Arsya menutup dan mengunci pintu kamarnya.
I menghempaskan badannya di tempat tidur.
"Aku ngk mau menikah dengan laki laki cacat,aku ngk mau!" pekik Arsya
Ah ....
Arsya, menghamburkan perabotan yang ada di dalam kamarnya.
tok tok tok....
"Arsya buka pintunya, mama ingin bicara," ucap mamanya dari luar kamar.
"Tidak, pergi ma, mama jahat sama Arsya,
mama jahat!" teriak Arsya dari dalam kamarnya.
hiks-hiks-hiks, Arsya menangis sejadi-jadinya. Tangisannya terdengar jelas oleh Atika,
"Arsya jangan begini nak, buka pintunya! mama ingin bicara!" ujar mamanya lagi.
"Ngk mau ma, mama pergi sekarang! jangan ganggu Arsya, Arsya ingin sendiri!" teriak Arsya lagi.
Mendengar Arsya ingin sendiri, Atika beranjak dari depan pintu kamar Arsya.
"Ada baiknya aku membiarkan Arsya sendiri dulu, biar dia bisa berpikir dengan tenang," pikir Atika.
Atika menunggu kepulangan suaminya dengan hati yang tidak tenang.
Senjaya memasuki rumahnya, Atika mengambil tas kerja suaminya lalu membawanya ke kamar.
"Ada apa ma? kok mama panik sekali," tanya suaminya.
"Iya pa, papa ganti baju dulu, nanti kita bicarakan. setelah papa selesai makan," ujar Atika.
"Papa sudah makan tadi di kantor. Arsya mana? apa sudah pulang?" tanya suaminya
"Sudah pa, Arsya ada di kamarnya," ujar Atika menundukkan wajahnya.
Ada kekhawatiran nya di wajah istrinya itu, takut suaminya akan murka pada anaknya Arsya, karena menolak menikah dengan putra johan sahabat suaminya itu.
"Ma, ada apa? kok melamun, tadi suruh papa pulang, mau bicara penting, ini papa sudah pulang, mama diam aja," ujar Senjaya menatap istrinya dengan seksama.
"Pa, mama bingung," Atika terdiam
"Iya,bingung apa ma?langsung ngomong kenapa," ucap Senjaya.
"Pa Arsya, Arsya sudah tau kebenaranya,"Ucap Atika dengan suaranya yang bergetar.
Sanjaya tidak nampak terkejut sama sekali,
"Ya ngk apa-apa kalau dia sudah tau, itu lebih baik," ucap Senjaya seraya mengganti bajunya, memakai pakaian santainya.
"Bukan begitu masalahnya pa," ucap Atika lagi.
"Papa kan sudah bilang sama mama sebelumya," ujar suaminya lagi.
"Kok papa santai aja menanggapinya," ujar Atika.
"ya terus papa harus gimana ma," ucap Senjaya memelas.
"Arsya menolak pernikahan itu pa, dia ingin kita membatalkan pernikahan ini," ujar Atik dengan ketegangannya
"Arsya tidak bisa membatalkan pernikahan ini,
bukankah dia sendiri yang menerima lamaran Johan untuk anaknya," ujar Senjaya.
"Iya, mama sudah jelaskan semuanya pa," ucap Atika lagi.
"Arsya masih bersikeras tidak mau," Atika melanjutkan ucapannya.
"Mama tenang saja, tidak usah terlalu banyak pikiran, mau tak mau Arsya harus menikah dengan Aditya," ujar Senjaya memastikan istrinya.
"Dimana Arsya?" tanya suaminya.
"Ada di kamarnya pa," jawab istrinya Atika.
"Apa dia sudah keluar?" tanya Senjaya lagi
"Dari tadi Arsya tidak keluar, dia juga belum makan pa," ucap Atika dengan wajah sendunya.
"Bi Ana!" teriak Senjaya.
"Iya tuan," bibi Ana berlari tergesa-gesa memenuhi panggilan tuan besarnya.
"Antar kan makanan untuk arsya," perintah Senjaya.
"Baik tuan," jawab bibi Ana.
"Jangan beri tau ini sama Arsyi ma,"
"Iya pa," jawab Atika
"Apa Arsyi belum pulang?" tanya Senjaya,
"Sudah pa, dia ada di kamarnya," jawab Atika.
......................
Tok tok tok...
"Non, ini bibi mau mengantarkan makanan!" teriak bibi dari luar. Tidak ada sahutan.
Bi ina mengetok kembali kamar Arsya,
tok tok tok...,
"Non Arsya, bibi mau mengantar makanan," ujar bibi Ana lagi.
