kemarahan Aditya

Dari jam tujuh, Aditya sudah berada di rumah besarnya.

Sampai di rumah, Aditya tidak melihat Arsyi. apakah perempuan itu sudah tidur, pikirnya.

tapi Aditya gengsi menanyakan Arsyi pada asisten rumahnya.

Sampai makan malam pun tiba, Arsyi tidak kelihatan batang hidungnya.

tuan.. kenapa makanannya tidak di makan, kata asistennya sedikit takut, apakah ada yang kurang tuan.

oh tidak bi, "apakah bibi sudah memanggil perempuan itu, untuk makan malam,"

bik Erni tau, yang dimaksud Aditya perempuan itu adalah, 'arsyi'

maaf tuan, non Arsyi, dari pagi tadi memang belum kembali.

apa... Aditya menatap tajam mata bik Erni.

ya sudah bik,

Aditya makan dahulu,

setelah ini, buang semua makanan yang tersisa.

baik tuan muda, "sebenarnya bik Erni mau menanyakan, kenapa sisa makanan harus di buang, tapi bik Erni tidak punya keberanian."

bibi boleh istirahat kalo sudah ngk ada kerjaan, aditya tau kalau bibinya itu ketakutan akan tatapan mata majikanya.

bik Erni memang tinggal di mansion Aditya.

karena bik Erni datang dari desa, sebulan sekali, bik Erni di perbolehkan pulang, dua hari, Atawa tiga hari, untuk bertemu dengan keluarganya.

*Aditya duduk sejenak di ruang keluarganya, siapa tau jam segini perempuan itu pulang,

tapi, "sudah jam sepuluh malam, Arsyi belum juga pulang,"

Aditya sengaja mematikan semua lampu di ruangan bawah, kecuali teras dan dapur.

dia menaiki tangga menuju ruang kerjanya,

membuka laptop, "memeriksa email, membalas pesan yang masuk.

sudah satu jam Aditya mengerjakan pekerjaan nya, matanya sudah merasa ngantuk.

"jam sudah menunjukkan pukul sebelas, tapi Arsyi juga belum ada tanda tanda kepulangan nya."

Aditya menutup laptopnya mematikan lampu ruang kerjanya, lalu bergegas menuju kamar miliknya.

sebelum tidur Aditya mencuci mukanya dahulu.

*Aditya mau membaringkan badannya,

apa perempuan itu belum juga pulang, pikir Aditya dalam hati.

ah terserah dia lah, ngapain aku yang Khawatir.

tapi.. "jika terjadi sesuatu padanya, dia akan merepotkan ku juga," Aditya' beranjak, memeriksa kamar tamu, tempat Arsyi beristirahat.

belum juga pulang, sudah tengah malam begini..!! apa memang dia tidak akan pulang.

gumam Aditya dalam hatinya.

Aditya Mulya geram, mengeraskan rahang nya,

emosinya meluap. Aditya kembali menutup pintu kamar tamu.

Aditya kembali ke kamarnya, mematikan lampu kamar tidurnya, belum juga aditya membaringkan badan nya, " tampak sinar lampu mobil menerangi kaca jendela kamarnya."

Aditya kembali beranjak, menuju kaca jendela, mengintip, mobil siapa yang memasuki pekarangan mansion nya.

ternyata sebuah mobil taksi,.. aditya menunggu sampai seseorang keluar dari taksi tersebut.

aditya mengerutkan keningnya, ia tertegun melihat Arsyi dari atas jendela kamarnya.

dari mana dia berpakaian seperti itu,..!!

bukankah tadi dia memakai kemeja dan hanya celana bahan saja, "diam diam Aditya memperhatikan Arsyi tampa dia sadari."

apakah dia dari sebuah acara,..!! hati Aditya bertanya tanya pada dirinya sendiri.

Arsyi nampak menghilang dari halaman mansion nya, itu tandanya, Arsyi sudah memasuki rumah besarnya.

