinginan maka semua akan dicapai dengan sendirinya, mengandalkan kekuatannya sendiri sebagai Manusia. Sebagian besar orang Spanyol hidup dengan cara seperti itu, agama hanyalah formalitas diatas kertas, walaupun tidak semua.
Berbeda dengan budaya orang Italy yang merupakan pemilik agama ortodok, kepercayaan kepada Sang Pencipta sangat melekat sejak mereka dilahirkan. Mereka percaya bahwa segala sesuatu Tuhan yang menentukan dan Tuhan pemilik segalanya termasuk, TAKDIR.
Mobil itu membawa mereka ke lobby Hotel Maslow Time Square setelah melewati Menlyn Park Shopping Centre, hanya berjalan 10 - 15 menit untuk berjalan kaki dari Hotel ke Mall karena berada di dalam satu kawasan. Karena Valentino merupakan pengunjung VVIP dengan memesan kamar termewah, beberapa orang menyambutnya. Rangkaian bunga Jacaranda dikalungkan kepada pasangan itu dan mereka mengucapkan selamat atas pernikahan Valentino dan Leyka yang seharusnya pengantin itu adalah Rebecca, beberapa staf mengantarkan pasangan itu sampai kamar mereka.
"Aahh Val kamarmu sangat keren, kau gilaa! Memesan kamar ini seharga 400 US dolar dan 10 hari itu 4000 US dolar! Hanya untuk bercinta?" Leyka menghempaskan tubuhnya di ranjang dan berguling kesana kemari dengan kaki menjuntai dilantai. Setelah membuka kaosnya, membuka arlojinya dan mengeluarkan semua benda yang ada di saku celananya, Valentio menindih tubuh Leyka yang menggeliat kesana kemari. Valentino bertelanjang dada dan itu kebiasaannya.
"Dengar Nona Liar, aku bisa saja tidak menginap disini, aku baru memberi uang muka 400 dolar" kata Valentino mengecup bibir Leyka lalu bangun dari tubuh Leyka dan membuka sepatu booth Leyka lalu meletakkan di rak sepatu, Leyka kembali berguling dan menaikkan kakinya seutuhnya diranjang itu.
"Kau benar - benar memberikan fasilitas terbaik buat jal*angmu itu, seandainya dia jadi istrimu" Valentino tidak suka mendengarnya ia bergegas menuju ranjang dan menyergap kembali tubuh Leyka.
"Jangan pernah membawa jal*ang itu keranjang ini karena aku memberikannya untukmu, aku bisa saja menginap bersamamu di Apartemenmu dan aku akan membayar sisanya, tapi aku ingin menghabiskan waktuku disini bersamamu" bisik Valentino seraya menggesekkan hidungnya ke puncak hidung Leyka.
"Dan aku tidak tersanjung Tuan Kaya, bagiku ini hanya membuang - buang uang" bisik Leyka dengan menautkan kedua tangannya kepundak Valentino yang polos tanpa busana dan mengusapnya lembut.
"Aku rela menghabiskan uangku demi moment spesial ini, il mio amore (cintaku;italy), aku tidak masalah karena aku tidak memandang segala sesuatu dengan uang"
"Ha..Ha..Ha.. Dasar Tuan Pendendam.. Ternyata kau belum puas berdebat denganku-- Val, kalau aku tidak punya uang, kau tidak mungkin menindihku karena aku tidak akan sampai kepadamu-- Kau tidak akan menabrakku, aku tidak akan kehilangan tiketku, hidup ini penuh kebetulan"
Valentino terus memandangi wajah Leyka, matanya hidungnya bibirnya, cara bicaranya, mimik mukanya, cara berkedip dan Valentino memandang wajah itu semakin lekat.
"Aku mencintaimu, Leyka" gumam Valentino.
"Apa Val? Kau bicara apa barusan?"
"Apa? Aku tidak bicara apapun" Wajah Valentino memerah seketika, lalu ia mencium bibir Leyka dan bangkit berdiri.
"Val"
"Ley bersiaplah, kita akan Menlyn Park, kita akan belanja, aku akan menggantikan semua barang yang aku rusak"
"Val"
"Hmmm"
"Val aku juga--
"Juga apa"
"Aku juga ingin bercinta dengan mu!-- Bukankah itu yang kau katakan tadi?"
"Kau benar, Mi Caro (sayangku;italy)" Valentinopun membuka resleting celananya dan meloloskan dari tubuhnya kemudian menghampiri Leyka dan menindihnya.
-
-
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.
Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat. Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
zhafieera
aq setuju ley...🙋♀🙋♀
2022-09-01
3
✨️ɛ.
udeeh.. kagak usah pake baju aja lu berdua kalo ntar2 bakal dibongkar pasang lagi tiap menit.. 😆
2022-08-25
1
✨️ɛ.
aku padamu, Ley.. 😘
2022-08-25
1