Ketidaksengajaan

"Mi, Pi, Ameera berangkat ya."

Ameera menghampiri kedua orang tuanya yang masih duduk di kursi meja makan kemudian meraih tangan mereka dan menciumnya.

"Hati - hati Sayang."

Pesan Mami Syakila kepada putrinya.

"Iya Mami, Sayang."

"Oma, Ameera ke kampus ya."

Ameera mencium tangan Oma walaupun usianya sudah senja tetapi masih terlihat segar, kemudian mencium kedua pipinya.

"Hati - hati Meera."

"Iya Oma Sayang."

"Bang berangkat dulu."

Ameera mendekati Abangnya dan mencium tangannya. Walaupun mereka sering bertengkar tetapi mereka tetap menyayangi satu sama lain.

"Jangan ngebut, awas kalo ketangkap polisi Abang nggak mau ngurus."

"Siap Bos.." Ameera memberi hormat kepada Abangnya, membuat Mami dan Papi nya tersenyum.

"Berangkat dulu, Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam." jawab Papa, Mama dan Abangnya.

Pagi ini Ameera ke kampus berangkat sendiri menggunakan mobil sedangkan Ammar dia akan pergi ke perusahaan untuk mengambil beberapa data penelitiannya terakhir yang mendukung skripsinya sebelum disidangkan.

"Abang, jadi ke perusahaan." tanya Papi.

"Iya Pi, tapi Ammar berangkat sendiri ya Pi. Setelah itu mau ke kampus sudah janjian dengan dosen pembimbing biar segera sidang."

"Iya Bang, sukses."

Ammar kemarin melakukan penelitian di perusahaan Papinya, Walaupun Dia anak dari pemilik perusahaan itu tetapi tidak diperlakukan istimewa oleh karyawan lainnya sesuai perintah Papa Ibra.

Papa Ibra berangkat ke kantor duluan, setelah berpamitan dengan Oma. Mami Syakila mengantarnya sampai ke depan pintu seperti dulu kebiasaan Syakila selalu mencium tangan Suaminya dan Papa Ibra pun mengecup kening istrinya.

"Hati - hati Pi, kabarin Mami kalau sudah sampai."

"Iya Sayang Ku. Papi berangkat ya Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam Papi.'

Ibra melajukan mobilnya dan Syakila melambaikan tangannya hingga mobil suaminya tak terlihat lagi baru kemudian masuk ke dalam rumah.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

"Annisa.." panggil Ameera di depan kampus ketika melihat sahabatnya itu baru turun dari mobil Papanya.

"Meera, Bye.. Pa. Nisa masuk ya."

"Iya Sayang, belajar yang benar."

"Iya Pa, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Papa Annisa memandangi putrinya yang menghampiri Ameera dia bisa melihat wajah Ameera dari jendela mobil yang dibukanya.

"Kayak nggak asing wajahnya, anak itu." Gumamnya dari dalam mobil.

"Ahh.. mungkin pernah lihat saja."

Kemudian Beliau melajukan mobilnya menuju ke rumah sakit dimana beliau bertugas.

"Ayo masuk Nisa, masih jauh jalan ke sana." Annisa masuk ke dalam mobil, dan Ameera melajukannya ke dalam kampus.

"Kamu di antar Papa Kamu."

"Iya Meera, tumben bawa mobil sendiri Kamu nggak di antar supir."

"Supir mau antar Mami sama Oma checkup. Papi sibuk, Abang apa lagi super sibuk."

Annisa mendengarkan cerita Ameera sambil tersenyum.

"Ehh.. tunggu deh. Gimana Abang Aku kemarin, cakep nggak. Emang sih kelihatan galak tapi Dia penyayang kok."

Annisa hanya tersenyum mendapat berondongan pertanyaan dari Ameera.

"Kok malah tersenyum, terkesima ya sama Abang Ku kemarin."

Annisa cuma tersenyum dan membuka pintu mobil yang sudah berhenti sempurna.

"Nisa tunggu."

"Iya buruan ada kelas kita."

Ameera segera mengambil tasnya dan keluar dari mobil kemudian menutup pintunya dan berjalan bersama Annisa dan menuju ke kelas.

"Meera.." teriak Riri membuat Ameera dan Annisa menghentikan langkahnya.

