Kak Arsya sengaja kabur, karena calon suaminya cacat, dan kenapa mama tega ingin menggantikan nya dengan aku.
Arsyi menangis, bagai mana tidak jika itu terjadi, Arsyi tidak mengenali Aditya, sekalipun Arsyi belum pernah ketemu.
Di tambah ada kekurangan disability, lagian
Arsyi sudah menemukan cintanya, yang sangat menyayangi Arsyi.
bagaimana mama bisa berpikiran begitu,
Arsyi meremas ujung bajunya.
"Arsyi,! kenapa tidak masuk, dan kenapa menangis," suara berat seseorang yaitu pak rama asistennya papa.
"pak ini bawa kedalam aku akan pergi sebentar."
Ma, sepertinya ada Arsyi.
iya pa, sepertinya Arsyi sudah mendengar semuanya, Atika langsung berdiri menuju pintu keluar, baru saja Arsyi hendak melangkah pergi,
Arsyi, panggil mamanya, Arsyi yang tak tega meninggalkan mamanya, setelah ingat keadaan mamanya kemarin, Arsyi menghentikan langkahnya.
"Nak, maafkan mama, mama mau bicara,
Arsyi sudah mendengarnya ma."
mata arsyi berkaca kaca melihat mamanya, arsyi menahan air matanya, tapi tetap saja tak bisa.
"Nak mari kita bicarakan di dalam, ini salah paham, mama juga tidak akan memaksa Arsyi."
Atika menarik tangan Arsyi dengan kelembutan, yang membuat Arsyi tidak bisa menolaknya.
Arsyi sini sayang, ajak papanya meminta di peluk putri bungsunya itu.
papa,...hikhikhik...Arsyi menangis dalam pelukan papanya, Arsyi takut kehilangan papa.
Arsyi tidak akan kehilangan papa sayang.
sudah, jangan menangis ya, senjaya membelai rambut panjang anaknya.
lihatlah papa sudah kuat nak.
syukurlah pa kalo papa sudah kuat, tapi tetap saja jaga kesehatan papa.
iya sayang, asal Arsyi anak papa selalu menguatkan papa ya.
iya pa.
pa, gimana.. Senjaya langsung memotong pembicaraan istrinya.
tidak ma, jangan membicarakan ini.
pa, mama sudah membicarakan ini pada Arsyi,
mama tidak akan memaksanya, tapi mama sekedar ingin Arsyi tau saja.
Arsyi juga sudah mendengar semuanya,
nak, maafkan papa ya.
Kamu tidak tau cerita dari awal perjodohan si Arsya bodoh itu.
waktu Arsya ada tugas kuliah di luar kota.
kami di undang makan malam dengan keluarga Johan.
kami tidak tau tujuannya apa.
Papa kira biasalah sahabat lama sudah jarang
makan bareng.
dengan waktu itu juga papanya Aditya menyampaikan niatnya.
Papa dan mama mu sudah tau kabar anaknya itu, kan ngk mungkin kami mengatakan kekurangan anaknya di depan mereka.
Tapi Arsya, mendengar Aditya pewaris dari kekayaan mereka, langsung saja menerimanya, mama dan papa sudah mengingatkan,
sebaiknya di pikir pikir dulu,
bahkan keluarga Johan pun memberikan Arsya waktu untuk berpikir secara matang.
Tapi dengan tegasnya Arsya bodoh itu meyakini keputusannya,
setelah begini Arsya tidak mematuhi keputusannya.
Arsya juga tau apa akibatnya jika mempermainkan keluarga Johan. tapi sama sekali dia tidak memikirkan itu.
Dan Arsya sendiri yang menulis ini, atika memberikan kertas itu pada Arsyi.
Arsyi.. mama dan papa tidak memaksamu nak, bahkan kami sebetulnya tidak sepenuhnya setuju dengan keputusan Arsya waktu itu,
papa dan mama juga tidak ada pilihan lain.
Arsyi menangis,
"Pa, ma,
Arsyi menggelengkan kepalanya,
Arsyi mau sendiri dulu pa,"
Arsyi keluar membawa air matanya.
dengan berlarian Arsyi meninggalkan ruang rawat papanya, tampa Arsyi sengaja.
brak....Arsyi menabrak seseorang yang membawa rantang makanan,
ma,..maaf nyonya, Arsyi melihat siapa yang di tabrak nya itu, mata keduanya bertemu.
Arsyi,!!
tan,.. tante,
"Kamu kenapa menangis sayang,
ada apa,?"
kata tante itu yang tak lain adalah Hanna mamanya Aditya.
tidak tante tidak apa apa , aku permisi.
