Coding Cinta
Terdengar tawa di kantin kampus yang membuat suasana menjadi ramai, empat sekawan gadis mahasiswa semester tiga yang telah menyelesaikan kuliah jam pertamanya. Mereka sedang menikmati makanan yang ada di depannya.
"Meera mau dong batagornya." Riri yang langsung main comot dan melahapnya.
"Kebiasaan Kamu Ri." Ameera menepuk pundak Riri yang masih melahap batagor miliknya.
Sedangkan Aqila dan Annisa hanya tertawa melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
"Kalian itu bikin ramai ya, nggak sadar apa kita jadi pusat perhatian suatu kantin ini." Aqila mulai sewot sedang Annisa yang baru mengenal mereka satu bulan ini hanya tersenyum sendiri.
Annisa merupakan mahasiswa pindahan yang baru masuk di kelas mereka saat semester 3 ini, karena Mereka semua merasa mempunyai satu pemikiran akhirnya Ameera, Aqila dan Riri mengajak Annisa untuk bergabung bersama mereka.
Mereka bertiga sebelum kedatangan Annisa memang sudah selalu bersama dan bersahabat sejak mereka lahir karena persahabatan orang tua Mereka.
"Iya nih kebiasaan Riri suka makan makanan ku, kenapa sih."
"Kalai kamu yang pesan enak tau Meera."
"Apaan, pesan juga sama itu punya Aqila nggak kamu makan."
"Ha ha ha.. judes Dia."
"Apa Kamu bilang, hehhh..." Aqila sudah siap aja sendok.
"Udah, malu dilihatin. Habiskan kita masuk kelas lagi." Annisa memang lemah lembut orangnya tapi sebenarnya juga asik kalau diajak mengobrol. Siapa sangka Dia mempunyai kemampuan IQ di atas mereka bertiga dibalik penampilannya yang sederhana dan lemah lembut.
"Iya Annisa yang cantik. Itu jadi cewek itu yang lembut kaya Anisa bukan main samber aja makan orang." Ameera masih nyindir Riri.
"Iyee.... he he he.. makasih ya. Lagian Mami Kamu lemah lembut itu kayak Annisa kamu nggak Meera." Riri mulai lagi.
Ameera nggak tahu menuruni sikap siapa tapi sepertinya Aunty nya Rima yang tak lain adalah Mamanya Aqila. Karena merasa di rumah selalu dijahili sama Abangnya Ammar, Ameera sewaktu masih SMA memang sering bermain ke rumah Aqila.
"Ini gara - gara kumpul sama Itu." Ameera memberi isyarat kepada Aqila.
"Apa Kak, kan kamu sendiri yang suka main ke rumah katanya di rumah sering dijahilin sama Bang Ammar." Aqila sewot.
"Ayo masuk kelas." Annisa sudah menghabiskan minumnya dan segera berdiri.
"Oke, lets goo." Riri semangat banget.
Mereka berempat berjalan menuju ke ruang kelas sambil bergandengan dan tak lupa selalu ramai sepanjang jalan.
"Meera, kamu bawa mobil nggak."
Riri
"Nggak."
"Terus tadi di antar supir."
"Nggak, tadi di antar sama Bang Ammar."
"Apaaaa... Bang Ammar udah lama nggak ketemu." Riri semakin bertingkah ketika disebut nama Ammar.
"Apaan sih Kamu, Dia sibuk skripsi dan mau lanjut S2 ke luar negeri."
Annisa dan Aqila hanya menjadi pendengar setia mereka berdua dan berjalan mengikuti dari belakang.
"Apaaaa... Bang Ammar mau ke luar negeri. Nanti aku nggak pernah ketemu dong. Nanti kamu dijemput sama Bang Ammar, aku bisa ketemu dong."
"Nggak tau.."
"Meera please... mau ketemu Bang Ammar."
"Apaan duduk sana."
Riri menuju kursinya sambil cemberut. Mereka sudah masuk di dalam kelas dan mengambil tempat duduk masing-masing.
Tak lama kemudian datang Dosen Mereka yang siap mengampu mata kuliah Algoritma dan Pemrograman yang menjadi pusat kepusingan Mereka.
Ameera, Aqila dan Riri memutuskan mengambil kuliah jurusan Teknik Informatika seperti Mama Mereka dan ingin bercita-cita menjadi seorang Programmer, apalagi Papa Aqila mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang itu yaitu Azzam yang tak lain Om dari Ameera.
Mereka berempat dengan serius mendengarkan penjelasan dari Dosen yang sedang berada di depan. Kepala Riri rasanya mau pecah mendengarkan penjelasannya dia tidak konsentrasi karena ucapan dari Ameera jika Ammar akan ke luar negeri.