Arsyi melepaskan sepatu high heels Nya, agar langkah kakinya tidak berisik, "jangan sampai gara gara sepatunya, Arsyi membangunkan orang yang lagi nyenyak tidur."

pelan pelan, Arsyi meraba menaiki tangga, tampa menghidupkan lampu dahulu.

Arsyi terkejut,...

tiba tiba saja lampu menyala dengan sendirinya,

[tidak mungkin lampu menyala dengan sendirinya, tampa ada yang menyalakannya].

prok prok prok,....

"suara tepuk tangan, lebih mengagetkan Arsyi lagi.

ternyata Aditya yang menyalakan lampu,

Aditya berjalan mendekati Arsyi, dengan kedua tangannya menyilang dadanya. "Arsyi yang masih berdiri mematung, menundukkan kepalanya, tampa berani menatap mata tajam milik Aditya."

bagus ya,...!!

dari mana saja Kaw jam segini ha, suara Aditya kaku, mengintimidasi arsyi.

itu,.. aku dari, an..anu.

itu anu itu anu, Aditya mencengkram dagu Arsyi,

"kalau bicara yang jelas, di rumah ini punya peraturan, Kaw seenaknya saja pulang ke rumah ini, bentak Aditya."

Arsyi hendak menangis,

kak lepasin, "sakit,.. rintih Arsyi, sambil memegangi tangan Aditya supaya dia melepas cengkraman nya," Aditya melepaskan tangannya, lalu mendorong badan Arsyi hingga tersungkur,

brakk,.. Arsyi terjatuh kelantai.

*badan Arsyi merasa remuk, Arsyi merasa pinggangnya sakit sekali, terbentur kelantai akibat kerasnya dorongan tangan Aditya.

tak terasa lagi, air mata Arsyi mengalir dalam diam.

Aditya berjongkok, mengangkat dagu Arsyi dengan empat jarinya.

sekali lagi aku bertanya,..

dari mana saja Kaw,? bentak aditya.

aku pergi dengan temanku, "isak Arsyi ketakutan."

ingat ya, "Kaw boleh melakukan apa pun, tetapi Kaw tidak boleh melanggar peraturan rumah ini."

Aditya menepis dagu Arsyi, lalu menjambak rambutnya,

kak,.. sakit, lepaskan rambutku, Arsyi merintih kesakitan. "satu lagi, jangan Kaw pernah coreng nama keluargaku, dengan ulah mu itu.

Aditya melepaskan rambut Arsyi, "Arsyi memegangi rambut yang barusan di tarik Aditya," Arsyi merasa rambutnya banyak sekali yang rontok, akibat ulah Aditya.

Arsyi menyisir rambutnya dengan jari jarinya,

dan benar sekali, rambutnya rontok.

Arsyi menangis meratapi nasif nya,

Arsyi sempoyongan, dia berusaha berdiri sendiri, "masih dalam keadaan menangis,"

Kaw manusia yang sangat kejam, yang pernah aku temui di dunia ini, teriak Arsyi.

semoga aku tidak akan di pertemukan lagi dengan mu setelah ini,

kata Arsyi sambil berjalan sempoyongan, menuju kamarnya

Aditya kembali mau mendekati Arsyi, "emosinya memuncak."

tapi Arsyi sudah menutup pintu ya.

Arsyi menyandarkan badannya di pintu kamar,

huuu... huuuu... Arsyi menangis tersedu sedu,

Aditya mengetok pintu kamar tersebut,

lalu mendorongnya, "ternyata tidak di kunci dengan Arsyi," Aditya menerobos masuk, sementara Arsyi terkejut di belakang pintu, karena terobosan Aditya, Arsyi lupa menguncinya.

Arsyi sudah pasrah, menunggu, "apa yang akan Aditya lakukan padanya.

jika Kaw tidak membuat kesalahan, aku tidak akan sekejam ini.

Kaw tidak mau mengakui kesalahanmu,..!! seru Aditya. dia masi gengsi untuk mengatakan kalau dia Khawatir dengan Arsyi.

ya, maaf aku salah, 'isak arsyi.'