"Nggak usah teriak kenapa, denger ini telinga Aku." protes Meera.

"Iya, pagi-pagi calon adik ipar sudah cemberut kayak gini." Riri mencolek dagu Ameera.

"Hisss... ngarep ya Abang aku mau sama Kamu." Ameera menggandeng tangan Annisa meninggalkan Riri, ada perasaan bagaimana begitu di hati Annisa mendengar Riri menyebut calon adik ipar kepada Meera.

"Ra.. Meera, aku serius."

"Mana mau Abang Ku sama cewek centil gitu."

"Aku akan berubah Ra, tenang aja."

"Udah ah.."

Annisa mendengar obrolan mereka hanya diam dan tersenyum, seolah menangkap bawah Riri memang sangat menyukai Abangnya Ameera.

"Sudah lah Nisa." batin Annisa.

Mereka masuk ke dalam kelas dan bersiap menerima mata kuliah pagi itu, tapi ada yang kurang di antara mereka yaitu Aqila yang perlu menampakan dirinya.

"Kemana Qila." tanya Ameera.

"Nggak tau juga, di grup nggak ada kabar juga." kata Riri.

"Coba di hubungi." Annisa.

"Iya Aku telepon dulu."

Ameera menekan nomor Aqila dan menghubunginya.

Lama tak ada jawaban, hingga yang kedua kalinya baru di angkat.

"Assalamualaikum Qila, kamu dimana kelas mau mulai ini."

" Waalaikumsalam Kak, aku hari ini izin diare dari semalam."

"Kamu nggak papa."

"Nggak papa Kak, ini sudah mendingan tapi badan terasa lemas sekali, aku di rumah saja dulu."

"Ya sudah istirahat saja hari ini juga Mata kuliahnya cuma dua nanti setelah itu kita main ke rumah kamu deh."

"Iya Kak makasih, aku istirahat dulu ya Kak Assalamualaikum."

" Waalaikumsalam."

Ameera menutup ponselnya tepat Dosen masuk ke kelas, kemudian memberitahu kepada kedua sahabatnya jika Aqila sedang sakit diare dan tidak bisa masuk kuliah mereka berencana akan menjenguknya.

Mata kuliah mereka hari ini cuma dua dan jamnya pun berurutan jadi tidak ada istirahat, selesai kuliah mereka bertiga pergi ke rumah Aqila untuk menjenguknya dengan menggunakan mobil Ameera, tentunya setelah mendapat izin dari orang tua mereka masing-masing.

Ameera duduk di belakang kemudi Kemudian Riri duduk di sampingnya sedangkan Annisa berada di jok belakang.

"Nyaman ya mobil Kamu Ra." kata Annisa.

"Ini selera Mami, ya aku ikuti saja daripada nggak boleh makai mobil."

"Maminya Meera itu ya Nis, halus sekali orangnya." kata Riri.

"Nggak kayak Kamu." celetuk Ameera.

"Kamu aja nggak seperti Mami Mu ha ha ha." tawa Riri, Annisa hanya tertawa kecil mendengar ocehan mereka berdua.

Ameera mulai melajukan mobilnya menuju ke rumah Aqila. Karena lalu lintas yang tidak terlalu padat sekitar 40 menit mereka telah sampai di rumah Aqila.

Kedatangan Mereka di sambut oleh Aunty Rima yang berada di rumah sedang menjaga Aqila sedangkan Papa Azzam pergi ke kantor dan juga Asraf pergi ke sekolah Dia masih kelas sepuluh Sekolah Menengah kejuruan.

Mereka asyik ngobrol bersama di kamar Aqila sesekali terdengar canda tawa mereka. Setelah sekitar satu jam kemudian mereka pamit untuk pulang karena sudah ditanyakan oleh orang tua mereka di rumah.

Riri pulang sendiri menggunakan taksi online karena rumah mereka tidak searah dengan rumah Ameera dan Annisa.

Sedangkan Annisa ikut dengan Ameera, dan nanti akan turun dekat lokasi rumah Ameera.

"Nisa kamu ikut ke rumah Ku saja dulu yuk, nanti aku anter ini Mami sama Oma lagi nggak di rumah aku sendirian."

"Gimana ya Ra. Aku belum izin sama Mama Ku."

