Baikan

"Alamatnya ini mbak." tanya sopir taksi kepada Ameera dan Aqila.

"Iya Pak, benar. Makasih ya pak."

"Sama - sama mbak."

Ameera dan Aqila turun dari taksi itu dan masuk ke dalam gerbang rumah yang ada di depannya, Mereka menekan bel dan mengucapkan salam.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam." terdengar suara seorang wanita dari dalam rumah dan kemudian pintu terbuka.

"Maaf cari siapa." tanya Bibi.

"Annisa ada Bi, kami teman kuliahnya."

"Non Nisa ada Non, mari masuk. Silahkan duduk Non saya panggil Non Nisa dulu."

"Ya Bi, makasih."

Bibi menuju ke dalam untuk memanggil Annisa, tak lama keluar seorang wanita setengah baya menghampiri Mereka.

"Teman kuliahnya Annisa."

"Iya Tante, Saya Ameera dan ini Aqila."

Mereka berdua menyambut tangan Mamanya Annisa dan menciumnya.

"Kalian cantik - cantik sekali, ayo duduk sebentar ya Annisa nanti keluar."

"Iya Tante."

"Itu Dia, ini ada teman Kamu Sayang."

"Meera, Qila. Kenapa kalian ke sini."

"Kok begitu ngomongnya sayang, temennya main ke sini seneng dong."

"Maaf, Iya Ma."

Bibi keluar membawakan camilan dan minuman untuk tamunya.

"Ayo silahkan di minum, kalian pasti haus panas-panas begini ke sini."

"Makasih Tante."

"Nisa, maafkan kami ya. Kami mohon jangan pergi dari kami, kita akan bersama lagi kan berempat." Ameera duduk mendekati Annisa dan memegang tangannya.

"Lho, Ada apa ini kalian marahan."

"Ada sedikit masalah Tante, Kami salah paham." jelas Ameera.

"Oh, biasa lah anak muda tapi jangan sampai berlarut-larut ya. Ayo Sayang nggak boleh seperti itu maafkan Mereka." pinta Mama.

"Nisa nggak marah Ma, Nisa hanya merasa nggak pantas karena gara - gara kehadiran Nisa mereka jadi berantem."

"Kita nggak berantem Nisa, lihat ini Bang Ammar sudah berhasil bicara sama Riri. Dia sudah gabung lagi sama Kita, Kamu juga ya kita bareng - bareng lagi." Meera menunjukkan ponselnya.

"Tapi Ra, Riri marah sama Aku."

"Nisa, Aku yakin Riri sudah nggak marah sama Kamu, percaya sama Aku. Dia anaknya baik Nisa, cuma kadang suka senewen aja."

"Iya Nisa, kita bareng - bareng lagi ya." bujuk Qila.

"Kita belain ke sini lho, kita mau sahabatan sama Kamu." tambah Qila.

"Sayang, kamu beruntung sekali punya teman-teman yang baik seperti mereka, dan ingat tidak baik menyimpan dendam." nasehat Mama.

"Iya Ma, Nisa juga minta maaf ya sama kalian."

"Kamu nggak salah Nis." Ameera memeluk Annisa dan Aqila pun ikut mendekati, mereka bertiga saling berpelukan.

"Mama senang lihat kalian seperti itu." Mama Ana tersenyum melihat Mereka bertiga.

"Annisa baik Tante, pasti karena Mamanya baik juga." puji Meera.

"Kamu bisa aja Meera, kalian boleh panggil Mama Ana seperti Nisa."

"Serius Tante."

"Heem.." Mama Ana tersenyum dan Mereka berpelukan.

Kemudian Mereka ngobrol asyik saling bercerita dan bercanda tawa. Ponsel Ameera berdering dan nampak nama di sana" Abang."

"Maaf sebentar Ma ada telepon."

"Iya di angkat dulu Meera."

Ameera menjawab telepon dari Abangnya.

"Assalamualaikum Bang."

