Jodoh CEO Muda Yang Cacat
Keluarga Johan Wilton, adalah keluarga terkaya no 5 di seluruh dunia,
Johan Wilton adalah kelahiran dari Liverpool,
20 tahun yang lalu Johan Wilton menikah dengan putri indonesia yaitu hannan Pertiwi
putri dari tuan Rasya Adi gunawan yang juga kaya raya di sumatra.
Hannan dan johan memiliki putra dan putri yang di beri nama Aditya putra pertama wilson, putri bungsunya bernama Rasya Dwi Wilton.
Orang-orang mengetahui, bahwa putra Johan dan Hanan saat ini memiliki kelainan pisik, yaitu, cacat permanen dan lumpuh total, akhir-akhir ini, putranya di kabarkan terkena kelainan kelamin yaitu impoten.
Sejak pertunangan Aditya, dengan pujaan hatinya di batalkan secara sepihak, Aditya menghilang, dan di kabarkan kecelakaan yang mengakibatkan Aditya lumpuh permanen.
Keluarga Wilton, termasuk Aditya sendiri tidak tahu apa alasan calon tunangannya nya itu kabur, saat beberapa hari lagi akan melangsung kan pertunangan.
Untung saja, gedung tempat pertunangan mereka belum di decoration, kalau semuanya itu terjadi, entah bagaimana malunya keluarga Wilton.
Akan tetapi tetap saja keluarga Wilton malu besar.
Saat ini keluarga Wilton akan mencarikan jodoh untuk putranya, jika putranya sudah menikah, Johan akan menyerahkan perusahaanya, pada Aditya.
Johan dan Hanna akan mencarikan jodoh terbaik buat anaknya yang tidak memandang fisik Aditya saat ini.
Saat ini Aditya berada di London, tak ada yang mengetahuinya kecuali keluarganya.
Aditya sedang duduk di ruang keluarga sambil nonton TV.
Tiba tiba ponselnya bergetar,
sejenak adit melihat layar ponselnya. Setelah beberapa saat, Aditya baru mengangkat telponnya.
"Papa! Ya pa ,halo." Jawab Aditya.
"Aditya, apa langkah kamu sekarang?" Ucap papanya di sebrang sana. Saat ini Johan duduk dampingi istrinya.
"Entah lah pa, Aditya nurut Papa sama Mama aja." ucapnya dengan malas.
Aditya sudah lelah, Aditya sudah tau maksud pembicaraan papanya itu.
Aditya tidak mau terlalu mengenali perempuan.
apa lagi sampai jatuh cinta, Aditya tidak ingin merasakan apa yang dia rasakan satu tahun yang lalu.
"Adit, Papa dan Mama akan menjodohkan mu dengan putrinya teman Papa, Papa dan Mama juga sudah bertemu putri teman Papa mu itu."
Ujar Johan.
"Iya nak, anaknya cantik, ramah dan sopan sekali, pasti kamu menyukainya." Mama Adit menyahut dari samping suaminya. Johan sengaja loud speaker ponselnya, agar istrinya Hannan juga bisa mendengarkan pembicaraan lewat ponsel.
"Iya terserah mama sama papa aja," ujar Aditya malas.
"Nanti Mama kirim photo nya.., " ucap Hanna berbinar.
"Ngk perlu ma," jawab Aditya memotong pembicaraan mamanya.
Johan dan Hanna tidak membahas tentang fisik Aditya saat itu. Tapi mereka yakin temannya itu juga sudah mengetahuinya.
Aku rasa mereka sudah tau, batin Hannan.
"Sudah dulu ma pa Aditya mau mandi gerah. Mau mandi."
Aditya menutup telponnya.
Johan menelpon sahabatnya Senjaya.
Senjaya juga termasuk orang kaya yang sukses dalam bisnisnya.
Kalau di banding dengan kekayaan keluarga Johan Wilton, perusahaan Sanjaya tidak ada apa apanya di bandingkan dengan perusahaannya.
"Halo jo ada apa, tumben telpon?" ucap Senjaya.
"Oh Sen, apa kabar sekarang!" Ujar Johan.
"Baik-baik saja jo. Kamu sendiri dimana sekarang?"
