Part 13

Assalamualaikum sahabat Author, jangan lupa yah untuk memberi like, komentar, vote dan bintang limanya juga. Hehehe biar Author makin semangat up-nya. Syukron :)

...*******...

"Kak Lila kenapa begong? apa sudah terjadi sesuatu?" tanya Aisyah yang memang tidak mengetahui kejadian yang tadi pagi.

"Iya dek, tadi subuh Kalila di khitbah sama mas Haidar" Inayah yang menjawab membuat Aisyah begitu terkejutnya.

"Apa kak, kak Lila di khitbah sama mas Haidar? terus gimana? apa kak Lila menerimanya?" cerocosnya begitu antusias ingin segera diceritakan.

Namun, Kalila kini menatap kearah Inayah yang berada disampingnya. "Inayah kenapa bisa tahu ini? bukannya tadi, Inayah tidak ada disana?" tanyanya mulai heran.

Inayah mengangguk. "Tadi, sewaktu aku selesai salat, aku mau ke dapur mengambil air putih, tapi setelah tiba didepan musholla, aku berhenti dan tidak sengaja mendengar obrolan kalian" jelasnya.

Kalila mendengar itu hanya bisa mengangguk, menerima penjelasan Inayah dan kini kembali menghembuskan napasnya sembari melihat kearah jalanan lagi. "Entahlah dek, kakak juga bingung" balasnya yang segera diangguki Aisyah lalu kembali melihat ke depan.

Inayah tersenyum simpul. "Kalila ini sok sekali, memiliki wajah cantik seperti itu, sudah membuatnya begitu sombong" gerutunya didalam hati seraya melihat sinis kearah Kalila.

Sedang Qiyas yang melihat wajah Kalila dari kaca mobilnya, tampak ikut merasakan apa yang dirasakan oleh wanita cantik itu. "Jangan bertingkah seperti ini Kalila, bila kamu seperti ini, seakan-akan kamu membuatku ikut berharap banyak" ucapnya di didalam hatinya.

Tidak lama kemudian, mereka pun tiba di depan kos Kalila. Semua kini turun dari mobil Qiyas begitu pula dengan Qiyas.

"Terima kasih ya mas" sahut mereka barengan.

Qiyas mengangguk. "Iya sama-sama" balasnya.

Aisyah menunjuk kosnya. "Apa mau sekalian mampir dulu mas?" ucapnya. "Iya, lagian Aisyah masuk siang" lanjutnya menawarkan lagi.

Qiyas menggeleng-geleng. "Tidak usah dek, soalnya aku juga punya urusan. Kalo begitu, aku pergi ya. Wassalamualaikum" pamitnya yang sontak diangguki semuanya. "Waalaikumsalam".

Qiyas pun kembali melajukan mobilnya dan begitu pula Inayah yang langsung berlalu tanpa berpamitan kepada Kalila juga Aisyah yang berhasil membuat keduanya bingung.

"Kak Inayah kenapa kak?" tanya Aisyah ketika sudah melihat Inayah masuk ke dalam kosnya.

Kalila menggeleng-geleng. "Tidak dek" jelasnya dan kini mereka pun masuk ke dalam kos.

...********...

Jam 08:12. Semua mahasiswa tampak sudah bersiap menerima pembelajaran hari ini, apa lagi para kaum Adam yang memang sengaja datang cepat karena mengetahui dosen yang akan mengajarinya adalah dosen wanita muda yang katanya berparas cantik.

Nur tersenyum. "Eh, apa kalian sudah pernah melihat dosen baru itu?" tanyanya kepada kedua sahabatnya.

"Tidak" balas Kalila dan Sania yang memang tidak tahu.

Nur lalu mengeleng pelan kepalanya. "Kalian berdua ini, kemarin-kemarin kemana aja sih? tidak mas Qiyas, tidak ibu Jihan. Semuanya tidak diketahui" jelasnya membuat Kalila lagi-lagi mengingat kejadian hari ini bersama Qiyas sewaktu di musholla.

Kalila menghembuskan napasnya. "Qiyas, apa kamu menyukaiku juga? ataukah cuma aku yang menyukaimu?" kata Kalila didalam hatinya yang mulai berharap akan cinta lelaki yang menjadi cinta pertama sesudah Ayahnya.

