Perempuan harusnya bisa mencontoh Mami

Ammar memandang gadis itu tak berkedip dan Annisa tersenyum kepadanya sambil menelangkupkan tangannya di depan dada.

"Cantikkk..." batin Ammar.

"Abang..!!" Ameera menepuk pundak Ammar yang melamun memandang Annisa sedangkan yang dipandang menjadi malu dan bersembunyi di belakang tubuh Aqila.

"Eh.. Iya. Ayo kita ke rumah Nenek sekarang." Ammar mencoba tetap tampil cool dan segera menghadap ke depan.

"Iya. Aku duluan ya girls.. Bye.. Assalamualaikum." Ameera memutar dan membuka pintu mobil sebelah.

" Waalaikumsalam."

"Bye.. Bang Ammar.." teriak Riri sambil kegirangan melambaikan tangan kepada Ammar.

"Bye Bang Ammar, bye Kak Meera hati - hati."

"Oke, bye..." teriak Ameera di dalam mobil.

"Duluan ya. Assalamualaikum." Ammar menutup jendela mobilnya dan sebelumnya tersenyum kepada Annisa yang dibalas dengan anggukan olehnya.

"Waalaikumsalam." jawab Annisa.

" Waalaikumsalam. Uhhh... lihat Bang Ammar makin cool aja." Riri masih tersenyum-senyum sendiri di pinggir jalan, Aqila pelan-pelan menarik tangan Annisa untuk menjauh dari Riri dan meninggalkannya.

"Iya kan Girls.." Riri celingukan mencari kedua sahabatnya yang meninggalkan Mereka.

"Qila,, Nisa.. Awas ya.."

Riri berlari berlari mengejar mereka yang tertawa.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

"Bang.."

"Hmmm.."

"Annisa cantik ya Bang."

"Hmmmm.. kayaknya lebih sopan Dia daripada Kamu." Ammar masih fokus menyetir tanpa melihat kearah adiknya yang duduk di sebelahnya.

"Kenapa bandingin sama Aku."

"Iya kelihatan lebih anggun Dia lah, sopan menjaga dirinya nggak mau salaman sama lawan jenis enggak kayak kamu.." Ammar menyentil jidat Ameera.

"Ciee.. Abang memuji nisa ya. Bang Ammar tertarik sama Dia."

ledek Ameera.

"Meera.. pikiran kamu itu loh masih bocah. Menilai seseorang sudah dibilang tertarik."

"Hmmmm...ngaku aja, Aku lihat ya tatapan Bang Ammar sama Annisa tuh beda. Dalammm... rasanya." Ameera duduk menyamping dengan meletakkan tangannya di dada.

"Dasar anak ABG."

"Meera bukan ABG Bang, udah mahasiswa semester 3."

"Itu masih bocah.."

"Hufft... Abang sendiri belum pernah punya pacar. Meera banyak yang deketin."

"Di deketin doang kok seneng banget Dek. Perempuan itu ya yang jual mahal jangan asal mau dibawa sama laki-laki kesana-kemari. Lihat Mami beliau benar-benar menjaga hanya untuk Papi seorang." Ammar selalu menghargai wanita seperti apa yang dinasehati oleh Syakila.

"Hufft... Abang sama Mami kalau udah ceramah pusing kepala Meera." Ameera meletakkan tangannya di jidat.

"Kamu itu perempuan harusnya bisa mencontoh Mami, halus, sopan, menjaga pandangannya. Dan nggak suka itu kalau ngomong teriak. Suara perempuan itu aurat apalagi ngomong sama lawan jenis dengan manja- manja."

"Iyee... Bang Ustad."

"Kamu itu anak Mami atau Aunty sih, nggak ada sifat Mami dalam jadi kamu sama sekali."

"Udah Bang, pusing dengar."

"Abang nggak akan berhenti sebelum kamu berubah."

"Iya.. Meera berubah Bang. Berubah... " Ameera malah meledek Abangnya dengan mempraktekkan superhero.

"Cewek aneh."

Ammar sengaja menginjak pedal rem dengan cepat begitu sampai di depan rumah Neneknya hingga membuat Ameera terperosok ke depan.

