Gegara pisang

Kanaya masih tiduran ngringkuk dengan telapak tangannya memeluk perut, meringis menahan sakit. Ini sering kali terjadi padanya setiap datang bulan pasti perutnya terasa nyeri tapi ini kejadian pertama dadakan di kampus.

"Nay, ini obatnya di minum." Vivi menyodorkan lembaran tablet pereda nyeri dan air mineral.

"Gaes... gue nggak bisa minum obat selain pake pisang."

"Jadi maksud lo nggak bisa ketelan kalau pake air mineral gitu." Kedua mata sahabatnya itu membola mendengar perkataan Naya.

Kanaya mengangguk, Lagi-lagi membuat kedua sahabatnya itu terpingkal-pingkal.

"Ih... kok malah tertawa sih, beneran ini." Protes Naya kesal

"Iya iya sorry, gue ngerasa aneh aja ada orang macam lo. Hahaha... bentar ya gue beliin pisangnya sebentar."

Vivi dan Ana kembali ke kantin, kali ini dia mencari buah pisang. Mondar mandir di kantin dari tempat satu ke tempat lainya tidak ada, giliran ada juga sudah habis.

"Gimana nih, kasian Naya." Vivi dan Ana masih terus berfikir mencari solusi untuk sahabatnya itu. Tiba-tiba pandangannya mengedar tertuju pada seseorang yang sedang makan siang di kantin dengan satu buah pisang tepat di atas meja di samping piring yang ia gunakan makan. Dia adalah Pak Darren yang sedang makan siang di kantin.

"An, An lihat deh, gue menemukanya." Vivi menunjukkan pisang yang tergletak di samping piring Pak Darren.

Toyor...

"Aw... sakit beb." Vivi meringis kesal

"Cari mati lo, itu sudah ada yang punya galak lagi."

"Tapi An demi Naya, ayo kita berjuang. ckckck...!"

"Apaan sih Vi, lebay lo.... nggak mau ah nggak sopan."

"Siapa bilang nggak sopan kita nggak mau minta, tapi mau aku ganti, gimana?"

"Ya udah sana lo yang bilang, sumpah gue nggak berani itu kayaknya buah pencuci mulut pak Dosen."

"Ih... ya bareng lah." Tiba-tiba tangan Pak Darren mengambil pisang itu dari meja dan bersiap mengupasnya.

"Jangan....!!!"

Teriak Vivi dan Ana kompak yang membuat Pak Darren berhenti dari aktivitasnya dan melihat heran tingkah dua gadis aneh itu.

"Maaf Pak, sepertinya pisangnya sudah tidak layak di konsumsi." Vivi berusaha mengelabuhi

"Maksudnya?" Tanya Pak Darren heran.

"Ini lho Pak, udah nggak enak mending buang aja." Seraya mengambil dari tangan Pak Darren.

"Balikin pisangnya, gangguin orang makan aja, udah sana pergi nggak lucu candaanya."

"Hehehe.... maaf atuh Pak, tapi... oke biar saya ganti Bapak belinya berapa?"

"Oh... jadi kamu mau, ambil aja." Muka Vivi udah merah padam menahan malu.

"Sebenarnya bukan buat saya Pak, tapi buat Naya dia butuh minum obat dan nggak bisa kalau nggak pakai pisang." Vivi menjelaskan cepat sementara Pak Darren melongo terus tertawa.

"Jadi gimana boleh kan Pak."

Pak Darren mengibaskan tanganya seraya tertawa.

Dosen gila, ngakak terus sampai ma**us

Vivi dan Ana beranjak dari kantin.

"Tunggu...!!! siapa yang sakit?"

"Naya Pak, makasih pisangnya ya...?" Vivi dan Ana berlari kecil meninggalkan Pak Darren.

"Nay gimana udah mendingan? ini pisangnya cepat makan obatnya."