Kaw tau apa kesalahanmu,!!

arsyi mengangguk..

jawab aku,! bukan hanya mengangguk saja.

iya.. karena aku pergi tampa memberi tahu kemana.!! jawab Arsyi p masih dalam isak nya.

aku tidak peduli kamu mau kemana, kamu pergi dengan siapa,!! yang penting Kaw menuruti peraturan yang ada di rumah ini,

sudah waktunya pulang, tapi Kaw masih keluyuran di mana mana.

apakah itu baik buat seorang perempuan, !!

apa lagi Kaw keluar masuk di rumah ini, apa kata orang di luaran sana.

dan nama siapa yang tercoreng,!!

Arsyi mencerna omongan Aditya, ada benarnya juga, "tapi tidak dengan cara begini,"

ma...maafkan aku, aku mengakui salah,

aku berjanji, setelah ini aku tidak akan mengulanginya lagi.

mata Arsyi sudah sembab, akibat kebanyakan menangis.

Aditya sebetulnya merasa iba, menyesali luapan emosinya.

lain kali, jangan Kaw ulangi lagi kejadian seperti ini.

iya.. jawab Arsyi serak,

ingin rasanya Aditya memeluknya, membelai nya, akan tetapi, karena egonya, "Aditya menahan nya, lalu keluar menutup pintu kamar Arsyi, menuju kamarnya sendiri."

Aditya merebahkan badannya,

dia tidak bisa tidur, Aditya duduk di ayunan.

pikirannya entah kemana.

Apa kah aku sudah kelewatan,.. batinnya.

ah... masa bodoh.

Aditya, kembali ketempat tidurnya.

memejamkan matanya, lalu terbawa di alam mimpi indahnya.

lanjut di episode selanjutnya, ikuti karya author,❤️ dan jangan lupa berikan vote, like dan komen, agar author lebih bersemangat untuk melanjutkan episode seterusnya.

maafkan author, jika kata katanya banyak yang salah, karena saya juga manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan,

ini ril karya saya sendiri, di ketik sendiri dengan kedua tanganku ini,

semoga kalian yang membaca menghargai author ya,

yang like karyaku, aku doakan; rezekinya lancar selalu dalam lindungan tuhan amin... terima kasi selamat ,❤️❤️

Terpopuler

Comments

Hyuna Nana

Hyuna Nana

ini cewek cengeng banget, setiap hari hujan melulu, karekter cerita cew ini dari awal dan akhir tdk sama😏

2022-01-12

0

Anis Anis

Anis Anis

kenapa selalu ada kata kaw adit ya kata itu tidak pantas .seharus ya kamu bukan kaw hahahha mohon di koreksi lagi 👌

