FORGOTTEN LOVE On The Train
Aku Leyka Paquito Fernandez, tapi aku jarang memakai nama Fernandez ( Paquito, Kaya sabun mandi kesukaan Author Gendeng, wanginya awet, mahal, tahan lama, yang warna putih ya, malah iklan.. tapi semua warna wangi beud kok).
Aku urakan, agak berandalan, tidak punya sopan santun, aku susah di atur, aku melakukan semua hal semauku sendiri, aku selalu menciptakan kekacauan, aku lari dari kehidupanku yang sebenarnya, aku meninggalkan Ibuku bersama laki - laki yang dicintainya, aku tidak punya Ayah, aku kehilangan Ayahku sejak kecil, karena sakit keras. Ayahku bernama Geralldo Paquito Fernandez, Keluarga Fernandez adalah keluarga dari kalangan biasa saja, 'Rakyat Jelata' adalah julukan Ibuku kepada Ayahku, bila mereka sedang sedang bergurau.
Keluarga Fernandez adalah keluarga pekerja keras dan itu di turunkan kepada Ayahku dan itu mendarah daging di tubuhku, aku tidak bisa diam! Hanya uang yang ada di pikiranku, itu karena aku punya tujuan, yaitu pergi ke Afrika Selatan naik kereta The Blue Train, salah satu Kereta dengan route durasi terpanjang, kereta wisata dengan 27 jam perjalanan. Itu semua karena Ayahku, seorang masinis The Blue Train.
Kami tinggal di Palma, salah satu daratan terbesar di Spanyol, kota dengan hawa dingin dan terkadang membekukan, kota dengan banyaknya jalur track kereta api, Ayahku bekerja di perusahaan kereta api terbesar di kota Palma, namun setiap tiga bulan sekali Ayahku akan pergi selama satu bulan ke Afrika Selatan, membawa wisatawan berlibur.
Afrika Selatan negara dengan hawa panas dan itu seperti surga bagi kami orang - orang Palma, saat Ayahku pulang dari Afrika Selatan, aku hanya mendapatkan cerita tentang keindahan Capetown hingga Petroria dan itu adalah route perjalanan The Blue Train, kereta dengan kemewahan Hotel berbintang yang berjalan di atas bantalan rel kereta api.
Banyak paket yang ditawarkan di perusahaan kereta api wisata itu, bisa 3 hari bisa 2 hari tapi aku memilih perjalanan 27 jam dan aku akan menetap di Petroria selama 10 hari, menemui kawan Ayahku seorang warga Afrika Selatan, berkulit hitam, bernama Jack Helbert. Kata Ayah kalau aku sempat kesana satu kali seumur hidupku, aku harus menemuinya.
Aku ingin kesana! Aku hanya ingin mengenang Ayahku melalui keindahan yang pernah ia ceritakan kepadaku semasa kecil. Tuhan terlalu cepat memanggil Ayahku, sehingga Ayahku mengingkari janjinya untuk membawaku kesana. SOUTH AFRICA, adalah TUJUAN HIDUPKU.
Aku tidak mengenal sosok Ayah, rumahku seperti di neraka, Ella Gusmo adalah anak dari laki - laki yang dicintai Ibuku, yang selalu saja memancingku untuk membuat kekacauan. Aku kurang perhatian, Ibuku selalu tunduk kepada laki - laki itu. Aku lupa menyebutkan namanya, tapi itu tidak penting, aku tidak pernah memanggilnya Ayah, karena keinginannya hanya satu MENYINGKIRKAN AKU!
Sebenarnya namanya Locky Gusmo tapi aku senang memanggilnya Loco (Baca ;Loko) dalam bahasa Spanyol itu artinya Gila! Memang segila orangnya, bagaimana tidak, demi kepentingan bisnisnya, aku akan dijodohkan dengan sepupunya yang umurnya tidak jauh dari si Loco itu.
Aku cantik, sexy dan penuh tipu muslihat, tidak akan aku biarkan diriku jatuh ketangan Keluarga Loco yang mempermainkan kecantikan dan harta Ibuku, Rosemary Manuello Felipe itu nama Ibuku. Keluarga Manuello, adalah keluarga yang mewariskan banyak kekayaan pada Ibuku.
Rosemary, adalah tanaman bumbu dapur pewangi dan penyedap makanan. Pengharum dan penyedap makanan bakar bakaran, seperti sapi, kambing, domba, ayam, kalkun dan lain sebagainya. Sering pula digunakan untuk tanaman dekorative penghias kebun, serta tanaman yang berkemampuan untuk pest kontoil pengusir serangga dan nyamuk, akibat kuatnya aromanya.