"Kalo sekarang kita masih satu kota sen," ucap Johan lagi.
"Oh benarkah?"
"Iyaa benar, bagaimana kalau nanti malam kita makan bersama Sen, ajak keluarga semuanya."
ucap Johan.
"Oh kebetulan, kami juga ngk ada acara, boleh boleh," jawab Senjaya sambil tersenyum.
"Nanti saya Sherlock ya?"
"Ok ok jo."
Johan menutup telponnya, lalu tersenyum sumringah menatap istrinya.
"Mam, nanti malam siap siap ya, kita makan malam sama keluarganya Calon mantu kita! sekalian kita menyampai kan maksud dan tujuan kita."
"Iyah, pa." Jawab Hannan berbinar menampakkan pancaran kegembiraanya di raut wajahnya yang tidak lagi muda, namun kecantikan wajahnya tetap terlihat menawan.
Hanna tampak berpikir sejenak lalu menoleh ke arah suaminya.
"Pa, apa ada yang perlu kita persiapkan?" Tanya Hannan.
"Kamu hanya mempersiapkan diri saja, agar selalu terlihat cantik."
"Ih, Papa!" Hanna mencubit lengan suaminya sambil menampik wajahnya yang cemberut.
"Apa aku sudah ngk cantik lagi yah?"
"Cantik dong, kalau ngk cantik mana mungkin aku jadikan istri." Ujar Johan membuat Hanna tersipu malu dengan pujian suaminya.
"Maksud Papa itu, biar Mama lebih cantik lagi." Johan menambahkan kalimatnya.
"Iya sayang. Baik la pa, nanti malam Jam berapa?" Tanya Hanna lagi.
"Jam tuju pokoknya kita sudah on the way, papa juga sudah boking tempat untuk kita makan malam." ujar Johan lagi.
"Ya pa. Mama ngk sabaran mau melihat anak kita menikah," Hannan begitu antusias bila menyangkut pernikahan anaknya itu.
"Sabar dong ma, jangan berlebihan gitu, ini baru mau mulai."
"Mama ngk berlebihan, pa. Hanya saja Mama sudah ngk sabar ingin segera menggendong cucu kita."
"Iya sayang amin, doain aja mereka cocok." Ucap Johan.
Sementara di London, Aditya tidur selonjoran, di tempat tidurnya yang king itu, matanya menatap langit langit kamarnya, seakan dia sedang berbicara dengan plafon kamarnya.
Sampai saat ini, saya ngk habis pikir, kenapa kamu tega meninggalkan acara pertunangan kita Lawdia! Kau mengatakan mencintai ku, dan tidak akan pernah meninggalkan aku!
Sampai sekarang pun kamu tidak ada kabar, lihat saja, kau akan menyesalinya nanti.
Aditya berkata dalam hatinya sambil mengeraskan rahangnya. Wajahnya yang tampan berubah warna.
Kamu kira aku akan memaafkan mu! Kau benar-benar keterlaluan.
Aditya menarik nafas panjangnya, lalu menghembuskan nya dengan kasar.
Sebenarnya Aditya sama sekali tidak menyukai perjodohan ini!
Saya benci dengan Wanita, aku benci Wanita ...! Aditya bangkit dari tidurnya, dan berteriak keras dari dalam kamarnya. Matanya menatap tajam seakan ingin membunuh seseorang.
Mama dan Papa selalu mendesak dirinya untuk menikah, agar bisa meneruskan perusahaan yang ada di Indonesia. Jadi Aditya menerima tawaran dari kedua orang tuanya, agar dia meninggalkan kota yang menyakitkan ini.
****
Di sisi lain, Johan dan Hannan sudah siap mau makan malem bersama sahabatnya.
Johan dan Hannan memarkirkan mobilnya di area parkir, di dalam resto itu sudah menunggu keluarga Senjaya, karena mereka berangkat duluan, takut terkena macet di perjalanan.
Johan dan Hannan, memasuki resto Bintang 5 itu.
Melihat kedatangan Johan dan Hannan, semua Karyawan yang ada di sana sedikit membungkukkan badannya, tanda hormat pada tamu yang paling sepesial di restoran ini.