"Makasih ya Vi, An, gue kayaknya butuh rebahan sebentar kalian pulang aja gih... bukanya udah nggak ada kelas." Seraya minum obat yang di berikan Vivi.

"Kita mau nungguin lo, masa ninggalin lo sendirian?"

"Nggak pa-pa beneran, aku cuma butuh istirahat setelah minum obat biasanya nyeri akan hilang."

"Tapi kenapa kalian lama sekali? susah ya nyari buah pisang?"

"Nggak juga sih, tapi itu tadi pisang Pak Darren yang berhasil aku rebut." Hahaha... Vivi tertawa puas

"Uhuk... uhuk..." Naya tersedak air mineral yang sedang di minumnya.

"Maksud lo? jangan bilang lo rebutan buah pisang gara-gara gue."

"Hehehe... ya begitulah."

"Beneran?" Ana mengangguk sementara Vivi hanya meringis tertawa kecil.

Sementara Pak Darren duduk di ruangannya, dia masih kepikiran pernyataan Vivi.

Naya sakit apa? kok ada ya orang yang nggak bisa minum obat selain pakai pisang. Konyol...

Apa mungkin ini alasannya dia meninggalkan kelas di saat pelajaran berlangsung. Sungguh tidak sopan tunggu hukuman dariku calon istriku....

***

drt... drt...

Ponsel Naya berdering di atas ranjang.

Riko calling

Tapi malah Naya merijec ponselnya, dia mengirim pesan singkat untuk Riko.

Naya

Gue udah pulang tadi di jemput Dion, maaf ya...

Sementara Vivi dan Ana merasa heran dengan kelakuan Naya.

"Kok di matiin siapa yang telfon?"

"Riko."

"Ya udah telfon balik, dia pasti khawatir nyariin lo."

"Biarin aja, dia pulang sendiri aku tidak mau membuatnya khawatir."

"Duh... so sweet banget sih lo Nay... padahal Riko pasti mau nglakuin apa aja buat lo." Naya hanya tersenyum melihat jawaban Vivi.

"Udah mendingan nih pulang yuk...?" Ajak Naya antusias dia pingin cepat sampai rumah.

"Beneran udah nggak nyeri, ya udah lo bareng gue aja." Pinta Ana menawari

"Nggak usah, hari ini gue udah banyak nyusahin kalian, lagian rumah kita nggak searah nanti gue minta jemput Dion aja."

"Ih... apaan sih Nay, itulah gunanya teman saling membantu jangan merasa sungkan, udah gue anter sampai depan kost, tenang... "

"Ya udah deh... kalau lo maksa dengan senang hati."

"Lo emang nggak ada hati, hahaha..." Mereka tertawa bareng seraya berjalan keluar dari ruangan.

"Eh Nay, tadi gue dapat wasiat lo di suruh ke ruang Dosen sama pak Darren, gue hampir lupa." Kata Vivi mengingatkan.

"Sumpah lo, ini pasti gegara tadi gue kabur di saat pelajaran berlangsung sekalian gue tadi belum sempet ngumpulin tugas yang kemaren. Ya udah kalian duluan aja, nanti gue pulangnya minta di jemput Dion."

"Yakin lo? entar kalau ada apa-apa butuh pertolongan kabari gue ya...?"

"Ship..." Seraya mengangkat jempolnya dan berlari kecil menjauh dari sahabatnya. Dengan setengah ragu Naya mengetuk pintu ruangan Dosen.

"Semoga Dosen nyebelin sudah pulang dan gue nggak harus ketemu dia lagi hari ini." Gumam Naya dalam hati.

"Permisi." Tok... tok... tok... pintu dengan pelan aku ketuk.

"Masuk...!" Suara Pak Darren muncul dari balik pintu membuat Naya deg-degan.

"Maaf Pak, tadi saya sudah tidak sopan meninggalkan kelas di saat pelajaran berlangsung. Saya nggak enak badan Pak dan ini tugas saya yang kemarin." Naya mengambil lembaran kertas dan menyodorkan ke hadapan Pak Darren.

