Tragedi PMS

Sepulang dari kantor Darren dan Pak Dahlan langsung di sambut sumringah oleh Bu Alin.

"Ren, sudah pulang? gimana-gimana?" Tanya Bu Alin antusias

"Gimana apanya ma, Darren ke atas dulu mau mandi."

"Ya udah cepat ya, mama tunggu di meja makan." Darren berlalu meninggalkan bu Alin yang tengah sibuk menyiapkan makan malam.

"Ada apa sih Ma, baru pulang udah heboh aja." Tanya Pak Dahlan penasaran.

"Iya Mama heboh sendiri, kalau udah soal kak Darren lupa deh sama Icha." Protes Icha menimpali.

"Uluh-uluh gadisnya mama, ngambek nih ceritanya. Tolong panggilin kak Darren di kamar, mandi apa tidur kok lama sekali."

"Nggak usah Ma, Darren udah datang." Saut Darren seraya berjalan menuruni tangga dan bergabung di meja makan.

Mereka sekeluarga mulai makan malam, hening hanya ada suara sendok dan garpu sampai akhirnya satu persatu selesai.

Darren yang lebih dulu selesai, seakan cepat kembali ke kamar.

"Ren, jangan ke kamar dulu mama masih kepo nih."

"Bahas besok Ma, Darren capek." Seraya berlalu dari meja makan dan mencium pipi mamanya lalu berlari kecil menaiki tangga.

"Dasar, si sulung yang bandel." Gerutu Bu Alin tidak mendapatkan jawaban dari Darren.

Sementara Darren kembali ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur. Dia tiba-tiba teringat Kanaya gadis di foto yang mau di jodohkan dengannya. Darren merasa lucu aja bahkan kalau di kampus sudah lebih dari tiga kali Naya kena hukuman darinya karena sering terlambat di jam nya. Asik melamun tak terasa membawa Darren benar-benar ke alam mimpi hingga pagi.

Di pagi hari seperti biasa setelah sarapan dengan keluarga, Darren pergi mengajar hari ini jadwalnya ke kampus. Baru saja Darren tiba di kampus dia sudah melihat pemandangan yang tidak menyenangkan. Rupanya sosok Riko dan Naya yang sedang berjalan bersama membuat pandangan Pak Darren benar-benar terganggu. Pak Darren terus mengamati sampai ke duanya berpisah dan masuk ke kelas masing-masing.

Ada apa aku ini bukankah ini bukan yang ke sekali aku melihat Riko dan Naya, kenapa hari ini aku merasa tidak suka.

Darren melanjutkan langkahnya dengan seksama. Baru saja ingin mendekati pintu kelas Darren di kagetkan dengan tubuh seorang gadis yang menabraknya.

"Bruk..!!"

Kanaya merasa ada yang tidak nyaman dengan tubuhnya, karena jam kuliah sudah hampir di mulai dia ke luar kelas dengan terburu-buru ingin ke toilet sebentar.

"Eh Naya mau kemana? kelas udah mau mulai malah kelayapan." Tanya Vivi pada Ana yang hanya di jawab kedipan bahu.

"Maaf-maaf Pak, saya nggak sengaja sekalian saya izin ke belakang." Naya berdiri senormal mungkin dan berusaha minta maaf kepada Pak Darren yang masih mematung melihatku.

Ah sebodolah mau dia maafin apa enggak, gue butuh ke toilet sekarang.

Kanaya berlari kecil menjauhi tubuh Dosen itu.

"Tunggu!!!"

Langkahnya langsung terhenti mendengar teriakan Pak Darren. Naya sempat memejamkan matanya sebentar lalu memutar badannya.

"Siapa yang ngijinin Kamu ke belakang, cepat masuk kembali ke kelas."

"Tapi Pak." Protes Naya yang tidak di gubris Pak Darren membuat dia sontak mengikuti Dosen itu dan kembali duduk di bangkunya.

Sumpah ya Dosen gila, baru kali ini ada Dosen ngelarang muridnya untuk menunda panggilan alam. Aduh perutku.... ini benar-benar sakit.

Keringat dingin mulai mengucur di tubuh Naya, Naya benar-benar merasa ke sakitan di perutnya tapi tatapan Dosen itu benar-benar membuat nyalinya menciut dan pasrah.

Di sela-sela mengajar Pak Darren tak berhenti memandang Kanaya, dia melihat gadis itu gelisah dan tak biasanya. Sampai pada akhirnya dia melihat Naya berdiri dan membawa tasnya.

"Mau kemana? jam pelajaran sedang berlangsung. Duduk..!!" Naya tak mengindahkan kata-kata Pak Darren, dia berlari kecil keluar dari kelas tak ada lagi kompromi baginya, dia harus segera mengecek tubuhnya di toilet.

Tuh kan bener gue udah filling, gimana nih mana nggak bawa pembalut lagi. Telfon Vivi apa Ana ini emergency.

Ana dan Vivi merasa ponselnya berdering bergantian, namun karena di silent dia tidak menggubris nya, di tambah pelajaran masih berlangsung dia tidak berani membuka handphone nya.