"Bawa aja ke bawah bi! Arsya tidak mau makan," suara teriakan dari dalam kamar.
"Non nanti non sakit, makan lah walau pun sedikit ya, ini bibi taro di meja dekat pintu. bibi permisi," tidak ada sahutan lagi.
"Ada apa ya, ngk biasanya non arsya begitu,dan tidak biasanya juga tuan menyuruhku mengantar makan untuk non Arsya ke kamarnya," batin bibi Ana.
Kecuali permintaan non Arsya sendiri.
"Ah, buka urusanku, biarkan saja urusan keluarga mereka, tapi kan ngk biasanya begini," ujar bibi dalam hatinya.
Atika dan suaminya sedang duduk di ruang keluarga.
Tok tok tok.
Pa ada tamu sepertinya.
"Siapa ma, papa ngk ada janji,"
Atika menaikkan kedua bahunya, menandakana dia juga tidak tau.
Pintu kembali di ketok untuk kedua kalinya.
"Biar papa yang buka," ujar Senjaya.
Senjaya memutar kenop pintu.
"Sore om," laki laki itu menyalami tangan Senjaya sambil membungkukkan sedikit badannya, "Saya Rahel om," ujar pemuda itu.
"Ya ada apa," tanya Senjaya datar.
"Saya temanya Arsyi om.Apa arsyi nya ada?" tanya Rahel.
"Ada, sudah janji dengan Ar.., " pertanyaan senjaya terpotong saat arsyi datang
"Kak Rahel," ujar Arsyi dengan senyum manis nya.
Senjaya masuk kembali saat Arsyi muncul tiba-tiba.
"Siapa pa?" tanya istrinya Atika.
"Temanya Arsyi," jawab Senjaya.
"Cewek cowok pa?" tanyanya lagi, membuat Senjaya mengernyitkan dahinya.
"Mama kenapa, kepo banget," ujar suaminya.
hehehe...
"Ya, mama harus taulah pa, temanya ank kita siapa," ujar Atika.
"Iya sudah, kamu kenalan dulu ke depan," ujar Senjaya.
"Ih papa," Atika mencubit lengan suaminya.
"Masuk kak, iya sayang, aku kangen banget sama kamu," ujar Rahel setengah berbisik.
"Ah kakak. nanti kedengaran papa tau," ujar Arsyi.
"Biarin, kita kan emang pasangan kekasih," ujar Rahel.
"Mau minum apa kak?" tanya Arsyi kemudian.
"Ngk usah kita pergi aja gimana, kaka kangen, mau berdua sama kamu," ujarnya Rahel lagi.
"Iya, tapi kaka harus pamit sama papa mama dulu," ujar Arsyi dengan suara manjanya.
"Ok siap,"
"Ayo mumpung mereka ada di dalam," ujar Arsyi.
Arsyi dan Rahel masuk keruang keluarganya.
"Ma," panggil Arsyi
"Ada apa sayang," ujar mamanya.
"kenalin ini teman Arsyi ma,"
"Rahel tante," ujar Rahel
"Ya duduk, nak Rahel dari mana?" tanya mama Arsyi,
"Saya dari kota XX tante,aku kerja di sana," ujar Rahel.
"Oh, kerja di mana?" tanya mamanya Arsyi.
"Di company group tan," jawab Rahel
"Bukankah itu perusahaan terbesar juga," ujar Atika
"Iya betul sekali tante," ucap Rahel.
Sementara papanya Arsyi sibuk dengan laptopnya.
"Arsyi kenapa temanmu tidak di buatkan minum," ucap Atik.
"Tidak usah tante, aku minta izin mengajak Arsyi makan diluar, tante om," ujar Rahel.
"Ya pa, ma, boleh ya," ujar Arsyi memelas.
"Boleh sayang tapi jangan terlalu malam pulangnya ya,"
"Iya pa, makasih ya pa," ujar Arsyi kegirangan
Arsyi memeluk papanya,
"Ya sudah ganti pakaian mu," ujar papanya.
"Iya pa," Arsyi Menganti pakaian dengan yang lebih tertutup.
Di ruang keluarga tinggal Atika, Senjaya,dan Rahel.
Sepertinya laki laki ini pengusaha muda juga. Senjaya melirik sedikit dari laptop nya ke Rahel,
memang dari tadi Senjaya hanya Fokus dengan laptop nya.
"Kamu dari mana?" tanya papanya Arsyi,
"saya dari kota XX om, aku sengaja kesini mau bertemu Arsyi," ujar Rahel
"Kenal dengan Arsyi di mana," tanya Senjaya lagi.
