Bab 11

Setelah mencoba beberapa wahana yang ada di sana akhirnya kami mandi dan berganti pakaian. Aku, Jasmin, Nuri dan Gita kini sudah keluar dari area Karang Setra dan berjalan menuju deretan penjual makanan yang ada di sepanjang jalan. Ku lihat Andra, Arya dan yang lainnya termasuk Dion sedang duduk di depan tukang bakso sambil tertawa dan bercanda.

“Senja! Wih... Senja ternyata selain cantik juga jago renang ya kaya putri duyung,” ucap Riko salah satu teman Arya yang membuatku tersenyum malu.

“Bukan putri duyung, tapi ubur-ubur.” Perkataan Arya itu sukses membuat semua orang tertawa dan mendapat delikkan tajam dariku.

“Kalau ubur-uburnya cantik kaya Senja sih, Akang mah rido, Neng, pacaran sama ubur-ubur.” Kali ini Topan teman sekelas Andra dan Dion yang berbicara membuat semua orang kembali tertawa.

“Tapi sayang, ubur-uburnya gak rido pacaran sama Topan,” balasku kembali membuat semua orang tertawa sambil mengolok-olok Topan.

“Hahaha, Topan di tolak ubur-ubur,” ujar Andra sambil tertawa ngakak.

“Git, ada salam dari Fahri nih.”

“Apaan sih!” Seru Fahri terlihat salah tingkah sambil mendorong tubuh Arya yang tertawa.

“Dari Fahri atau dari Arya?”

Semua orang kembali bersorak, tapi kali ini Fahri yang menjadi bahan olok-olokkan.

“Jangan mau sama Arya, Git,” ucapku membuat semua orang menatapku.

“Memangnya kenapa?” tanya Gita penasaran.

“Siang sih Arya, kalau malam berubah jadi Ariyani.”

“Hahaha.”

“Dasar ubur-ubur!” seru Arya sambil tertawa.

“Kalau Andra?” tanya Gita membuat semua orang kini menatap Andra, Gita memang menyukai Andra dari dulu dan itu seperti sudah menjadi rahasia umum sampai akhirnya Andra jadian sama Nadia membuat semua orang terkejut karena mengira Andra akan jadian dengan Gita.

“Mau jadi yang kedua gak, Git?” tanya Andra bercanda membuat semua orang menyorakinya.

“Dasar nu gelo (dasar orang gila)!” saru teman-temannya sambil tertawa.

“Sama Dion saja, Git, mau gak? Dion lagi jomblo tuh.”

Mendengar itu membuatku langsung menatap Dion yang daritadi hanya tertawa, kini dia pun menatapku tapi aku langsung memalingkan wajah karena kesal mengingat kejadian di kolam renang tadi.

“Jangan mau, Git.”

“Kenapa?” Gita menatapku penasaran.

“Kalau malam berubah jadi Dian!” Seruku sambil menarik Gita yang tertawa masuk ke dalam untuk langsung memesan bakso meninggalkan teman-teman lelaki yang sedang tertawa terbahak-bahak mengolok-olok Dion.

Kami baru selesai makan bakso, dan di luar masih terdengar canda gurau dari Andra dan yang lainnya ketika ku dengar suara cempreng milik perempuan yang tadi membuatku kesal di kolam renang membuat Jasmin langsung menatapku.

Bisa ku dengar mereka kini mencoba merayu Dion, Andra, dan Arya yang membuat semua orang tertawa mendengarnya, setelah menghabiskan teh botol dan membayar bakso kami berempat keluar dan benar saja mereka masih ada disana.

“A, pulang sekarang?” aku bertanya kepada Andra yang kini berdiri sambil mengangguk disusul oleh Arya.

“Nanti dulu dong, jangan dulu pulang masih sore ini,” ucap Topan mendapat sautan iya dari yang lainnya.

“Lagian rumah kalian dekat paling cuma lima menit dari sini, sudah ngobrol dulu saja.” Yang lain ikut-ikutan protes membuat Andra dan Arya ragu, melihat itu aku merasa tak enak kepada keduanya yang pasti ingin lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman lainnya.

“Iya, nanti saja dulu, kita kan baru datang,” ucap Vira yang mendapat sautan dari teman-temannya.

“Ya sudah, pada mau di sini dulu? Aku bareng sama Gita saja dia bawa mobil kok.”

“Kita ke PVJ dulu yuk?” tanya Gita membuat kami menatapnya.

“Ngapain?” tanya Jasmin.

“Cuci mata, cari yang bening-bening,” jawab Gita sambil tersenyum.

“Nyari yang bening jauh amat ke PVJ di sini saja banyak yang bening, tuh ada sayur bening, ada air bening,” ucap Andra membuat semua orang tertawa.

“Hahaha… bukan itu, tapi cowok bening yang cakep, gak burem kaya kalian,” ujar Gita membuat semua tertawa.

“Andra burem juga, Git?” tanya Arya membuat Gita memerah.

“Burem soalnya sudah punya cewek, coba jomblo pasti bening.” Dion yang berkata membuat Gita tertawa malu

“Iya, kaya yang ngomong kan jomblo tuh, jadi bening banget,” ucap Tyas membuat semua kembali tertawa dan mulai menyorakinya dan Dion, membuat dadaku terasa panas.

