Sesampainya ke rumah sakit.
Arsyi berlari keruang papanya di rawat,
tapi tidak ada papanya di sana, yang ada hanya perawat yang sedang merapikan kamar rawat papanya.
"Di mana papaku sus,? suara Arsyi serak,
nona tuan Senjaya sudah di pindahkan di ruang ICU.
"Apa," Arsyi menggeleng kan kepalanya,
iya nona, tadi tuan Senjaya tiba tiba drop.
Arsyi berlari menuju ruang ICU.
Mama, isak Arsyi yang langsung memeluk mamanya dengan erat.
Apa yang terjadi dengan papa ma,? hik hik hik,
tenanglah sayang, Atika menyeka air mata Arsyi, semoga papa baik baik saja.
Tadi tiba tiba papa kejang, dan drop.
Arsyi lemas dan jatuh di peluk mamanya.
Rama tolong, Arsyi pingsan.
Rama menggotong badan Arsyi, "sus tolong nona Arsyi, dia pingsan."
Rama meletakkan badan Arsyi di ranjang pasien.
"Bagaimana dengan anak saya sus,?"
anak ibu hanya kecapekan, dia banyak menangis, badannya lemas, kemungkinan seharian ini dia tidak makan.
Atika memejamkan matanya meminta kekuatan menghadapi cobaan yang bertubi tubi ini, sungguh ini cobaan terberat dalam hidupnya.
Atika mondar mandir, terkadang mengintip keadaan suaminya dari luar kaca, terkadang ketempat di mana arsyi terbaring belum sadar dari pingsannya.
"Dokter bagaimana keadaan suami saya,?"
suami ibu sudah boleh di lihat, hanya bisa satu orang saja ya.
dan satu lagi jangan dulu di ajak bicara,
baik dok,
Atika melihat kondisi suaminya, menyedihkan sekali, dimana mana terdapat kabel, di perutnya puluhan kabel terpasang dengan rapi, selang di mana mana,
ya tuhan jangan Kamu ambil suami ku, lirih Atika dalam hati.
Arsyi sudah sadar dari pingsannya, pak Rama yang setia menjaga putri tuanya itu,
"Pak bagai mana keadaan papa,?"
tuan sudah boleh di lihat, sekarang nyonya berada di sana, syukurlah.
sekarang non arsyi makan dulu, bagaimana mau kuat kalau tidak makan.
Bapak suapi ya non,?
biar Arsyi sendiri pak,
ya sudah bapak tunggu ya, iya makasih banyak pak.
Aku janji akan menyelamatkan papa, kemungkinan karena memikirkan itu papa jadi drop lagi, Arsyi sudah tidak memikirkan perasaanya lagi, yang terpenting papanya bisa bangkit seperti semula.
ya keputusanku sudah bulat, apa pun yang terjadi, Arsyi sudah siap menerima resikonya.
Arsyi mau melihat papa,
baiklah non.
Saat Arsyi hendak keluar, ada tuan Johan dan nyonya Hanna, orang tuanya Aditya.
Arsyi kamu kenapa, tanya Johan.
tadi non Arsyi pingsan tuan,! jawab Rama asisten papanya,
sini sayang, tante Hanna memeluk Arsyi dengan erat, yang sabar ya nak. Tidak ada orang orang baik itu tidak di uji kesabarannya.
iya tante.
"Bagaimana keadaan papa kamu,?" tanya Hanna
sudah bisa di lihat tante,
Mereka duduk di ruang tunggu,
tak lama kemudian Atika keluar,
"Bagaimana keadaan papa ma,?"
papa sudah sadar nak, tapi tidak boleh di ajak bicara, kenapa mama tinggal, kata Arsyi.
papa lagi di bersihkan oleh perawat, sebentar lagi dokter akan memeriksanya,
ah ya, ma, tante, om juga,
Arsyi mau bicara,!!
bicara apa nak,?
"Ma, Arsyi siap mengantikan kak Arsya untuk menikahi putra om, dan tante." Arsyi melirik Hanna, Johan dan mama Atika secara bergantian,
"Benarkah nak,?
iya ma, arsyi sudah memikirkannya, Arsyi siap menerima apa pun resikonya nanti.
Nak, kamu tidak salah ucap kan,? mamanya mau meyakini ucapan anaknya,
tidak ma, Arsyi sadar mengucapkan ini.
Hanna mengelus pucuk kepala Arsyi,
terimakasih sayang, tante yakin kamu tidak akan menyesalinya, dan tante juga yakin kamu bisa,
Arsyi mengangguk.
Tapi Arsyi punya syarat om, tante, mama,
apa itu jawab mereka serentak.
Arsyi tidak ingin ada pesta, dan setelah menikah Arsyi tetap akan melanjutkan kuliah.
Jika itu keinginanmu, kami akan mengabulkan nya, bukan begitu Atika, tanya Hanna.
Atika mengangguk kan kepalanya.
Jika antara kita sudah sepakat, kita tinggal memberi tahu ini sama Senjaya ketika dia sudah siuman nanti.
Ya mudah mudahan, dengan keputusan ku ini papa akan cepat pulih, lirih Arsya dengan wajah sedih.
Ya nak,
ma, boleh Arsyi melihat papa,?
Atika mengangguk, lihatlah nak.
Arsyi membuka pintu ruang ICU. mata Arsyi sudah berkaca kaca melihat keadaan papanya, badan senjaya dikelilingi banyak kabel dan selang.
Papa, ini Arsyi pa, suara lirihnya hampir tak terdengar. Arsyi yakin papa mendengarkan Arsyi.
