Bab 18

Setelah hari itu setiap Tyas masuk ke kelas, Dion akan langsung mengajaknya ke luar dan aku tak pernah lagi melihat Tyas merangkul lengannya walaupun masih ku lihat dia mengantarnya pulang naik motor, tapi itu memang haknya aku sudah harus menerima hal itu.

Arya yang sekelas denganku dan telah mengetahui hubunganku dengan Dion berusaha membantuku untuk nyaman berada di samping Dion sebagai teman, walaupun awalnya terasa canggung karena aku masih selalu melibatkan perasaanku tapi lama kelamaan aku mulai terbiasa walaupun masih tak berani menatap matanya langsung.

Seperti saat ini setiap pulang sekolah kami nongkrong di tukang es kelapa muda depan sekolah saling mengejek dan menertawakan, membicarakan apapun dari yang tidak penting sampai ke tingkat sangat tidak penting kami bicarakan, yang penting kami ngumpul dan tertawa.

“Yon, tumben si Tyas gak ikutan, biasanya nempel kaman-kamana siga permen karet,” ucap Topan yang membuat semuanya menyaut setuju dengannya.

“Dah putus,” jawab Dion membuat kami semua menatapnya.

“Iraha?” (Kapan?)

“Kunaon?” (Kenapa?)

“Gak kenapa-kenapa pengen putus saja,” jawab Dion santai membuat para pria tertawa.

“Bosan ya, Yon?” tanya Gita penasaran.

“Hmmm… bisa jadi, maksudku bukan bosan gimana-gimana tapi malas saja kalau cewek terlalu nempel kaya gitu, kadang kita juga perlu waktu sendiri dan ingin sedikit bebas bisa ngumpul bersama teman-teman tanpa harus diikuti kemanapun.”

“Terlalu posesif?” tanya Jasmin.

“Euh kalau posesif mah jangan ditanya kalau Tyas, tuh si Romi mantannya saja bilang kalau dia terlalu posesif makanya dulu mereka putus.”

“Jadi secantik apapun cewek dan sesempurna apapun dia kalau terlalu posesif tetap saja kurang asik.”

“Cowok juga sama, seganteng apapun cowok kalau tertalu posesif gak asik,” ucapku membuat semua perempuan mengangguk setuju.

“Pengalaman pribadi ya, Ja, cowoknya posesif,” kata Doni membuat semua orang menatapku.

“Hahaha… apaan sih, enggak.”

“Jadi Senja sudah punya cowok?”

“Siapa?”

Mereka menatapku penasaran.

“Tidak, aku tidak punya pacar,” jawabku sambil tersenyum berusaha bersikap biasa.

“Jadi mantannya posesif, Ja?” tanya Riko membuatku langsung menyangkal.

“Tidak, dia orang baik kok!”

“Oooh, jadi sudah putus!” seru semua orang kemudian tertawa membuatku mau tak mau tertawa karena kebodohanku sendiri.

“Kok gak pernah lihat kamu sama cowok kamu, bukan anak sini ya?” tanya Gita penasaran.

“Hihihi…” aku hanya nyengir mendengarnya, aku bahkan tak berani untuk mengangkat wajahku karena takut bertemu pandang dengan Dion.

“Iiih, siapa sih jadi penasaran?”

“Iya, siapa sih?”

“Kalian berdua tahu? Tumben di bolehin pacaran.”

“Iya nih, giliran kita yang baru niat pdkt saja sudah diancam segala,” ucap Topan membuat Andra dan Arya tertawa.

“Gak tahu… tahu-tahu sudah putus.” Andra berkata sambil menghabiskan es kelapa mudanya.

“Kalian tahu siapa mantannya? Anak sini?”

Arya dan Andra menatapku yang memelototinya supaya diam membuat mereka tertawa.

“Tanya saja sama orangnya langsung.”

“Ayo dong, Ja, siapa? Jadi penasaran.”

“Iya penasaran secara kan Senja gak pernah berduaan sama cowok.”

Aku menatap Dion sekilas kemudian tersenyum.

“No comment.”

“Iiih kaya artis saja no comment.”

“Hahaha.”

“Ya sudah atuh kalau Senja gak mau ngaku mah, biar Topan saja yang ngaku kalau selama ini kita pacaran.”

“Huuu…”

Semua orang menyoraki Topan yang hanya tertawa mendengar sorakan itu. Dan setelah hari itu hubunganku dengan Dion membaik sudah tidak secanggung dulu lagi, aku sudah bisa bersikap seperti pada teman lainnya.

Setiap pulang sekolah kami akan ngumpul di warung es kelapa muda hanya untuk ngumpul dan tertawa, atau kami akan main ke rumah salah satu teman hanya untuk kembali ngobrol dan tertawa, membuat hubungan pertemanan kami semakin erat.

“Balikan lagi sama Dion?” tanya Mika dan Jasmin.

“Tidak.”

“Tapi sekarang kayanya jadi lebih dekat daripada waktu pacaran dulu.”

“Kan teman sekelas.”