"Aduhh... Abannnnggg...." teriak Ameera sambil mengusap jidatnya dan Ammar hanya tertawa meninggalkan adiknya yang masih ada di dalam mobil.

"Abang, Adik mana." Syakila menghampiri putranya yang baru saja datang.

" Assalamualaikum Mi, itu di dalam, hihihihi.." Ammar meraih tangan Maminya dan menciumnya.

" Waalaikumsalam, Kenapa kamu ketawa."

"He he he.. lihat itu Mi."

Ammar menunjuk ke arah Ameera yang baru keluar dari mobil dengan muka manyun.

"Hikss...hiks... Mami. Abang jahat.." Ameera langsung memeluk Maminya dan merengek.

"Hmmmm.. kenapa putri Mami ini."

"Abang Mi.."

" Datang itu Assalamualaikum dulu." Ammar menyentil telinga adiknya.

"Huaa... Abang sakit."

"Abang masuk sana sama Papi."

"Oke Mi." Ammar tertawa puas bisa mengerjai adiknya yang cengeng.

"Kenapa Sayang."

"Ini Mi lihat, kepentok dalam mobil." jidat Ameera agak lebam sedikit karena kepentok tadi saat Ammar mengerem dengan sengaja.

"Cuma dikit kok, bisa kepentok kenapa."

Syakila mengusap kepala putrinya yang sangat manja kepadanya.

"Abang Mi, sengaja ngeremnya."

"Udah ayo masuk, nggak papa anak Mami dan kuat."

Mereka masuk ke dalam untuk bergabung dengan keluarga mereka yang lainnya.

Ammar sudah duduk di sebelah Papinya bersama Nenek dan Kakeknya dan juga ada Om Fajar dan juga istrinya beserta kedua anaknya.

"Anak gadis Papi kenapa, manyun gitu." Ibra melihat Ameera yang masih cemberut.

"Akting aja Pi." celetuk Ammar.

"Abannnnggg... jahat Pi. Masa kepala Adik di pentokin mobil Pi."

"Kenapa Ammar." tanya Neneknya.

"Nggak papa Nek, bercanda aja."

"Jangan begitu Ammar, lebam itu kepala Adik Kamu." Kakeknya mengingatkan Ammar, emang Ameera ini dari kecil selalu disayang oleh kakeknya, katanya duplikat Maminya.

"Iya Kek, maaf. Ammar bercanda doang."

"Kek, Abang jahat.." Ameera langsung mengeluarkan akting terbaiknya dengan duduk disebelah kakeknya dan memeluk tangannya.

"Cucu Kakek, udah nggak usah cemburu gitu. Nanti cantiknya hilang enggak kayak Mami Kamu lagi."

"Emang nggak kayak Mami Kek, beda jauhhhhh..." kata Ammar sambil memajukan bibirnya.

"Itu Kek, Abang jahat."

"Sudah ada Kakek, Abang nggak berani."

"Weeekk.." Ameera mengejek Abangnya dengan menjulurkan lidahnya.

Ibra dan Syakila hanya tersenyum melihat tingkah kedua buah hatinya yang masih seperti anak kecil pada usia mereka sudah dewasa.

Acara Aqiqah, anak Om Fajar akan di mulai setelah salat Dhuhur mereka semua bersiap dan melaksanakan salat Dhuhur terlebih dahulu secara berjamaah.

🌷🌷🌷🌷🌷

~.Ammar PoV.~

Annisa gadis itu cantik, sopan dan sangat menjaga dirinya dari lawan jenis. Aku baru pertama kali ini bertemu dengan gadis seperti itu, Aku seperti melihat sosok Mami yang ada di dalam dirinya.

Aku memang sangat mengagumi sosok Mami, Beliau seorang perempuan yang hebat bisa selalu menjaga auratnya dan juga kepercayaan Papi kepada dirinya.

Aku terinspirasi oleh Mami untuk mencari sosok pendamping hidup yang seperti dirinya, tapi selama ini aku belum pernah menjumpai wanita yang seperti itu.

