mengantar mertuanya

Pagi pagi sekali Arsyi sudah bangun, ia sudah berada di taman belakang, menghirup udara segar.

Ia berjalan jalan menelusuri tepian taman, sesekali menciumi aroma bunga mawar.

Arsyi memang sering melakukan ini di rumahnya jika bangun di pagi hari.

Aditya baru bangun, ia merenggangkan otot otot kakunya, agar merasa rileks.

Perempuan itu sudah bangun rupanya.

Aditya bergegas ke bathroom untuk menyegarkan badannya. setelah selesai, ia mengenakan pakaian santainya,

karena hari ini juga hari libur.

Aditya menuruni tangga, di ruang keluarga sudah ada mama dan papanya,

tuan, nyonya,tuan muda, sarapannya sudah siap

"Ayo kita sarapan,..! Arsyi mana,? tanya mamanya,

bukanya dia sudah bangun duluan ma,? jawab Aditya.

non arsyi ada di taman belakang nyonya, biar saya panggilkan.

Non, di tunggu nyonya dan tuan untuk sarapan, oh ya,bilangin duluan saja BI, Arsyi juga belum mandi.

"Arsyi,.. ayo sarapan sayang," mama Hanna ternyata menyusulnya di taman belakang.

Ma,.. tapi aku belum mandi,!

ya sudah buruan mandi,..!

kami tunggu di meja makan,

baik ma,..

Arsyi buru buru mandi, mengambil baju yang akan dikenakan.

Arsyi memakai dress overall katun,..motif bunga mawar, yang bawahannya mengembang, dalaman dress nya di lapisi kaos lengan warna putih,

Arsyi merasa nyaman memakai pakaian seperti itu, lalu menggulung rambutnya tinggi ke keatas tampa sisiran.

Arsyi menuruni tangga menuju meja makan,

di sana sudah menunggu kedua mertua dan juga suaminya, Arsyi menarik kursi di sebelah Aditya.

Tidak ada komentar dari Aditya.

Aditya tidak bergerak untuk mengambil makanan nya, sementara arsyi mengambil makanan untuknya sendiri,

melihat Aditya tidak mengambil makan, Arsyi berniat mengambilkan untuknya,

Saat Arsyi mau menyendok nasi goreng,..

sini biar aku saja yang ambil,.. Aditya mengambil piring dari tangan Arsyi.

Johan melotot pada Aditya.

Adit,... kok kamu begitu sama istrimu,! kata Johan pada Aditya.

ya biar Aditya sendiri pa, takut kebanyakan, elak Aditya.

Johan hanya menggelengkan kepalanya saat melihat tingkah laku Aditya pada istrinya.

Arsyi,.. nanti kamu ikut antar papa dan mama ke airport ya,.. kata mamanya,!

baik ma.

Ma,pa,... biar Aditya saja yang antar,

ngk usah pakai sopir,!

kamu yakin nak,

Aditya mengangguk,..

Adit kan libur ma,..

ya sudah biar mama suruh pak han siapkan mobil.

Hanna dan Johan, sebentar lagi akan terbang ke negara tujuannya.

Adit,.. Arsyi,.. jagalah rumah tangga kalian,

kalau kamu sudah ada waktu, pergilah, kunjungi papa dan mama ya. ucap Hana menatap Aditya dan Arsyi secara bergantian,

Arsyi hanya mengangguk saja.

Johan dan Hanna memeluk putranya aditya,.. lalu memeluk Arsyi,

mama berangkat ya,..

ya ma,... hati hati.

Arsyi menatap nanar kepergian papa dan mama mertuanya sampai bayangan nya menghilang,..

dada,.. ma,pa,..

Arsyi masih berdiri di sana, sementara Aditya sudah berjalan menuju mobilnya, tampa menunggu Arsyi, atau mengajaknya.

Arsyi buru buru mengejar Aditya. Arsyi langsung membuka pintu mobil depan pas samping sopir.

kamu duduk di belakang saja, aku ngk mau pemandangan ku jadi rusak.

Sebetulnya Aditya sengaja mau menyetir sendiri saat mengantarkan mamanya.

karena dia akan mengerjai Arsyi habis habisan di perjalanan pulang.

Dengan kesalnya Arsyi membuka pintu mobil lagi, dan turun.

sebelum Arsyi menutup pintu mobilnya, Arsyi berkata pada Aditya.

