Setelah selesai makan, Arsyi dan Rahel duduk bersantai di lesehan tersebut.
"Kak, apa tida bisa besok saja perginya,kakakku akan bertunangan malam ini, Arsyi berharap kaka bisa hadir," rengek Arsyi dengan suara manjanya.
"Maafkan kakak sayang ya," Rahel membelai rambut Arsyi.
"Bukanya kakak tidak mau datang, tapi pekerjaan yang mengharuskan kaka kembali," ujar Rahel menjelaskan.
Arsyi memonyongkan bibirnya, ada kekecewaan di hatinya.
"Iya kak Arsyi mengerti," ujar Arsyi.
"Sebetulnya kaka masih ingin bersama mu, tapi ini demi kita, demi masa depan kita nanti," ucap Rahel sambil memainkan jari jemari Arsyi. Sesekali menciumi tangan Arsyi yang halus itu,
Arsyi dengan setia mendengarkan ucapan Rahel.
"Sekarang Arsyi konsentrasi saja dengan kuliah, tidak usah memikirkan yang macem macem, Kaka akan sering kemari, kamu tunggu kakak ya," ujar Rahel kemudian.
"Ayo kita pulang sayang, jam tujuh nanti kakak akan take off," ujar Rahel sambil melirik jam tangan yang bertengger di tangan kirinya.
"Iya kak," ujar Arsyi.
Rahel melajukan mobilnya dengan pelan sekali.
Mereka menenggelamkan perasaanya masing-masing.
Mobil Rahel sebentar lagi akan sampai di kediaman Arsyi.
Di rumah Arsyi, sudah kelihatan rame.
Tenda dan bunga bunga hias sudah tersusun rapi di sana.
Mobil Rahel berhenti hanya batas depan saja.
"Sayang.., kaka hanya antar batas sini saja ya,"
Rahel melihat jam tangannya, "Maaf, kakak ngk bisa mampir, waktu kakak sudah mepet," ujar Rahel.
Arsyi menganggukkan kepalanya.
"Arsyi sayang," panggil Rahel dengan suara yang bergetar.
"Ingat pesan kakak ya, tunggu kakak kembali,jaga dirimu baik baik," pesannya pada Arsyi.
"Iya, kak Arsyi akan menunggu kakak,
dan kakak baik-baik juga di sanan jangan macem macem," ucap Arsyi menirukan ucapan Rahel.
"Iya sayang," ucap Rahel menatap wajah Arsyi dengan lekat.
Arsyi hendak membuka pintu mobil
tapi di tahan oleh Rahel.
Arsyi menoleh, mata Arsyi bertemu dengan mata coklat milik Rahel, mereka saling tatap.
Rahel meraih tangan Arsyi lalu meremasnya erat.
"Sini gumam Rahel," menarik tangannya Arsyi agar mendekat dengan ya.
"Aku ingin memeluk mu sebentar saja," ucap Rahel.
Arsyi membiarkan badannya terjatuh ke badan Rahel,akibat tarikan tangannya,
Rahel membungkukkan tengkuknya sedikit lalu mencium pucuk kepala Arsyi.
Arsyi memejamkan matanya.
"Arsyi aku akan merindukan," ucap Rahel kemudian.
"Aku juga akan merindukanmu," ucap Arsyi dengan perasaan malu malu. Dengan perlahan Rahel merenggangkan pelukannya.
"Benarkah Kamu mencintaiku baby?" tanya Rahel lagi.
"Ya aku mencintaimu," ucap Arsyi dengan muka bersemu.
"Aku juga sangat mencintai kamu sayang," bisik Rahel di telinga Arsyi
Arsyi melepas pelukannya.
"Ya sudah, kakak hati hati ya," ujar Arsyi kemudian.
Arsyi mengembangkan senyum khasnya.
"Iya sayang," Rahel membelai rambut Arsyi sekali lagi, ia sangat menyayangi kekasihnya itu.
"Sampai jumpa kembali sayang .., " ucap Rahel melambaikan tangan nya.
Rahel melajukan mobilnya, sementara Arsyi memasuki halaman rumahnya.
"Nak dari mana saja kamu, kok baru pulang?" tanya mama Atika
"Arsyi pergi dengan teman ma," ujar Arsyi
"Ya sudah kamu mandi, terus siap siap karena sebentar lagi tamu tamu akan mulai berdatangan." ucap mamanya.
"Iya, ma," jawab Arsyi
"Gaunnya sudah mama taro di kamar kamu," ujar mama lagi.
Arsyi langsung ke bathroom untuk menyegarkan badannya.
Setelahnya Arsyi mengambil gaun yang sudah di siapkan mamanya.
Arsyi mengenakan gaunnya, ia memutar-Mutar badannya di depa cermin lebar.
Gaun putih yang di berikan mamanya, dangat cocok dengannya.
Mama tau,apa yang di inginkan anak anaknya, kedua orang tuanya tidak ada yang namanya membedakan ke dua putrinya.
Arsyi memoles sedikit makeup nya, dan sedikit lipstik yang tidak mencolok warnanya.
Rambutnya sengaja di gerai, Arsyi mengenakan satu jepit rambut untuk melipat poninya kebelakang.
Setelah merasa cukup, Arsyi keluar kamar. Ia berpapasan dengan mamanya.
