" Waalaikumsalam...."
Annisa memutar tubuhnya kemudian kedua manik matanya saling bertatapan dengan Ammar. Sekian detik Mereka saling pandang dan Mereka dikagetkan dengan kedatangan Ameera.
Ameera dari jauh melihat Abang dan sahabatnya itu Saling pandang kemudian sengaja mengagetkan Mereka.
"Ehemmm..."
Annisa tersenyum menundukkan kepalanya sedikit bentuk sopan santunnya kepada Ammar.
Sedangkan Ammar langsung berlalu ke lemari pendingin mengambil minum.
"Tumben Abang udah pulang."
Ammar masih berdiri di depan lemari pendingin dan membukanya sambil melihati botol yang berisi air minum di dalamnya.
"Dosennya rapat, nggak jadi bimbingan."
"Hhmmm... Nisa kamu buat apa." Ameera duduk di kursi makan di hadapan Annisa.
"Mau buat es sirup aja."
"Maaf Non, tadi Non Annisa yang meminta mau membuat minum sendiri." kata Bibi takut kena marah Ameera.
"Nggak papa Ra, aku buat sendiri Bibi lagi repot masa kasihan. Ini buat Kamu."
Annisa memberikan minuman yang sudah jadi kepada Ameera terlebih dahulu.
"Kamu pinter ya, Abang mau nggak mumpung ada yang buatin."
Ammar yang sedang mengambil gelas dan juga botol air minum ikut duduk di kursi di hadapan Annisa.
"Kamu itu harusnya malu kenapa tamu yang suruh buat air minum."
Ammar melirik Annisa yang sedang menunggang sirup ke dalam gelas.
"Nggak papa Kak, Nisa sudah biasa di rumah. Harusnya Nisa minta maaf baru sekali bertamu tapi sudah main saja ke dapur."
"Nggak papa Nis, anggap aja rumah sendiri. Abang kenapa sih bikin Nisa nggak enak itu."
Ameera memukul pelan lengan Abangnya.
"Kok Abang, kan Kamu yang harusnya malu."
Ammar menenggak air putih yang Dia tuang ke dalam gelas.
"Seger ini Bang, mau nggak."
"Ini untuk Kak Ammar."
Annisa memberikan satu gelas es sirup di hadapan Ammar.
"Maaf ya malah Kamu yang buatkan Kita minum, buat Kamu mana ini buat Kamu dulu aja."
Ammar menyodorkan gelas ke hadapan Annisa.
"Ini Nisa buat lagi Kak."
"Makasih ya, panggil Abang aja kayak teman Meera lainnya."
"Ciee.. Abang aja.." ledek Ameera.
"Pikiran Kamu itu lho.."
Ammar mengacak jilbab yang dipakai oleh Adiknya.
"Abannnggg.. berantakan."
"Ha ha ha.. " tawa Ammar .
Annisa jadi ikut tersenyum memperlihatkan gigi putihnya melihat tingkah adik kakak itu.
"Assalamualaikum."
Terdengar salam dari Mami yang sudah pulang bersama Oma.
" Waalaikumsalam." jawab Ameera, Ammar dan Annisa kemudian meraih tangan Mami dan Omanya untuk dicium.
"Wah.. ramai sekali ada tamu rupanya." Mami Syakila tersenyum kepada Annisa yang terlihat santun.
"Ini Annisa Mi, teman Meera."
"Annisa tante, Oma."
Mami Syakila dan Oma tersenyum kepada Annisa.
"Cantik ya teman Adik." puji Mami Syakila membuat Annisa malu.
"Cantik dong Ma." Sambil mengedipkan matanya kepada Mami Syakila memberikan kode. Ammar melihat itu kemudian meraih kursi roda Oma dan mendorongnya untuk beristirahat.
"Oma, Abang antar ke kamar ya."
"Iya Abang."
"Mi, Abang antar Oma ke kamar."
"Iya Sayang hati - hati."
Ammar meninggalkan mereka menuju kamar Oma untuk menghindari ocehan adiknya.
"Duduk Nisa, anggap aja rumah sendiri. Tante ke kamar dulu mau bersihkan diri, Adik tolong panggil Abang kita sholat dhuhur sudah Adzan."
"Iya Mi."
"Tante tinggal ya Nisa, ikut jamaah sekalian ya ada mukena di mushola." pinta Mami Syakila kepada Annisa.
"Iya Tante."
Mami Syakila meninggalkan Ameera dan Annisa menuju ke kamar untuk membersihkan diri dan bersiap sholat dhuhur.
"Nisa tunggu sini bentar ya, Aku panggil Bang Ammar dulu."
"Iya Ra."
Ameera menuju ke kamar Oma untuk memanggil Abangnya melaksanakan sholat dhuhur berjamaah. Kemudian Dia menghampiri Anisa dan mengajaknya untuk wudhu.