...waktu itu,,...
arsyi ***ke kota b,untuk menyelesaikan tugas kuliahnya,bersamaan denganku tapi ini tugasku yang terakhir.
aku melihat arsyi duduk sendiri Fokus mengerjakan tugasnya.
Aku melihat raut wajah arsyi yang kesulitan, lalu aku menghampirinya,,
hay,,bolehkah aku duduk disini,
arsyi hanya melihatku sekilas dan mengangguk-angguk kepalanya memperbolehkan,
nampaknya kamu kesulitan, bolehkah kakak melihatnya,
arsyi mengangkat wajahnya melihat dengan lelaki yang duduk di hadapannya,
oh silahkan, arsyi menyodorkan kertas tugasnya pada lelaki itu,
aku juga dulu agak sedikit kesulitan di sini,
tapi akhirnya aku bisa menyelesaikan nya.
Iya dari kemarin, aku mengerjakan ini tapi salah terus,
em, bolehkah kaka beri sedikit contoh penjelasanya gimana.
Lalu rehan menjelaskan dan memberi sedikit contohnya,,,memang di bagian ini paling sulit,,
tapi kalo kita teliti dan jeli aku yakin kita bisa,,
jelas rehan sedetail nya
oh, baiklah pak dosen,
makasih banyak atas penjelasanya, arsya tersenyum senang akhirnya tugasnya dari kemarin salah terus, setelah di jelaskan rehan, arsyi paham maksudnya,
hanya terima kasi doang,
maksudnya, arsyi mengerutkan keningnya
aku ingin kamu mentraktirku makan di sana.
Hahaha, pak dosen kok kere banget sih,
aku bukan pak dosen tau,
baiklah aku akan menteraktirmu kakak, setelah tugas ku ini selesai oke,
ok aku akan setia menunggu mu, senyum rehan mengembang,
...****************...
hu akhirnya selesai juga, arsyi membereskan kertas kertas yang berserakan di meja,
"ayo kak kita makan di sana saja," ajak arsyi,
mereka berjalan menuju resto itu.
Oh ya kakak blom tau nama mu,
oh ya kak kenalin nama ku arsyi, arsyi menjulurkan tangannya, dan aku rehan,rehan balik menjabat tangannya arsyi,
nama yang cantik, orangnya pun cantik,,
arsyi tersipu mendengar pujian rehan***
ah, akhirnya kenyang juga,
arsyi tersenyum simpul mendengar celotehan rehan,
manis sekali, rehan bergumam dalam hatinya, kedua tangan rehan dilipatnya di atas meja, memandang arsyi dengan senyum termanisnya tampa berkedip,
kenapa memandangku seperti itu, kata arsyi,
OHH hehe, kamu cantik sekali,
Arsyi sekali lagi tersipu mendengar pujian rehan,, kamu dari mana baby.
Apa baby tanya arsyi bingung,
iya kamu memang seperti baby bukan.
Hemmm,
Kamu belum menjawab pertanyaan ku baby,
phh aku dari kota s,
Bolehkah aku meminta alamat mu,? suatu saat aku akan mampir, karena memang aku sering kesan,!
OHH arsya lalu membuka tasnya dan memberikan kartu nama pada rehan,
sekilas Rahel membaca dan menyimpan nya di dompet,
jika aku tersesat di sana, boleh kan kaka mampir ke rumah mu,?
OHH boleh la kak, mampir saja.
Habis ini kamu mau kemana, tanya Rahel pada arsyi,
Aku mau memberikan tugas ku pada dosen atar.
OHH, ya sudah mari kaka temani,
Apa tidak merepotkan mu,?
OHH tidak, kebetulan pekerjaanku sudah selesai.
Biar aku saja yang bayar kata rehan,
bukankah arsyi yang mentraktir kakak,
ngk usah kakak hanya bercanda, Rahel mengacak rambut arsyi.
Arsyi mengerjapkan matanya melihat tingkah Rahel padanya.
...****************...
ya ampun, mengedit karya banyak salah, puyeng puyeng mata author,
Wajib vote dan like ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Vivi Taufik Wijaya
ini namanya rahel atau rehan.
2023-01-20
0
Tina
iya nih thor, aq jga bingung deh, sebaiknya sebelum dikirim ke NT sebaiknya diteliti dulu thor 🥰🥰🥰 biar nggak banyak typo nya & bikin bingung 🙃🙃🙃🙃 btw 💪💪💪💪ya thor, jgn marah 👌👌👌👌
2022-10-14
0
Alfin Wae
banyak tipo nya nma selalu salah
2022-10-05
0