Leon masih duduk mematung di tepi jalan, tatapannya kosong dan rasa sakit di dalam hatinya terasa kian perih ketika mengingat penghianatan sang kekasih.
"Kenapa kamu melakukan ini padaku Cia, kenapa?" ucap Leon dalam kesedihannya..
Leon menjadi bahan tontonan orang yang berlalu lalang di sekitarnya. Leon tak memperdulikan tatapan tatapan siapa saja yang memandanginya.
Tak selang berapa lama ponselnya kembali berdering, dilihatnya pada layar ponselnya nama Cia yang muncul di layar ponselnya..
"Kamu mau apa lagi Cia, belum cukupkah kamu menyakiti hatiku." ucap Leon dalam hatinya.
Leon mengabaikan panggilan Cia berulang ulang kali ponselnya selalu berdering. Namun Leon tetap tak mau mengangkat telfon nya.
Dilain sisi Abee menjadi khawatir dengan keberadaan Leon. Ketika Abee sedang memikirkan Leon Cia mengetuk pintu apartemennya..
tok....tok.....tokkkk
"Cia kenapa kemari?" ucap Abee dengan nada heran.
"Bang Abee dimana Bang Leon?" ucap Cia sembari menitikan airmata..
Abee menjadi heran dibuatnya, lantaran Leon sejak semalam belum juga kembali.
"Bukankah Leon menemuimu, Dia belum kembali hingga pagi ini " ucap Abee memberi penjelasan..
Cia semakin panik mendengar jika Leon juga tak kembali sedari semalam.
"Dia kemana Bang, tolong cari dia?" ucap Cia dengan isak tangis yang menggema di telinga Abee..
"Dia bukan anak kecil nanti juga kembali." ucap Abee dengan nada dinginnya..
Cia masih menangis tersedu mengingat penghianatan yang telah dia lakukan kepada tunangannya Leon..
"Bang Le maafin Cia." ucap Cia disela sela isak tangisnya..
Abee menjadi semakin bingung dibuatnya..
"Sebenarnya ada apa?" ucap Abee dengan wajah yang datar...
Cia enggan untuk menjelaskan kepada sepupunya itu karena pasti dia akan terkena amarah Abee yang menyeramkan..
"Enggak ada apa apa Bang, Cia pergi ya." ucap Cia sembari pergi meninggalkan apartemen Abee.
❤❤❤❤❤
Dilain tempat Leon masih duduk termenung, kini dia tengah memandang langit yang makin cerah.
Leon baru menyadari jika dirinya telah terlalu lama berada di sana, dan pada akhirnya Leon memutuskan untuk kembali ke apartemen.
Dengan wajah lesu Leon sampai di apartemen.
Abee yang melihat Leon kemudian mendekatinya dan bertanya..
"Kamu kenapa Le kok kamu kayak gini?" ucap Abee yang melihat Leon nampak kusut..
Leon hanya diam tanpa menjawab apapun pandangannya kembali buram dan pada akhirnya dia jatuh pingsan...
Abee panik melihat sang sahabat tiba tiba pingsan, lalu Abee membawa Leon ke rumah sakit.
Setelah mendapatkan perawatan akhirnya Leon membuka matanya kembali, Abee yang cemas melihat Leon membuka matanya nampak senang.
"Kamu kenapa bisa menjadi seperti ini?" ucap Abee dengan suara pelan..
"Cia Bee, Cia selingkuh." ucap Leon sembari menahan perih di hatinya..
Abee yang mendengar itu pun ikut geram, kenapa Cia bisa nekad sedangkan Abee tahu bagaimana Leon begitu menjaga Cia dengan segenap hatinya. Abee pun tak mau memberikan Leon banyak pertanyaan.
"Kamu istirahatlah, biar kamu cepat pulih." ucap Abee sembari tersenyum..
Abee meninggalkan Leon di Rumah sakit kemudian Abee mengunjungi apartemen Cia dan benar saja Abee melihat Adril berada di dalam Apartemen Cia.
"Oh jadi seperti ini kelakuan kamu disini?" ucap Abee mengejutkan Cia dan Adril yang sedang berbincang..
Cia menoleh kearah sumber suara dan alangkah terkejutnya Cia melihat Abee telah berdiri di belakangnya.
Cia hanya mampu tertunduk menahan malu, Cia tahu dirinya salah namun jika dia di adukan sama Papinya pasti dia akan kena omelan apalagi Cia telah melukai hati Leon.
"Abang." ucap Cia pelan.
