Jodoh CEO Muda Yang Cacat

Jodoh CEO Muda Yang Cacat

1

Keluarga Johan Wilton, adalah keluarga terkaya no 5 di seluruh dunia,

Johan Wilton adalah kelahiran dari Liverpool,

20 tahun yang lalu Johan Wilton menikah dengan putri indonesia yaitu hannan Pertiwi

putri dari tuan Rasya Adi gunawan yang juga kaya raya di sumatra.

Hannan dan johan memiliki putra dan putri yang di beri nama Aditya putra pertama wilson, putri bungsunya bernama Rasya Dwi Wilton.

Orang-orang mengetahui, bahwa putra Johan dan Hanan saat ini memiliki kelainan pisik, yaitu, cacat permanen dan lumpuh total, akhir-akhir ini, putranya di kabarkan terkena kelainan kelamin yaitu impoten.

Sejak pertunangan Aditya, dengan pujaan hatinya di batalkan secara sepihak, Aditya menghilang, dan di kabarkan kecelakaan yang mengakibatkan Aditya lumpuh permanen.

Keluarga Wilton, termasuk Aditya sendiri tidak tahu apa alasan calon tunangannya nya itu kabur, saat beberapa hari lagi akan melangsung kan pertunangan.

Untung saja, gedung tempat pertunangan mereka belum di decoration, kalau semuanya itu terjadi, entah bagaimana malunya keluarga Wilton.

Akan tetapi tetap saja keluarga Wilton malu besar.

Saat ini keluarga Wilton akan mencarikan jodoh untuk putranya, jika putranya sudah menikah, Johan akan menyerahkan perusahaanya, pada Aditya.

Johan dan Hanna akan mencarikan jodoh terbaik buat anaknya yang tidak memandang fisik Aditya saat ini.

Saat ini Aditya berada di London, tak ada yang mengetahuinya kecuali keluarganya.

Aditya sedang duduk di ruang keluarga sambil nonton TV.

Tiba tiba ponselnya bergetar,

sejenak adit melihat layar ponselnya. Setelah beberapa saat, Aditya baru mengangkat telponnya.

"Papa! Ya pa ,halo." Jawab Aditya.

"Aditya, apa langkah kamu sekarang?" Ucap papanya di sebrang sana. Saat ini Johan duduk dampingi istrinya.

"Entah lah pa, Aditya nurut Papa sama Mama aja." ucapnya dengan malas.

Aditya sudah lelah, Aditya sudah tau maksud pembicaraan papanya itu.

Aditya tidak mau terlalu mengenali perempuan.

apa lagi sampai jatuh cinta, Aditya tidak ingin merasakan apa yang dia rasakan satu tahun yang lalu.

"Adit, Papa dan Mama akan menjodohkan mu dengan putrinya teman Papa, Papa dan Mama juga sudah bertemu putri teman Papa mu itu."

Ujar Johan.

"Iya nak, anaknya cantik, ramah dan sopan sekali, pasti kamu menyukainya." Mama Adit menyahut dari samping suaminya. Johan sengaja loud speaker ponselnya, agar istrinya Hannan juga bisa mendengarkan pembicaraan lewat ponsel.

"Iya terserah mama sama papa aja," ujar Aditya malas.

"Nanti Mama kirim photo nya.., " ucap Hanna berbinar.

"Ngk perlu ma," jawab Aditya memotong pembicaraan mamanya.

Johan dan Hanna tidak membahas tentang fisik Aditya saat itu. Tapi mereka yakin temannya itu juga sudah mengetahuinya.

Aku rasa mereka sudah tau, batin Hannan.

"Sudah dulu ma pa Aditya mau mandi gerah. Mau mandi."

Aditya menutup telponnya.

Johan menelpon sahabatnya Senjaya.

Senjaya juga termasuk orang kaya yang sukses dalam bisnisnya.

Kalau di banding dengan kekayaan keluarga Johan Wilton, perusahaan Sanjaya tidak ada apa apanya di bandingkan dengan perusahaannya.

"Halo jo ada apa, tumben telpon?" ucap Senjaya.

"Oh Sen, apa kabar sekarang!" Ujar Johan.

"Baik-baik saja jo. Kamu sendiri dimana sekarang?"

"Kalo sekarang kita masih satu kota sen," ucap Johan lagi.

"Oh benarkah?"