"Nanti Aku yang bilang ke Mama kamu deh, janji enggak lama. Sekalian Aku mau minta ajarin kamu soal yang tadi kurang paham aku."

"Ya sudah Oke."

Ameera membelokan mobilnya ke perumahan rumahnya, Annisa kaget ternyata rumah Ameera di kalangan perumahan elit karena selama ini mereka berkumpul tidak pernah membicarakan masalah kedudukan dan jabatan keluarga mereka.

Ameera memakaikan Mobilnya di garasi yang kosong karena semua penghuni rumah sedang pergi hanya ada Bibi.

Annisa mengikuti Ameera masuk ke dalam rumah, yang mencari Bibi untuk meminta membuatkan minum.

"Nisa, kamu tunggu di sini ya aku mau ke kamar sebentar ganti baju. Kita nanti belajar di ruang keluarga aja ya."

"Iya Ra."

Ameera berlalu menuju ke kamarnya, dan Annisa sedang di dapur bersama Bibi.

"Teman Non Meera ya Non."

"Iya Bi, panggil aja Annisa jangan Non."

"Non Nisa, Maaf Non Bibi harus manggil non nanti nggak enak sama Non Meera."

"Ya sudah Bi, Saya buat minumnya sendiri aja Bi kalau Bibi lagi repot sedang masak."

"Non baik sekali, ya sudah ambil minum sesuka Non aja."

"Iya Bi."

Kemudian ada mobil masuk garasi dan yang membawanya langsung menuju ke dapur ketika salamnya tidak ada yang menjawab.

"Orang salam nggak di jawab. Mimpi apa tumben buat minum sendiri."

Ammar yang baru datang langsung aja ngomel karena yang dikira adalah Ameera yang sedang berdiri nampak dari punggungnya saja, sedangkan Bibi hanya tersenyum saja dan menjawab salam Ammar.

Annisa yang berasa dia adalah tamu terus membalik tubuhnya dan ikut menjawab salam.

" Waalaikumsalam..."

######

Jeng....jeng......jeng....