"Kamu siapa?" ucap Adril sembari berdiri dan melotot.
"Keluar dari sini?" ucap Abee dengan memandang tajam ke arah Adril.
"Kamu pergi" ucap Cia menyuruh Adril pulang..
Setelah Adril pulang, Abee duduk sembari menatap tajam ke arah Cia.
"kenapa kamu bisa melakukan ini pada sahabatku?" ucap Abee dengan menahan amarahnya..
"Maafkan aku Bang?" ucap Cia dengan penuh ketakutan.
Abee masih tak percaya dengan apa yang dia lihat, dan Abee juga tak menyangka jika Cia tega melukai hati sang sahabat..
"Bang Cia ngaku salah Bang, Cia khilaf." ucap Cia sembari memohon kepada Abee.
"Mungkin kamu senang telah membuat sahabatku terkulai lemah dirumah sakit." ucap Abee sembari berdiri meninggalkan Cia dalam kebingungannya.
Cia semakin merasa bersalah, kemudian Cia berlari menuju ke Rumah sakit untuk melihat keadaan Leon..
Sesampainya di depan ruangan Leon, Cia memasuki ruangan itu dan melihat Leon masih dalam kondisi tidur.
"Bang Le maafin aku." ucap Cia sembari memegang tangan Leon.
Leon yang merasakan ada yang memegang tangannya pun akhirnya membuka matanya..
"Kenapa kamu disini?" ucap Leon sembari menarik tangannya dari genggaman Cia.
"Bang Le maafin Cia, Cia mohon?" ucap Cia merengek.
Leon mengalihkan pandangan dari arah Cia.
Leon menyadari jika mungkin dirinya memang tak pernah pantas untuk Cia, namun kenapa harus ada penghianatan pada hubungan mereka? Leon yang selalu menjaga kesucian cintanya hanya untuk satu nama Gracia, namun apa yang dia dapatkan hanya pernghiantan.
Leon masih belum menjawab ucapan Cia.
"Bang Le maafin Cia." ucap Cia sembari memegang tangan Leon..
"Kamu enggak salah kok Cia, mungkin hanya aku saja yang terlalu berharap kepadamu, kamu cantik dan juga kamu pintar. Mungkin tak pantas untuk kita bisa bersama maafkan aku." ucap Leon sembari membuang muka..
Hati Cia terasa begitu sakit mendengar ucapan sang kekasih. Cia menyadari bahwa dirinya bersalah dan mungkin sulit untuk Leon bisa memaafkannya..
"Bang Le, maafkan aku, aku tahu aku salah tolong beri aku satu kesempatan lagi." ucap Cia terus memohon kepada Leon..
Hati Leon terasa sangat sakit melihat Cia menangis karenanya, namun Leon tak mau egois karena mungkin Cia tak bahagia memiliki kekasih sepertinya..
"Aku sudah memaafkanmu Cia, jauh sebelum kamu meminta maaf." ucap Leon dengan suara yang bergetar.
Cia memegang tangan Leon namun lagi lagi Leon melepaskan pegangan tangannya.
"Maaf Cia kita bukan muhrim." ucap Leon dengan nada dinginnya..
Cia merasa malu mendengar ucapan Leon.
"Bang Le terima kasih." ucap Cia sembari berusaha memeluk Leon..
Lagi lagi Leon menepis keinginan Cia. Leon kaget melihat Cia yang kini terlihat sangat agresif,
"Cia aku mohon jangan seperti ini, kita bukan muhrim dan maaf mungkin lebih baik kita sudahi saja hubungan kita hanya sampai disini saja." ucap Leon sambil menahan rasa sakit di dalam hatinya...
Bagai di sambar petir di siang bolong, hati Cia sungguh terasa sangatlah sakit. Dan Cia juga gak sanggup jika harus kehilangan Leon.
"Bang Le Cia mohon, jangan lakukan ini." ucap Cia sembari terus memohon.
Leon hanya diam tanpa menjawab ucapan Cia, buat saat ini Leon belum bisa menerima apa yang telah Cia lakukan kepadanya..
Sebuah cinta yang begitu tulus yang Leon berikan kepada Cia, namun Cia memberikan seribu luka di hatinya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
nenk tita
kasian Leon
2021-08-17
0
gegechan (ig:@aboutgege_)
Aduh nyesek😭
2021-02-07
1
Kim
pisah aja thorrr,,,,biar Leon dpt wanita yg lebih baik
kasian leon,,,dia udah setia malah di khianati
2021-02-04
1