Kata Papi sebuah hubungan akan berlangsung lama jika laki-laki yang lebih mencintainya terlebih dahulu. Dan ada sosok wanita yang sanggup membuatnya untuk tidak berpaling ke yang lainnya, seperti Mami.

Papi bercerita bagaimana dia mendapatkan Mami, Dia sosok Wanita yang tidak mau disentuh oleh lelaki yang bukan muhrimnya. Bahkan untum sekedar memandangnya, Dia malu.

Sebenarnya benar apa kata Ameera, Annisa cantik dan Aku mengakuinya tapi masih dalam hati. Aku nggak mau dicap sebagai laki-laki yang mudah jatuh cinta begitu melihat wanita.

Aku hanya butuh waktu untuk memantaskan diri ini dan memantapkan hati ini, jika memang jodoh tak kemana. Aku fokus dengan pendidikan ku terlebih dahulu dan membahagiakan kedua orang tua.

Papi menghendaki Aku lanjut S2 di luar negeri seperti Papi dahulu, Aku memang sangat senang dengan ilmu bisnis sosok Papi lah yang menginspirasi ku. Dia pebisnis hebat begitu pula dengan Almarhum Opa yang sudah meninggalkan kita dua tahun yang lalu, Kini Oma ikut dengan Kami.

#########

Gimana dengan Annisa ya 😉😉😉😊😊😊😊..

Makasih atas sambutannya dari semua pembaca..

