Bab 9

Suasana sekolah seminggu terakhir ini sedikit berbeda, di lorong-lorong depan kelas semua orang sibuk membaca, saling bertanya tentang pelajaran, ada juga yang sibuk meminjam catatan karena jarang mencatat.

Iya, seminggu ini kami semua disibukan dengan UAS semester 1, setiap siswa bahkan yang malas sekalipun minimal akan membaca atau mencari tahu tentang soal yang akan keluar nanti, seperti saat ini.

“Ada bocoran soal,” bisik Dody membuat kami semua mengerubuninya.

“Naon,Dod, soalna (apa, Dod, soalnya)?”

Kami semua menatap Dody penasaran dengan buku pelajaran kimia di tangan kami.

“Kata Bu Mimi,” kami semakin menatap Dody dengan serius, “semua soalnya ada di buku palajaran.”

“Euuuuh!!!”

Semua orang langsung membubarkan diri membuat Dody tertawa terbahak-bahak, dan tak lama kemudian guru pengawas datang yang ternyata adalah Pak Widianto yang terkenal killer membuat kami semua langsung membuang napas berat, akhirnya pintu kelas terbuka membuat kami langsung berhamburan masuk kedalam.

‘Posisi menentukan prestasi.’

Itulah moto kami ketika sedang ujian atau ulangan, kalau beruntung kita akan duduk dekat orang-orang pintar yang baik hati akan berbagi jawaban soal ujian, tapi kalau tidak… itu tergantung dengan daya khayal kita saja dalam menjawab pertanyaan.

Tapi kali ini kami harus pasrah karena duduk dicampur dengan kelas 12, dan ternyata yang duduk disampingku adalah Kak Rio.

“Hai, Rio.” Dia menjulurkan tangan mengenalkan diri ketika pertama kali bertemu.

“Senja.”

Aku menatap Jasmin yang terbelalak iri menatapku yang hanya tersenyum sambil mengangkat kedua alis menggodanya.

“Tukeran,” ucapnya tanpa suara membuatku mendengus tertawa.

“Kenapa? Ada yang lucu?” tanya Kak Rio bingung.

“Tidak apa-apa, Kak,” jawabku yang membuat Kak Rio menatapku beberapa saat kemudian mengangguk bersamaan dengan dibagikannya soal ujian.

Aku mungkin tidak sepintar Jasmin yang selalu ranking 1 tapi minimal aku selalu masuk 10 besar dan itu membuatku tak tenang dalam mengerjakan soal.

“Stt… Ja!" aku melirik ke samping dimana Rudi duduk di samping kiriku, “No, 1.” aku memutar bola mataku, soal baru saja dibagikan tapi dia sudah bertanya jawaban, ku angkat lembar jawabanku yang masih kosong selain berisi nama dan kelas membuatnya nyengir.

Kelas menjadi hening semua orang sibuk mengerjakan soal, tapi ada juga yang hanya menggaruk kepalanya menggunakan bolpain, pengawas berjalan mengawasi kami seperti seekor elang membuat kami tak bisa berbagi jawaban.

“Waktunya tinggal 10 menit lagi,” ucap Pak Widi membuat kami semua terkesiap dan dengan cepat mengerjakan soal yang masih kosong atau memeriksa kembali jawaban yang sudah terisi.

Terdengar ketukan di pintu kelas membuat Pak Widi berjalan ke arah pintu, kesempatan emas itu tak disia-siakan semua orang.

“No 22 apa?” tanya Rudi.

“B.”

“Ja, No 16 sampai 22,” tanya Dody, membuatku dengan cepat melihat lembar jawaban.

“C, C, A, D, B, D, B.”

“C, C, A, D, B, D, B.” Dody menggulang jawabanku yang mendapat anggukan dariku.

“Jangan berisik, yang sudah selesai dikumpulkan ke depan!” seru Pak Widi sambil berdiri di depan pintu kelas dan kembali berbicara dengan tamunya.

“Essai No 4,” Dody kembali bertanya.

“Panjang,” jawabku setelah melihat lembar jawabanku.

“Ok, nuhun,” ucapnya sambil kembali menulis, dan ku harap dia tidak mengisi soal itu dengan jawaban ‘panjang’.

“Ja, No 16, 18 sama 22,” tanya Nuri.

“C, A, B.”

Bersamaan dengan itu bel berbunyi dan kelas semakin riuh.

“Kumpulkan ke depan, kalian boleh langsung pulang!” Seru Pak Widi, sambil mengumpulkan lembar jawaban, saat itu dijadikan kesempatan oleh beberapa orang untuk melihat jawaban yang lain.

“Jangan lupa, hari ini di tes renang, jam 1 sudah ada di Karang Setra,” teriak Wahyu ketua kelas kami.

“Siap!”

“Ok!”

“Iya!”

Jawab kami sambil bersiap mengambil tas.

“Eh, renangnya barengan kelas IPA 1 sama 5 ya?” tanya Nuri membuatku terbelalak.

“IPA 5?”

“Iya, tadi anak-anak IPA 5 sama 1 juga bilang renangnya hari ini.”

Aku terbelalak tak percaya kemudian menghampiri Jasmin yang sedang membereskan alat tulisnya.

“Yas, katanya kita renang bareng IPA 1 sama IPA 5,” bisikku membuat Jasmin menatapku.

“Kata siapa?”

“Nuri yang bilang.”

“Kalau gitu bareng Andra sama Arya dong?”

“Bukan cuma mereka berdua tapi juga…”

“Dion,” bisik Jasmin dengan mata terbelalak ketika menyadari kenapa aku terlihat kalut.

“Gimana dong, Yas?”

“Gimana apanya? Ya sudah tinggal nyemplung renang kaya biasanya,” ucap Jasmin sambil berdiri dan berjalan keluar kelas.

“Tapikan malu.”

“Kalau di tempat renang semua orang pakai baju renang kali, Ja, lagian baju renang kita kan panjang.”

Aku terdiam kemudian mengangguk, “Iya sih tapi tetap saja malu.”

Biasanya jadwal berenang kami itu IPA 1,2,3, dan biasanya pulang pergi aku barengan dengan Arya yang memang anak IPA 1, tapi kenapa Andra tidak bilang ya kalau dia berenang hari ini kalau tahu IPA 5 hari ini aku akan minta Bunda membelikanku baju renang baru berwarna pink yang manis.

*****

Kue keranjang alias dodol buat yg merayakan imlek 😍

Next, siap" ya kalau mau ikut berenang bareng trio S

Terpopuler

Comments

Linda Erma

Linda Erma

Ya Allah jadi inget jaman SMA suka gtu klw ulangan semester tuh 😂😂😂

2023-07-22

0

尺o

尺o

wkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣

2022-12-09

0

Arya Al-Qomari@AJK

Arya Al-Qomari@AJK

jadi inget waktu ujian semester waktu kuliah. belajarnya pake SKS (sistem kejar semalem) apalagi klo dosen pengawasnya killer auto gk berani tolah toleh🤣🤣🤣🤣

2022-11-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!