Bab 4

Malam itu aku masuk rumah sambil menenteng plastik berisi 5 buah komik yang dibelikan Ayah, aku langsung duduk di samping Andra yang sedang nonton TV.

“Kok udah pulang? Katanya mau jalan sama Nadia.”

“Gak jadi.”

“Kenapa?”

“Dia pergi sama keluarganya.”

“Alasan tuh, padahal dia pergi sama cowok barunya.”

“Iiiih!” Dia melemparku dengan bantal sofa membuatku tertawa.

“Arya?”

“Jadi, dia pergi sama Sophi.”

“Pergi kemana?”

“Gak tahu katanya mau nonton.”

“Siapa yang pergi nonton?” tanya Ayah yang baru masuk sambil menenteng dua plastik besar belanjaan di susul Bunda dan Bi Wati yang membantu membawakan barang belanjaan dan langsung menuju dapur untuk membereskannya.

“Arya.”

“Arya? Sama siapa?”

“Pacarnya,” jawabku sambil membuka segel komik.

“Arya sudah punya pacar?”

Aku dan Andra mengangguk sebagai jawaban.

“Kamu gak punya, A?”

“Punya, Yah, tapi pacarnya lagi selingkuh.”

“Iiiih! Siapa yang selingkuh.” Andra menutup wajahku menggunakan bantal sofa membuatku tertawa.

“Jadi kalian sudah punya pacar? Ckk, masih kecil jangan pacaran dulu, Arya juga nanti Ayah kasih tahu jangan pacaran dulu.”

Aku dan Andra menatap Ayah tajam membuat Ayah mengangkat alis sambil bertanya, “Kenapa?”

“Kata Mamah, Ayah sudah pacaran dari zaman SMP masa sekarang aku sudah SMA gak boleh,” protes Andra yang mendapat anggukan dukungan dariku.

“Ckk, Mamah kalian itu bohong, pokoknya kalian tidak boleh dulu pacaran, terutama Senja, gak boleh!” Ayah berkata sambil berdiri dan pergi ke dapur.

“Tuh dengar, kamu benar-benar lampu merah artinya sama sekali tidak boleh pacaran kalau aku lampu kuning artinya ada kemungkinan dibolehin,” ucap Andra dengan senyum kemenangannya.

“Dan kemungkinan itu kalau tidak ketahuan Ayah.”

Andra terlihat berpikir beberapa saat kemudian mengangguk, “Iya, benar.”

Aku tersenyum lebar sambil menatapnya, membuat Andra menatapku beberapa saat kemudian mengumpat, “Ah! Sial.” setelah akhirnya mengerti dengan arti senyuman dan tatapanku.

“Bilang Arya, semua tergantung sajen,” ucapku sambil menepuk pundaknya dan pergi ke kamar dengan senyum lebar.

Di dalam kamar aku lanjut membaca komik sambil tiduran dan mendengarkan radio, aku sedang tertawa karena cerita yang ku baca ketika ponselku berbunyi, dengan malas ku ambil ponselku dan seketika ku terduduk sambil menutup komik dan hanya fokus menatap layar ponsel, sebuah pesan dari ojek online!

“Malam Senja, ganggu tidak?”

Dengan senyum lebar aku membalas pesannya.

“Malam, tidak kok lagi baca komik.”

“Oh suka komik ya? Dulu aku suka baca juga, tapi komik-komik lama.”

“Komik apa?”

“One peace, Conan, slum dunk tapi sekarang sudah lama gak baca, komiknya juga pada hilang.”

“Waaah, aku juga suka itu, tapi gak kumplit sudah susah nyarinya.”

“Iya soalnya komik lama.”

“Iya, hehehe.”

Ok! Kembali canggung, aku tak tahu harus bicara apa lagi dan sepertinya Dion juga sama dia bingung harus bicara apa, sampai akhirnya setelah beberapa menit ponselku kembali berbunyi membuatku langsung membukanya dan seketika tertawa membaca isi pesannya.

“Besok, Andra sama Arya ada kerja kelompok lagi gak ya?”

“Hahaha, gak tahu mereka belum ngasih tahu.”

“Yaah, suruh kerja kelompok saja biar aku bisa ada alasan boncengin kamu pulang.”

“Hahaha, kalau tidak masa harus dipaksa.”

“Kalau mereka gak kerja kelompok kita saja yang kerja kelompok gimana?”

Mataku terbelalak membaca pesan yang Dion kirimkan, seketika aku kembali berteriak sambil menyurukkan kepala di atas boneka Minnie Mouse raksasaku.

“Kerja kelompok apa?” tanyaku dengan senyum malu bersembunyi di balik boneka.

“Fisika.”

“Fisika?”

“Iya tentang gaya tarik menarik antara aku dan kamu.”

“Kyaaa...!” aku berteriak sambil memeluk Minnie Mouse dan gelindingan di atas kasur.

“Gimana mau gak?” Dion kembali mengirimiku pesan membuatku berdehem dan membalasnya.

“Boleh.”

Kali ini dia yang sedikit lama membalasnya.

“Kalau begitu, sampai jumpa besok.”

“Iya, sampai jumpa besok.”

“Selamat malam Senja, assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam.”

“Kyaaa!” aku kembali berteriak sambil memeluk Minnie dengan sangat erat sambil tiduran di atas kasur.

Malam itu aku ingin cepat tidur berharap esok pagi segera datang, tapi entah kenapa malah susah tidur dan malah nyengir mulu dari tadi?

Dan untuk pertama kalinya aku ingin cepat-cepat pergi ke sekolah.

******

Terpopuler

Comments

RR.Novia

RR.Novia

Aduhh bisa aku copas ini😁

2024-03-23

0

•Rifa_Fizka

•Rifa_Fizka

Hallo kakak mampir juga dong di novel aku ,yang berjudul kekuatan hati wanita ceritanya seruuu

2023-08-23

0

Neng Bintang

Neng Bintang

duhhhh gombalan nya Dion,,,jangan kan senja,,,aku ema2 aja meleleh

2023-03-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!