"Waalaikumsalam Kamu dimana, Mami nyariin."

" Maaf Bang Meera lupa ngasih tahu Mami, ini Meera lagi di rumah Annisa sama Aqila."

"Kamu kebiasaan kalau pergi nggak bilang, tadi Abang kan sudah bilang pulang malah main sama Aqila."

"Iya Bang, Maaf. Ini Adek pulang sama Qila."

"Abang jemput tunggu di situ."

Ammar memang belum pulang, setelah dari cafe bertemu Riri Dia ke toko buku dulu tetapi Mami Syakila telepon kenapa Mereka belum pulang, ternyata Ameera juga belum pulang.

"Iya Bang, Meera tunggu."

Ammar menutup teleponnya dan menuju ke rumah Annisa menjemput Kedua adiknya.

"Siapa Kak." tanya Aqila.

"Bang Ammar kita di suruh pulang di cari Mami."

"Kok udah mau pulang, kan baru sebentar." Mama Ana nggak rela mereka berdua pulang karena asyik ngobrol dengan mereka.

"Iya Ma, maaf ya Ma. Kita lupa nggak izin sama Mami di cariin deh."

"Ya udah nggak papa, Kalian di jemput."

"Iya Ma, Abang sebentar lagi ke sini."

"Abang Kamu tahu rumah Kita."

"Iya Ma, Meera sama Abangnya yang nganter Nisa tempo hari pulang." jelas Annisa.

"Oke, kalian hati - hati ya."

"Iya Ma."

Ameera dan Aqila menunggu Abangnya di luar rumah setelah berpamitan dengan Mama Ana. Dan tak lama datang mobil Ammar yang berhenti di depan gerbang rumah Annisa.

"Ma, Kita pulang ya terima kasih untuk kue nya Mami pasti suka." ucap Meera sambil mencium tangan Mama Ana.

"Iya sama - sama sayang, sering ke sini ya."

"Pamit ya Ma, makasih kue nya." Aqila mencium tangan Mama Ana.

"Iya hati - hati kalian."

Annisa mengantar mereka sampai ke depan gerbang sedangkan Mama Ana menunggunya di teras.

Ammar turun dari mobil dan menyapa Mama Ana dari depan gerbang.

"Maaf ya Tante, Adik saya merepotkan."

"Nggak sama sekali malah senang Tante kalau mereka sering main ke sini."

"Makasih Tante, kami permisi."

"Iya kalian hati - hati."

Ammar tersenyum kepada Annisa yang mengantar Ameera dan Aqila sampai depan.

"Makasih Nisa, Kita pulang dulu ya." Mereka bertiga berpelukan.

"Hati - hati ya, jangan kapok main ke sini."

"Oke, bye.. Assalamualaikum." Annisa dan Ameera masuk ke dalam mobil di ikuti Ammar.

"Kami pulang dulu Nisa, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam Hati - hati Bang."

Deg...deg...deg...

jantung Ammar berdetak kencang melihat senyum Annisa.

"Bang, jadi pulang nggak."

Meera mengagetkan Ammar yang masih termangu melihat senyum Annisa.

"Ya, mari Nisa."

"Iya Bang."

Ammar masuk ke dalam mobil, Meera dan Aqila siap mengerjai Abangnya.

"Ciee...ada yang senyum - senyum sendiri." celetuk Ameera.

"Apa Kamu anak kecil, kalau pergi lain kali itu izin dulu sama Mami."

"Iya.. mengalihkan pembicaraan."

"Kebiasaan pakai sabuk pengamannya."

"Pasangkan Bang..." nada Ameera menggoda Abangnya, Aqila yang duduk di belakang tersenyum-senyum melihat tingkah Ameera mengerjai Ammar.

"Pakai sendiri.."

Ammar menekan pedal gasnya dan mulai melaju.

"Coba kalau Annisa udah pasti di pasangkan." Ameera ngomel sambil memasangkan sabuk pengamannya di badannya.