Sesampai nya di tempat yang mana keluarga Senjaya sudah menunggunya, mereka saling berjabat tangan, Hannan cipika cipiki pada istri sahabat nya yang bernama Atika dan juga putrinya.
Hanna tersenyum menatap putri sahabat suaminya, Cantik juga ..., gumamnya dalam hati sambil menatap wajah wanita yang dia belum tau namanya itu.
"Kamu cantik sayang." Puji Hannan pada putri Senjaya.
"Terima kasih tante." Wanita yang bernama Arsya itu tersenyum malu-malu di puji seperti itu.
Iya, jelas saya cantik lah tante, tak ada yang menandingi kecantikan seorang Arsya! batin Arsya berkata dengan sombong, sambil menampilkan senyuman kecilnya mengarah ke tante Hannan.
"Iya Hanna ini putri sulung ku, namanya Arsya," Ucap Atika memperkenalkan putrinya.
"Nama saya Arsya, Tante."
"Nama yang cantik, secantik orangnya." ucap Hanna kemudian membelai rambut Arsya, lalu berjalan duduk tepat di samping suaminya, mereka duduk menghadap keluarga Senjaya. Hanna mengagumi kecantikan Arsya
Johan Wilton, mulai membuka percakapan dengan apa tujuan nya yang sebenarnya.
"Oh ya sen, Mungkin kalian semua sudah tau tujuan saya dan istri saya. Kami sengaja mengundang kalian untuk acara makan malam ini."
"Ya, kami akan mendengarkan apa yang ingin kalian bicarakan." ucap Senjaya.
"Kalian tentu sudah tau kalau kami mempunyai putra sulung, dan kalian juga memiliki putri sulung yang cantik."
Semuanya menatap memandang ke Arsya.
Arsya tampak kaget dan tersipu malu. Dia menduga-duga apa yang ingin mereka katakan.
"Tapi dimana putramu Aditya sekarang jo," tanya Senjaya terlihat penasaran.
"Putraku ada di London." Ujar Johan.
"Sebelumnya memang kami sudah berencana, kalau Aditya sudah menikah, kami mau menyerahkan perusahaan di sini pada Aditya. Tapi sebelum putraku menikah, kami harus mengurusnya sendiri. Karena memang persyaratan sebelumnya, Aditya harus menikah terlebih dahulu."
"Jika putri kalian bersedia menikah dengan putra ku, kami akan senang hati." Johan berkata dengan serius.
"Kalau saya sebetulnya setuju saja jo, bahkan sangat setuju, tapi ini semua tergantung Arsya." Senjaya menoleh ke arah putrinya.
"Aku juga seperti suamiku, yang sebetulnya juga menyetujui.Tapi ..., disini kita kembalikan lagi pada Arsya sendiri, bukan begitu pa? ujar Atika sambil tersenyum kecil menatap Johan dan Hanna, kemudian beralih melirik Arsya.
Arsya menundukkan wajahnya, dalam hatinya berpikir bahwa ini kesempatan bagus. Dia akan menjadi nyonya besar di keluarga Wilton. Mereka orang kaya, bahkan tidak ada tandingannya dengan kekayaan keluarga papanya.
"Bagaimana, nak? apakah kamu mau menjadi mantu kami?"
Arsya mengangkat kepalanya. Meskipun dia belum pernah melihat Aditya, tapi dia yakin bahwa putra mereka pasti tampan, dilihat dari kedua orang tuanya saja sudah cantik dan tampan, anaknya juga pasti tampan. Tanpa ragu Arsya mengangguk setuju.
Mereka ternganga melihat kearah Arsya, tidak menyangka dia akan setuju.
.
.
.
Maaf ya reader, author lagi merevisi novel ini, jadi jangan heran jika ada kata-kata yang tidak nyambung dan tidak kontras dengan bab lainnya. Jadi bijaklah dalam membaca ya. terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Rositta Li
Aku mampir thor
2022-10-07
0
🌂mrsy☂️
👍👍👍👍👍👍
2022-10-02
0
🌈 єνιʝυℓιє ♓ℹ️🅰🌴
mampir... penasaran 🤗
2022-09-19
1