“Pergi sekarang yuk, keburu magrib!” Ajakku sambil merangkul lengan Jasmin.

“Dag… Senja,” ucap Riko sambil kiss bye membuat semua tertawa karena dia langsung dapat lemparan bungkus gorengan dari Andra.

“Hahaha, ikhlas, Dra, walaupun di lempar gerobaknya juga asal jadi adik iparmu saja,” ucap Riko membuat semua orang menyorakinya.

“Kita yang gak ikhlas puya adik ipar kaya kamu, Ko,” ujar Arya membuat semua orang kembali tertawa.

“Ya udah atuh kalau gitu mah Riko sama Jasmin saja ya, Yas.”

“Iiih, amit-amit!” seru Jasmin sambil bergidik.

“Hahaha… udah ah, duluan ya… assalamualaikum!” aku pamit sambil menggandeng tangan Jasmin dan mulai berjalan meninggalkan semuanya menuju tempat parkir.

Di PVJ kami hanya berkeliling-keliling melihat baju, aksesoris, membeli minuman dan akhirnya duduk di lobi depan sawah buatan yang ada di lobi mall sambil menertawakan dan membicarakan segala macam sampai akhirnya Andra dan Arya datang, tapi bukan hanya mereka berdua melainkan bersama yang lainnya juga, termasuk Dion.

“Ya elah, kalau cuma nongkrong mah udah saja tadi di sana,” ucap Andra sambil duduk di depan kami dan tebak siapa yang duduk di sampingku… iya, Dion! Dan itu sukses membuat jantungku berdegup kencang.

Kami kembali bercanda ketika Bunda menghubungiku.

“Assalamualaikum, Bunda… lagi di PVJ sama teman-teman… iya Andra sama Arya juga ada… ok, Bun, WA-in saja ya, Bun, takut Senja lupa apa-apa sajanya… ok, wa’alaikumsalam.”

Ku tutup ponselku kemudian menatap Andra dan Arya, “Bunda titip beli roti.” Mereka mengangguk mengerti dan tak lama kemudian WA dari bunda masuk membuatku mengajak Jasmin masuk kedalam lagi untuk membeli roti.

Aku dan Jasmin baru saja sampai di toko roti ketika Dion memanggil membuatku menatapnya kaget.

“Aku bilang sama yang lain kalau aku mau ke toilet,” ucapnya sambil nyengir dan berjalan mengikutiku dan Jasmin, “Kamu marah?” tanyanya sambil berjalan di sampingku.

“Marah kenapa?” aku balik bertanya tanpa mengalihkan pandangan dari arah rak roti yang menggugah selera.

“Karena … Tyas?”

“Ok! Kayanya aku yang perlu ke toilet… hubungi aku kalau sudah ya karena toiletnya kayanya bakalan ngantri panjang.” Jasmin langsung kabur setelah mendapat anggukan dariku.

“Tidak, kenapa aku harus marah gara-gara dia,” ucapku sambil mengambil roti pesanan Bunda.

“Kalau tidak marah kenapa daritadi kamu menghindar terus?”

“Aku tidak menghindar.”

“Ini buktinya, kamu tidak mau menatapku.”

Aku terdiam dan kini mengantri di kasir membuat kami diam selama proses pembayaran itu terjadi.

“Ja.” Dion memegang tanganku hingga aku berhenti melangkah, “Jangan didengerin, mereka hanya bercanda.”

“Dan kamu suka dengan candaan mereka.”

“Tahu darimana kalau aku suka?”

“Kamu senyum bahkan tertawa mendengarnya.”

Dion menatapku terlihat menyelidik.

“Seperti kamu yang tersenyum dan tertawa mendengar rayuan Riko dan Topan?”

Kali ini aku menganga mendengarnya.

“Mereka hanya bercanda dan aku tahu itu tapi Tyas beda, dia benar-benar menyukaimu.”

“Tahu mereka bercanda darimana? Aku yang sekelas dengan mereka, Ja, dan sebagai lelaki aku tahu kapan kami bercanda atau tidak dan aku rasa saudara-saudaramu juga tahu itu.”

“Begitu juga dengan aku, aku juga tahu kapan perempuan bercanda atau serius.”

Beberapa saat kami saling pandang sebelum akhirnya Dion menghela napas.

“Mereka bukan hanya menggodaku, tapi juga menggoda Andra, Arya, Sultan, bahkan mereka berani menggoda anak kelas 12 seperti Rio atau Aldo, dan kita semua tahu itu jadi aku tak pernah menganggapnya serius dan aku yakin kalau seandainya mereka tahu tentang hubungan kita mereka juga tak akan seberani ini menggodaku.”

Dari semua perkataan Dion tadi hanya satu kalimat yang benar-benar ku dengar dengan jelas dan membuatku terkejut adalah ‘hubungan kita’ dan itu membuat jantungku kembali berdetak menggila.

*****

Terpopuler

Comments

ohana

ohana

beda zaman tp sama serunya 😀

2022-06-24

1

Evelyne

Evelyne

hahaha serasa ABG lagi baca novel ini...tapi serius...gw suka..alurnya bagus...seperti biasa Alana suka sukses bikin hati berbunga bunga atau jungkir balik karena cinta...uuppp ayo semangat baca..

2022-05-04

1

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

seru bnget ini novel 😘😘😘

2022-02-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!