"Nggak denger.." Ammar memasang earphone di telinganya.

"Qila aku berani jamin Abang itu suka sama Annisa."

"Heemmm.. betul itu kak. Tadi aja Abang senyum - senyum."

Ammar bukannya tidak mendengar tetapi pura - pura saja memakai earphone di telinganya.

"Annisa, semoga ya semoga kita berjodoh, maaf belum bisa sekarang tunggu nanti." Ammar tersenyum sendiri.

###########

Gimana lanjut 😁😁😁😁😁

"Waalaikumsalam."

Terpopuler

Comments

Wilda Maulida

Wilda Maulida

tukan bener annisa anaknya dokter ilham sma dokter ana

2022-10-09

0

Eka Noviasih

Eka Noviasih

kisah anak2nya lebih greget

ikut mikir penyelsaian Masalahnya

2021-02-25

1

Farida Yusri

Farida Yusri

lanjut thor, cepetan amar sm annisa, biar ga kecolongan

2021-02-07

2

lihat semua
Episodes
1 Kenalan Dulu ya
2 Perempuan harusnya bisa mencontoh Mami
3 Pasti masih ada tersisa satu untuk Ammar Pi
4 Ketidaksengajaan
5 Sambutan Mami Syakila
6 Misi Ameera
7 Semua nggak gratis
8 Adem Panas
9 Cemburu
10 Leave group
11 Bersama Masalah ada Solusi
12 Annisa mengalah
13 Kedewasaan Ammar
14 Baikan
15 Contoh Papi Mu ini
16 Srrrrrr....
17 Rencana Riri
18 Ada yang mau tapi malu
19 Mendekat
20 Bilang aja dulu
21 Karena Suka jadi Enjoy
22 Ciyeeeeee.....
23 Apa Dia
24 Itu sih tanda - tanda
25 Pertemuan Kembali
26 Sekarang Mama ya jangan Tante lagi
27 Yang penting kebahagiaan anak-anak kita
28 Pakai ya saat Wisuda
29 Wisuda
30 Bidadari Surga Ku
31 Emang dunia berhenti ketika cinta ditolak
32 Jangan Menikah dulu ya, Sebelum Abang menikah
33 Apa iya Dia
34 Ameera yang judes tapi ngangenin
35 Kalau jodoh pasti akan bertemu
36 Impas
37 "cewek itu harusnya dihalalkan bukan dipacari. "Ameera.
38 Lebih enak kalau di paksa
39 Bolehkah Aku menghalalkan Mu
40 Nanti malam Papi di rumah Kan
41 Keberanian Akmal
42 Sayangnya Akmal
43 Obat Cinta
44 Cemburu
45 Mau kan jadi anak cewek Tante
46 Kejutan untuk Mami Syakila
47 Bunga cantik untuk calon istri yang cantik
48 Sayang Aku bernafas untuk Mu
49 Ammar dan Akmal
50 Nasehat Oma
51 Beda kondisinya
52 Bahagia itu sederhana
53 Cantik
54 Tunggu Waktunya
55 Masuk perangkap
56 Misi terselubung
57 Yes...
58 Dunia tak selebar daun kelor
59 Annisa kamu harus waspada
60 Akal Licik Gina
61 Kemarahan Ammar
62 Abang kayak anak kecil
63 Kesalahan Besar Gina
64 Kedepannya Annisa harus lebih Kuat
65 Papi jadi alasan
66 Makan malam bersama calon mertua
67 langsung nikah aja
68 Ganteng dan Pinter Masak
69 PR dari Papa Ilham
70 Until Jannah
71 Rindu Berat
72 Sering - sering manja ya
73 Wisuda
74 Welcome to Home
75 Semua bisa di bicarakan
76 New CEO
77 Nisa ngambek, Ammar kelimpungan
78 Oke.. Satu bulan lagi
79 Harus di perketat Anak gadis kita
80 Cerita pagi hari
81 Menjelang
82 SAH
83 Kejutan