"Iyaa benar, bagaimana kalau nanti malam kita makan bersama Sen, ajak keluarga semuanya."

ucap Johan.

"Oh kebetulan, kami juga ngk ada acara, boleh boleh," jawab Senjaya sambil tersenyum.

"Nanti saya Sherlock ya?"

"Ok ok jo."

Johan menutup telponnya, lalu tersenyum sumringah menatap istrinya.

"Mam, nanti malam siap siap ya, kita makan malam sama keluarganya Calon mantu kita! sekalian kita menyampai kan maksud dan tujuan kita."

"Iyah, pa." Jawab Hannan berbinar menampakkan pancaran kegembiraanya di raut wajahnya yang tidak lagi muda, namun kecantikan wajahnya tetap terlihat menawan.

Hanna tampak berpikir sejenak lalu menoleh ke arah suaminya.

"Pa, apa ada yang perlu kita persiapkan?" Tanya Hannan.

"Kamu hanya mempersiapkan diri saja, agar selalu terlihat cantik."

"Ih, Papa!" Hanna mencubit lengan suaminya sambil menampik wajahnya yang cemberut.

"Apa aku sudah ngk cantik lagi yah?"

"Cantik dong, kalau ngk cantik mana mungkin aku jadikan istri." Ujar Johan membuat Hanna tersipu malu dengan pujian suaminya.

"Maksud Papa itu, biar Mama lebih cantik lagi." Johan menambahkan kalimatnya.

"Iya sayang. Baik la pa, nanti malam Jam berapa?" Tanya Hanna lagi.

"Jam tuju pokoknya kita sudah on the way, papa juga sudah boking tempat untuk kita makan malam." ujar Johan lagi.

"Ya pa. Mama ngk sabaran mau melihat anak kita menikah," Hannan begitu antusias bila menyangkut pernikahan anaknya itu.

"Sabar dong ma, jangan berlebihan gitu, ini baru mau mulai."

"Mama ngk berlebihan, pa. Hanya saja Mama sudah ngk sabar ingin segera menggendong cucu kita."

"Iya sayang amin, doain aja mereka cocok." Ucap Johan.

Sementara di London, Aditya tidur selonjoran, di tempat tidurnya yang king itu, matanya menatap langit langit kamarnya, seakan dia sedang berbicara dengan plafon kamarnya.

Sampai saat ini, saya ngk habis pikir, kenapa kamu tega meninggalkan acara pertunangan kita Lawdia! Kau mengatakan mencintai ku, dan tidak akan pernah meninggalkan aku!

Sampai sekarang pun kamu tidak ada kabar, lihat saja, kau akan menyesalinya nanti.

Aditya berkata dalam hatinya sambil mengeraskan rahangnya. Wajahnya yang tampan berubah warna.

Kamu kira aku akan memaafkan mu! Kau benar-benar keterlaluan.

Aditya menarik nafas panjangnya, lalu menghembuskan nya dengan kasar.

Sebenarnya Aditya sama sekali tidak menyukai perjodohan ini!

Saya benci dengan Wanita, aku benci Wanita ...! Aditya bangkit dari tidurnya, dan berteriak keras dari dalam kamarnya. Matanya menatap tajam seakan ingin membunuh seseorang.

Mama dan Papa selalu mendesak dirinya untuk menikah, agar bisa meneruskan perusahaan yang ada di Indonesia. Jadi Aditya menerima tawaran dari kedua orang tuanya, agar dia meninggalkan kota yang menyakitkan ini.

****

Di sisi lain, Johan dan Hannan sudah siap mau makan malem bersama sahabatnya.

Johan dan Hannan memarkirkan mobilnya di area parkir, di dalam resto itu sudah menunggu keluarga Senjaya, karena mereka berangkat duluan, takut terkena macet di perjalanan.

Johan dan Hannan, memasuki resto Bintang 5 itu.

Melihat kedatangan Johan dan Hannan, semua Karyawan yang ada di sana sedikit membungkukkan badannya, tanda hormat pada tamu yang paling sepesial di restoran ini.

Sesampai nya di tempat yang mana keluarga Senjaya sudah menunggunya, mereka saling berjabat tangan, Hannan cipika cipiki pada istri sahabat nya yang bernama Atika dan juga putrinya.

Hanna tersenyum menatap putri sahabat suaminya, Cantik juga ..., gumamnya dalam hati sambil menatap wajah wanita yang dia belum tau namanya itu.