Dag dig dug itu jantung Abang 😁😁😁😁😁

🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Terpopuler

Comments

Ruby Talabiu

Ruby Talabiu

lanjut thor

2021-01-30

1

Naila Putri

Naila Putri

Abang amar kakak perhatian ke adiknya

2021-01-29

1

lihat semua
Episodes
1 Kenalan Dulu ya
2 Perempuan harusnya bisa mencontoh Mami
3 Pasti masih ada tersisa satu untuk Ammar Pi
4 Ketidaksengajaan
5 Sambutan Mami Syakila
6 Misi Ameera
7 Semua nggak gratis
8 Adem Panas
9 Cemburu
10 Leave group
11 Bersama Masalah ada Solusi
12 Annisa mengalah
13 Kedewasaan Ammar
14 Baikan
15 Contoh Papi Mu ini
16 Srrrrrr....
17 Rencana Riri
18 Ada yang mau tapi malu
19 Mendekat
20 Bilang aja dulu
21 Karena Suka jadi Enjoy
22 Ciyeeeeee.....
23 Apa Dia
24 Itu sih tanda - tanda
25 Pertemuan Kembali
26 Sekarang Mama ya jangan Tante lagi
27 Yang penting kebahagiaan anak-anak kita
28 Pakai ya saat Wisuda
29 Wisuda
30 Bidadari Surga Ku
31 Emang dunia berhenti ketika cinta ditolak
32 Jangan Menikah dulu ya, Sebelum Abang menikah
33 Apa iya Dia
34 Ameera yang judes tapi ngangenin
35 Kalau jodoh pasti akan bertemu
36 Impas
37 "cewek itu harusnya dihalalkan bukan dipacari. "Ameera.
38 Lebih enak kalau di paksa
39 Bolehkah Aku menghalalkan Mu
40 Nanti malam Papi di rumah Kan
41 Keberanian Akmal
42 Sayangnya Akmal
43 Obat Cinta
44 Cemburu
45 Mau kan jadi anak cewek Tante
46 Kejutan untuk Mami Syakila
47 Bunga cantik untuk calon istri yang cantik
48 Sayang Aku bernafas untuk Mu
49 Ammar dan Akmal
50 Nasehat Oma
51 Beda kondisinya
52 Bahagia itu sederhana
53 Cantik
54 Tunggu Waktunya
55 Masuk perangkap
56 Misi terselubung
57 Yes...
58 Dunia tak selebar daun kelor
59 Annisa kamu harus waspada
60 Akal Licik Gina
61 Kemarahan Ammar
62 Abang kayak anak kecil
63 Kesalahan Besar Gina
64 Kedepannya Annisa harus lebih Kuat
65 Papi jadi alasan
66 Makan malam bersama calon mertua
67 langsung nikah aja
68 Ganteng dan Pinter Masak
69 PR dari Papa Ilham
70 Until Jannah
71 Rindu Berat
72 Sering - sering manja ya
73 Wisuda
74 Welcome to Home
75 Semua bisa di bicarakan
76 New CEO
77 Nisa ngambek, Ammar kelimpungan
78 Oke.. Satu bulan lagi
79 Harus di perketat Anak gadis kita
80 Cerita pagi hari
81 Menjelang
82 SAH
83 Kejutan
84 Mengerjai Ameera
85 Sensor
86 BONUS CHAT
87 Nanti beneran ya di kasih lagi
88 Siapapun Kamu lupakan istri Saya
89 Anggota keluarga baru
90 Ameera, Are you oke
91 Kekhawatiran Akmal
92 Bahaya Akmal
93 Ancaman Ammar
94 Level siaga
95 Titisan Papi Ibra
96 Aqila galau, Ameera iseng
97 Kabar buruk
98 Mama Hana Shock
99 Melewati masa kritis
100 Dosen, calon Suami
101 Karma ada ya
102 Sudah cocok itu
103 Pengakuan keduanya