"Mama," panggil Arsyi
"Kamu cantik sekali sayang," puji mamanya.
mamanya terpukau melihatnya anaknya yang begitu cantik.
Karena Arsyi memang jarang sekali berdandan.
"Anak siapa dulu dong," ucap Arsyi.
"Anak papa sama mama lah," ujar mama Atika.mereka saling tersenyum bahagia.
Mama memeluk Arsyi,
"Kaka di mana ma?" tanya Arsyi kemudian.
"Kakakmu lagi di make-up di kamarnya, pergilah kesan,temani kakakmu,"
ujar mama.
"Iya ma, Arsyi akan menemui kaka," ucap Arsyi
Tok tok tok...
Arsyi mengetok pintu kamar kakaknya
"Masuk," ucap seseorang dari dalam.
Tampa basa basi lagi Arsyi langsung membuka pintu kamar kakaknya.
ceklek...
Arsyi langsung melihat kakaknya yang lagi di make-up, Arsyi terperangah melihat kecantikan kakaknya.
"Kakak .., kakak cantik sekali," ujar Arsyi menampilkan senyuman bahagianya.
Arsya tersenyum mendengar pujian adiknya.
"Kamu kok lama sekali perginya," ujar kakaknya.
"Apa dia pacar mu" tanya Arsya lagi.
"Em iya kak dia pacarku," jawab Arsyi tersipu.
"Kakak ngk tau? kenapa ngk di kenalin dengan keluarga kita," ujar kakaknya lagi.
"Nanti saja kak, nunggu waktu yang tepat,
lagian kami baru jadian kok," ujar Arsyi
"Oh gitu," ucap Arsya
Kamar Arsya kembali di ketok, "Masuk," ucap Arsya
"Non, kalo sudah siap, segera turun ya, semua tamu sudah datang,calon mertua non juga sebentar lagi sampai," ujar bibi Ana
"Iya, bi sebentar lagi kami akan turun," ujar Arsya
Arsyi membantu kakaknya mengenakan sepatu high heels nya, yang senada dengan gaun di kenakan Arsya.
"Kakak selamat ya, akhirnya kakak jadi mantu juga," ujar Arsyi sambil memeluk kakaknya, di balas dengan Arsya,"
"Doain kakak ya, semoga acaranya lancar," ucap Arsya
"Iya, kak, ayo kak kita turun," ucap Arsyi seraya membantu kakaknya untuk turun ke lantai dasar.
Semua tamu undangan takjub melihat kedatangan tuan putri.
Begitu hendak turun, ponsel Arsyi bergetar,
Sejenak arsyi melihat layar ponselnya,
benar saja orang yang Arsyi tunggu tunggu,
Rahel vidio call.
Arsyi menyelinap di suatu ruangan untuk mengangkat Vidio Call dari Rahel.
"Halo princess ku," ujar Rahel setelah Arsyi mengaktifkan vidio call nya.
"Hay kak," sapa Arsyi.
"Kamu cantik sekali malam ini?" puji Rahel
Arsyi tersenyum simpul menanggapi pujian Rahel.
"Kalau dandan jangan terlalu cantik begitu,"
"Kenapa kak?" tanya Arsyi polos.
"Ehem, kakak takut, nanti kamu di culik," ujar Rahel membuat Arsyi tersenyum lebar mendengar celotehan pacarnya itu.
"Kaka jadi kangen sayang," ujar Rahel
"Iya kak Arsyi juga kangen," ucap Arsyi.
"Benarkah sayang?" tanya Rahel
"Iya, coba aja, kaka disini, aku akan sangat senang," ucap Arsyi lagi.
"Maaf ya sayang,kaka ngk bisa hadir,"
"Lihat kakak lagi di mana," ujar Rahel sambil mengarahkan kamera ponselnya di sekeliling pesawat,
"Oh ya hati hati ya kak," ucap Arsyi,
"Ia sayang," jawab Rahel
Habis Vidio call, Arsyi keluar dari persembunyiannya.
Dimana acara lamaran kakaknya itu akan segera di mulai.
Sambutan sambutan penting sudah di lalui.
Arsyi mencari tempat duduk.
"Arsyi kamu dari mana saja, kok baru kelihatan?" bisik mamanya.
"Arsyi dari toilet ma, tiba tiba perut Arsyi mules," katanya berbohong.
"Ya sudah jangan kemana mana lagi," ujar mamanya,
Tepuk tangan riuh dari tamu undangan, yang ikut berbahagia memeriahkan acara lamaran Arsya.
Arsya berdiri di antara kedua orang tuanya.
Singkat cerita, lamaran telah usai, tinggal penentuan tanggal resepsi pernikahan. Siap-siap kondangan ya reader.
wajib vote dan like, maaf author lagi memperbaiki penulisan,tanda baca, dan percakapan, jadi maklumi saja episode lainya masih berantakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Tiara Latuconsina
saat pernikahan.. Arsy yg dinikahkan krna Arsya ga mau...
2021-10-21
0
Mis Nia
Rahel..nya buat q aja thorr.bole ya...............kan arsyi nya di sandingin sama Adit..
2021-10-16
0
Fitri Mawaswati
asyikkk makan sateeee🤤
2021-10-12
0