"Kamu cantik sayang." Puji Hannan pada putri Senjaya.

"Terima kasih tante." Wanita yang bernama Arsya itu tersenyum malu-malu di puji seperti itu.

Iya, jelas saya cantik lah tante, tak ada yang menandingi kecantikan seorang Arsya! batin Arsya berkata dengan sombong, sambil menampilkan senyuman kecilnya mengarah ke tante Hannan.

"Iya Hanna ini putri sulung ku, namanya Arsya," Ucap Atika memperkenalkan putrinya.

"Nama saya Arsya, Tante."

"Nama yang cantik, secantik orangnya." ucap Hanna kemudian membelai rambut Arsya, lalu berjalan duduk tepat di samping suaminya, mereka duduk menghadap keluarga Senjaya. Hanna mengagumi kecantikan Arsya

Johan Wilton, mulai membuka percakapan dengan apa tujuan nya yang sebenarnya.

"Oh ya sen, Mungkin kalian semua sudah tau tujuan saya dan istri saya. Kami sengaja mengundang kalian untuk acara makan malam ini."

"Ya, kami akan mendengarkan apa yang ingin kalian bicarakan." ucap Senjaya.

"Kalian tentu sudah tau kalau kami mempunyai putra sulung, dan kalian juga memiliki putri sulung yang cantik."

Semuanya menatap memandang ke Arsya.

Arsya tampak kaget dan tersipu malu. Dia menduga-duga apa yang ingin mereka katakan.

"Tapi dimana putramu Aditya sekarang jo," tanya Senjaya terlihat penasaran.

"Putraku ada di London." Ujar Johan.

"Sebelumnya memang kami sudah berencana, kalau Aditya sudah menikah, kami mau menyerahkan perusahaan di sini pada Aditya. Tapi sebelum putraku menikah, kami harus mengurusnya sendiri. Karena memang persyaratan sebelumnya, Aditya harus menikah terlebih dahulu."

"Jika putri kalian bersedia menikah dengan putra ku, kami akan senang hati." Johan berkata dengan serius.

"Kalau saya sebetulnya setuju saja jo, bahkan sangat setuju, tapi ini semua tergantung Arsya." Senjaya menoleh ke arah putrinya.

"Aku juga seperti suamiku, yang sebetulnya juga menyetujui.Tapi ..., disini kita kembalikan lagi pada Arsya sendiri, bukan begitu pa? ujar Atika sambil tersenyum kecil menatap Johan dan Hanna, kemudian beralih melirik Arsya.

Arsya menundukkan wajahnya, dalam hatinya berpikir bahwa ini kesempatan bagus. Dia akan menjadi nyonya besar di keluarga Wilton. Mereka orang kaya, bahkan tidak ada tandingannya dengan kekayaan keluarga papanya.

"Bagaimana, nak? apakah kamu mau menjadi mantu kami?"

Arsya mengangkat kepalanya. Meskipun dia belum pernah melihat Aditya, tapi dia yakin bahwa putra mereka pasti tampan, dilihat dari kedua orang tuanya saja sudah cantik dan tampan, anaknya juga pasti tampan. Tanpa ragu Arsya mengangguk setuju.

Mereka ternganga melihat kearah Arsya, tidak menyangka dia akan setuju.

.

.

.

Maaf ya reader, author lagi merevisi novel ini, jadi jangan heran jika ada kata-kata yang tidak nyambung dan tidak kontras dengan bab lainnya. Jadi bijaklah dalam membaca ya. terimakasih