"Hemmm.... taruh di meja."

Tidak seperti orang sakit, segar bugar apa mungkin hanya acting untuk menghindar dari kelasku.

"Baik Pak, saya permisi." Naya memutar badan dan hendak melangkah.

"Tunggu..!"

Apalagi sih pasti mau marah, please Pak jangan marah sekarang gue lagi nggak mood.

"Kamu sakit apa?" Tanya Pak Darren tiba-tiba

"Sa saya... sakit perut Pak."

Nggak mungkin kan gue bilang nyeri haid.

"Oh...ya sudah, sudah sembuh kan."

"Iya iya Pak sudah sembuh, ya sudah saya permisi." Naya keluar dari ruang Dosen dengan lega sekaligus heran. "Tumben dia baik, mungkin tingkat kewarasannya sudah normal." Gumam Naya seraya berlalu dari kampus.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Hadeeuuhh gitu amat ya ,demi sahabat..😄

2025-03-11

0

nobita

nobita

sumpah ngakak banget dengan kelakuan nya trio gresek....

2024-06-22

1

Nia,💓

Nia,💓

Di bab ini yg paling lucu ngakak rebutan 🍌😂

2023-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Telat Lagi
2 Sumpah Serapah
3 Jam kosong
4 Terjebak Jam kosong
5 Papa Sewot
6 Nonton
7 Rencana Perjodohan
8 Surprise
9 Harinya Naya
10 Tragedi PMS
11 Gegara pisang
12 Naya pulang
13 Bertemu Sahabat Lama
14 Perjodohan
15 Pertunangan
16 Kembali ke Kost
17 Drama Pulang ke Kost
18 Menginap di Rumah Pak Dosen
19 Sandiwara
20 Meriang di Jengukin Pacar
21 Teka-teki Keranjang Buah
22 Calon Mantu Idaman
23 Mataku Ternoda
24 Nginep Lagi
25 Mengutarakan Uneg-uneg
26 Menjemput Kanaya
27 SAH
28 Hari Pertama Setelah Menikah
29 Pindahan
30 Lapar di Tengah Malam
31 Pemandangan Sempurna
32 Full House Darren
33 Panggil Aku Mas
34 First Kiss
35 Dia... Menyebalkan
36 Broken Heart
37 Mogok Makan
38 Drama Liburan
39 Sakit Yang Membawa Berkah
40 Kissing
41 Ke Gep
42 Apa Kabar Hatiku...?
43 Bunga Asmara
44 Mood booster Hubby
45 Jaga Jarak
46 Dia dan Es Jomblo
47 Cemburu
48 Hatiku...?
49 Nggak Pakai Cemburu
50 Pengganggu Kecil
51 Hijrah Cinta
52 Masih Ragu
53 Berdua Bersamamu
54 Malam yang Panjang
55 Menikmati Senja
56 Aku Terlena
57 Papa
58 Semua Yang Hidup Pasti Akan Kembali Pada-Nya
59 Berselimut Duka
60 Pengakuan Cinta
61 Merasa di Khianati
62 Perasaan Tersisih
63 Mengikuti Skenario nya
64 Galau
65 Menepi
66 Cemburu jilid dua
67 Naughty Kiss
68 Bahagia Tanpa Syarat
69 Sweet Morning
70 SEMANGAT dari Pak Dosen
71 Closing Ceremony
72 Be Mine
73 Spend Time Alone
74 Temu Kangen
75 Maafkan Aku
76 Syndrome Rindu
77 Berdamai Dengan Takdir
78 Pregnant
79 Sentuhan Rasa Es Krim
80 Take Your Hand
81 Pak Suami I Love You
82 Morning Sickness
83 OTEWE Makrab
84 Selalu Ada Di Dekat Mu
85 Hanya Ada Satu Nama Kanaya
86 Masih Pingin Bobok
87 Ada Cinta di Rumah