Matur nuwun luar biasa 😊😊😊😊😊

Terpopuler

Comments

Ruby Talabiu

Ruby Talabiu

lanjuttttt thor

2021-01-30

1

Hasna Nabilah

Hasna Nabilah

lanjut kak semangat ❤✊

2021-01-28

1

Ismadi

Ismadi

ayo lanjut thor..banyakin up tiap hari

2021-01-28

1

lihat semua
Episodes
1 Kenalan Dulu ya
2 Perempuan harusnya bisa mencontoh Mami
3 Pasti masih ada tersisa satu untuk Ammar Pi
4 Ketidaksengajaan
5 Sambutan Mami Syakila
6 Misi Ameera
7 Semua nggak gratis
8 Adem Panas
9 Cemburu
10 Leave group
11 Bersama Masalah ada Solusi
12 Annisa mengalah
13 Kedewasaan Ammar
14 Baikan
15 Contoh Papi Mu ini
16 Srrrrrr....
17 Rencana Riri
18 Ada yang mau tapi malu
19 Mendekat
20 Bilang aja dulu
21 Karena Suka jadi Enjoy
22 Ciyeeeeee.....
23 Apa Dia
24 Itu sih tanda - tanda
25 Pertemuan Kembali
26 Sekarang Mama ya jangan Tante lagi
27 Yang penting kebahagiaan anak-anak kita
28 Pakai ya saat Wisuda
29 Wisuda
30 Bidadari Surga Ku
31 Emang dunia berhenti ketika cinta ditolak
32 Jangan Menikah dulu ya, Sebelum Abang menikah
33 Apa iya Dia
34 Ameera yang judes tapi ngangenin
35 Kalau jodoh pasti akan bertemu
36 Impas
37 "cewek itu harusnya dihalalkan bukan dipacari. "Ameera.
38 Lebih enak kalau di paksa
39 Bolehkah Aku menghalalkan Mu
40 Nanti malam Papi di rumah Kan
41 Keberanian Akmal
42 Sayangnya Akmal
43 Obat Cinta
44 Cemburu
45 Mau kan jadi anak cewek Tante
46 Kejutan untuk Mami Syakila
47 Bunga cantik untuk calon istri yang cantik
48 Sayang Aku bernafas untuk Mu
49 Ammar dan Akmal
50 Nasehat Oma
51 Beda kondisinya
52 Bahagia itu sederhana
53 Cantik
54 Tunggu Waktunya
55 Masuk perangkap
56 Misi terselubung
57 Yes...
58 Dunia tak selebar daun kelor
59 Annisa kamu harus waspada
60 Akal Licik Gina
61 Kemarahan Ammar
62 Abang kayak anak kecil
63 Kesalahan Besar Gina
64 Kedepannya Annisa harus lebih Kuat
65 Papi jadi alasan
66 Makan malam bersama calon mertua
67 langsung nikah aja
68 Ganteng dan Pinter Masak
69 PR dari Papa Ilham
70 Until Jannah
71 Rindu Berat
72 Sering - sering manja ya
73 Wisuda
74 Welcome to Home
75 Semua bisa di bicarakan
76 New CEO
77 Nisa ngambek, Ammar kelimpungan
78 Oke.. Satu bulan lagi
79 Harus di perketat Anak gadis kita
80 Cerita pagi hari
81 Menjelang
82 SAH
83 Kejutan
84 Mengerjai Ameera
85 Sensor
86 BONUS CHAT
87 Nanti beneran ya di kasih lagi
88 Siapapun Kamu lupakan istri Saya
89 Anggota keluarga baru
90 Ameera, Are you oke
91 Kekhawatiran Akmal
92 Bahaya Akmal
93 Ancaman Ammar
94 Level siaga
95 Titisan Papi Ibra
96 Aqila galau, Ameera iseng
97 Kabar buruk
98 Mama Hana Shock
99 Melewati masa kritis
100 Dosen, calon Suami
101 Karma ada ya
102 Sudah cocok itu
103 Pengakuan keduanya
104 Pengantin Lama tak mau kalah
105 Sengaja bermesraan
106 Kemarahan Akmal
107 Kekesalan Ameera
108 Ameera masih ngambek
109 Ameera yang ambekan
110 Akmal yang licik
111 Tidak bisa kompromi
112 Doyan apa kasihan
113 Menantu perempuan Mama
114 Mama dan Papa saksinya
115 Itu lho...
116 Kegugupan Annisa
117 Rencana Bulan Madu
118 Kelucuan Akmal
119 Sakinah bersamamu
120 Sampai kau jadi milikku
121 Tetangga bisa ke ganggu
122 Ammar yang jahil
123 Pengantin Baru
124 Kehangatan di pagi hari
125 Kekhawatiran Ammar
126 Calon Papa
127 Makan Siang
128 Makan Malam
129 Morning Sick
130 Laki - laki nggak bisa jaga rahasia
131 Berselfie Ria
132 Papi Hebat
133 Harus lebih sering berusaha
134 Curhatan Ameera dan Nasehat Akmal
135 Pulang Gasik
136 Anak Siapa dulu
137 Membuat Kesal Ameera
138 Kejutan untuk Mama dan Papa