"Ya sudah kamu pulang duluan saja, aku akan naik taksi." Arsyi menutup pintu mobil Aditya dengan lembut. lalu berjalan arah keluar pintu gerbang bandara.

Sial, aku tidak bisa mengerjainya kalau begini, Aditya memukul mukul setir, tampak kesal.

Aditya meluncurkan mobilnya pelan,..

sementara Arsyi tidak terlihat lagi oleh Aditya,

"Kemana anak itu, kok cepat sekali jalanya,!

Aditya bicara sendirian".

Dia kemana ya,? tanya Aditya dengan dirinya sendiri.

Arsyi memang sengaja menyelinap sedikit di bawah tiang gerbang, Arsyi mendahulukan mobil Aditya jalan, supaya saat dia menunggu taksi nanti Aditya tidak melihatnya.

Arsyi menunggu taksi lewat, kebetulan tidak lama menunggu taksi nya datang.

pak ke jalan danau ya,!

baik non.

Taksi yang di tumpangi arsyi meluncur ke arah danau.

non kita sudah sampai,..

ah iya pak,.. ini ongkosnya.

Arsyi lalu turun, berjalan mencari tempat duduk yang nyaman buat hatinya saat ini.

mata Arsyi berkaca kaca, saat mengingat perlakuan Aditya padanya.

Aku tidak akan mengemis padamu, jika memang Kamu tidak menyukai aku, kamu boleh meninggalkan aku suatu saat nanti,

karena aku juga tidak akan memaksa kamu untuk menyayangiku, menyukai aku atau pun mencintai aku.

jika ini maunya kamu, Aditya.

Aku juga tidak akan melakukan apa pun sesuai keinginan mu,

aku akan jalani hidupku sekarang, sebatas mana aku mampu.

setelah itu arsyi pergi ke rumah sakit, melihat keadaan papanya.

pa,.. gimana keadaan papa,.!

Arsyi memegang kedua tangan papanya,

merasa tangannya di pegang, perlahan lahan Senjaya membuka kedua matanya.

sayang,.. kamu kesini nak,?

iya pa,.. bagaimana keadaan papa,?

papa sudah baikan sayang, hanya saja masih perlu perawatan,

bagaimana kabar mu nak, suamimu mana,?

Kabarku baik pa, suamiku ada di rumah,

dia ngk enak badan,

kata Arsyi berbohong, agar papanya tidak kepikiran tentang rumah tangganya yang baru beberapa hari saja.

maafin papa ya nak, papa ngk bisa hadir saat pernikahanmu.

ngk apa apa pa,.. papa harus banyak istirahat, agar papa cepat pulang ke rumah.

Oh ya nak gimana keadaan suamimu,?

Senjaya memang tidak tau yang sebenarnya tentang aditya, padahal sama sekali aditya tidak cacat, tidak sakit apa lagi lumpuh, secara pisik jiwa dan raga Aditya jauh dikatakan sehat dan sempurna.

baik baik saja pa,.. papa cepat sehat ya, jangan banyak pikiran dahulu.

Nanti kalau papa sudah sehat, arsyi akan cerita.

Arsyi mengembangkan senyumnya, agar tidak kelihatan oleh papanya, "kalau pikirannya sedang kacau.

iya nak,.. ya sudah ini sudah mau magrib.

kamu pulang lah,

iya pa,.. Arsyi pamit ya,!

Arsyi mencium punggung tangan papanya,

lalu arsyi beranjak meninggalkan ruang rawat papanya.

Arsyi menunggu taksi onlinenya datang.

sementara Aditya di rumah, menunggu kedatangan Arsyi.

kemana perginya perempuan itu, jam segini juga belum pulang. aditya sengaja menunggu Arsyi, untuk memberikan surat perjanjian antara mereka.

sementara Arsyi baru saja naik taks yang di pesannya.

Berat rasanya aku mau ke istana neraka itu, apa lagi papa dan mama mertuanya, sudah pergi keluar negri.

aku harus mempersiapkan mental yang kuat.