Tanaman ini, juga memiliki legenda menarik. Dewi aphrodite yang bersampir dan terhias bunga serta tanaman Rosemary, ketika muncul atau mentas dari permukaan laut, lahir dari cairan semen/ma*ni dewa Uranus.
Mitologi lainnya menceriterakan bahwa Bunda Maria mengibaskan jubah birunya ke atas semak semak Rosemary yang sedang berbunga, saat Ia beristirahat dan bunga bunganya langsung mekar membiru. Maka, sejak itu tanaman bumbu itu dikenal sebagai tanaman "Rosemary" dan Ibuku penyuka warna Biru.
Di abad pertengahan, Rosemary sering di gunakan dalam acara perkawinan sebagai asesori pria dan wanita, karena dianggap sebagai pesona cinta.
Aku Leyka Paquito, aku memanipulasi keuangan kuliahku dengan menipu si Loco itu yang menguasai keuangan Ibuku. Aku menabung sen demi sen di sebuah Agen tour and travel terkemuka di Palma selama 4 tahun lamanya, aku akan menjadi wisatawan atau turis selama sepuluh hari dengan kelas bisnis, setelah menyelesaikan kuliahku, aku akan berlibur dan kalian tahu tujuanku! SOUTH AFRICA!
...***...
Dan aku Valentino Gallardiev. Aku pria mapan dengan karir cemerlang, sejak dahulu keluarga Gallardiev secara turun temurun dikenal sebagai Locomotive Machine. Yaitu pembuat mesin kereta api. Dari kakek buyutku hingga Ayahku semua berkecimpung di pabrik pembuatan lokomotif terbesar di Eropa. Namun aku tidak tertarik. Aku hanya tertarik membuat gedung pencakar langit, seperti Generali Tower atau Velasca Tower di Italy.
Aku hampir menikahi wanita yang aku pikir dia sangat mencintaiku, dua tahun aku menjalani hubungan yang serius. Rebecca Pallazo adalah tunanganku yang meninggalkanku demi pria lain yang ternyata telah dicintainya selama satu tahun.
Mereka bermain dibelakangku dan mereka memanfaatkan semua fasilitas yang aku berikan pada Rebecca. Aku telah merancang pernikahan termasuk bulan maduku dengan kelas VIP ke Afrika selatan, selama tiga minggu.
Aku membayar mahal untuk itu dan kini seenaknya Rebecca pergi meninggalkanku. Namun aku berterima kasih, berarti Rebecca bukan jodohku. Dan mungkin itu semua adalah salahku, aku terlalu sibuk dengan karirku yang meroket di perusahaan konstruksi terbesar di Italy, Cosmir Industrial Construction. Sebuah perusahaan dengan berbagai bidang usaha dan aku yang mengendalikan divisi pembangunan gedung pencakar langit, di perusahaan itu.
Dengan mengajukan cuti selama satu bulan aku tetap akan pergi ke Afrika Selatan tanpa pasangan. Tidak mengapa, aku terlanjur memesan kamar VIP dan aku tidak mau rugi. Anggap saja aku berlibur, karena aku juga tidak mau meratapi kisahku bersama Rebecca.
Aku Valentino Gallardiev, aku akan bersenang - senang, semoga aku mendapatkan jackpot di Afrika Selatan. Jackpot bagiku adalah sebuah perusahaan yang mungkin saja ingin membangun gedung pencakaran langit karena aku adalah ahlinya.
...*****...
Stasiun Capetown, Afrika Selatan
Leyka terus memegangi buku panduan beserta passport dan visa serta sebuah kartu mirip kartu ATM untuk membuka gerbang otomatis dengan penutup yang berputar dan tervalidasi tiket untuk memasuki stasiun kereta, setelah menempelkan pada permukaan gerbang yang ada sensornya, gerbang otomatis yang setinggi pinggangnya itu terbuka dan Leyka masuk ke gerbang berikutnya dengan tas ransel dipunggungnya.
Perjalanannya akan di mulai dari stasiun Capetown menuju stasiun Pretoria, Leyka akan menginap 10 hari di Pretoria lalu kembali ke Capetown, sebagai wisatawan.
