Bab 16

(Masih mengandung banyak bawang dan harap bijak dalam berkomentar, ini semua hanyalah imajinasi dari author.)

Leon masih bingung dengan Karina, jika dirinya telah bertunangan kenpa dia masih mau dekat dengannya..

"Sejak kapan kalian bertunangan?" ucap Leon dengan mat yang menatap je arah Karina meminta penjelasan..

"Baru dua bulan yang lalu." ucap Karina sembari tersenyum. Sudah waktunya kamu memperjuangkan dia yang mencintaimu jangan sia siakan dia." ucap Karina kemudian.

Leon diam mendengar ucapan Karina, dalam benaknya apakah Karina telah mengetahui tantang Gracia?

"Kenapa kamu malah bengong?" ucap Karina dengan tersenyum.

"Terima kasih ya Rin, semoga kamu akan selalu bahagia." ucap Leon sembari tersenyum.

Sementara itu Alan Aditiya Purnama hanya bisa memandang wajah sang sahabat. Berulang kali Karina mencintai seseorang pasti selalu keadaan yang memeaksanya harus ikhlas untuk melepaskan.

Dulu Karina sangat mencintai Dokter Adrian, namun Karina harus menelan pil pahit bahwa Dokter Adrian lebih memilih Winda sebagai istrinya.

Dan sekarang ketika Karina telah bisa membuka hatinya kembali untuk Leon justru dia harus merelakan lelaki yang sangat dia cintai untuk kembali kepada sang mantan..

Alan adalah satu satunya sahabat Karina sedari kecil,tak ada satu hal pun yang bisa Karina sembunyiin dari Alan.

Alan terus memandang ke arah Karina.

"Rin seandainya kamu tahu jika aku begitu mencintaimu, dan seandainya juga cintaku kau balas aku berjanji akan menjagamu dan tak akan pernah membiarkanmu menangis." ucap Alan dalam hatinya.

Leon berpamitan terlebih dahulu karena dia harus kembali ke kantor, sementara itu Karina masih berbincang dengan Alan dalam kegetiran hatinya.

"Kenapa kamu melepasnya Rin jika dirimu begitu mencintainya?" ucap Alan membuka pembicaraan.

Karina yang sedang berkhayal pun pudar.

"Iya kamu bilang apa?" ucap Karina dengan kegugupannya.

Alan hanya tersenyum dan kemudian memegang dahi sang sahabat.

"Kamu kenapa melepasnya jika kamu mencintainya?" ucap Alan mengulangi pertanyaan yang sama.

Karina tersenyum dan memandang ke arah Alan.

"Aku mencintainya dengan hatiku, jadi aku tak akan memaksanya untuk memilihku. Aku tahu Gracia itu cinta pertama Leon dan aku juga tahu jika mereka pernah bertunangan." ucap Karina dengan tersenyum.

Alan semakin bingung dengan ucapan Karina sang sahabat.. "darimana kamu tahu semua itu?" ucap Alan pelan..

"Dari Najwa sahabatku, yang kebetulan suaminya adalah Bos sekaligus sahabat Bang Leon."ucap Karina.

"Tapi kamu enggak harus berkorban kan Rin, dulu kamu seperti ini waktu sama Adrian, sekarang kamu seperti ini lagi? " ucap Alan mengingatkan luka lama Karina.

Karina pun terpaksa harus mengingat kejadian beberapa tahun yang lalu, dimana ketika dirinya akan mengungkapkan perasaannya justru Adrian memperkenalkan Winda sebagai calon istrinya..

"Apakah kamu pernah mencintai seseorang? Dan ketika kamu tahu jika orang yang kamu cintai itu tak akan bahagia denganmu, apakah kamu akan tetap memaksanya bersamamu ataukah kamu akan ikhlas untuk melepasnya dan melihatnya bahagia?" ucap Karina, kini bulir airmata Karina pun mengalir.

Dalam hati Alan begitu terasa sakit melihat wanita yang paling dia cintai meneteskan airmata.

"Hapus airmatamu, dan aku tahu bagaimana perasaanmu karena akupun sama denganmu." ucap Alan pelan.

"Maksud kamu apa?" ucap Karina pelan.

"Lupakan saja." ucap Alan sembari meme*uk Karina.

❤❤❤❤❤❤

Sesamapinya di kantor Leon langsung menuju ke ruangan Abee namun sang bos tak berada pada tempatnya. "Kemana dia?" ucap Leon pelan.

Leon pun menuju ke ruangan Adrian perihal menanyakan keberadaan sang bos.

Tok... tok....tok....

"Masuk" ucap Adrian dari dalam ruangannya..

Banget Leon mari masuk. ucap Adrian kemudian.

"Dimana Abee." ucap Leon to the point.

"Di rumah sakit Cerry adiknya dalam masa persalinan." ucap Adrian dengan jelas..