Nur yang memperhatikan tingkah Kalila yang sedikit aneh itu, kini meraih tangan Kalila. "Kalila kenapa? apa omongan Nur tadi menyakiti perasaan Kalila?" ucapnya yang merasa bersalah dan Sania pun ikut memperhatikan Kalila yang memang terlihat cemberut.

"Apa Kalila, merindukan ayah Kalila lagi?" timpal Sania namun Nur segera memukul pelan bahu Sania.

"Sania apa sih, jangan tambah-tambah deh."

"Iya maaf" Sania mengelus-elus bahunya yang sedikit terasa sakit itu karena habis dipukul oleh Nur.

Kalila lalu kembali menghembuskan napasnya seraya memperhatikan wajah kedua sahabatnya. "Em, menurut Sania sama Nur. Bila menyukai seseorang tapi tidak tahu orang itu menyukai kita atau tidak, kita harus bagaimana?" jelas Kalila bingung membuat Nur dan Sania kini tersenyum.

"Oh, Kalila sedang menyukai seseorang ya?" tanya Sania yang mulai paham dan Kalila sontak mengangguk.

"Itu masalah gampang. Iya, tinggal nyatain perasaan Kalila aja dulu sama orang itu. Siapa tahu, lelaki itu juga memiliki perasaan yang sama seperti Kalila" ucap Nur sembari mengelus lembut bahu Kalila.

"Ta-tapi aku malu" Kalila kini menundukkan wajahnya.

Sania tersenyum. "Kalau mengenai perasaan, buat apa harus malu? Kalila harus memperrjuangkan cinta Kalila, sebelum direbut orang lain" jelasnya. "Memangnya, Kalila mau apa, kalau orang yang Kalila suka itu direbut sama orang lain?" lanjut Sania dan kini Kalila mendongak menatap Nur dan Sania bergantian.

"Tidak" Kalila menggeleng-geleng membuat kedua sahabatnya kembali tersenyum.

Nur pun menyenggol pinggal Kalila. "Emang siapa sih, lelaki yang berhasil membuat seorang Kalila jatuh hati selain Ayahnya?" ucapnya semakin dibuat penasaran.

"Assalamualaikum" sahut seorang dosen wanita yang kini masuk ke dalam kelasnya, tatapan takjub berubah saat melihat dosen itu sudah mendudukkan dirinya di kursi dosen. Iya, dosen wanita itu benar-benar cantik.

"Waa'alaikumsalam" seru semua mahasiswa yang kini mulai serius menatap kearah dosen wanita muda itu.

Dosen wanita itu tersenyum. "Perkenalkan, nama saya ibu Jihan. Dosen baru di Fakultas Desain ini" tuturnya berhasil membuat semua mahasiswa mengangguk.

"Namun, sebelum kita masuk ke kontrak perkuliahan hari ini, terlebih dahulu, ibu ingin mengenal kalian semua" Ibu Jihan menatap ke semua mahasiswa yang berada di dalam kelasnya.

Semua mahasiswa pun mengangguk. "Iya bu."

Ibu Jihan lalu tersenyum, mulai mengabsen satu persatu mahasiswa seraya memperkenalkan diri satu persatu, hingga tibalah saatnya nama Kalila yang dipanggil, membuat mahasiswa cantik itu segera berdiri dibangkunya sembari tersenyum.

"Perkenalkan, nama saya Kalila Fatimah Abdullah. Panggilan Kalila bu, saya asli Semarang" jelas Kalila membuat ibu Jihan tersenyum manis.

"Sepertinya kita pernah ketemu ya? tapi dimana?" ucap Ibu Jihan merasa dirinya mengenal Kalila.

Kalila menggeleng-geleng. "Tidak bu, saya baru pertama kali melihat ibu disini" balasnya.

Ibu Jihan lalu mengangguk. "Tapi, sepertinya aku merasa tidak asing melihat mahasiswa cantik ini. Tapi, dimana ya?" gumamnya masih menatap Kalila namun tidak lama setelahnya, ibu Jihan pun kembali mengabsen setelah berusaha mengingat keberadaan Kalila namun tidak berhasil mendapatkan ingatannya.

Dan kini pembelajarannya dimulai, semua mahasiswa kembali memperhatikan ibu Jihan dengan seriusnya hingga jam pembelajarannya kini selesai.