84 Mengerjai Ameera
85 Sensor
86 BONUS CHAT
87 Nanti beneran ya di kasih lagi
88 Siapapun Kamu lupakan istri Saya
89 Anggota keluarga baru
90 Ameera, Are you oke
91 Kekhawatiran Akmal
92 Bahaya Akmal
93 Ancaman Ammar
94 Level siaga
95 Titisan Papi Ibra
96 Aqila galau, Ameera iseng
97 Kabar buruk
98 Mama Hana Shock
99 Melewati masa kritis
100 Dosen, calon Suami
101 Karma ada ya
102 Sudah cocok itu
103 Pengakuan keduanya
104 Pengantin Lama tak mau kalah
105 Sengaja bermesraan
106 Kemarahan Akmal
107 Kekesalan Ameera
108 Ameera masih ngambek
109 Ameera yang ambekan
110 Akmal yang licik
111 Tidak bisa kompromi
112 Doyan apa kasihan
113 Menantu perempuan Mama
114 Mama dan Papa saksinya
115 Itu lho...
116 Kegugupan Annisa
117 Rencana Bulan Madu
118 Kelucuan Akmal
119 Sakinah bersamamu
120 Sampai kau jadi milikku
121 Tetangga bisa ke ganggu
122 Ammar yang jahil
123 Pengantin Baru
124 Kehangatan di pagi hari
125 Kekhawatiran Ammar
126 Calon Papa
127 Makan Siang
128 Makan Malam
129 Morning Sick
130 Laki - laki nggak bisa jaga rahasia
131 Berselfie Ria
132 Papi Hebat
133 Harus lebih sering berusaha
134 Curhatan Ameera dan Nasehat Akmal
135 Pulang Gasik
136 Anak Siapa dulu
137 Membuat Kesal Ameera
138 Kejutan untuk Mama dan Papa
139 Perubahan Ameera setelah Menikah
140 Karena Suami Sayang Istri
141 Ketakutan Ameera
142 Congratulation Ameera
143 Jangan sedih...
144 Keadaan Azzam dan Rima
145 Aqila Histeris
146 Mama Rima Sadar
147 Semua baik - baik Saja
148 Kumpul Bersama
149 Tak kunjung Datang
150 Alhamdulillah Berhasil
151 Nanti juga di kasih
152 Adat Jawa
153 Takut Mengecewakan
154 Yang Tegar
155 PROMO NOVEL BARU
156 Ngidam
157 PROMO CERPEN BARU
158 Pemandangan tak mengenakan
159 Salah paham
160 Ampun Bos
161 Rendi Ngajak Nikah
162 Bidadari Surga
163 Tunangan
164 Ashraf terciduk
165 Temui Mama Dulu
166 Buktikan keseriusan kamu
167 Lembur Malam
168 Akhirnya
169 Stok Cogan Menipis
170 Pengantin serba bisa
171 Kado istimewa
172 Jahilnya Ameera dan Akmal
173 Mengenang
174 Nenek Sihir
175 Istri Kecil Ku
176 Saling Memahami
177 Apa udah di incar dari dulu ya
178 Calon istri dan Calon Ibu dari anak anak Ku
179 Panggil Abang Sekarang
180 Kesedihan seorang Ibu
181 Senyum
182 Jangan coba - coba
183 Tambah Manja
184 Nanti Kita Hamil Bareng Ya
185 Menuju Halal
186 10.10 SAH
187 Nothing's gonna change my love for you
188 Nggak tau ya, kalau tengah malam nanti
189 Nggak Usah Baper
190 Serasa Tak percaya
191 Semua Ikut Bahagia
192 Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
193 Cerita Mereka
194 Menjelang kelahiran
195 Welcome Sholehah
196 Non Stop
197 Suami Siaga
198 Tanda - tanda
199 Baby Utun
200 Oma cantik
201 Ada apa
202 Belum Rejeki
203 Dukungan Keluarga
204 Tersenyumlah kembali Sayang