139 Perubahan Ameera setelah Menikah
140 Karena Suami Sayang Istri
141 Ketakutan Ameera
142 Congratulation Ameera
143 Jangan sedih...
144 Keadaan Azzam dan Rima
145 Aqila Histeris
146 Mama Rima Sadar
147 Semua baik - baik Saja
148 Kumpul Bersama
149 Tak kunjung Datang
150 Alhamdulillah Berhasil
151 Nanti juga di kasih
152 Adat Jawa
153 Takut Mengecewakan
154 Yang Tegar
155 PROMO NOVEL BARU
156 Ngidam
157 PROMO CERPEN BARU
158 Pemandangan tak mengenakan
159 Salah paham
160 Ampun Bos
161 Rendi Ngajak Nikah
162 Bidadari Surga
163 Tunangan
164 Ashraf terciduk
165 Temui Mama Dulu
166 Buktikan keseriusan kamu
167 Lembur Malam
168 Akhirnya
169 Stok Cogan Menipis
170 Pengantin serba bisa
171 Kado istimewa
172 Jahilnya Ameera dan Akmal
173 Mengenang
174 Nenek Sihir
175 Istri Kecil Ku
176 Saling Memahami
177 Apa udah di incar dari dulu ya
178 Calon istri dan Calon Ibu dari anak anak Ku
179 Panggil Abang Sekarang
180 Kesedihan seorang Ibu
181 Senyum
182 Jangan coba - coba
183 Tambah Manja
184 Nanti Kita Hamil Bareng Ya
185 Menuju Halal
186 10.10 SAH
187 Nothing's gonna change my love for you
188 Nggak tau ya, kalau tengah malam nanti
189 Nggak Usah Baper
190 Serasa Tak percaya
191 Semua Ikut Bahagia
192 Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
193 Cerita Mereka
194 Menjelang kelahiran
195 Welcome Sholehah
196 Non Stop
197 Suami Siaga
198 Tanda - tanda
199 Baby Utun
200 Oma cantik
201 Ada apa
202 Belum Rejeki
203 Dukungan Keluarga
204 Tersenyumlah kembali Sayang
205 Memulai hidup baru
206 Tak seindah yang terlihat
207 Sehat semuanya
208 Kesuksesan kita ada Doa Mereka
209 Lancar sampai Lahir
210 Doakan Selamat semua
211 Baby Boy
212 Keluarga Harta Paling Berharga
213 Kemesraan Ini
214 Akmal yang khawatir
215 Persiapan melahirkan
216 Perjuangan
217 Maafkan Meera
218 Cucu Pertama
219 Akhir Kisah
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Kenalan Dulu ya
2
Perempuan harusnya bisa mencontoh Mami
3
Pasti masih ada tersisa satu untuk Ammar Pi
4
Ketidaksengajaan
5
Sambutan Mami Syakila
6
Misi Ameera
7
Semua nggak gratis
8
Adem Panas
9
Cemburu
10
Leave group
11
Bersama Masalah ada Solusi
12
Annisa mengalah
13
Kedewasaan Ammar
14
Baikan
15
Contoh Papi Mu ini
16
Srrrrrr....
17
Rencana Riri
18
Ada yang mau tapi malu
19
Mendekat
20
Bilang aja dulu
21
Karena Suka jadi Enjoy
22
Ciyeeeeee.....
23
Apa Dia
24
Itu sih tanda - tanda
25
Pertemuan Kembali
26
Sekarang Mama ya jangan Tante lagi
27
Yang penting kebahagiaan anak-anak kita
28
Pakai ya saat Wisuda
29
Wisuda
30
Bidadari Surga Ku
31
Emang dunia berhenti ketika cinta ditolak
32
Jangan Menikah dulu ya, Sebelum Abang menikah
33
Apa iya Dia
34
Ameera yang judes tapi ngangenin
35
Kalau jodoh pasti akan bertemu
36
Impas
37
"cewek itu harusnya dihalalkan bukan dipacari. "Ameera.
38
Lebih enak kalau di paksa
39
Bolehkah Aku menghalalkan Mu
40
Nanti malam Papi di rumah Kan
41
Keberanian Akmal
42
Sayangnya Akmal
43
Obat Cinta
44
Cemburu
45
Mau kan jadi anak cewek Tante
46
Kejutan untuk Mami Syakila
47
Bunga cantik untuk calon istri yang cantik
48
Sayang Aku bernafas untuk Mu
49
Ammar dan Akmal
50
Nasehat Oma
51
Beda kondisinya
52
Bahagia itu sederhana
53
Cantik
54
Tunggu Waktunya
55
Masuk perangkap
56
Misi terselubung
57
Yes...
58
Dunia tak selebar daun kelor
59
Annisa kamu harus waspada
60
Akal Licik Gina
61
Kemarahan Ammar
62
Abang kayak anak kecil
63
Kesalahan Besar Gina
64
Kedepannya Annisa harus lebih Kuat
65
Papi jadi alasan
66
Makan malam bersama calon mertua