Hati Hanna bertanya tanya, kenapa adiknya Arsya menangis,? Hanna buru buru ke kamar VIP senjaya.
"Pa bagai mana kita harus mengatakan pada keluarga Johan, bahwa Arsya kabur,!"
Hanan juga sama persisnya seperti Arsyi tadi,
setelah membuka pintu, Hanna mendengar kalau Arsya kabur.
Arsya kabur... jawab Hanna nyelonong masuk
tampa berkedip memandang Atika dan Senjaya bergantian,
ah anu Hanna silahkan masuk, kata Atika terbata bata kaku,
Hanna, kita bicara kan ini bagai mana solusi terbaiknya, Hanna hanya melipat kedua tangannya, Hanna silahkan duduk.
Oh tidak, kata Hanna sinis, aku akan mendengarkan penjelasan kalian.
Hanna, "Maafkan kami ya,
kami tidak bisa menjaga dan mendidik anak kami, Arsya kabur dari rumah, kami sudah berusaha mencarinya kemana mana,
saat aku ingin turun tangan sendiri mencari Arsya, tiba tiba datang musibah ini," ucap Atika liri
Hem anak anda seenaknya ya mempermalukan keluarga kami,
"Sebetulnya apa salah keluarga kami pada keluarga anda pak Senjaya,?"
Tidak hanya itu bukan karena ada kesalahan dari kalian, tapi dari kesalahan anak kami sendiri.
Aku yakin, belum murkanya suamiku, akan lebih murka lagi putraku jika dia tau.
Hanna kami sudah membicarakan ini sebelumnya, tapi ini juga tergantung dengan putriku Arsyi.
Seandainya nya putri bungsuku bersedia mengantikan posisi Arsya, bagai mana menurut anda.
Arsyi memang lebih baik dari pada Arsya,
aku yakin Aditya jauh akan lebih cocok dengan adiknya di bandingkan kakak nya Arsya, gumam Hanna dalam hati.
"Jika putrimu setuju, bukankah itu lebih baik Arsyi dari pada Arsya nyonya Atika," ucap Hanna.
Aku pastikan Arsya akan menyesalinya seumur hidup, senyum licik Hanna keluar.
Mereka tidak tau apa arti dari kata Arsya akan menyesalinya?
"Apakah keluarga Johan akan membalas perbuatan Arsya atau apa.
yang jelas Senjaya dan istrinya tidak tahu maksud kata kata Hanna,"
"Hanna kami akan mencari jalan keluarnya tunggulah dua hari lagi,"
baik akan aku tunggu kabar dari kalian.
Mengingat empat hari lagi akan berlangsung pernikahan.
Di tempat lain, Arsyi memikirkan nasif papanya, tapi memikirkan juga nasif nya.
"Bagaimana dengan Rahel," pacarnya yang di cintai nya itu.
Rasanya kepalaku mau pecah, ya tuhan bukalah jalan pikiranku.
mata Arsyi sudah membengkak akibat kebanyakan menangis
Ah,!! Rahel, Arsya berteriak sekencang mungkin menghadap lautan lepas.
Arsyi tak sanggup meninggalkan mu kak,
aku cinta kak Rahel, aku menyayangi kak Rahel, ah..!! teriakan Arsyi seakan membuang segala pikiran campur aduk menjadi satu.
deret deret deret. ponsel Arsyi bergetar.
Arsyi melihat ke layar ponselnya.
pak Rama cell,
kenapa pak Rama telpon, batinnya
"Iya pak ada apa, non Arsyi dimana sekarang.
aku di sini pak di pantai,!
non cepat kembali kesini, tuan drop lagi.
apa,?"
Tidak tuhan cobaan apa lagi ini jerit Arsyi menangis tak karuan, Arsyi tidak menghirau kan orang orang yang mungkin melihatnya aneh.
Yang dia tau saat ini dirinya perlahan lahan hancur.
episode selanjutnya ya,
maafkan author jika kata katanya banyak yang salah.
salah ketik atau terbalik dan mungkin juga kata katanya kurang beraturan, karena saya juga manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan,kekeliruan
ini ril karya saya sendiri, di ketik dengan kedua tanganku sendiri
semoga yang membaca karyaku menghargai author ya,
jangan lupa like kritik dan sarannya, yang like karyaku, ku doa kan rezekinya lancar selalu dalam lindungan tuhan Amin... terimakasih selamat membaca,❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Anis Anis
pasti ayah ya arsy cuman ekting kalau ngedrop supaya arsy mau menikah dengan anak ya ibu hanna
2021-12-24
0
Afseen
trnyata sifat arsya turun dari mamanya yg gk mau hidup susah
2021-12-03
0
Uri Munir
semangat thor
2021-10-28
0