Dan ruang berikutnya adalah tempat boarding dimana semua wisatawan yang menaiki Blue Train akan di periksa passport dan visanya serta selembar kertas yang dikeluarkan bagian Departemen Imigrasi negara setempat.
Biasanya selembar kertas itu di tulis tangan oleh para wisatawan yang berisi tentang dimana dan berapa lama mereka berada di kota Pretoria dan menginap dihotel mana.
Para wisatawan wajib mengisinya dan dibubuhi tanda tangan sesuai kartu identitas mereka. Setelah melewati gerbang boarding, tiba saatnya semua penumpang menaiki kereta dan di ambang pintu kereta akan di cek kembali tiketnya.
Bila tidak ada tiket maka wisatawan tidak bisa memasuki kereta The Blue Train, sekalipun sudah di periksa di ruang boarding bila tiket wisatawan hilang maka mereka akan kehilangan kesempatan emas untuk menaiki kereta The Blue Train. Para wisatan perlu waktu mengurusnya di Agen Travel yang membawanya.
Leyka sibuk dengan kemarahan Rosemary Ibunya, diponselnya. Puluhan pesan dan panggilan telepon diabaikan dan Leyka menon aktifkan ponselnya dengan mode pesawat atau mode 'silent', kedua tangannya penuh membawa ponsel, dompet, pasport, visa, kartu identitas, peta, brosur dan kertas Imigrasinya.
Leyka jenis perempuan yang sangat berantak, semua dokumen perjalanannya kini di berada tangannya dan ia sangat kebingungan.
Sehingga seorang pria dewasa menabraknya dan semua yang dipegangnya terburai berantakan jatuh di sekitarnya.
"Breng*sek!" maki Leyka melihat sekilas pria dewasa itu sambil memungut satu persatu barang - barang yang berserakan.
"Passport.. Visa.. Kartu Validasi.. Peta.. Kartu identitas.. Handphone.. Dompet.. apalagi ya.. Hmm.. Ohh Kertas Imigrasiku.. Dan buku panduan perjalananku" gumam Leyka memasukkan satu persatu ke dalam tas slempang yang menutupi perutnya.
Leyka mengikat rambutnya dan memakai topi baseballnya, kemeja kotak - kotak dengan bahan flanel dibiarkan terbuka, dengan tanktop hitam didalamnya, dipadu dengan celana blue jeans ketat dan robek di lututnya yang membalut sempurna dengan thigh high boots, (boots sampai betis) penampilan rock n roll dan serampangan selalu dipilihnya. Ia menganggap itulah jati dirinya.
"Gara - gara pria breng*sek itu aku jadi antri belakangan" gerutu Leyka dengan bergumam.
"Umm.. Tiket.. Setelah ini cek tiket" sambil antri dan maju perlahan - lahan, Leyka mencari tiketnya.
Ticket.. Ticket.. Ticket.. Five more minutes.. (lima menit lagi)
Petugas itu terus bercicit tentang tiket dan jadwal keberangkatan tinggal lima menit lagi dan itu membuat Leyka semakin panik, Leyka tidak menemukan tiketnya!
Usahanya selama 4 tahun tidak mungkin ia sia - siakan begitu saja, bukan Leyka kalau gagal, Leyka tidak pernah mengenal kata gagal, otaknya berputar dengan ribuan cara agar segala sesuatu yang ia kerjakan berhasil.
Leyka mencari ke semua sudut tasnya namun nihil, tiket itu raib ditelan bumi, padahal baru beberapa saat yang lalu, tiket itu digunakan untuk memasuki gerbang otomatis, bila tidak ada tiket maka wisatawan tidak akan sampai ruang boarding.
"Ticket.. Ticket.. Five minutes" petugas berkulit hitam itu kembali bercicit.
"Sorry.. But.. I lost my ticket"
(Maaf.. Tapi.. Aku kehilangan tiketku)
"Okay.. Goodbye" Petugas itu membalikkan tubuhnya dan akan menutup pintu, itu membuat Leyka diserang kepanikan. Bagaimanapun juga Leyka tidak mau kehilangan kesempatannya.
"Gendut, tua bangka.. Main goodbye saja, semua gara - gara pria itu, breng*sek!" gumam Leyka mengencangkan ikatan tas ranselnya yang menaut perutnya dan menubruk petugas itu yang nyaris terjerembab, beruntung petugas itu memegang handle pintu, menahan berat tubuhnya hingga sikunya menyentuh lantai.
