Bab 13

(Mengandung banyak bawang, harap bijak dalam membaca. Ini semua tak lebih dari Imajinasi sang Author.)

Leon masih tak percaya dengan apa yang dia dengar dari Adril, Gracia telah menyadari kesalahannya dan kini justru dia yang telah melukainya..

Dengan langkah gontai Leon menuju ke Perusahaan Abee, tanpa permisi dan tanpa berkata apa apa Leon langsung memasuki ruangan sang sahabat..

Leon langsung duduk di atas sofa dan melipat kedua tangannya, hatinya bergejolak tak menentu..

"Kamu kenapa Le, datang datang kok mukamu di tekuk kayak gitu?" ucap Abee dengan tersenyum.

"Bee bolehkah aku bertanya sesuatu?" ucap Leon dengan serius..

Abee menduga ada sesuatu yang telah terjadi pada sahabatnya itu.

"Tentu katakanlah." ucap Abee dengan menatap tajam ke arah Leon...

Leon menatap tajam ke arah Abee sahabatnya.

"Apa yang terjadi kepada Cia setelah aku pergi?" ucap Leon dengan serius. Aku berharap kamu katakan yang sejujurnya. ucap Leon kemudian..

Abee menarik nafas panjang dan mulai menceritakan apa yang dia tahu..

"Pada waktu itu disaat aku baru saja mengantarmu ke bandara Cia datang menemuiku, dia menanyakan tentangmu dan aku pun menjawab apa adanya, aku berkata kamu telah pergi dan tak tahu kapan akan kembali. Aku pun menyerahkan surat yang kamu titipkan kepadaku." ucap Abee dengan terpotong..

Leon pun mendengarkan ucapan Abee dengan seksama. "Lantas setelah itu?" ucap Leon semakin penasaran..

"Setelah itu Om Indra pun jatuh sakit setelah tahu yang sebenarnya, dan Cia sempat beberapa bulan dia seperti depresi berat, makan gak mau ini itupun gak mau. Semua orang sampai khawatir melihatnya dan kamu tahu dia hanya ingin menemukanmu dan mengharapkan maaf darimu. Hingga pada bulan ke tujuh kala itu Intan sang kakak iparnya marah besar kepadanya karena semua orang telah kehabisan cara untuk membujuknya, hingga pada akhirnya Cia sadar dan mulai bangkit dari keterpurukannya." ucap Abee dengan sedihnya..

Tak terasa bulir airmata Leon mulai jatuh, dia merasakan sesak yang teramat perih di hatinya.

"Kenapa kamu tak mrnghubungiku waktu itu." ucap Leon di sela sela isak tangisnya..

"Lee, kamu adalah sahabatku dan Cia adalah sepupuku aku tak mau ikut campur terlalu dalam untuk urusan pribadi kalian." ucap Abee dengan tegas..

Leon semakin sedih setelah mendengar ucapan Abee dan Leon juga merasa sangat bersalah.

"Kejarlah jika memang kamu masih mencintainya, jangan sampai kamu terlambat atau kamu akan benar benar menyesal. Semua orang pernah melakukan kesalahan seperti aku dulu." ucap Abee dengan segala kebijakanya..

Leon langsung berlari keluar dan menuju ke kediaman Indrajaya..

Sesamapinya disana ada perasaan takut dan juga perasaan perasaan lainnya namun Leon bertekad untuk menemui Cia dan menjelaskan semuanya..

Leon memencet bel dan kemudian mengucapkan salam. "assalamualaikum" ucap Leon dengan tenangnya..

"Waalaikumsalam" ucap Papi Indra dari arah dalam rumah itu..

Nak Leon, mari masuk." ucap Papi Indra kemudian.

Leon masuk kedalam mengikuti yang punya umah kemudian di persilahkan untuk duduk.

"Silahkan duduk." ucap Papi Indra dengan lembut..

"Terima kasih Om." ucap Leon dengan tenangnya..

Tak lama setelah itu Leon menanyakan tentang Cia.

"Maaf Om bolehkah saya bertemu dengan Cia?" ucap Leon dengan sopan.

Papi Indra tersenyum.

"Maaf nak Leon Cia tengah tak berada di rumah." ucap Papi Indra pelan.

"Dia kemana Om?" ucap Leon dengan penasaran.

Papi Indra menarik nafas panjang.