104 Pengantin Lama tak mau kalah
105 Sengaja bermesraan
106 Kemarahan Akmal
107 Kekesalan Ameera
108 Ameera masih ngambek
109 Ameera yang ambekan
110 Akmal yang licik
111 Tidak bisa kompromi
112 Doyan apa kasihan
113 Menantu perempuan Mama
114 Mama dan Papa saksinya
115 Itu lho...
116 Kegugupan Annisa
117 Rencana Bulan Madu
118 Kelucuan Akmal
119 Sakinah bersamamu
120 Sampai kau jadi milikku
121 Tetangga bisa ke ganggu
122 Ammar yang jahil
123 Pengantin Baru
124 Kehangatan di pagi hari
125 Kekhawatiran Ammar
126 Calon Papa
127 Makan Siang
128 Makan Malam
129 Morning Sick
130 Laki - laki nggak bisa jaga rahasia
131 Berselfie Ria
132 Papi Hebat
133 Harus lebih sering berusaha
134 Curhatan Ameera dan Nasehat Akmal
135 Pulang Gasik
136 Anak Siapa dulu
137 Membuat Kesal Ameera
138 Kejutan untuk Mama dan Papa
139 Perubahan Ameera setelah Menikah
140 Karena Suami Sayang Istri
141 Ketakutan Ameera
142 Congratulation Ameera
143 Jangan sedih...
144 Keadaan Azzam dan Rima
145 Aqila Histeris
146 Mama Rima Sadar
147 Semua baik - baik Saja
148 Kumpul Bersama
149 Tak kunjung Datang
150 Alhamdulillah Berhasil
151 Nanti juga di kasih
152 Adat Jawa
153 Takut Mengecewakan
154 Yang Tegar
155 PROMO NOVEL BARU
156 Ngidam
157 PROMO CERPEN BARU
158 Pemandangan tak mengenakan
159 Salah paham
160 Ampun Bos
161 Rendi Ngajak Nikah
162 Bidadari Surga
163 Tunangan
164 Ashraf terciduk
165 Temui Mama Dulu
166 Buktikan keseriusan kamu
167 Lembur Malam
168 Akhirnya
169 Stok Cogan Menipis
170 Pengantin serba bisa
171 Kado istimewa
172 Jahilnya Ameera dan Akmal
173 Mengenang
174 Nenek Sihir
175 Istri Kecil Ku
176 Saling Memahami
177 Apa udah di incar dari dulu ya
178 Calon istri dan Calon Ibu dari anak anak Ku
179 Panggil Abang Sekarang
180 Kesedihan seorang Ibu
181 Senyum
182 Jangan coba - coba
183 Tambah Manja
184 Nanti Kita Hamil Bareng Ya
185 Menuju Halal
186 10.10 SAH
187 Nothing's gonna change my love for you
188 Nggak tau ya, kalau tengah malam nanti
189 Nggak Usah Baper
190 Serasa Tak percaya
191 Semua Ikut Bahagia
192 Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
193 Cerita Mereka
194 Menjelang kelahiran
195 Welcome Sholehah
196 Non Stop
197 Suami Siaga
198 Tanda - tanda
199 Baby Utun
200 Oma cantik
201 Ada apa
202 Belum Rejeki
203 Dukungan Keluarga
204 Tersenyumlah kembali Sayang
205 Memulai hidup baru
206 Tak seindah yang terlihat
207 Sehat semuanya
208 Kesuksesan kita ada Doa Mereka
209 Lancar sampai Lahir
210 Doakan Selamat semua
211 Baby Boy
212 Keluarga Harta Paling Berharga
213 Kemesraan Ini
214 Akmal yang khawatir
215 Persiapan melahirkan
216 Perjuangan
217 Maafkan Meera
218 Cucu Pertama
219 Akhir Kisah
Episodes