Naya merasa tak ada jawaban dia tidak menyerah dan kembali menghubungi sahabatnya dengan mengirimkan pesan.

Naya

Vi, tolong gue please cepat gimanapun caranya, lo harus segera keluar dari kelas dan beliin gue pembalut. Tolong.....!!!

Tapi lagi-lagi pesannya pun tak terbalas membuat Naya setengah frustasi. Dia masih setia di toilet sampai benar-benar ke dua sahabatnya itu datang menolongnya.

Setelah Dosen mengucapkan salam perpisahan dan dengan lega Vivi meraih ponselnya dan segera melihat pesan yang masuk di HP nya. Baru saja Vivi mulai menyentuh layar pengunci dia di kagetkan dengan suara berat Pak Darren.

"Vi, tolong nanti suruh Naya menghadap saya di ruang Dosen."

"Iya Pak, siap." Jawab Vivi singkat

Setelah benar-benar memastikan Dosen itu keluar dari kelas dan menghilang di balik pintu, Vivi segera membuka pesan yang di kirim Naya.

"What....!!" Sontak Vivi berdiri dari tempat duduknya dan menyita perhatian Ana. Tanpa basa-basi Vivi langsung menarik tangan Ana dan menyuruh mengikutinya.

"Apaan sih Vi, pesan dari siapa?"

"Naya, dia butuh pertolongan cepat."

"Dia kenapa, dimana?" Tak ada jawaban dari Vivi namun langkahnya semakin dekat dengan toilet wanita.

"Nay... Nay..!!" Teriak Vivi menggedor satu persatu toilet yang tertutup. Merasa namanya di panggil Naya langsung sigap menjawabnya.

"Vi, An gue disini." Naya membuka pintu toilet dan menceritakan penderitaannya yang membuat ke dua sahabatnya itu terpingkal-pingkal tertawa.

"Hahaha.... ya udah lo tunggu sini ya, biar gue beliin sebentar di kantin."

"Cepetan Vi, gue udah nggak nyaman."

"Iya iya bentar cerewet." Vivi setengah berlari menuju kantin yang sempat di lihat oleh banyak mahasiswa dan salah satunya Riko and the geng namun Vivi tak menghiraukannya dia fokus mencari apa yang ingin di beli.

Sementara Ana masih setia menunggu Naya di depan toilet.

"Vi, kenapa lo?" Teriak Alex di sela-sela makanya. Vivi hanya tersenyum dan kemudian berlalu meninggalkan kantin setelah membeli pembalut dan segera menuju toilet.

"Nay ini cepet ganti." Langsung di rebut Naya tak sabar

"Ok, thanks Vi." Akhirnya bisa bernapas lega.

"Gimana udah aman." Tanya Ana khawatir.

"Udah, tapi kayaknya perut gue nggak bisa kompromi deh, nyeri banget, gue ke Unit Kesehatan sebentar istirahat."

"Ya udah ayo gue antar." Jawab Vivi dan Ana kompak. Sesampainya di sana Naya merebahkan tubuhnya di ranjang kecil, sementara Vivi dan Ana sibuk meminta obat pereda nyeri haid.