" Nak Leon maafkan om, mungkin alangkah baiknya kamu melupakan Gracia." ucap Papi Indra dengan pelan..

Deg.....

deg....

deg....

Jantung Leon terasa hendak copot dari dadanya mendengar ucapan Papi Indra.

"Maksud Om bagaimana?" ucap Leon dengan menahan kesedihannya..

"Jangan salah paham dulu nak, dengerin Om.

Om hanya ingin kalian tidak saling menyakiti satu sama lain, Om tahu anak Om pernah melakukan sebuah kesalahan dan Om minta maaf untuk itu.

Dan Om tahu mungkin kamu telah mendapatkan pengganti Cia, yang lebih baik dari Cia." ucap Papi Indra dengan sedihnya..

Leon sudah tak kuasa menahan kesedihannya..

"Tapi Om, Leon masih sangat mencintai Cia dan Leon akan menebus semua kesalahan Leon Om, Leon janji Leon tak akan menyakitinya lagi." ucap Leon dengan segala kehilafannya..

"Maafkan Om Leon, mungkin kini kamu telah terlambat karena Cia telah memilih menetap di Amerika dan Om sendiri tak tahu kapan dia akan kembali ke Indonesia." ucap Papi Indra dengan meneteskan airmata..

Deg....

Deg....

Deg....

Hati Leon benar benar hancur mendengarnya. Leon merasa tak berdaya lagi..

"Om apakah aku masih boleh menemuinya, Aku benar benar menyesal Om.. Tolong maafkan aku." ucap Leon sembari memegang tangan Papi Indra.

"Jika kamu bersungguh sungguh kejarlah dia, jika memang kamu dan Cia di takdirkan untuk bersama pasti Tuhan punya cara untuk menyatukan kalian kembali." ucap Papi Indra dengan kedewasaannya.

Leon diam seribu bahasa mendengarkan ucapan sang calon mertuanya..

"Iya Om terima kasih, kalau begitu Leon pamit." ucap Leon sembari mencium tangan Papi Indra.

"Baiklah hati hati di jalan ya." ucap Papi Indra.

❤❤❤❤❤

Leon benar benar merasa frustasi, lalu Leon menuju ke An hospital, lalu Leon naik ke atas gedung ke tempat dulu pertama kali Leon mengutarakan perasaannya.

Leon duduk sembari mengingat kenangan beberapa tahun yang lalu, kenangan dimana dirinya mengungkapkan perasaannya kepada Cia.

Leon tersenyum kala mengingat itu, dan tiba tiba Leon melihat cincin tunangan milik Cia yang sengaja Cia buang disana..

Secepat kilat Leon mengambil cincin itu dan langsung mengecek cctv di gedung itu..

Benar saja tepatnya satu minggu yang lalu pada malam penghargaan itu Cia datang ke tempat itu.

Disana terlihat Cia menumpahkan segala tangisnya, Dada Leon terasa sesak melihat Cia begitu terpuruk malam itu.

Leon menangis tak kala melihat Cia mengucapkan sesuatu. "Selamat tinggal Bang Le, maafkan aku jika aku tak pernah bisa menjadi kekasih yang terbaik untukmu, semoga kau bahagia dengan dia yang kau pilih, dan selamat tinggal kenangan." ucap Cia.

Lalu Leon melihat Cia melepaskan cincin yang selalu melingkar di jari manisnya kemudian melemparkannya, dan tangis Cia kian pecah.

Hati Leon hancur berkeping keping menatap wanita yang dengan tulus mencintainya terluka. Semua orang memang pernah melakukan kesalahan. Sama halnya seperti Leon yang telah membuat Cia benar benar terpuruk dan memilih menjauh dari kehidupan Leon untuk selama lamanya.

"Maafkan Abang Cia, Abang janji Abang akan menemukanmu dan Abang akan memperjuangkanmu apapun yang terjadi." ucap Leon dalam hati lalu Leon naik kembali ke atas gedung dan duduk memandangi gelapnya malam tanpa bintang hingga pagi menjelang..

Terpopuler

Comments

dedi irawan

dedi irawan

lanjut thor

2021-02-07

1

Kim

Kim

karina gimana????
au ah gelap,,,,terserah author nya
👍👍👍👍👍 thorrr

2021-02-07

1

Martina Alfarizqi

Martina Alfarizqi

semangat bang Lee, jangan menyerah... kejarlah cinta mu kemana pun dia pergi...

2021-02-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!