2021-12-24

0

Inuyasha 🦊

Inuyasha 🦊

nama pacar arsyi itu rehan atau rahel sihh aku kok jadi bingung yakk

2021-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2.perjodohan
3 3. lamaran 1
4 fitting baju
5 Bersama Rahel
6 Rengcana akad
7 Amukan Arsya
8 r&a
9 kepergian arsya
10 di rumah sakit
11 kesedihan arsyi
12 kesedihan arsyi
13 pernikahan arsyi
14 keluarga baru arsyi
15 keluarga baru arsyi
16 mengantar mertuanya
17 surat perjanjian
18 bertemu pujaan hati
19 Rahel yang romantis
20 kemarahan Aditya
21 Kesibukan Arsyi
22 Aditya merasa bersalah
23 Arsyi terluka
24 Dokter Robert
25 Arsyi Terpuruk
26 Arsyi yang terpuruk
27 Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28 Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29 Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30 traveling
31 Aditya menyusul ke villa
32 Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33 Ternyata mereka adalah?
34 Arsyi tidak bersemangat
35 Mulai melunak
36 kangen rumah
37 di rumah mama
38 menjemput Arsyi
39 ketakutan
40 Aditya mulai berubah
41 -
42 41
43 -
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 48
51 50
52 51
53 52
54 53
55 54
56 55
57 56
58 -
59 .
60 .
61 .
62 .
63 .
64 .
65 ,
66 .
67 Aditya
68 Kamu cantik
69 kepergian Aditya
70 koper
71 -
72 Carina
73 kepulangan Aditya
74 Menggoda istri
75 Racun
76 Aku ingin sendirian
77 Keinginan istri
78 Kecemasan Arsyi
79 Tempe goreng
80 Kepanikan Aditya
81 Di rumah sakit
82 Prasangka
83 salah paham
84 USG
85 Suasana hati dan perasaan
86 Siap-siap berkencan
87 Hari weekend
88 masih di hari weekend
89 Di kantor
90 CEO lapar
91 Mulai sensitive
92 kursi kebesaran CEO
93 CEO kejam
94 kejutan
95 Marah dengan mama
96 Rencana acara
97 aku tidak menggoda mu
98 mie rebus
99 ingin ke rumah orang tua
100 Di rumah mama
101 di rumah mertua
102 Masi di rumah mama
103 gara-gara soto betawi
104 Laki-laki menyebalkan
105 pikiran bodoh
106 Kuman
107 empati
108 jadwal checkup
109 Suami mesum
110 candaan suami istri sebelum tidur
111 kedatangan sahabat
112 nasi goreng spesial
113 tersulut emosi
114 Makan di restoran mewah
115 Tatapan permusuhan
116 bareng pria menyebalkan
117 hotel green
118 kejutan
119 gren opening
120 pingsan
121 Rahel tak berdaya
122 hujan deras
123 menabrak trotoar
124 mama dan Rasya di rumah sakit
125 Rahel kembali drop
126 Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127 wahana
128 Waterboom
129 kurang fit
130 makan di rumah mertua
131 ke-datangan papa Hans
132 menyambut kepulangan Rahel
133 dek-dek kan
134 USG terakhir
135 luar kota
136 makan berdua
137 Gelisah
138 ruang persalinan
139 persalinan 2
140 cemburu tanpa sadari
141 selamat datang bayi Arazka
142 Tidak terbiasa
143 tidak berjodoh
144 Kado buat baby boy Arazka
145 curhat
146 Aqiqah baby boy Arazka
147 Calon tunangan
148 Rencana pertunangan
149 pertemuan
150 kembali bekerja
151 kelelahan
152 liburan ke Bali
153 dikejar tukang cilok
154 gaun pengantin
155 Acara bainai
156 janji suci
157 resepsi
158 Kegagalan
159 sebuah kecupan
160 panik
161 Dokter Haris
162 Butik passion girls
163 Dinner romantis
164 Mesum sama istri sendiri
165 Dua angsa putih
166 MP
167 Dua sahabat
168 dokter Haris menghilang
169 Kembalinya Dokter Haris
170 membaik
171 kecurigaan
172 Dokter Haris lagi
173 ketahuan
174 bersyukur
175 aktivitas pagi hari
176 Kota romantis
177 Dalam perjalanan
178 makan malam
179 mual
180 Suasana pagi hari
181 Galeries Lafayette
182 Shopping
183 Bertemu mantan kekasih
184 Siapa tidur disini
185 Istriku yang aneh
186 Kejutan Lara
187 Keberanian Arsyi
188 Kamu hebat
189 Ke-kantor suami
190 Tetap waspada
191 Memulai aksi
192 Aksi ke-dua
193 aksi ke-tiga
194 percintaan dalam bathtub
195 Hamil lagi
196 akhirnya
Episodes