Nantikan episode selanjutnya ya,

maafkan author jika kata katanya banyak yang salah.

salah ketik atau terbalik dan mungkin juga kata katanya kurang beraturan, karena saya juga manusia biasa, yang tak luput dari kesalahan,kekeliruan

ini ril karya saya sendiri, di ketik dengan kedua tanganku sendiri

semoga yang membaca karyaku menghargai author yaah,

jangan lupa komentar saran dan kritikannya yang baik dan sopan, yang like karyaku, Ku do'a kan rezekinya lancar selalu dalam lindungan tuhan Amin... terima kasih selamat membaca,❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

ayo Arsyi semangat untuk melawan Aditya cowo sombong,semoga aja dia jd bucin..😀
buat author ttap sehat dan semangat💪💪💪

2021-10-06

0

m@riana96🍑

m@riana96🍑

suka sih sama cerita nya tapi baca nya itu lho bingung 🤔

2021-09-29

1

D.R.S

D.R.S

istana neraka

2021-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 1
2 2.perjodohan
3 3. lamaran 1
4 fitting baju
5 Bersama Rahel
6 Rengcana akad
7 Amukan Arsya
8 r&a
9 kepergian arsya
10 di rumah sakit
11 kesedihan arsyi
12 kesedihan arsyi
13 pernikahan arsyi
14 keluarga baru arsyi
15 keluarga baru arsyi
16 mengantar mertuanya
17 surat perjanjian
18 bertemu pujaan hati
19 Rahel yang romantis
20 kemarahan Aditya
21 Kesibukan Arsyi
22 Aditya merasa bersalah
23 Arsyi terluka
24 Dokter Robert
25 Arsyi Terpuruk
26 Arsyi yang terpuruk
27 Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28 Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29 Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30 traveling
31 Aditya menyusul ke villa
32 Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33 Ternyata mereka adalah?
34 Arsyi tidak bersemangat
35 Mulai melunak
36 kangen rumah
37 di rumah mama
38 menjemput Arsyi
39 ketakutan
40 Aditya mulai berubah
41 -
42 41
43 -
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 48
51 50
52 51
53 52
54 53
55 54
56 55
57 56
58 -
59 .
60 .
61 .
62 .
63 .
64 .
65 ,
66 .
67 Aditya
68 Kamu cantik
69 kepergian Aditya
70 koper
71 -
72 Carina
73 kepulangan Aditya
74 Menggoda istri
75 Racun
76 Aku ingin sendirian
77 Keinginan istri
78 Kecemasan Arsyi
79 Tempe goreng
80 Kepanikan Aditya
81 Di rumah sakit
82 Prasangka
83 salah paham
84 USG
85 Suasana hati dan perasaan
86 Siap-siap berkencan
87 Hari weekend
88 masih di hari weekend
89 Di kantor
90 CEO lapar
91 Mulai sensitive
92 kursi kebesaran CEO
93 CEO kejam
94 kejutan
95 Marah dengan mama
96 Rencana acara
97 aku tidak menggoda mu
98 mie rebus
99 ingin ke rumah orang tua
100 Di rumah mama
101 di rumah mertua
102 Masi di rumah mama
103 gara-gara soto betawi
104 Laki-laki menyebalkan
105 pikiran bodoh
106 Kuman
107 empati
108 jadwal checkup
109 Suami mesum
110 candaan suami istri sebelum tidur
111 kedatangan sahabat
112 nasi goreng spesial
113 tersulut emosi
114 Makan di restoran mewah
115 Tatapan permusuhan
116 bareng pria menyebalkan
117 hotel green
118 kejutan
119 gren opening
120 pingsan
121 Rahel tak berdaya
122 hujan deras
123 menabrak trotoar
124 mama dan Rasya di rumah sakit
125 Rahel kembali drop
126 Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127 wahana
128 Waterboom
129 kurang fit
130 makan di rumah mertua
131 ke-datangan papa Hans
132 menyambut kepulangan Rahel
133 dek-dek kan
134 USG terakhir
135 luar kota
136 makan berdua
137 Gelisah
138 ruang persalinan
139 persalinan 2
140 cemburu tanpa sadari
141 selamat datang bayi Arazka
142 Tidak terbiasa
143 tidak berjodoh
144 Kado buat baby boy Arazka
145 curhat
146 Aqiqah baby boy Arazka
147 Calon tunangan
148 Rencana pertunangan
149 pertemuan
150 kembali bekerja
151 kelelahan
152 liburan ke Bali
153 dikejar tukang cilok
154 gaun pengantin
155 Acara bainai
156 janji suci
157 resepsi
158 Kegagalan
159 sebuah kecupan
160 panik
161 Dokter Haris
162 Butik passion girls
163 Dinner romantis
164 Mesum sama istri sendiri
165 Dua angsa putih
166 MP
167 Dua sahabat
168 dokter Haris menghilang
169 Kembalinya Dokter Haris
170 membaik
171 kecurigaan
172 Dokter Haris lagi
173 ketahuan
174 bersyukur
175 aktivitas pagi hari
176 Kota romantis
177 Dalam perjalanan
178 makan malam
179 mual
180 Suasana pagi hari
181 Galeries Lafayette
182 Shopping
183 Bertemu mantan kekasih
184 Siapa tidur disini
185 Istriku yang aneh
186 Kejutan Lara
187 Keberanian Arsyi
188 Kamu hebat
189 Ke-kantor suami
190 Tetap waspada
191 Memulai aksi
192 Aksi ke-dua
193 aksi ke-tiga
194 percintaan dalam bathtub
195 Hamil lagi
196 akhirnya
Episodes

