Bab 12

(Banyak bawang dan banyak kesalahpahaman harap bijak dalam membaca. Ini hanyalah imajinasi dari sang author.)

Gracia masuk ke dalam toilet dan kini dia menangis tersedu, melepaskan sesak di dada nya karena harus rela menelan pil pahit bahwa lelaki yang dia tunggu telah bahagia dengan wanita lain..

Leon yang melihat Cia memasuki toilet pun mengikutinya dan mendengar isak tangis Cia.

Leon menunggu Cia di depan pintu toilet, entah mengapa hatinya merasa sesak mendengar Cia menangis.

"Kamu bagaimana kabarnya?" ucap Leon yang melihat Cia telah keluar dari dalam toilet.

Cia kaget mendengar suara Leon, dan menoleh kearahnya.

"Aku baik baik saja seperti yang kamu lihat." ucap Cia dengan tersenyum.

"Apa kini kamu telah bahagia." ucap Leon dengan menatap sang mantan dengan tatapan yang tak biasa..

"Tentu saja aku sangat bahagia, Maaf ya saya permisi dulu." ucap Cia lalu berusaha untuk meninggalkan Leon.

Leon menarik tangan Cia dan tiba tiba....

"Maaf Bang tolong lepasin tanganku, tak sewajarnya kamu melakukan ini, kita bukan muhrim Bang. Dan lagi pula kini kamu juga telah memiliki kekasih, maaf Bang aku permisi." ucap Cia lalu menarik tangannya dan meninggalkan Leon.

Leon hanya mampu menatap Cia dari kejauhan, kini Cia telah berhambur dengan banyak pengusaha pengusaha muda yang berbakat, entah kenap hati Leon masih terasa sakit ketika melepaskan genggaman tangan Cia.

"Bang Le kamu kenapa?" ucap Karina yang berhasil membuyarkan lamunan Leon.

"Eh enggak kok." ucap Leon berusaha menutupi perasaannya..

Dari arah yang berlawanan Leon melihat Abee dan Najwa, lalu Leon berusaha memanggil Abee namun Abee tengah berbincang dengan Cia..

"Cia..." ucap Abee dan Najwa bebarengan.

Cia menoleh ke arah sumber suara, dan ternyata mereka adalah sepupunya..

"Bang Abee, Kak Najwa." ucap Cia sembari memeluk Najwa..

"Aku enggak percaya sekarang kamu benar benar cantik." ucap Najwa sembari tersenyum.

Abee pun melihat Leon dan kemudian mendekatinya..

"Kenapa kamu masih memandanginya, apa kamu belum bisa melupakannya? " ucap Abee dengan tersenyum.

"Bos gimana kabarnya, kamu bisa saja" ucap Leon sembari tersenyum penuh arti.

"Dia tambah cantikan? dan lihatlah dia kini telah menjadi muslimah sejati." ucap Abee dengan menatap ke arah Cia..

Dan kini tibalah di penghujung acara dimana akan di sebutkan pemegam saham dan pengusaha muda berbakat yang akan menerima kontrak dengan berbagi perusahan asing..

"Baik, kini kita sampai di penghujung acara, dan saatnya untuk saya mengumumkan pemenang penghargaan pengusaha terbaik tahun ini. Siapakah dia?" ucap sang pembawa acara..

"Marilah kita sambut Gracia Farandita Brahmana dari Indrajaya Grup.

Semua orang bertepuk tangan, dan Leon tak pernah menyangka wanita yang dulu begitu manja kini menjadi wanita yang begitu hebat..

Gracia merasa tak percaya namanya keluar sebagai pemenang penghargaan pengusaha muda berbakat..

Dengan diiringi tepuk tangan yang sangat meriah Cia menaiki podium untuk menyampaikan satu dua kata..

Dengan penuh percaya diri Cia naik ke atas podium, disana Cia sedang di tatap ribuan mata, banyak yang merasa kagum terhadap wanita kelahiran 23 tahun yang lalu..

"Terima kasih buat semuanya yang telah mempercayai saya untuk mendapatkan semua ini. Dan saya mau berterima kasih juga buat sepasang suami istri yang disana menunjuk ke arah Abee dan Najwa yang selalu menjadi penyemangat untuk saya, terima kasih." ucap Cia lalu turun dengan membawa piala kebesarannya.

❤❤❤❤❤

Leon merasa simpati kepada Cia, lalu Leon berusaha mendekatinya namun lagi lagi Cia justru menghindarinya.