Annisa dan Ameera sudah bersiap di mushola di dalam rumah itu, memang sudah menjadi kebiasaan di rumah Mereka melaksanakan sholat berjamaah bersama seluruh penghuni rumah.
Mami Syakila datang dan mendorong kursi roda Oma untum membantunya untuk ikut sholat jamaah, kemudian datang Ammar yang sudah berubah berganti menggunakan koko dan juga sarung serta menggunakan peci di kepalanya.
Sekian detik Ammar dan Annisa saling pandang yang kemudian Annisa memalingkan pandangannya kembali.
Ammar bertindak sebagai Imam Sholat karena Papa Ibra sedang tidak berada di rumah maka Dia yang menggantikannya.
Mereka semua khusyuk melaksanakan sholat dhuhur, tak lupa Ammar setelah selesai memimpin doa. Bacaannya sangat merdu di dengar, membuat terhanyut Mereka dalam kekhusyukan berdoa.
Selesai sholat Mereka semua makan siang bersama. Siang ini Papa Ibra tidak pulang karena ada janji dengan klien, Annisa ikut merasakan kehangatan keluarga Ameera yang saling menyayangi satu sama lain. Yang Muda menghormati yang tua dan yang tua menyayangi yang muda.
Selesai makan Annisa dan Ameera berada di ruang keluarga untuk membahas tugas mereka, sedangkan Mami menemani Oma di kamar untuk beristirahat. Ammar memilih untuk berdiam di dalam kamar entah apa yang dikerjakannya.
Setelah makan siang tadi Ameera telah menelepon Mamanya Annisa untuk memintakan izin jika Annisa masih berada di rumahnya untuk mengerjakan tugas dan diperbolehkan asal jangan pulang sore.
Tugas telah selesai dan jam menunjukkan sudah pukul 3 sore, Annisa minta pamit akan pulang.
"Ra aku pulang ya."
"Aku antar Nisa, kan sudah janji tadi."
"Ini udah mendung Ra, aku pulang sendiri saja naik taksi online nanti kasihan kamu kalau kehujanan di jalan sendirian."
"Aku anterin Nisa, enggak enak sama kamu udah janji tadi. Aku cari Mami dulu ya."
"Iya Ra."
Ameera mencari Maminya di kamar Oma, meminta izin ingin mengantar Annisa pulang.
Ameera yang sedang membereskan laptopnya tak sadar jika ada Ammar yang lewat ingin ke taman belakang dan memandangnya dari belakang.
"Rajin, cantik lagi." batin Ammar sambil tersenyum.
Ameera datang bersama Mami Syakila untung Ammar sudah berlalu ke taman belakang.
"Kamu mau pulang Nisa."
"Iya Tante sudah ditunggu sama Mama."
"Ini mendung Ra, Kamu sendirian antar Nisa kalau pulang gimana nanti."
"Nisa naik taksi online saja Tante, biar tidak merepotkan."
"Jangan Nisa, sebentar ya biar di temani Bang Ammar jadi kalau pulang Meera ada temannya."
"Nggak usah Tante."
Annisa merasa tidak enak malah merepotkan keluarga Ameera.
"Nggak papa sebentar ya, Tante minta tolong sama Ammar dulu."
Mami Syakila menghampiri Ammar yang terlihat punggungnya dari ruang keluarga duduk di taman belakang.
Nampak Mereka sedang berbincang.
"Iya Nisa nggak papa, aku sudah janji anter Kamu tadi."
"Tapi Meera "
"Nisa ini Ammar mau nemenin Meera, biar kalau pulang Meera ada temannya." nampak Ammar berdiri di belakang Mami Syakila.
"Abang ambil jaket dulu, tunggu di mobil aja."
Ammar berlalu menuju ke kamar untuk mengambil jaket dan juga kunci mobilnya.
"Makasih ya Tante, maaf Annisa merepotkan."
"Nggak papa, jangan bosan main ke sini ya hati-hati di jalan ya Dik bilang sama Abang nggak usah ngebut."
"Oke Mami."
"Nisa pamit Tante, Assalamualaikum."
Annisa dan Ameera mencium tangan Mami Syakila dan menuju garasi mobil untuk menunggu Ammar.
" Waalaikumsalam. Hati - hati kalian."
"Iya Mi."
Ammar juga turun dari kamarnya dan berpamitan dengan Mami Syakila dan menuju ke garasi untuk mengantar Annisa pulang bersama Ameera.
##########
Terus Mereka ngomongin apa ya di dalam mobil 😁😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 219 Episodes
Comments
Tiya Annisa Harahap
Annisa anak dokter Yg pernah Suka sama Syakila dan yg merawat Syakila waktu sakit itu Yaa kak Thor..?
2021-07-04
1
Hasna Nabilah
lanjut kak semangat ❤✊
2021-01-29
1
Tutie Alwi R
cocok
2021-01-29
1