(Harap bijak dalam membaca ini semua hanya imajinasi dari sang author.)
Leon kembali bersedih pasalnya Cia juga tak kunjung mengangkat telfonnya dan juga membalas chatnya.. Leon menjadi murung dan kemudian enggan untuk bekerja...
Segala usaha yang Leon lakukan belum bisa meluluhkan hati Cia kembali, mau bagaimana pun Leon masih sangat mencintai Cia dan akan selamanya seperti itu..
Pada akhirnya Leon memutuskan untuk mendatangi perusahaan Cia, ketika sampai Leon tertegun dengan kedekatan Cia bersama Antonio, mereka terlihat sangat akrab dan Leon melihat tawa lepas Cia ketika bersama Antonio..
Cia melihat Leon yang sedang mengamati dirinya bersama dengan Antonio, Cia sengaja untuk membuat Leon merasa cemburu agar Leon bisa dengan mudah membencinya..
Leon merasa sedih melihat itu, namun dirinya percaya bahwa Cia hanya ingin membuatnya untuk meninggalkannya. Leon memantapkan diri kemudian tersenyum. Sesaat kemudian Leon mengirimkan pesan kepada Cia.
"Lakukanlah apa yang bisa membuatmu bahagia, sekarang kamu adalah wanita karir dan aku enggak akan pernah memiliki prasangka buruk apapun tentangmu. Aku dulu pernah kehilanganmu karena keegoisanku tapi enggak untuk yang kedua kalinya." tulis pesan Leon, setelah itu Leon pergi meninggalkan Cia dan Antonio..
Cia merasa bersalah kepada Leon, mau bagaimanapun Cia masih sangat mencintai Leon dengan segenap jiwa dan raganya..
"Maafkan aku Bang Le, aku hanya tak mau berharap terlalu tinggi kepadamu lagi. Aku enggak sanggup jika harus patah hati lagi." ucap Cia dalam hatinya..
Antonio yang memperhatikan Cia pun memberanikan diri untuk bertanya..
"Are you oke?( apa kamu baik baik saja?)"ucap Antonio dengan tersenyum.
"Aku baik baik saja." ucap Cia lalu berpamitan untuk kembali ke ruangannya..
Antonio hanya bisa menatap bahu Cia yang berlalu begitu saja.
"Nona Cia seandainya kamu tahu jika aku juga mencintaimu, apakah kau akan membalaskan rasa cinta yang aku miliki?" ucap Antonio dalam hatinya.
Leon yang sedang duduk di dalam mobilnya pun fikirannya kembali melayang, pasalnya Leon melihat sendiri kedekatan Cia dan Antonio.
"Cia aku menyayangimu sangat sangat menyayangimu. Aku berharap hanya kaulah satu satunya wanita yang akan menjadi pendamping hidupku hingga maut yang memisahkan kita." ucap Leon dalam hatinya..
Dilain tempat Cia yang sedang menangis di dalam ruangannya menahan pilu di dadanya. Dua kali sudah dirinya melukai hati Leon sang mantan yang begitu sangat dia cintai.
Cia melihat mobil Leon masih berada di parkirannpun menatapnya dalam hati.
Tatapan Cia berubah menjadi tangisan dan airmata Cia jatuh begitu saja..
Leon yang tak sengaja melihat Cia berada di dekat jendela dan melihatnya tengah menangis berubah menjadi rasa khawatir yang berlebih..
Sesaat kemudian Leon mengirim sebuah pesan untuk Cia. "Jangan menangis sayang, semua akan baik baik saja. Aku enggak marah ataupun membencimu aku akan tetap menemanimu di negara ini sampai kamu kembali yakin jika kamulah wanita satu satunya yang aku cintai." tulis pesan yang Leon kirimkan kepada kekasihnya..
Hati Cia kian perih takkala membaca pesan dari Leon, airmatanya kian membanjiri kedua bola mata Cia yang indah.
Leon yang melihatnya pun kembali mengirimkan pesan kepada sang kekasih..
"Tolong jangan menangis, hapuslah airmatamu. Aku tak bisa melihatmu seperti itu, itu sama dengan menghancurkan hatiku." tulis pesan singkat Leon.
Cia kembali membaca pesan yang di kirimkan oleh sang kekasih, sesaat kemudian Cia menghapus airmatanya dan kemudian tersenyum.
Setelah melihat Cia bisa tersenyum dengan cepat Leon meninggalkan area perkantoran milik Cia.
❤❤❤❤❤
Hari itu seperti bisa Karina sedang berada di klinik kecantikan milik Revan Adrian sahabatnya.