Leyka seharusnya berlari ke kanan kearah kelas bisnis namun keadaan jatuh si petugas itu, menghalangi sebagian jalan ke arah gerbong bisnis dan tidak memungkinkan Leyka berlari ke arah kanan, Leyka berlarian ke arah kiri, kelas Vip.
Kelas Vip sangatlah mewah, hotel berjalan di dalam kereta api ini memiliki fasilitas seperti hotel berbintang, lengkap dengan kamar mandi di dalam, dengan ranjang yang sangat nyaman. Biasanya wisatawan yang memesan kamar itu untuk berbulan madu.
Sementara Leyka memesan kelas bisnis, satu sofa yang bisa ditarik menjadi bed dengan ruangan yang lumayan lega, karena Leyka hanya sendiri.
Dan ini adalah kelas ekonomi kereta wisata, dengan berderet kursi yang nyaman namun kehilangan privacynya, wisatawan akan berbaur dengan wisatawan lainnya.
Leyka tidak mau memilihnya, karena Leyka ingin menikmati kesendiriannya, padahal dilihat harganya, kelas ekonomi jauh lebih murah. Leyka ingin menikmati hidupnya dan lari dari kenyataan.
Leyka terus berlari kencang sambil membuka pintu demi pintu kamar Vip namun semua terkunci, petugas itu tampak ngos - ngosan dibuatnya. Saat menunduk memegangi perutnya Leyka menghilang dari pandangan petugas yang memantaunya dari jauh, petugas itu akhirnya berjalan kaki dengan mengetuk pintu demi pintu dan mencari Leyka.
"Berandalan cilik.. Dimana kamu!" gumam petugas itu dengan kesal. Dan keretapun berjalan perlahan seiring peluit panjang yang memekakkan telinga.
Sementara Leyka membuka tuas pintu kamar Vip secara acak dan masuk begitu saja lalu menguncinya. Terdengar dengan jelas petugas itu mengetuk satu persatu pintu dan memeriksa kamar demi kamar.
"Hei apa yang kau lakukan disini!" Seorang pria dengan balutan handuk di pinggangnya keluar dari kamar mandi, Leyka menoleh ke arah suara dan sama terkejutnya, pria di hadapannya adalah pria yang menabraknya.
"Kau sendirian?" tanya Leyka mengedarkan pandangannya dan matanya tertuju pada gerombolan bunga mawar yang berbentuk hati, dengan meja nampan champange diatasnya.
"Iya memangnya kenapa?! Apa yang kau lakukan di kamarku?!"
Ranjang honeymoon, tapi kenapa sendirian? Honeymoon sendirian dengan tangannya? Atau mencari mangsa di kereta ini?
"Kebetulan!" kata Leyka sambil melepas tas ranselnya dan di letakkan di almari dengan pintu geser.
"Heii apa yang kau lakukan?!"
"Sstt Diamlah!" Leyka melepas kemejanya dan melepas balutan celana jeansnya dengan buru - buru, pria itu semakin bingung dengan mulut ternganga. Paha mulus pantat sintal terpampang di hadapannya dan Leyka dengan seenaknya meletakkan semua pakaiannya masuk ke dalam almari, berikut sepatunya boots kesayangannya.
"Hei!!"
Leyka tidak perduli perkataan pria itu, telinga terfokus pada langkah kaki petugas yang kian mendekati pintu kamar pria itu.
"Heiii! Apa kau bisa bertingkah seenaknya! Gadis Liar!" Pria itupun mendekati Leyka dengan mencengkeram lengannya dan menatap tajam kearahnya, Leyka membuka topinya rambutnya meluncur tergerai meriap dan membalas tatapan matanya, pria itu meregangkan cengkeramnya dan menelan salivanya.
Aroma sabun pria itu mengusik naluri kewanitaan Leyka, aroma nafasnya seperti serpihan bunga lily di musim semi, sementara pria itu mencium wangi shampo Leyka yang menyeruak dibalik topinya dan parfum Leyka dengan aroma vanila jasmine yang lembut dan sesaat menghanyutkan.
"Kau harus menolongku-- bisik Leyka dengan memainkan jari telunjuknya dengan kuku tajam dan digesekkan ke hidung, bibir, dagu lalu menuruni leher dan dada pria itu, memainkan titik - titik air ditubuh pria itu masih terlihat membasahi tubuh tegap dan sexy.