Annisa sangat aktif di dalam kelas selalu bertanya jika tidak memahami apa yang dijelaskan oleh dosennya. Ameera melihat sosok Annisa seperti melihat sosok Maminya yang cerdas dan pintar serta lemah lembut serta solehah.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Ammar baru saja keluar dari ruangan Dosen setelah bimbingan skripsinya, Dia memilih jurusan Manajemen Bisnis karena mengidolakan sosok Papinya yang pebisnis luar biasa dan nantinya akan meneruskan perusahaan milik Ibrahim Al Malik.
Ammar dan Ameera memilih kampus yang berbeda, jika Ameera pemilik kampus yang menjadi almamater milik Maminya dulu berbeda dengan Ammar yang memilih kampus yang bonafit dengan jurusan Manajemen Bisnisnya.
Ammar berjalan menuju ke parkiran dan akan menjemput Ameera karena mereka akan ke rumah Neneknya menyusul Papi dan Maminya yang sudah di sana karena Om Fajar sedang mengadakan syukuran aqiqah kelahiran anak yang kedua.
"Bang Ammar." Panggil Rendi sahabatnya yang tak lain adalah anak dari Rudi dan Hana sahabat dari Papi dan Maminya.
Dia mengambil jurusan kuliah yang sama dengan Ammar tapi dia baru masuk semester 3.
"Rendi."
"Mau kemana Bang."
"Mau jemput Ameera, kamu nggak ada kuliah."
"Sudah selesai Bang, ya udah hati - hati Bang salam buat Om dan Tante."
"Oke, aku duluan ya Ren."
"Oke Bang."
Ammar melajukan mobilnya menuju ke kampus Ameera. Di dalam mobil dia menghubungi Adiknya untuk bersiap dan menunggunya di depan kampus.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
"Kak Meera pulang sama siapa." tanya Aqila.
" Dijemput sama Bang Ammar kita mau ke rumah Nenek, Om Fajar lagi syukuran kelahiran anak yang kedua."
Riri mendengar Amira dijemput oleh Ammar dia langsung senang dan excited.
"Aku mau ketemu Bang Ammar dong, kan udah lama kita nggak kumpul ya." Riri sudah bergelayut di tangan Ameera.
"Apa sih."
"Iya mau minta es krim sama Bang Ammar." Aqila masih seperti anak kecil karena dulu dia suka dibelikan es krim sama Ammar. Tapi sekarang sudah pasti es krimnya berupa uang jajan.
"Kalian ya kalau ada maunya aja baik. Ayo ke depan Bang Ammar sudah mau sampai ini bisa di ceramah nanti aku kalau dia nunggu lama."
"Aku langsung ke parkiran aja ya."
"Nggak boleh, ayo Annisa ikut." Ameera menarik tangan Annisa.
"Aku sudah ditunggu sama Mama Ku."
"Bentar aja, yuk aku kenalin sama Abang Aku."
"Tapi Meera."
"Udah ayo ikut, nanti ke parkiran sama aku." Aqila menarik Annisa.
Sesampainya di depan kampus pas tepat mobil Ammar datang. Mereka berempat mendekatinya dan Ammar membuka jendela mobilnya.
"Ayo Meera, Abang sudah ditelepon sama Papi."
"Bang Ammar." Riri mulai kecentilan.
"Halo Riri."
"Lama nggak kumpul kita Bang."
"Nanti ya Abang masih sibuk sama skripsi." Ammar biasa aja menanggapi Riri membuatnya manyun.
"Bang es krim." gantian Aqila yang mendekat.
"Kamu itu nih.." Ammar membuka dompetnya dan membeli 1 lembar berwarna merah.
"Makasih Abang."
"Bang kenalin temen aku, Annisa ini Abang Aku Ammar."
Ammar memandang gadis itu tak berkedip dan Annisa tersenyum kepadanya sambil menelangkupkan tangannya di depan dada.
"Cantikkk..." batin Ammar
🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Author Come Back ya 😁😁😁😁...
Sekarang ada Bang Ammar yang siap membuat kalian semua bahagia ☺☺☺☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments
Yoo_Rachel
Hadir Thor☝️Like Mendarat 🚀 Semangat selalu Yah..💪 Ditunggu kedatangannya di karya aku..
📗MENIKAHI MUSUH KERAJAANKU
📘THE POWER OF FIRST LOVE
See You In The Comment...🙏
2021-03-27
1
Bazah Yuniasih
ceritax menarik,ak udh baca semua critamu thor,critax bagus2,menarik sekali,semangat y thor,karyamu the best
2021-03-21
1
Nasra Ad
kok Aqila jd manggil Ameera kk yah ? kan Rima Aqila sdh lahir sebelum mami Syakila hamil anak ke 2 🤔
2021-03-20
1