"Pa, Arsyi akan menggantikan Arsya untuk menikah dengan Aditya.
Arsyi sudah siap dengan segala resikonya nanti, bisik Arsyi dengan papanya.
Arsyi tidak ingin melihat papa menderita, Arsyi tidak ingin melihat karir papa hancur.
papa cepat sembuh ya,"
Arsyi keluar dari ruang ICU. Arsyi panggil mamanya, sebaiknya kamu istirahat dahulu nak, pulanglah ke rumah.
Ma, mama juga belum istirahat, pulanglah bersamaku.
Iya tik kamu istirahatlah sebentar sahut Hanna.
tidak Hanna, aku mau menunggu suamiku sadar dahulu.
Aku tidak tenang jika suamiku masih seperti ini.
Kalau begitu Arsyi pamit ma.
Tante, om Arsyi duluan,
iya sayang hati hati ya, sahut Hanna.
Sesampai nya di rumah Arsyi menghempaskan badannya yang berasa letih dan lemah di bedroom.
Kak Rahel, maafkan Arsyi ya. Arsyi bukan bermaksud mengkhianati mu, tapi keadaan lah yang memaksa Arsyi.
"Kak Arsya,..!! ini semua karena Kamu papa kecelakaan karena Kamu, apakah kaka tidak punya hati sedikit pun,!
Banyak orang orang yang merasakan sakit hati karena ulah mu kak, kenapa Kamu tega sama papa, dan aku yang jadi korban mu, kenapa kau lakukan ini kak, Arsyi memejamkan matanya, rahangnya mengeras, menahan segala pikiran yang bergejola, tidak ada pilihan lain, akhirnya
Arsyi tertidur dalam keadaan lelahnya.
Senjaya sudah sadar, tapi belum bisa di pindahkan ke ruang rawat. Karena kondisinya belum terlalu stabil.
Hanna dan Johan ikut senang dengan kemajuan Senjaya,
tik, lebih baik kamu istirahat lah dulu, keadaan senjaya sudah baik, ada asisten Senjaya disini yang akan menjaga nya.
"Ayolah, kalau mau pulang kami antar sekalian.
kami berdua akan pamit dahulu karena sudah sore."
Iya Hanan terima kasih, nanti biar aku pulang bersama pak arip saja.
ya sudah kalo begitu kami pamit ya.
Di perjalanan pulang Hanna menelpon Aditya.
ya halo ma,
Adit, maafkan mama ya, mama tidak bermaksud mempermainkan kamu.
maksud mama apa,?
iya dua hari lagi, akad nikah kamu nak.
Tapi, Arsya calon istrimu melarikan diri.
deg,.. jantung Aditya serasa mau copot dari seketika.
Dengan alasan apa mereka bisa menolak ku.
Aku akan perhitungkan jika aku sudah membuka identitas ku, aku akan membuat perempuan perempuan di luaran sana akan menjilat sepatu ku ini, suara lantang Aditya menggema,
tapi tenang dulu nak, dengarkan mama.
tidak ma, Aditya akan menghancurkan perempuan perempuan di luar sana,
Aditya geram, seakan akan dia najis di mata perempuan.
"Sayang,.. dengarkan penjelasan mama, tahan emosimu.
Kamu akan tetap menikah dua hari lagi, tidak dengan Arsya, tapi dengan adiknya bernama Arsyi,
tidak ma, Aditya tidak mau menikah.
Aditya, jangan gitu dong sayang. Kita tidak bisa membatalkan pernikahan ini," Bujuk mamanya. papa dan mama akan pulang ke luar negri,
jadi bagai mana nasif perusahaan disini, jika kamu belum menikah, perusahaan disini tidak bisa di alihkan denganmu,
sementara disini juga aset terbesar kita,
pikir itu nak, lagian kamu pasti menyukai gadis itu,
ha, kemarin mama juga bilang begitu.
"Baiklah mah Aditya tidak akan pikir panjang lebar, lakukan saja, urus lah semuanya.
Tapi Aditya tidak bisa hadir saat akad nikahnya nanti, karna disini juga masih banyak pekerjaan. sore Adit bisa terbang ke Indonesia.
tentu saja Aditya sampai di sana sudah malam bukan, kok bisa begitu nak.
Ini pernikahan loh, menikah itu sakral, bukan untuk main main.
Ma cuma itu yang bisa Aditya lakukan.
Baiklah nak, mama bicarakan dulu sama papa.
telpon terputus.
Nantikan episode selanjutnya ya,
maafkan author jika kata katanya banyak yang salah.
Salah ketik atau terbalik dan mungkin juga kata katanya kurang beraturan, karena saya juga manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan,kekeliruan
ini ril karya saya sendiri, di ketik dengan kedua tanganku sendiri
semoga yang membaca karyaku menghargai author ya,
jangan lupa komentar saran dan kritikannya yang baik dan sopan, yang like karyaku, aku doa kan rezekinya lancar selalu dalam lindungan tuhan Amin... terimakasih selamat membaca,❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Sinta Dewi
" Tuhan" , sebaiknya huruf besar awalnya, & tidak * kamu * untuk memohon pd Tuhan
2022-06-20
0
Anis Anis
seperti ya adit tidak cacat apa cuman berita omong kosong saja ya
2021-12-24
0
Erlina Gita
sebenernya ceritanya bagus alurnya bagus tpi penulisan acak"an Thor..jdi ga terlalu paham karna ke acak"
2021-11-01
0