Part 19

Assalamualaikum sahabat Author, jangan lupa yah untuk memberi like, komentar, vote dan bintang limanya juga. Hehehe biar Author makin semangat up-nya. Syukron :)

...*******...

Tidak lama setelah itu, ibu Jihan pun datang tepat waktu seperti di hari-hari biasanya. Kini tatapan ibu Jihan begitu jelas mengarah kepada Kalila yang saat ini ikutan menatapnya seraya tersenyum dan tentu itu dibalas oleh ibu Jihan dengan lemparan senyuman pula.

Ibu Jihan kini mendudukkan dirinya di kursi kebesaran untuk dosen dan memulai perkuliahannya dengan terlebih dahulu mengabsen setiap mahasiswa yang hadir disana. Mahasiswa yang bertugas berdiskusi di hari ini pun telah mengambil posisinya masing-masing.

Tidak hanya sekali, Kalila bertanya pada pembawa materi di hari ini hingga ibu Jihan dibuat tersenyum dan telah begitu yakin akan usulannya memilih Kalila menjadi pertukaran mahasiswa hingga tidak terasa waktu perkuliahannya akhirnya berakhir.

Saat ini, ibu Jihan melangkah keluar dari ruangannya. Kalila segera beranjak dan mengikuti ibu Jihan dari belakang hingga ibu Jihan merasa dirinya ada yang mengikutinya kini berbalik menatap orang tersebut.

"Kalila" ucapnya saat melihat Kalila yang sudah berdiri dihadapannya sekarang.

Kalila sontak tersenyum. "Iya bu, maaf karena membuat ibu merasa terusik" balasnya membuat ibu Jihan ikut tersenyum.

"Tidak masalah, ada apa ya Kalila?" tanya ibu Jihan mulai merasa bingung.

Kalila lagi-lagi tersenyum. "Terima kasih ya bu" ucapnya seraya membungkukkan sedikit badannya dan itu lagi-lagi berhasil membuat ibu Jihan tambah bingung kerena memang belum mengetahui akan pihak kampus yang ternyata sudah memilih Kalila sebagai pertukaran pelajar yang akan berangkat ke Malaysia.

"Terima kasih? maksud Kalila apa ya?" tanyanya yang masih heran. "Iya, ibu sama sekali tidak paham" lanjutnya seraya menggeleng pelan kepalanya namun Kalila segera meraih tangan ibu Jihan seraya tersenyum.

"Terima kasih bu, karena sudah memberi saya kesempatan untuk menunjukkan jatih diri saya kepada orang-orang banyak" perjelas Kalila berhasil membuat ibu Jihan kini paham akan maksud pembicaraannya.

"Apa Kalila sudah tahu?" tanya ibu Jihan dan kini Kalila balas dengan mengangguk.

Ibu Jihan tersenyum legah. "Alhamdulillah, ibu sangat bangga kepadamu dek" ucapnya yang merubah panggilan formal menjadi sebutan adek membuat wanita cantik itu begitu senangnya.

Kalila pun tersenyum. "Apakah boleh, saya memanggil ibu Jihan dengan panggilan kakak juga?" izinnya yang tentu langsung diangguki ibu Jihan.

"Tentu saja boleh" balas Ibu Jihan dan kini keduanya begitu sangat bahagia hingga tidak sadar setiap mahasiswa yang melewatinya menatapnya bingung.

Kalila kini melepas tangan ibu Jihan yang ternyata masih digenggamnya. "Maaf bu, eh maksudnya kak" katanya seraya menggaruk tekuk kepalanya yang tidak gatal.

Ibu Jihan lalu tersenyum. "Tidak masalah, anggap saja aku sebagai kakakmu bila sudah berada diluar kelas ya?" pintanya dan lagi-lagi Kalila balas dengan anggukan.

...*******...

Saat ini Kalila kembali ke dalam kelasnya lagi karena memang kelas berikutnya akan segera berlanjut dan benar saja, dosen selanjutnya kini sudah mengabsen membuat Kalila hampir saja terlambat karena memang Ia hampir melupakan perkuliahan berikutnya akibat terlalu asyik mengobrol bersama ibu Jihan.

Waktu begitu cepatnya berlalu hingga perkuliahan Kalila saat ini sudah berakhir. Kini laki-laki yang menyukai Kalila menghampirinya. "Kalila, tadi habis dari mana?" tanya Raffa yang sudah berdiri di depan Kalila.

Inayah yang berada tidak jauh dari mereka menatap sinis kearah Kalila. "Paling, habis ketemu sama lelaki lagi" ucapnya sedikit berteriak membuat Kalila, Nur, Sania dan Raffa begitu terkejut, namun untungnya hanya mereka berlima yang tinggal di dalam kelas karena mahasiswa lainnya sudah keluar semua.

Nur beranjak dari tempat duduknya, berjalan kearah Inayah. "Maksud Inayah apa ya? bilang seperti itu?" ujarnya ikut berteriak, menatap sinis Inayah yang sudah berada dihadapannya.

Inayah tersenyum simpul. "Iya, kenapa emangnya? Nur marah?" tanyanya membuat Kalila, Sania dan Raffa kini beranjak menghampiri Nur dan Inayah.