205 Memulai hidup baru
206 Tak seindah yang terlihat
207 Sehat semuanya
208 Kesuksesan kita ada Doa Mereka
209 Lancar sampai Lahir
210 Doakan Selamat semua
211 Baby Boy
212 Keluarga Harta Paling Berharga
213 Kemesraan Ini
214 Akmal yang khawatir
215 Persiapan melahirkan
216 Perjuangan
217 Maafkan Meera
218 Cucu Pertama
219 Akhir Kisah
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Kenalan Dulu ya
2
Perempuan harusnya bisa mencontoh Mami
3
Pasti masih ada tersisa satu untuk Ammar Pi
4
Ketidaksengajaan
5
Sambutan Mami Syakila
6
Misi Ameera
7
Semua nggak gratis
8
Adem Panas
9
Cemburu
10
Leave group
11
Bersama Masalah ada Solusi
12
Annisa mengalah
13
Kedewasaan Ammar
14
Baikan
15
Contoh Papi Mu ini
16
Srrrrrr....
17
Rencana Riri
18
Ada yang mau tapi malu
19
Mendekat
20
Bilang aja dulu
21
Karena Suka jadi Enjoy
22
Ciyeeeeee.....
23
Apa Dia
24
Itu sih tanda - tanda
25
Pertemuan Kembali
26
Sekarang Mama ya jangan Tante lagi
27
Yang penting kebahagiaan anak-anak kita
28
Pakai ya saat Wisuda
29
Wisuda
30
Bidadari Surga Ku
31
Emang dunia berhenti ketika cinta ditolak
32
Jangan Menikah dulu ya, Sebelum Abang menikah
33
Apa iya Dia
34
Ameera yang judes tapi ngangenin
35
Kalau jodoh pasti akan bertemu
36
Impas
37
"cewek itu harusnya dihalalkan bukan dipacari. "Ameera.
38
Lebih enak kalau di paksa
39
Bolehkah Aku menghalalkan Mu
40
Nanti malam Papi di rumah Kan
41
Keberanian Akmal
42
Sayangnya Akmal
43
Obat Cinta
44
Cemburu
45
Mau kan jadi anak cewek Tante
46
Kejutan untuk Mami Syakila
47
Bunga cantik untuk calon istri yang cantik
48
Sayang Aku bernafas untuk Mu
49
Ammar dan Akmal
50
Nasehat Oma
51
Beda kondisinya
52
Bahagia itu sederhana
53
Cantik
54
Tunggu Waktunya
55
Masuk perangkap
56
Misi terselubung
57
Yes...
58
Dunia tak selebar daun kelor
59
Annisa kamu harus waspada
60
Akal Licik Gina
61
Kemarahan Ammar
62
Abang kayak anak kecil
63
Kesalahan Besar Gina
64
Kedepannya Annisa harus lebih Kuat
65
Papi jadi alasan
66
Makan malam bersama calon mertua
67
langsung nikah aja
68
Ganteng dan Pinter Masak
69
PR dari Papa Ilham
70
Until Jannah
71
Rindu Berat
72
Sering - sering manja ya
73
Wisuda
74
Welcome to Home
75
Semua bisa di bicarakan
76
New CEO
77
Nisa ngambek, Ammar kelimpungan
78
Oke.. Satu bulan lagi
79
Harus di perketat Anak gadis kita
80
Cerita pagi hari
81
Menjelang
82
SAH
83
Kejutan
84
Mengerjai Ameera
85
Sensor
86
BONUS CHAT
87
Nanti beneran ya di kasih lagi
88
Siapapun Kamu lupakan istri Saya
89
Anggota keluarga baru
90
Ameera, Are you oke
91
Kekhawatiran Akmal
92
Bahaya Akmal
93
Ancaman Ammar
94
Level siaga
95
Titisan Papi Ibra
96
Aqila galau, Ameera iseng
97
Kabar buruk
98
Mama Hana Shock
99
Melewati masa kritis
100
Dosen, calon Suami
101
Karma ada ya
102