Terpopuler

Comments

Rositta Li

Rositta Li

Aku mampir thor

2022-10-07

0

🌂mrsy☂️

🌂mrsy☂️

👍👍👍👍👍👍

2022-10-02

0

🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴

🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴

mampir... penasaran 🤗

2022-09-19

1

lihat semua
Episodes
1 1
2 2.perjodohan
3 3. lamaran 1
4 fitting baju
5 Bersama Rahel
6 Rengcana akad
7 Amukan Arsya
8 r&a
9 kepergian arsya
10 di rumah sakit
11 kesedihan arsyi
12 kesedihan arsyi
13 pernikahan arsyi
14 keluarga baru arsyi
15 keluarga baru arsyi
16 mengantar mertuanya
17 surat perjanjian
18 bertemu pujaan hati
19 Rahel yang romantis
20 kemarahan Aditya
21 Kesibukan Arsyi
22 Aditya merasa bersalah
23 Arsyi terluka
24 Dokter Robert
25 Arsyi Terpuruk
26 Arsyi yang terpuruk
27 Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28 Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29 Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30 traveling
31 Aditya menyusul ke villa
32 Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33 Ternyata mereka adalah?
34 Arsyi tidak bersemangat
35 Mulai melunak
36 kangen rumah
37 di rumah mama
38 menjemput Arsyi
39 ketakutan
40 Aditya mulai berubah
41 -
42 41
43 -
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 48
51 50
52 51
53 52
54 53
55 54
56 55
57 56
58 -
59 .
60 .
61 .
62 .
63 .
64 .
65 ,
66 .
67 Aditya
68 Kamu cantik
69 kepergian Aditya
70 koper
71 -
72 Carina
73 kepulangan Aditya
74 Menggoda istri
75 Racun
76 Aku ingin sendirian
77 Keinginan istri
78 Kecemasan Arsyi
79 Tempe goreng
80 Kepanikan Aditya
81 Di rumah sakit
82 Prasangka
83 salah paham
84 USG
85 Suasana hati dan perasaan
86 Siap-siap berkencan
87 Hari weekend
88 masih di hari weekend
89 Di kantor
90 CEO lapar
91 Mulai sensitive
92 kursi kebesaran CEO
93 CEO kejam
94 kejutan
95 Marah dengan mama
96 Rencana acara
97 aku tidak menggoda mu
98 mie rebus
99 ingin ke rumah orang tua
100 Di rumah mama
101 di rumah mertua
102 Masi di rumah mama
103 gara-gara soto betawi
104 Laki-laki menyebalkan
105 pikiran bodoh
106 Kuman
107 empati
108 jadwal checkup
109 Suami mesum
110 candaan suami istri sebelum tidur
111 kedatangan sahabat
112 nasi goreng spesial
113 tersulut emosi
114 Makan di restoran mewah
115 Tatapan permusuhan
116 bareng pria menyebalkan
117 hotel green
118 kejutan
119 gren opening
120 pingsan
121 Rahel tak berdaya
122 hujan deras
123 menabrak trotoar
124 mama dan Rasya di rumah sakit
125 Rahel kembali drop
126 Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127 wahana
128 Waterboom
129 kurang fit
130 makan di rumah mertua
131 ke-datangan papa Hans
132 menyambut kepulangan Rahel
133 dek-dek kan
134 USG terakhir
135 luar kota
136 makan berdua
137 Gelisah
138 ruang persalinan
139 persalinan 2
140 cemburu tanpa sadari
141 selamat datang bayi Arazka
142 Tidak terbiasa
143 tidak berjodoh
144 Kado buat baby boy Arazka
145 curhat
146 Aqiqah baby boy Arazka
147 Calon tunangan
148 Rencana pertunangan
149 pertemuan
150 kembali bekerja
151 kelelahan
152 liburan ke Bali
153 dikejar tukang cilok
154 gaun pengantin
155 Acara bainai
156 janji suci
157 resepsi
158 Kegagalan
159 sebuah kecupan
160 panik
161 Dokter Haris
162 Butik passion girls
163 Dinner romantis
164 Mesum sama istri sendiri
165 Dua angsa putih
166 MP
167 Dua sahabat
168 dokter Haris menghilang
169 Kembalinya Dokter Haris
170 membaik
171 kecurigaan
172 Dokter Haris lagi
173 ketahuan
174 bersyukur
175 aktivitas pagi hari
176 Kota romantis
177 Dalam perjalanan
178 makan malam
179 mual
180 Suasana pagi hari
181 Galeries Lafayette
182 Shopping
183 Bertemu mantan kekasih
184 Siapa tidur disini
185 Istriku yang aneh
186 Kejutan Lara
187 Keberanian Arsyi
188 Kamu hebat
189 Ke-kantor suami
190 Tetap waspada
191 Memulai aksi
192 Aksi ke-dua
193 aksi ke-tiga
194 percintaan dalam bathtub
195 Hamil lagi
196 akhirnya
Episodes