"Selamat Nona Gracia, anda memang seorang wanita yang sangat hebat." ucap Tuan Adijaya yang kebetulan berada di acar yang sama.

"Terima kasih Om Adi untuk pujiannya." ucap Cia sembari menjabat tangan Tuan Adijaya..

Leon hanya mampu menatap Cia dari kejauhan, Cia sengaja menyibukkan dirinya dengan orang lain untuk menghilangkan rasa sakit dalam dirinya.

Kini acara pada malam ini telah berlalu, Cia pulang dengan menangis kerapuhan yang dia miliki pun kembali. "Bang Le semoga kamu bahagia, InsyaAllah aku ikhlas melepasmu." ucap Cia dalam isak tangisnya.

Cia melakukan kendaraannya ke An hospital ke tempat yang sangat berarti untuk dirinya. Disanalah Cia meluapkan segala emosi yang dia miliki.

Seperti biasa Cia selalu berada di tempat itu hingga pagi menjelang, di tatapnya bintang bintang yang bertaburan di angkasa seolah mengerti tentang isi hati seorang Cia..

Cia menghapus airmatanya kemudian dia bangkit dan memutuskan untuk kembali ke rumah..

Hari hari Cia yang awalnya ceria kini berubah, Cia menjadi murung bahkan terkadang emosinya meledak ledak. Pada akhirnya Cia memutuskan untuk mengubur cintanya bersama Leon dan memilih tinggal di Amerika untuk waktu yang lama.

"Mami... Papi.. Cia berangkat ya." ucap Cia dengan menatap lekat wajah orang tuanya.

"Apa kamu baik baik saja sayang." ucap sang Mami yang mengerti tentang perasaan sang anak..

Cia hanya menatap wajah sang Mami, pada Mami Cia tak mampu untuk berbohong

"Mi Cia ingin melupakan segalanya, Cia akan mengejar impian Cia di tempat kelahiran Mami, entah sampai kapan Cia juga gak tahu." ucap Cia dengan berderai airmata...

Sang Mami yang mengerti tentang perasaan sang anak pun hanya bisa mendukungnya..

"Baiklah sayang kamu berhati hati di sana." ucap Mami dengan tersenyum.

Kini Cia telah berada di bandara menuju Amerika untuk menempuh impiannya yaitu melupakan semua kenangannya bersama Leon.

"Selamat tinggal Indonesia dan selamat tinggal kenangan." ucap Cia ketika melangkahkan kakinya menuju kabin pesawat..

Pada saat yang bersamaan Leon berjumpa dengan Adril lelaki yang dulu begitu dekat dengan Cia.

Dan ternyata Adril adalah sepupu Karina.

"Apa kamu mengenal Gracia?" ucap Leon tanpa basa basi..

"Gracia Farandita?" ucap Adril perlan.

"Iya, bukankah kamu menjalin hubungan dengannya." ucap Leon seperti detektif conan yang sedang menginterogasi mangsanya.

Adril menarik nafas panjang kemudian membuangnya secara berlahan.

"Iya aku sangat mengenalnya, dulu kami pernah mempunyai hubungan tepatnya aku begitu sangat mencintainya, namun di kala itu Gracia jujur bahwa dirinya telah memiliki tunangan dan dia akan kembali kepada tunangannya.

Karena aku mencintainya maka aku melepaskannya. Dan sampai saat ini aku tak mendengar lagi kabarnya mungkin dia telah bahagia dengan lelaki yang dia cintai." ucap Adril dengan tersenyum..

deg....

deg....

deg....

Jantung Leon serasa mau lepas dari dadanya, ucapan Adril menjadi cambuk untuk dirinya, berarti dia juga telah menyakiti hati Cia dengan mengenalkan Karina sebagai kekasihnya..

"Ya Allah berati aku telah salah paham selama ini. Semua orang memang pernah salah dan mungkin saat itu dia khilaf, aku yang tak pernah mau mendengarkan penjelasan darinya malah justru memilih meninggalkannya, lelaki seperti apa aku ini." ucap Leon dalam batinnya berkecamuk antara rasa bersalah dan rasa sesal mungkin telah terlambat untuk menyadarinya..

Terpopuler

Comments

nenk tita

nenk tita

Thor lnjut cakep bngt Poko nya

2021-08-17

0

Venni Rahmadhani

Venni Rahmadhani

lanjut

2021-02-24

0

Kim

Kim

nyesek bangettt
tapi kalo ingat pengkhianatan Cia bikin greget
jadi galon nih mau dukung siapa
LEON❤️CIA
LEON❤️KARINA

2021-02-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!