Sudah cocok itu
103
Pengakuan keduanya
104
Pengantin Lama tak mau kalah
105
Sengaja bermesraan
106
Kemarahan Akmal
107
Kekesalan Ameera
108
Ameera masih ngambek
109
Ameera yang ambekan
110
Akmal yang licik
111
Tidak bisa kompromi
112
Doyan apa kasihan
113
Menantu perempuan Mama
114
Mama dan Papa saksinya
115
Itu lho...
116
Kegugupan Annisa
117
Rencana Bulan Madu
118
Kelucuan Akmal
119
Sakinah bersamamu
120
Sampai kau jadi milikku
121
Tetangga bisa ke ganggu
122
Ammar yang jahil
123
Pengantin Baru
124
Kehangatan di pagi hari
125
Kekhawatiran Ammar
126
Calon Papa
127
Makan Siang
128
Makan Malam
129
Morning Sick
130
Laki - laki nggak bisa jaga rahasia
131
Berselfie Ria
132
Papi Hebat
133
Harus lebih sering berusaha
134
Curhatan Ameera dan Nasehat Akmal
135
Pulang Gasik
136
Anak Siapa dulu
137
Membuat Kesal Ameera
138
Kejutan untuk Mama dan Papa
139
Perubahan Ameera setelah Menikah
140
Karena Suami Sayang Istri
141
Ketakutan Ameera
142
Congratulation Ameera
143
Jangan sedih...
144
Keadaan Azzam dan Rima
145
Aqila Histeris
146
Mama Rima Sadar
147
Semua baik - baik Saja
148
Kumpul Bersama
149
Tak kunjung Datang
150
Alhamdulillah Berhasil
151
Nanti juga di kasih
152
Adat Jawa
153
Takut Mengecewakan
154
Yang Tegar
155
PROMO NOVEL BARU
156
Ngidam
157
PROMO CERPEN BARU
158
Pemandangan tak mengenakan
159
Salah paham
160
Ampun Bos
161
Rendi Ngajak Nikah
162
Bidadari Surga
163
Tunangan
164
Ashraf terciduk
165
Temui Mama Dulu
166
Buktikan keseriusan kamu
167
Lembur Malam
168
Akhirnya
169
Stok Cogan Menipis
170
Pengantin serba bisa
171
Kado istimewa
172
Jahilnya Ameera dan Akmal
173
Mengenang
174
Nenek Sihir
175
Istri Kecil Ku
176
Saling Memahami
177
Apa udah di incar dari dulu ya
178
Calon istri dan Calon Ibu dari anak anak Ku
179
Panggil Abang Sekarang
180
Kesedihan seorang Ibu
181
Senyum
182
Jangan coba - coba
183
Tambah Manja
184
Nanti Kita Hamil Bareng Ya
185
Menuju Halal
186
10.10 SAH
187
Nothing's gonna change my love for you
188
Nggak tau ya, kalau tengah malam nanti
189
Nggak Usah Baper
190
Serasa Tak percaya
191
Semua Ikut Bahagia
192
Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
193
Cerita Mereka
194
Menjelang kelahiran
195
Welcome Sholehah
196
Non Stop
197
Suami Siaga
198
Tanda - tanda
199
Baby Utun
200
Oma cantik
201
Ada apa
202
Belum Rejeki
203
Dukungan Keluarga
204
Tersenyumlah kembali Sayang
205
Memulai hidup baru
206
Tak seindah yang terlihat
207
Sehat semuanya
208
Kesuksesan kita ada Doa Mereka
209
Lancar sampai Lahir
210
Doakan Selamat semua
211
Baby Boy
212
Keluarga Harta Paling Berharga
213
Kemesraan Ini
214
Akmal yang khawatir
215
Persiapan melahirkan
216
Perjuangan
217
Maafkan Meera
218
Cucu Pertama
219
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!