Updated 196 Episodes

1
1
2
2.perjodohan
3
3. lamaran 1
4
fitting baju
5
Bersama Rahel
6
Rengcana akad
7
Amukan Arsya
8
r&a
9
kepergian arsya
10
di rumah sakit
11
kesedihan arsyi
12
kesedihan arsyi
13
pernikahan arsyi
14
keluarga baru arsyi
15
keluarga baru arsyi
16
mengantar mertuanya
17
surat perjanjian
18
bertemu pujaan hati
19
Rahel yang romantis
20
kemarahan Aditya
21
Kesibukan Arsyi
22
Aditya merasa bersalah
23
Arsyi terluka
24
Dokter Robert
25
Arsyi Terpuruk
26
Arsyi yang terpuruk
27
Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28
Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29
Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30
traveling
31
Aditya menyusul ke villa
32
Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33
Ternyata mereka adalah?
34
Arsyi tidak bersemangat
35
Mulai melunak
36
kangen rumah
37
di rumah mama
38
menjemput Arsyi
39
ketakutan
40
Aditya mulai berubah
41
-
42
41
43
-
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
48
51
50
52
51
53
52
54
53
55
54
56
55
57
56
58
-
59
.
60
.
61
.
62
.
63
.
64
.
65
,
66
.
67
Aditya
68
Kamu cantik
69
kepergian Aditya
70
koper
71
-
72
Carina
73
kepulangan Aditya
74
Menggoda istri
75
Racun
76
Aku ingin sendirian
77
Keinginan istri
78
Kecemasan Arsyi
79
Tempe goreng
80
Kepanikan Aditya
81
Di rumah sakit
82
Prasangka
83
salah paham
84
USG
85
Suasana hati dan perasaan
86
Siap-siap berkencan
87
Hari weekend
88
masih di hari weekend
89
Di kantor
90
CEO lapar
91
Mulai sensitive
92
kursi kebesaran CEO
93
CEO kejam
94
kejutan
95
Marah dengan mama
96
Rencana acara
97
aku tidak menggoda mu
98
mie rebus
99
ingin ke rumah orang tua
100
Di rumah mama
101
di rumah mertua
102
Masi di rumah mama
103
gara-gara soto betawi
104
Laki-laki menyebalkan
105
pikiran bodoh
106
Kuman
107
empati
108
jadwal checkup
109
Suami mesum
110
candaan suami istri sebelum tidur
111
kedatangan sahabat
112
nasi goreng spesial
113
tersulut emosi
114
Makan di restoran mewah
115
Tatapan permusuhan
116
bareng pria menyebalkan
117
hotel green
118
kejutan
119
gren opening
120
pingsan
121
Rahel tak berdaya
122
hujan deras
123
menabrak trotoar
124
mama dan Rasya di rumah sakit
125
Rahel kembali drop
126
Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127
wahana
128
Waterboom
129
kurang fit
130
makan di rumah mertua
131
ke-datangan papa Hans
132
menyambut kepulangan Rahel
133
dek-dek kan
134
USG terakhir
135
luar kota
136
makan berdua
137
Gelisah
138
ruang persalinan
139
persalinan 2
140
cemburu tanpa sadari
141
selamat datang bayi Arazka
142
Tidak terbiasa
143
tidak berjodoh
144
Kado buat baby boy Arazka
145
curhat
146
Aqiqah baby boy Arazka
147
Calon tunangan
148
Rencana pertunangan
149
pertemuan
150
kembali bekerja
151
kelelahan
152
liburan ke Bali
153
dikejar tukang cilok
154
gaun pengantin
155
Acara bainai
156
janji suci
157
resepsi
158
Kegagalan
159
sebuah kecupan
160
panik
161
Dokter Haris
162
Butik passion girls
163
Dinner romantis
164
Mesum sama istri sendiri
165
Dua angsa putih
166
MP
167
Dua sahabat
168
dokter Haris menghilang
169
Kembalinya Dokter Haris
170
membaik
171
kecurigaan
172
Dokter Haris lagi
173
ketahuan
174
bersyukur
175
aktivitas pagi hari
176
Kota romantis
177
Dalam perjalanan
178
makan malam
179
mual
180
Suasana pagi hari
181
Galeries Lafayette
182
Shopping
183
Bertemu mantan kekasih
184
Siapa tidur disini
185
Istriku yang aneh
186
Kejutan Lara
187
Keberanian Arsyi
188
Kamu hebat
189
Ke-kantor suami
190
Tetap waspada
191
Memulai aksi
192
Aksi ke-dua
193
aksi ke-tiga
194
percintaan dalam bathtub
195
Hamil lagi
196
akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!