Semua mahasiswa keluar ruangan, setelah Ibu Jihan keluar dari kelasnya tapi tidak untuk Kalila, Nur dan Sania. Mereka masih betah di dalam kelas karena memang sebentar lagi kuliah berikutnya akan berkelanjutan di tempat itu lagi.

Nur kini menarik kursinya mendekati Kalila dengan menatap Kalila sembari tersenyum. "Serius nih, Kalila sukanya sama siapa sih?" tanyanya yang memang tadi tergantung karena ibu Jihan sudah masuk kelas.

Sania pun mengikuti tingkah Nur. "Iya Kalila, siapa orang beruntung itu?" ucapnya menimpali.

Kalila tersenyum. "Aku akan beritahu tapi kalian harus janji dulu."

"Janji? janji apa?" seru mereka yang sudah tidak sabar diberitahu.

Kalila pun menatap tajam kearah Nur dan Sania. "Iya janji, biar ini menjadi rahasia kita" ucap Kalila yang langsung diangguki oleh kedua sahabatnya.

"Siapa sih orangnya, serius bener" kata Nur yang mulai dibuat begitu penasarannya.

Wanita cantik itu, mengode kedua sahabatnya supaya semakin mendekatkan dirinya, lebih dekat lagi dan itu segera dilakukan mereka karena sudah dibuat begitu penasarannya.

Kalila tersenyum, "Aku menyukai Qiyas" bisiknya dan itu sontak membuat kedua sahabatnya begitu terkejut.

"Serius? orang itu adalah Qi ... ".

Kalila mengangguk namun tangan kananya segera membekap mulut Sania. "Usttt, jangan berisik, entar ada yang denger gimana?" serunya melepas tangan kanannya dari mulut sahabatnya itu ketika Sania sudah mengangguk.

Nur menatap sinis Sania. "Tahu, dasar ember bocor" umpatnya yang ikut terbawa kesal.

Sania terkekeh. "Hehehe maaf, kek kalian nggak tahu Sania aja" bangganya namun Kalila hanya mengembuskan napas pasrah.

Sedang Nur kembali tersenyum menatap Kalila yang berada ditengah-tengah mereka. "Ceritain dulu" ucap Nur yang semakin penasaran akan kelanjutan cerita Kalila.

"Iya, ceritain dong" timpal Sania ikut tersenyum manis.

Wanita cantik itu lalu menyilangkan tangannya ke pinggang sembari menatap kedua sahabatnya yang sudah tampak begitu seriusnya. "Aku menyukainya karena suaranya sudah membuat hatiku bergetar" jelasnya.

Nur dan Sania langsung membelalakkan kedua matanya, setelah mendengar ucapan Kalila yang mengatakan kalau dirinya menyukai Qiyas karena suara.

Sania pun ikut mengikuti tingkah Kalila. "Em, suara? kok bisa sih?" tanyanya. "Kalila, orang dimana-mana itu kalau menyukai seseorang dari wajahnya, postur tubuhnya atau kalau tidak dari sikapnya. Nah Kalila, suara?" seru Sania semakin bertanya-tanya.

Nur kini mengangguk. "Bener tuh, Kalila kok aneh" umpatnya yang juga dibuat bingung akan penjelasan Kalila barusan.

Kalila lalu tersenyum. "Iya, aku jatuh cinta karena suara Qiyas begitu syahdu ketika sedang melantunkan seruan Allah" kedua wanita itu lagi-lagi dibuat bingung.

"Seruan? seruan apa lagi sih maksudnya?" tanya Sania. "Adzan" balas Kalila santai membuat kedua sahabatnya kini tersenyum seraya mengangguk.

"Oh ternyata gitu, pantas aja" ucap Nur yang mulai paham dan Kalila hanya mengangguk namun tanpa mereka sadari ada seseorang yang sedari tadi sedang menguping pembicaraan mereka seraya dengan tatapan tidak suka.

*

*

*

!!Bersambung!!

Terpopuler

Comments

nizam dan teman teman Nizham dan aliya

nizam dan teman teman Nizham dan aliya

Pasti Inayah yg gk suka liat Kalila ada rasa sama Qiyas... 😤😤😤,,, jgn sampe Inayah jadian sama Qiyas y thor...

2021-02-06

1

Rira Syaqila

Rira Syaqila

like mendarat

lanjut dan semangat terus ..
d tggu up nya..

d tggu feedback nya..

2021-02-06

1

Susi Ana

Susi Ana

jempol hadir, mampir ya

2021-02-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!