Entah apa yang merasukinya fikiran tentang Leon kembali muncul di dalam hati dan fikirannya.
"Bang Le sudahkah kamu bertemu dengan kekasihmu?" ucap Karina dalam hatinya..
Revan Adrian yang melihatnya pun merasa bingung dengan tingkah sahabatnya yang tiba tiba berubah menjadi pendiam.
"Rin apa kamu sakit?" ucap Adrian dengan memegang bahu sang sahabat.
"Eh kamu Adrian, aku enggak apa apa aku baik baik saja." ucap Karina, ada apa? apa ada yang bisa aku kerjakan?" ucap Karina kemudian.
Adrian hanya menatap heran sang sahabat.
"Ada apa katakanlah siapa tahu aku bisa membantu?"ucap Adrian dengan serius..
"Enggak ada apa apa kok dan aku baik baik saja." ucap Karina menutupi kebohongannya.
Sementara itu nampaklah Farel yang sedang berada di ruangannya. Dilihatnya pula sang sahabat yang tengah memikirkan sesuatu.
"Kamu juga kenapa?" ucap Adrian membuyarkan lamunan Farel.
"Kamu,, enggak kok aku baik baik saja." ucap Farel kemudian melanjutkan pekerjaannya.
Adrian merasakan ke anehan kepada kedua sahabatnya pagi ini. Namun Adrian enggan untuk menebak nebak biarkanlah mereka yang akan menyelesaikan masalah mereka sendiri..
Adrian kembali teringat dengan Nabila dan calon anak anak Nabila.
"Dia sedang apa ya?" ucap Adrian dalam hatinya...
Sementara itu Najwa seperti biasa siang ini akan berencana bertemu dengan Dokter Adrian, Dokter Adrian datang bersama Farel siang itu..
Tok... tok....tok....
"Iya silahkan masuk?" ucap Najwa dengan nada lembutnya.
"Selamat pagi Dokter cantik." ucap Adrian dengan tersenyum..
"Pagi juga, hai Dokter ganteng kamu dengan siapa?" tanya Najwa dengan menyelidik.
"Tu.." ucap Adrian sembari melirik ke arah Dokter ganteng juga dia adalah Farel.
Najwa kaget melihat Farel datang bersama Adrian.
"Farel, ayo sini masuk." ucap Najwa kemudian mempersilahkan kedua tamunya untuk duduk..
"Ayo silahkan duduk." ucap Najwa dengan tersenyum.
Farel sampai bengong dibuatnya ketika melihat senyuman seorang Najwa, satu satunya wanita yang bisa menggetarkan hatinya hingga dirinya susah untuk move on.
"Rel bengong aja, sini duduk." ucap Adrian sembari menarik pergelangan tangan Farel.
"Iya maaf." ucap Farel kemudian duduk mendengarkan obrolan kedua sahabatnya...
Farel masih saja tetap mengagumi Najwa dalam diamnya, karena semenjak kuliah dulu Najwa adalah satu satunya wanita yang Farel cintai namun cintanya bertepuk sebelah tangan...
Farel pura pura bermain dengan ponselnya sembari mendengarkan ucapan Najwa dan Adrian.
Sesekali Najwa melirik ke arah Farel, secara tak sengaja tatapan mereka saling bertemu dan itu membuat mereka salah tingkah.
Najwa sendiri merasa bersalah kepada Farel, karena dulu Najwa sempat menolak Farel, namun hal itu menjadikan Farel hingga kini betah untuk menjomblo...
Najwa kemudian tersenyum memandang ke arah Farel.
"Rel kamu kapan akan nikah, kami udah punya anak loh, dan Adrian juga sebentar lagi istrinya melahirkan." ucap Najwa di sertai denga candaan yang membuat Adrian tertawa.
Sementara Farel hanya tersenyum dan memilih diam tanpa memperdulikan dua orang yang sedang menatapnya. "Na seandainya kamu tahu jika aku tak bisa memberikan hatiku untuk orang lain, entah kenapa aku juga enggak tahu, yang pasti aku akan tetap mencintaimu walaupun kamu tak pernah memperdulikan tentang perasaanku." ucap Farel dalam hatinya kemudian dia berdiri dan pergi begitu saja.
Adrian dan Najwa mereka saling tatap kemudian membuang nafas dengan berlahan.
"Adrian apakah Farel marah dengan ucapanku?" ucap Najwa dengan bertany tanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
dedi irawan
lanjut thor
2021-02-12
0
Sances Harwanda
nanti malam up lagi kak?
2021-02-11
1