Kalila mengelus lembut punggung Nur yang tampak sudah begitu kesalnya. Ingin rasanya Nur menampar bibir kasar Inayah namun berhasil ditahan oleh Kalila. "Sudah ya Nur, Kalila tidak mau gara-gara Kalila, kalian berdua ikutan saling bermusuhan" jelasnya membuat Inayah berdecak kesal.

Inayah kini nmenghembuskan napasnya. "Sudah punya wajah sok polos, ternyata bibirnya pun suka berdusta" cibirnya. "Dasar kalian, fake people" ucapnya kini berlalu meninggalkan semuanya namun..

"Tunggu" teriak Kalila yang melihat Inayah hampir keluar dari sana membuat langkah Inayah berhenti dan kini berbalik menatap kearah sumber suara tersebut yang tidak lain adalah Kalila.

Kalila menghembuskan napasnya seraya menatap tajam Inayah. "Inayah, saya begitu menyesal. Sudah mempertahankan Anda sebagai sahabat saya selama ini" ucapnya. "Iya, selama ini saya begitu buta. Saya berpikir, Inayah adalah sosok wanita baik dan murah hati tapi ternyata saya salah. Anda ini bukanlah wanita yang seperti itu" lanjutnya yang kini melangkah mendekati keberadaan Inayah disusul Nur, Sania dan Raffa yang begitu tercengang saat mendengar ucapan Kalila.

Inayah lalu memincingkan bibirnya seraya menepuk tangan. "Akhirnya, sifat asli Anda keluar juga" ucapnya setelah melihat Kalila sudah berada dihadapannya.

Kalila pun mengepal kedua tangannya, sudah tidak bisa menahan amarahnya lagi. Selama ini, Ia selalu diam ketika disakiti oleh semua perkataan Inayah namun tidak untuk hari ini karena memang Inayah sudah sangat keterlaluan hingga ikutan menghujat kedua sahabatnya, Nur dan Sania.

Kalila kini menggeleng pelan kepalanya. "Sepertinya Anda ini terlalu egois ya? dan pastinya Anda ini sangat marah kan sama saya?" tanyanya. "Iya, Anda marah karena cinta Anda bertepuk sebelah tangan" lanjutnya yang berhasil membuat Inayah ikut mengepal kedua tangannya hingga tangan kanannya kini mendarat begitu kasarnya dipipi mulus Kalila.

Nur, Sania dan Raffa melihat kejadian itu mendekati Kalila yang terlihat sudah memegang pipinya yang saat ini berubah menjadi memerah.

Sania memegang pipi Kalila lembut. "Apa Kalila kesakitan?" tanyanya begitu khawatir disusul Nur yang sudah tampak sudah berdiri dihadapan Kalila dan ikut menampar Inayah.

Nur mengernyitkan keningnya. "Itu adalah balasannya karena Anda sudah menampar sahabat saya dan saya tidak akan menyesal karena tangan saya ini sudah menampar Anda" jelasnya seraya melihat tangannya lalu kembali menatap Inayah yang juga sudah memegang pipinya sama halnya Kalila.

Inayah pun berdecak kesal yang kini membuang wajahnya kesamping. "Baiklah, saya tidak akan melupakan perbuatan kalian ini terhadap saya dan saya juga sangat menyesali itu karena sudah menganggap kalian dulu sebagai teman saya" Inayah kini meneruskan langkah kakinya meninggal orang yang menurutnya begitu sangat Ia benci dengan tatapan begitu kesalnya.

Sedang Raffa masih berdiam diri karena memang selama ini tidak pernah diberitahukan mengenai permasalahan tersebut kepadanya bahkan Inayah. Menurut Raffa, masalah itu awalnya hanyalah masalah sepeleh hingga kejadian ini membuat dirinya sudah sedikit paham akan permasalah Kalila dan Inayah.

Kalila saat ini duduk tersungkur di lantai setelah melihat kepergian Inayah, Ia pun selalu meratapi ucapannya yang juga menurutnya terdengar begitu kasarnya namun apa boleh buat, hatinya memang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi.

Nur dan Sania pun ikut berjongkok dihadapan Kalila. "Sudahlah Kalila, mungkin memang ini yang terbaik" ucap Sania berusaha menenangkan Kalila.

Nur pun meraih tangan Kalila. "Iya Kalila, menurutku Kalila tidak salah kok dan lagian perbuatan Kalila hari ini sangatlah bijak" katanya. "Kita memang harus bertindak seperti itu agar Inayah cepat sadar akan segala perbuatannya" lanjutnya tidak lupa tersenyum.

Sedang Raffa tampak berpikir. "Apa maksud dari ucapan Kalila tadi? mengenai cinta Inayah yang bertepuk sebelah tangan?" tanyanya. "Apakah karena soal cinta juga, mereka sampai bertengkar?" pikirnya di dalam hati yang mulai menerkah-nerkah.

*

*

*

!!Bersambung!!

Terpopuler

Comments

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

hadir thor

2021-02-11

1

LINA

LINA

like 💛 semangat up thor 💪 saling mendukung 🙂

2021-02-10

1

Mawar Bunga

Mawar Bunga

Lanjut thor

Semangat dan selalu jaga kesehatan

Salam rindu dari TAWANAN

2021-02-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!