67
langsung nikah aja
68
Ganteng dan Pinter Masak
69
PR dari Papa Ilham
70
Until Jannah
71
Rindu Berat
72
Sering - sering manja ya
73
Wisuda
74
Welcome to Home
75
Semua bisa di bicarakan
76
New CEO
77
Nisa ngambek, Ammar kelimpungan
78
Oke.. Satu bulan lagi
79
Harus di perketat Anak gadis kita
80
Cerita pagi hari
81
Menjelang
82
SAH
83
Kejutan
84
Mengerjai Ameera
85
Sensor
86
BONUS CHAT
87
Nanti beneran ya di kasih lagi
88
Siapapun Kamu lupakan istri Saya
89
Anggota keluarga baru
90
Ameera, Are you oke
91
Kekhawatiran Akmal
92
Bahaya Akmal
93
Ancaman Ammar
94
Level siaga
95
Titisan Papi Ibra
96
Aqila galau, Ameera iseng
97
Kabar buruk
98
Mama Hana Shock
99
Melewati masa kritis
100
Dosen, calon Suami
101
Karma ada ya
102
Sudah cocok itu
103
Pengakuan keduanya
104
Pengantin Lama tak mau kalah
105
Sengaja bermesraan
106
Kemarahan Akmal
107
Kekesalan Ameera
108
Ameera masih ngambek
109
Ameera yang ambekan
110
Akmal yang licik
111
Tidak bisa kompromi
112
Doyan apa kasihan
113
Menantu perempuan Mama
114
Mama dan Papa saksinya
115
Itu lho...
116
Kegugupan Annisa
117
Rencana Bulan Madu
118
Kelucuan Akmal
119
Sakinah bersamamu
120
Sampai kau jadi milikku
121
Tetangga bisa ke ganggu
122
Ammar yang jahil
123
Pengantin Baru
124
Kehangatan di pagi hari
125
Kekhawatiran Ammar
126
Calon Papa
127
Makan Siang
128
Makan Malam
129
Morning Sick
130
Laki - laki nggak bisa jaga rahasia
131
Berselfie Ria
132
Papi Hebat
133
Harus lebih sering berusaha
134
Curhatan Ameera dan Nasehat Akmal
135
Pulang Gasik
136
Anak Siapa dulu
137
Membuat Kesal Ameera
138
Kejutan untuk Mama dan Papa
139
Perubahan Ameera setelah Menikah
140
Karena Suami Sayang Istri
141
Ketakutan Ameera
142
Congratulation Ameera
143
Jangan sedih...
144
Keadaan Azzam dan Rima
145
Aqila Histeris
146
Mama Rima Sadar
147
Semua baik - baik Saja
148
Kumpul Bersama
149
Tak kunjung Datang
150
Alhamdulillah Berhasil
151
Nanti juga di kasih
152
Adat Jawa
153
Takut Mengecewakan
154
Yang Tegar
155
PROMO NOVEL BARU
156
Ngidam
157
PROMO CERPEN BARU
158
Pemandangan tak mengenakan
159
Salah paham
160
Ampun Bos
161
Rendi Ngajak Nikah
162
Bidadari Surga
163
Tunangan
164
Ashraf terciduk
165
Temui Mama Dulu
166
Buktikan keseriusan kamu
167
Lembur Malam
168
Akhirnya
169
Stok Cogan Menipis
170
Pengantin serba bisa
171
Kado istimewa
172
Jahilnya Ameera dan Akmal
173
Mengenang
174
Nenek Sihir
175
Istri Kecil Ku
176
Saling Memahami
177
Apa udah di incar dari dulu ya
178
Calon istri dan Calon Ibu dari anak anak Ku
179
Panggil Abang Sekarang
180
Kesedihan seorang Ibu
181
Senyum
182
Jangan coba - coba
183
Tambah Manja
184
Nanti Kita Hamil Bareng Ya
185
Menuju Halal
186
10.10 SAH
187
Nothing's gonna change my love for you
188
Nggak tau ya, kalau tengah malam nanti
189
Nggak Usah Baper
190
Serasa Tak percaya
191
Semua Ikut Bahagia
192
Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
193
Cerita Mereka
194
Menjelang kelahiran
195
Welcome Sholehah
196
Non Stop
197
Suami Siaga
198
Tanda - tanda
199
Baby Utun
200
Oma cantik
201
Ada apa
202
Belum Rejeki
203
Dukungan Keluarga
204
Tersenyumlah kembali Sayang
205
Memulai hidup baru
206
Tak seindah yang terlihat
207
Sehat semuanya
208
Kesuksesan kita ada Doa Mereka
209
Lancar sampai Lahir
210
Doakan Selamat semua
211
Baby Boy
212
Keluarga Harta Paling Berharga
213
Kemesraan Ini
214
Akmal yang khawatir
215
Persiapan melahirkan
216
Perjuangan
217
Maafkan Meera
218
Cucu Pertama
219
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!