Tubuh pria Italy yang menjadi idaman kaum hawa, butiran air itu bagai butiran embun, SEXY! pikir Leyka --Karena kau berhutang budi kepadaku" Pria itu tersihir oleh jemari Leyka yang menuruni dadanya dan memainkan bulu - bulu dadanya serta puncak dadanya yang terlihat mengeras, Leyka terhipnotis tatapan dalam pria itu, untuk menguasai debarannya Leyka menancapkan kukunya disana.
"Aawww! Shiittt!.. Kau?! Beraninya kau?!" Pria itu meringis dan memegangi dadanya yang perih karena ulah Leyka. Pria itu kembali mencengkeram kedua lengan Leyka dan menghimpit tubuh Leyka pada almari pakaian yang telah tertutup rapat, Leyka terkekeh manis dan membuat pria itu semakin kesal.
"Memang hutang budi apa?! Gadis Liar! Kau membuat kesalahan terbesar dalam hidupmu karena telah berurusan denganku! Dan aku harap kau tidak akan menyesalinya!!"
"Wahh, aku menyukainya.. Ini akan menjadi THE BEST VALENTINE ku" Leyka tersenyum nakal dengan menggigit bibirnya.
"Kauuu menantangku?!" dan Pria itu semakin menunjukkan kejengkelannya, tangan pria itu semakin mencengkeram lengan Leyka hingga memerah
"Iya aku menantangmu.. Apaa, kau ingin bercinta dengan ku? Karena aku yakin pria sepertimu sudah biasa melakukannya bersama wanita asing"
"Hahh-- Pria itu menyeringai dan menatap tajam kearah Leyka "Hutang budi apa yang harus aku bayar?! Aku saja tidak mengenalmu!!"
"Kau menabrakku! Dan menghilangkan tiketku! Kau harus menolongku!-- Tiba - tiba pintu kamar itu diketuk dan mereka menoleh kearah pintu secara bersamaan, kemudian mereka kembali saling tatap dengan jarak yang cukup dekat.
"Kau hampir menghilangkan kesempatanku untuk menaiki kereta ini! Apa kau tahu aku menabung 4 tahun untuk ini! Kau seenaknya menabrakku dan berlari begitu saja!" kata Leyka penuh penekanan dan suaranya nyaris berbisik.
"Jangan - jangan kau memang tidak punya tiket!" balas pria itu dengan penekanan dan ikut mengecilkan suaranya.
"Bodoh! Kalau aku tidak punya tiket mana bisa aku sampai ruang boarding! Pikirrr!" kata Leyka dengan mendelikkan matanya.
"Excuse me, Sir.. (permisi Tuan) " pintu kembali diketuk dan mereka terdiam saling pandang, hanya terdengar dengusan demi dengusan kekesalan dari keduanya.
"Mereka petugas dan mencariku karena aku kehilangan tiketku! Kalau kau tidak mau menolongku-- Aku akan membuat keributan sehingga kita di lempar keluar dari The Blue Train, itu ada di buku panduan nomer 7, apa kau tidak membacanya? Aku akan kehilangan impian dan kenanganku dan kau akan kehilangan solo honeymoonmu" Bisik Leyka dan kini tangan Leyka berada diperut bawah pria itu yang dipenuhi bulu - bulu hingga ke pusarnya, Leyka mencengkeram handuk pria itu dengan sangat kuat dan siap ditariknya.
Pria itu membelalakkan matanya, tidak sanggup berkata apa - apa, matanya tertuju pada tangan Leyka yang tanpa Leyka sadari, jemari tangan itu telah bersarang dirimbunnya hutan lindung, tempat kediaman para Naga Api terlelap dalam tidurnya. (kek Avatar)
"Kau pilih mana?" bisik Leyka mengeratkan cengkeramannya.
-
Bila kamu menyukai Novel ini, Jangan Lupa Dukungan Vote, Like, Komen, Koin, Poin dan Rate bintangku yaa Reader Tersayang.
Biar aku semangat nulis lagu disela - sela waktu jadwal kuliahku yang padat. Terima kasih Reader tersayang 😘😘🥰🥰💕💐
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 175 Episodes
Comments
⫷ TՏᑌᗰᗩ ⫸
ikitan bacaa. pengen cepet gedee eehh, dewasaa lebih cepett
2024-07-29
0
Juan Sastra
udah 3x ngulang baca namun tetap pada bab 175
2024-07-21
0
𝐙⃝🦜VeranitaBerusahaShaliha💫
astaga, kocak bener othor satu ini🤣
sayangnya udah gak aktif lagi per-entoon-an ya
2024-06-09
1