“Kenapa tidak balikan lagi saja?” tanya Jasmin.

“Engga ah, enakan seperti sekarang gak harus canggung kalau ngobrol atau duduk dekatan, kalau jadian lagi pasti bakal canggung di depan yang lainnya, belum lagi kalau putus lagi pasti bakalan canggung bangetkan.”

Mika dan Jasmin mengangguk mengerti. Ya, kisah cinta di SMA ku telah berakhir tapi tidak dengan pertemanan kami, putus bukan berarti jadi musuh itu terbukti oleh ku dengan Dion bahkan sekarang kami lebih dekat lagi. Sering juga dia mengantarku pulang kalau Andra dan Arya sedang sibuk dengan acara mereka berdua dan aku bisa santai tak takut ketahuan seperti dulu hingga harus berbohong.

Selain itu alasan lainnya adalah karena kini kami sudah duduk di kelas 12 dengan segala kepadatan untuk persiapan ujian akhir, UN, dan SBMPTN dan itu sudah di mulai dari mulai pertengahan semester pertama.

Kami mulai mengikuti PM, juga try out di beberapa tempat, belum lagi les tambahan membuat kami tak memilik waktu untuk memikirkan hal lain karena sudah sangat lelah dengan segala aktifitas dan persiapan masa depan.

Beberapa dari kami bahkan sudah mulai berburu untuk mendaftar di jalur undangan dan juga kedinasan termasuk aku dan Jasmin walaupun jujur saja aku masih belum tahu akan mengambil jurusan apa. Andra dan Arya seperti cita-cita mereka menjadi anggota TNI langsung daftar Akmil dan bersiap untuk mengikuti tes.

Tapi sayang aku gagal mendapatkan jalur undangan, sedangkan Andra dan Arya boleh berbangga diri karena mereka keterima di Akmil, membuat Papah dan Ayah bangga setengah mati, walaupun tak lama kemudian mereka berdua kembali dibuat kesal karena mereka berdua pulang dalam keadaan lecet-lecet dan lebam karena berantem.

“Jadi kenapa kalian berantem dengan anak itu?” tanya Papah saat menyidang keduanya. Hmmm... sebenarnya bertiga denganku, karena aku-pun ikut andil disini alhasil kami bertiga duduk berjejer dengan kepala tertunduk.

“Dia mau mukul Senja dan berani menampar teman perempuan kami,” jawab Andra membuat para orangtua membelalakan mata.

“Kamu mau dipukul?” tanya Ayah tak percaya.

“Iya, awalnya Nuri sama Yudi cuma ribut saja tapi tiba-tiba Yudi nampar Nuri, terus Senja kesal lihatnya jadi Senja dorong Yudi. Eh, dia marah sama Senja terus mau mukul Senja, untung ada Andra yang langsung nendang perut dia tapi teman-temannya gak terima Yudi di tendang sama Andra terus mulai mukul Andra, nah Arya datang buat belain jadi mereka berantem sampai para guru datang buat pisahin.”

Papah dan Ayah diam mendengar ceritaku.

“Kamu tidak sampai kena pukulkan?” Ayah memastikan.

“Tidak, Senja sama Nuri langsung menghindar.”

Mereka semua menganggukkan kepala dan bernapas lega.

“Anak itu masih teman sekolah kalian?”

“Iya, Pah,” jawab Arya.

“Dua lawan dua? Kok kalian berdua bisa sampai kaya gini.” Ayah menatap Andra dan Arya yang memang terlihat berantakan

“Enggak, Yah, mereka banyak lebih dari 10 ya, Dra? Mana badannya gede-gede.”

Aku mengerutkan kening, lebih dari 10? perasaan mereka hanya berempat dan tubuh mereka juga gak besar-besar amat.

“Iya, mereka keroyokan, untung saja Andra sama Arya bisa melawan mereka.”

“Lebih dari 10? Ya Allah, untung kalian tidak apa-apa,” ujar Bunda dengan nada khawatir yang mendapat anggukan dari Mamah.

“Tanggung!” seru Papah.

“Apa yang tanggung, Pah?” tanya Mamah bingung.

“Ngebohongnya tanggung, kenapa tidak bilang dikeroyok satu sekolahan saja sekalian… ckk lebih dari 10 apaan.”

Andra dan Arya hanya bisa meringis karena kebohongan mereka ketahuan Papah, sebaharusnya mereka tahu jangan pernah sekali-kali membohongi Papah karena pasti ketahuan.

Dan keesokan paginya Andra dan Arya harus mengikuti latihan fisik oleh Papah sedangkan aku karena hari libur bisa tidur sampai siang.

*****

Terpopuler

Comments

Yayoek Rahayu

Yayoek Rahayu

sama orang tua memang boleh berbohong nanti bisa kualat

2022-07-22

0

Gaedies Anaek Seymathawayank

Gaedies Anaek Seymathawayank

baru nemu cerita se bagus ini..

2022-07-08

0

ohana

ohana

papah yudha kereeeen..... kopassus dilawan

2022-06-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!