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Nay di tunggu calon paksu 😂

2024-12-03

0

gia nasgia

gia nasgia

Untung ada sohibnya Naya

2023-03-23

1

Angelica Yulid

Angelica Yulid

wah dosen apa tidak melihat orang kesakitan

2022-08-19

0

lihat semua
Episodes
1 Telat Lagi
2 Sumpah Serapah
3 Jam kosong
4 Terjebak Jam kosong
5 Papa Sewot
6 Nonton
7 Rencana Perjodohan
8 Surprise
9 Harinya Naya
10 Tragedi PMS
11 Gegara pisang
12 Naya pulang
13 Bertemu Sahabat Lama
14 Perjodohan
15 Pertunangan
16 Kembali ke Kost
17 Drama Pulang ke Kost
18 Menginap di Rumah Pak Dosen
19 Sandiwara
20 Meriang di Jengukin Pacar
21 Teka-teki Keranjang Buah
22 Calon Mantu Idaman
23 Mataku Ternoda
24 Nginep Lagi
25 Mengutarakan Uneg-uneg
26 Menjemput Kanaya
27 SAH
28 Hari Pertama Setelah Menikah
29 Pindahan
30 Lapar di Tengah Malam
31 Pemandangan Sempurna
32 Full House Darren
33 Panggil Aku Mas
34 First Kiss
35 Dia... Menyebalkan
36 Broken Heart
37 Mogok Makan
38 Drama Liburan
39 Sakit Yang Membawa Berkah
40 Kissing
41 Ke Gep
42 Apa Kabar Hatiku...?
43 Bunga Asmara
44 Mood booster Hubby
45 Jaga Jarak
46 Dia dan Es Jomblo
47 Cemburu
48 Hatiku...?
49 Nggak Pakai Cemburu
50 Pengganggu Kecil
51 Hijrah Cinta
52 Masih Ragu
53 Berdua Bersamamu
54 Malam yang Panjang
55 Menikmati Senja
56 Aku Terlena
57 Papa
58 Semua Yang Hidup Pasti Akan Kembali Pada-Nya
59 Berselimut Duka
60 Pengakuan Cinta
61 Merasa di Khianati
62 Perasaan Tersisih
63 Mengikuti Skenario nya
64 Galau
65 Menepi
66 Cemburu jilid dua
67 Naughty Kiss
68 Bahagia Tanpa Syarat
69 Sweet Morning
70 SEMANGAT dari Pak Dosen
71 Closing Ceremony
72 Be Mine
73 Spend Time Alone
74 Temu Kangen
75 Maafkan Aku
76 Syndrome Rindu
77 Berdamai Dengan Takdir
78 Pregnant
79 Sentuhan Rasa Es Krim
80 Take Your Hand
81 Pak Suami I Love You
82 Morning Sickness
83 OTEWE Makrab
84 Selalu Ada Di Dekat Mu
85 Hanya Ada Satu Nama Kanaya
86 Masih Pingin Bobok
87 Ada Cinta di Rumah
88 Our night
89 Cek Kandungan
90 Tragedi Cakaran Istri
91 Insiden
92 Perhatian Keluarga
93 Ada Cinta Yang Tertinggal
94 Anna she said
95 Melepasmu dengan Ikhlas
96 Welcome Home
97 Our afternoon
98 Ngampus
99 Hang out
100 Ngidam
101 Dobel Sabar
102 Menahan Rindu
103 Satu Pukulan Telak
104 Pacar Setingan
105 Ngambeknya Bumil
106 Tanda Merah
107 Misi pertama
108 Dosenku Suamiku I love you
109 Love you readers
110 season 2 bagian satu
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Telat Lagi
2
Sumpah Serapah
3
Jam kosong
4
Terjebak Jam kosong
5
Papa Sewot
6
Nonton
7
Rencana Perjodohan
8
Surprise
9
Harinya Naya
10
Tragedi PMS
11
Gegara pisang
12
Naya pulang
13
Bertemu Sahabat Lama
14
Perjodohan
15
Pertunangan
16
Kembali ke Kost
17
Drama Pulang ke Kost
18
Menginap di Rumah Pak Dosen
19
Sandiwara
20
Meriang di Jengukin Pacar
21
Teka-teki Keranjang Buah
22
Calon Mantu Idaman
23
Mataku Ternoda
24
Nginep Lagi
25
Mengutarakan Uneg-uneg
26
Menjemput Kanaya
27
SAH
28
Hari Pertama Setelah Menikah
29
Pindahan
30
Lapar di Tengah Malam
31
Pemandangan Sempurna
32
Full House Darren
33
Panggil Aku Mas
34
First Kiss
35
Dia... Menyebalkan
36
Broken Heart
37
Mogok Makan
38
Drama Liburan
39
Sakit Yang Membawa Berkah
40
Kissing
41
Ke Gep
42
Apa Kabar Hatiku...?
43
Bunga Asmara
44
Mood booster Hubby
45
Jaga Jarak
46
Dia dan Es Jomblo
47
Cemburu
48
Hatiku...?
49
Nggak Pakai Cemburu
50
Pengganggu Kecil
51
Hijrah Cinta
52
Masih Ragu
53
Berdua Bersamamu
54
Malam yang Panjang
55
Menikmati Senja
56
Aku Terlena
57
Papa
58
Semua Yang Hidup Pasti Akan Kembali Pada-Nya
59
Berselimut Duka
60
Pengakuan Cinta
61
Merasa di Khianati
62
Perasaan Tersisih
63
Mengikuti Skenario nya
64
Galau
65
Menepi
66
Cemburu jilid dua
67
Naughty Kiss
68
Bahagia Tanpa Syarat
69
Sweet Morning
70
SEMANGAT dari Pak Dosen
71
Closing Ceremony
72
Be Mine
73
Spend Time Alone
74
Temu Kangen
75
Maafkan Aku
76
Syndrome Rindu
77
Berdamai Dengan Takdir
78
Pregnant
79
Sentuhan Rasa Es Krim
80
Take Your Hand
81
Pak Suami I Love You
82
Morning Sickness
83
OTEWE Makrab
84
Selalu Ada Di Dekat Mu
85
Hanya Ada Satu Nama Kanaya
86
Masih Pingin Bobok
87
Ada Cinta di Rumah
88
Our night
89
Cek Kandungan
90
Tragedi Cakaran Istri
91
Insiden
92
Perhatian Keluarga
93
Ada Cinta Yang Tertinggal
94
Anna she said
95
Melepasmu dengan Ikhlas
96
Welcome Home
97
Our afternoon
98
Ngampus
99
Hang out
100
Ngidam
101
Dobel Sabar
102
Menahan Rindu
103
Satu Pukulan Telak
104
Pacar Setingan
105
Ngambeknya Bumil
106
Tanda Merah
107
Misi pertama
108
Dosenku Suamiku I love you
109
Love you readers
110
season 2 bagian satu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!