Updated 219 Episodes

1
Kenalan Dulu ya
2
Perempuan harusnya bisa mencontoh Mami
3
Pasti masih ada tersisa satu untuk Ammar Pi
4
Ketidaksengajaan
5
Sambutan Mami Syakila
6
Misi Ameera
7
Semua nggak gratis
8
Adem Panas
9
Cemburu
10
Leave group
11
Bersama Masalah ada Solusi
12
Annisa mengalah
13
Kedewasaan Ammar
14
Baikan
15
Contoh Papi Mu ini
16
Srrrrrr....
17
Rencana Riri
18
Ada yang mau tapi malu
19
Mendekat
20
Bilang aja dulu
21
Karena Suka jadi Enjoy
22
Ciyeeeeee.....
23
Apa Dia
24
Itu sih tanda - tanda
25
Pertemuan Kembali
26
Sekarang Mama ya jangan Tante lagi
27
Yang penting kebahagiaan anak-anak kita
28
Pakai ya saat Wisuda
29
Wisuda
30
Bidadari Surga Ku
31
Emang dunia berhenti ketika cinta ditolak
32
Jangan Menikah dulu ya, Sebelum Abang menikah
33
Apa iya Dia
34
Ameera yang judes tapi ngangenin
35
Kalau jodoh pasti akan bertemu
36
Impas
37
"cewek itu harusnya dihalalkan bukan dipacari. "Ameera.
38
Lebih enak kalau di paksa
39
Bolehkah Aku menghalalkan Mu
40
Nanti malam Papi di rumah Kan
41
Keberanian Akmal
42
Sayangnya Akmal
43
Obat Cinta
44
Cemburu
45
Mau kan jadi anak cewek Tante
46
Kejutan untuk Mami Syakila
47
Bunga cantik untuk calon istri yang cantik
48
Sayang Aku bernafas untuk Mu
49
Ammar dan Akmal
50
Nasehat Oma
51
Beda kondisinya
52
Bahagia itu sederhana
53
Cantik
54
Tunggu Waktunya
55
Masuk perangkap
56
Misi terselubung
57
Yes...
58
Dunia tak selebar daun kelor
59
Annisa kamu harus waspada
60
Akal Licik Gina
61
Kemarahan Ammar
62
Abang kayak anak kecil
63
Kesalahan Besar Gina
64
Kedepannya Annisa harus lebih Kuat
65
Papi jadi alasan
66
Makan malam bersama calon mertua
67
langsung nikah aja
68
Ganteng dan Pinter Masak
69
PR dari Papa Ilham
70
Until Jannah
71
Rindu Berat
72
Sering - sering manja ya
73
Wisuda
74
Welcome to Home
75
Semua bisa di bicarakan
76
New CEO
77
Nisa ngambek, Ammar kelimpungan
78
Oke.. Satu bulan lagi
79
Harus di perketat Anak gadis kita
80
Cerita pagi hari
81
Menjelang
82
SAH
83
Kejutan
84
Mengerjai Ameera
85
Sensor
86
BONUS CHAT
87
Nanti beneran ya di kasih lagi
88
Siapapun Kamu lupakan istri Saya
89
Anggota keluarga baru
90
Ameera, Are you oke
91
Kekhawatiran Akmal
92
Bahaya Akmal
93
Ancaman Ammar
94
Level siaga
95
Titisan Papi Ibra
96
Aqila galau, Ameera iseng
97
Kabar buruk
98
Mama Hana Shock
99
Melewati masa kritis
100
Dosen, calon Suami
101
Karma ada ya
102
Sudah cocok itu
103
Pengakuan keduanya
104
Pengantin Lama tak mau kalah
105
Sengaja bermesraan
106
Kemarahan Akmal
107
Kekesalan Ameera
108
Ameera masih ngambek
109
Ameera yang ambekan
110
Akmal yang licik
111
Tidak bisa kompromi
112
Doyan apa kasihan
113
Menantu perempuan Mama
114
Mama dan Papa saksinya
115
Itu lho...
116
Kegugupan Annisa
117
Rencana Bulan Madu
118
Kelucuan Akmal
119
Sakinah bersamamu
120
Sampai kau jadi milikku
121
Tetangga bisa ke ganggu
122
Ammar yang jahil
123
Pengantin Baru
124
Kehangatan di pagi hari
125
Kekhawatiran Ammar
126
Calon Papa
127
Makan Siang
128
Makan Malam
129
Morning Sick
130
Laki - laki nggak bisa jaga rahasia
131
Berselfie Ria
132
Papi Hebat
133
Harus lebih sering berusaha
134
Curhatan Ameera dan Nasehat Akmal
135
Pulang Gasik
136
Anak Siapa dulu
137
Membuat Kesal Ameera
138
Kejutan untuk Mama dan Papa
139
Perubahan Ameera setelah Menikah
140
Karena Suami Sayang Istri
141
Ketakutan Ameera
142
Congratulation Ameera
143
Jangan sedih...
144
Keadaan Azzam dan Rima
145
Aqila Histeris
146
Mama Rima Sadar
147
Semua baik - baik Saja
148
Kumpul Bersama
149
Tak kunjung Datang
150
Alhamdulillah Berhasil
151
Nanti juga di kasih
152
Adat Jawa
153
Takut Mengecewakan
154
Yang Tegar
155
PROMO NOVEL BARU
156
Ngidam
157
PROMO CERPEN BARU
158
Pemandangan tak mengenakan
159
Salah paham
160
Ampun Bos
161
Rendi Ngajak Nikah
162
Bidadari Surga
163
Tunangan
164
Ashraf terciduk
165
Temui Mama Dulu
166
Buktikan keseriusan kamu
167
Lembur Malam
168
Akhirnya
169
Stok Cogan Menipis
170
Pengantin serba bisa
171
Kado istimewa
172
Jahilnya Ameera dan Akmal
173
Mengenang
174
Nenek Sihir
175
Istri Kecil Ku
176
Saling Memahami
177
Apa udah di incar dari dulu ya
178
Calon istri dan Calon Ibu dari anak anak Ku
179
Panggil Abang Sekarang
180
Kesedihan seorang Ibu
181
Senyum
182
Jangan coba - coba
183
Tambah Manja
184
Nanti Kita Hamil Bareng Ya
185
Menuju Halal
186
10.10 SAH
187
Nothing's gonna change my love for you
188
Nggak tau ya, kalau tengah malam nanti
189
Nggak Usah Baper
190
Serasa Tak percaya
191
Semua Ikut Bahagia
192
Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata
193
Cerita Mereka
194
Menjelang kelahiran
195
Welcome Sholehah
196
Non Stop
197
Suami Siaga
198
Tanda - tanda
199
Baby Utun
200
Oma cantik
201
Ada apa
202
Belum Rejeki
203
Dukungan Keluarga
204
Tersenyumlah kembali Sayang
205
Memulai hidup baru
206
Tak seindah yang terlihat
207
Sehat semuanya
208
Kesuksesan kita ada Doa Mereka
209
Lancar sampai Lahir
210
Doakan Selamat semua
211
Baby Boy
212
Keluarga Harta Paling Berharga
213
Kemesraan Ini
214
Akmal yang khawatir
215
Persiapan melahirkan
216
Perjuangan
217
Maafkan Meera
218
Cucu Pertama
219
Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!