Bab 07

Karina dan Leon berpisah, Disaat Leon sedang merasakan kesedihan tiba tiba datanglah seorang wanita yang datang menemaninya..

Namun bagi Leon tak mudah memiliki rasa kepada seorang wanita, apalagi di saat dia sedang terluka.

Leon pulang ke Apartemennya untuk bersiap ke kantor.

Sesampainya dikantor, Leon menemui Abee untuk menyerahkan surat pengunduran dirinya..

Tok......tok....tok...

"Iya masuk." ucap Abee dari ruang Direktur utama.

Leon nampak membuka pintu, dengan langkah ragu dia mendekati sang sahabat.

"Bee ada yang ingin aku bicarakan?" ucap Leon dengan perasaan ragunya..

Abee melihat Leon dengan tatapan yang sedikit berbeda. "Ada apa Le? apa ada yang bisa saya bantu? Terus kenapa dengan pelipis kamu. Apa kamu habis berkelahi?" ucap Abee dengan wajah yang bingung.

Leon nampak ragu untuk mengutarakan niatannya.

"Aku enggak apa apa, Bee sebelumnya aku minta maaf, mungkin aku tak bisa lagi menjadi bawahanmu, ini surat pengunduran diriku." ucap Leon dengan menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat..

Abee kaget mendengar ucapan sang sahabat.

"Apa karena Cia kamu ingin meninggalkan perusahaan ini, perusahaan yang telah kita bangun dengan kerja kerasmu? apakah kamu ingin menyerah begitu saja?" ucap Abee dengan mental tajam ke arah Leon..

Leon hanya tertunduk diam.

" Maafkan aku Bee, tapi aku ingin meninggalkan Indonesia." ucap Leon dengan pelan..

Abee memahami jika sahabatnya perlu waktu untuk menyembuhkan luka di hatinya..

"Baiklah aku mengerti perasaanmu, jika kamu mau kamu bisa mrengurus bisnis kita yang berada di Australia dan kamu bisa menetap disana sampai kamu sendiri yang mau kembali kesini." ucap Abee dengan penuh pertimbangan..

Leon pun berfikir sejenak. Mungkin inilah cara dia untuk meninggalkan Indonesia dan berusaha untuk mengikhlaskan Cia dengan lelaki lain..

"Baiklah aku setuju, namun aku punya satu permintaan." ucap Leon dengan begitu tenangnya.

"Apakah yang kau mau sahabatku?" ucap Abee dengan tersenyum..

"Aku mau kamu merahasiakan kemanapun aku pergi, aku enggak mau nanti akan timbul masalah baru, aku yakin kamu memahaminya." ucap Leon dengan tenang.

"Baiklah semua juga demi kebaikanmu." ucap Abee berusaha sebijak mungkin.

Setelah Leon setuju untuk memegang perusahaan yang berada di Australia Abee langsung mengurus segala keperluan Leon. Dan Leon kini nampak jauh lebih tenang setelah mengutarakan semua nya kepada keluarga Cia.

"Cia kamu pantas bahagia sayang, maafkan aku yang tak pernah bisa untuk menjadi kekasih yang seperti kamu inginkan. Percayalah aku akan tetapv menjaga cintaku ini hanya untukmu dan jikapun nanti aku mendapatkan penggantimu aku akan tetap mengenangmu dalam ingatanku." ucap Leon dalam hatinya.

❤❤❤❤

Disaat yang sama semua keluarga Cia merasa sangat bersalah kepada Leon karena mereka telah membuat luka yang mendalam pada hati lelaki yang baik itu..

Bahkan Papi Indra menjadi kurang sehat karena memikirkan masalah ini.

"Mami, Mami tolong temui Leon ucapkan permintaan Papi kepadanya." ucap Papi Indra dengan menahan nyeri di dadanya..

"Iya Pi, nanti Mami ke Apartemennya Papi jangan banyak fikiran dulu." ucap Mami Quet dengan lembut.

Dilain sisi Cia menjadi murung setelah benar benar di putuskan oleh Leon. Hatinya merasa kecewa, sedih dan marah berubah menjadi satu kesatuan yang menimbulkan rasa yang bergejolak di dalam hatinya. Mami Quet yang melihat Cia merasa tak tega. "Sayang kamu makan dulu ya?" ucap Mami Quet dengan sedikit tersenyum.

"Enggak Mi, Cia enggak lapar." ucap Cia dengan tenangnya. Mi bisa tolong tinggalin Cia sendiri? ucap Cia kemudian...

Mami Quet menitikan airmata dia memahami jika anak gadisnya sedang terluka, namun tak banyak yang dapat dia lakukan.. Sedangkan Intan istri Anas ikut merasa sedih melihat keluarga suaminya menjadi sedikit kacau. Intan tak henti hentinya menasehati sang suami untuk tetap tenang.

"Sayang kamu tenang ya, semua akan baik baik saja." ucap Intan dengan penuh kelembutan..

"Sayang kamu tahu aku telah melakukan kesalahan kepada Leon, lelaki yang tengah begitu baik mencintai adikku." ucap Anas dengan gelisah.

"Kamu bisa menemuinya dan meminta maaf sayang, jangan seperti ini." ucap Intan mengingatkan.

Anas pun memeluk sang istri kemudian mengucapkan terima kasih karena selalu menjadi penerang dan menjadi pengingat saat Anas melakukan sebuah kesalahan...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***