Updated 196 Episodes

1
1
2
2.perjodohan
3
3. lamaran 1
4
fitting baju
5
Bersama Rahel
6
Rengcana akad
7
Amukan Arsya
8
r&a
9
kepergian arsya
10
di rumah sakit
11
kesedihan arsyi
12
kesedihan arsyi
13
pernikahan arsyi
14
keluarga baru arsyi
15
keluarga baru arsyi
16
mengantar mertuanya
17
surat perjanjian
18
bertemu pujaan hati
19
Rahel yang romantis
20
kemarahan Aditya
21
Kesibukan Arsyi
22
Aditya merasa bersalah
23
Arsyi terluka
24
Dokter Robert
25
Arsyi Terpuruk
26
Arsyi yang terpuruk
27
Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28
Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29
Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30
traveling
31
Aditya menyusul ke villa
32
Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33
Ternyata mereka adalah?
34
Arsyi tidak bersemangat
35
Mulai melunak
36
kangen rumah
37
di rumah mama
38
menjemput Arsyi
39
ketakutan
40
Aditya mulai berubah
41
-
42
41
43
-
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
48
51
50
52
51
53
52
54
53
55
54
56
55
57
56
58
-
59
.
60
.
61
.
62
.
63
.
64
.
65
,
66
.
67
Aditya
68
Kamu cantik
69
kepergian Aditya
70
koper
71
-
72
Carina
73
kepulangan Aditya
74
Menggoda istri
75
Racun
76
Aku ingin sendirian
77
Keinginan istri
78
Kecemasan Arsyi
79
Tempe goreng
80
Kepanikan Aditya
81
Di rumah sakit
82
Prasangka
83
salah paham
84
USG
85
Suasana hati dan perasaan
86
Siap-siap berkencan
87
Hari weekend
88
masih di hari weekend
89
Di kantor
90
CEO lapar
91
Mulai sensitive
92
kursi kebesaran CEO
93
CEO kejam
94
kejutan
95
Marah dengan mama
96
Rencana acara
97
aku tidak menggoda mu
98
mie rebus
99
ingin ke rumah orang tua
100
Di rumah mama
101
di rumah mertua
102
Masi di rumah mama
103
gara-gara soto betawi
104
Laki-laki menyebalkan
105
pikiran bodoh
106
Kuman
107
empati
108
jadwal checkup
109
Suami mesum
110
candaan suami istri sebelum tidur
111
kedatangan sahabat
112
nasi goreng spesial
113
tersulut emosi
114
Makan di restoran mewah
115
Tatapan permusuhan
116
bareng pria menyebalkan
117
hotel green
118
kejutan
119
gren opening
120
pingsan
121
Rahel tak berdaya
122
hujan deras
123
menabrak trotoar
124
mama dan Rasya di rumah sakit
125
Rahel kembali drop
126
Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127
wahana
128
Waterboom
129
kurang fit
130
makan di rumah mertua
131
ke-datangan papa Hans
132
menyambut kepulangan Rahel
133
dek-dek kan
134
USG terakhir
135
luar kota
136
makan berdua
137
Gelisah
138
ruang persalinan
139
persalinan 2
140
cemburu tanpa sadari
141
selamat datang bayi Arazka
142
Tidak terbiasa
143
tidak berjodoh
144
Kado buat baby boy Arazka
145
curhat
146
Aqiqah baby boy Arazka
147
Calon tunangan
148
Rencana pertunangan
149
pertemuan
150
kembali bekerja
151
kelelahan
152
liburan ke Bali
153
dikejar tukang cilok
154
gaun pengantin
155
Acara bainai
156
janji suci
157
resepsi
158
Kegagalan
159
sebuah kecupan
160
panik
161
Dokter Haris
162
Butik passion girls
163
Dinner romantis
164
Mesum sama istri sendiri
165
Dua angsa putih
166
MP
167
Dua sahabat
168
dokter Haris menghilang
169
Kembalinya Dokter Haris
170
membaik
171
kecurigaan
172
Dokter Haris lagi
173
ketahuan
174
bersyukur
175
aktivitas pagi hari
176
Kota romantis
177
Dalam perjalanan
178
makan malam
179
mual
180
Suasana pagi hari
181
Galeries Lafayette
182
Shopping
183
Bertemu mantan kekasih
184
Siapa tidur disini
185
Istriku yang aneh
186
Kejutan Lara
187
Keberanian Arsyi
188
Kamu hebat
189
Ke-kantor suami
190
Tetap waspada
191
Memulai aksi
192
Aksi ke-dua
193
aksi ke-tiga
194
percintaan dalam bathtub
195
Hamil lagi
196
akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!