88 Our night
89 Cek Kandungan
90 Tragedi Cakaran Istri
91 Insiden
92 Perhatian Keluarga
93 Ada Cinta Yang Tertinggal
94 Anna she said
95 Melepasmu dengan Ikhlas
96 Welcome Home
97 Our afternoon
98 Ngampus
99 Hang out
100 Ngidam
101 Dobel Sabar
102 Menahan Rindu
103 Satu Pukulan Telak
104 Pacar Setingan
105 Ngambeknya Bumil
106 Tanda Merah
107 Misi pertama
108 Dosenku Suamiku I love you
109 Love you readers
110 season 2 bagian satu
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Telat Lagi
2
Sumpah Serapah
3
Jam kosong
4
Terjebak Jam kosong
5
Papa Sewot
6
Nonton
7
Rencana Perjodohan
8
Surprise
9
Harinya Naya
10
Tragedi PMS
11
Gegara pisang
12
Naya pulang
13
Bertemu Sahabat Lama
14
Perjodohan
15
Pertunangan
16
Kembali ke Kost
17
Drama Pulang ke Kost
18
Menginap di Rumah Pak Dosen
19
Sandiwara
20
Meriang di Jengukin Pacar
21
Teka-teki Keranjang Buah
22
Calon Mantu Idaman
23
Mataku Ternoda
24
Nginep Lagi
25
Mengutarakan Uneg-uneg
26
Menjemput Kanaya
27
SAH
28
Hari Pertama Setelah Menikah
29
Pindahan
30
Lapar di Tengah Malam
31
Pemandangan Sempurna
32
Full House Darren
33
Panggil Aku Mas
34
First Kiss
35
Dia... Menyebalkan
36
Broken Heart
37
Mogok Makan
38
Drama Liburan
39
Sakit Yang Membawa Berkah
40
Kissing
41
Ke Gep
42
Apa Kabar Hatiku...?
43
Bunga Asmara
44
Mood booster Hubby
45
Jaga Jarak
46
Dia dan Es Jomblo
47
Cemburu
48
Hatiku...?
49
Nggak Pakai Cemburu
50
Pengganggu Kecil
51
Hijrah Cinta
52
Masih Ragu
53
Berdua Bersamamu
54
Malam yang Panjang
55
Menikmati Senja
56
Aku Terlena
57
Papa
58
Semua Yang Hidup Pasti Akan Kembali Pada-Nya
59
Berselimut Duka
60
Pengakuan Cinta
61
Merasa di Khianati
62
Perasaan Tersisih
63
Mengikuti Skenario nya
64
Galau
65
Menepi
66
Cemburu jilid dua
67
Naughty Kiss
68
Bahagia Tanpa Syarat
69
Sweet Morning
70
SEMANGAT dari Pak Dosen
71
Closing Ceremony
72
Be Mine
73
Spend Time Alone
74
Temu Kangen
75
Maafkan Aku
76
Syndrome Rindu
77
Berdamai Dengan Takdir
78
Pregnant
79
Sentuhan Rasa Es Krim
80
Take Your Hand
81
Pak Suami I Love You
82
Morning Sickness
83
OTEWE Makrab
84
Selalu Ada Di Dekat Mu
85
Hanya Ada Satu Nama Kanaya
86
Masih Pingin Bobok
87
Ada Cinta di Rumah
88
Our night
89
Cek Kandungan
90
Tragedi Cakaran Istri
91
Insiden
92
Perhatian Keluarga
93
Ada Cinta Yang Tertinggal
94
Anna she said
95
Melepasmu dengan Ikhlas
96
Welcome Home
97
Our afternoon
98
Ngampus
99
Hang out
100
Ngidam
101
Dobel Sabar
102
Menahan Rindu
103
Satu Pukulan Telak
104
Pacar Setingan
105
Ngambeknya Bumil
106
Tanda Merah
107
Misi pertama
108
Dosenku Suamiku I love you
109
Love you readers
110
season 2 bagian satu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!