Updated 196 Episodes

1
1
2
2.perjodohan
3
3. lamaran 1
4
fitting baju
5
Bersama Rahel
6
Rengcana akad
7
Amukan Arsya
8
r&a
9
kepergian arsya
10
di rumah sakit
11
kesedihan arsyi
12
kesedihan arsyi
13
pernikahan arsyi
14
keluarga baru arsyi
15
keluarga baru arsyi
16
mengantar mertuanya
17
surat perjanjian
18
bertemu pujaan hati
19
Rahel yang romantis
20
kemarahan Aditya
21
Kesibukan Arsyi
22
Aditya merasa bersalah
23
Arsyi terluka
24
Dokter Robert
25
Arsyi Terpuruk
26
Arsyi yang terpuruk
27
Rahel bertemu sahabatnya saat di ruang rawat Arsyi
28
Aditya memergoki Arsyi dan rahel berkencan
29
Aditya penasaran dengan teman kencan Arsyi
30
traveling
31
Aditya menyusul ke villa
32
Rahel emosi saat melihat Aditya menyakiti Arsyi
33
Ternyata mereka adalah?
34
Arsyi tidak bersemangat
35
Mulai melunak
36
kangen rumah
37
di rumah mama
38
menjemput Arsyi
39
ketakutan
40
Aditya mulai berubah
41
-
42
41
43
-
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
48
51
50
52
51
53
52
54
53
55
54
56
55
57
56
58
-
59
.
60
.
61
.
62
.
63
.
64
.
65
,
66
.
67
Aditya
68
Kamu cantik
69
kepergian Aditya
70
koper
71
-
72
Carina
73
kepulangan Aditya
74
Menggoda istri
75
Racun
76
Aku ingin sendirian
77
Keinginan istri
78
Kecemasan Arsyi
79
Tempe goreng
80
Kepanikan Aditya
81
Di rumah sakit
82
Prasangka
83
salah paham
84
USG
85
Suasana hati dan perasaan
86
Siap-siap berkencan
87
Hari weekend
88
masih di hari weekend
89
Di kantor
90
CEO lapar
91
Mulai sensitive
92
kursi kebesaran CEO
93
CEO kejam
94
kejutan
95
Marah dengan mama
96
Rencana acara
97
aku tidak menggoda mu
98
mie rebus
99
ingin ke rumah orang tua
100
Di rumah mama
101
di rumah mertua
102
Masi di rumah mama
103
gara-gara soto betawi
104
Laki-laki menyebalkan
105
pikiran bodoh
106
Kuman
107
empati
108
jadwal checkup
109
Suami mesum
110
candaan suami istri sebelum tidur
111
kedatangan sahabat
112
nasi goreng spesial
113
tersulut emosi
114
Makan di restoran mewah
115
Tatapan permusuhan
116
bareng pria menyebalkan
117
hotel green
118
kejutan
119
gren opening
120
pingsan
121
Rahel tak berdaya
122
hujan deras
123
menabrak trotoar
124
mama dan Rasya di rumah sakit
125
Rahel kembali drop
126
Arsyi menjenguk Rahel di rumah sakit
127
wahana
128
Waterboom
129
kurang fit
130
makan di rumah mertua
131
ke-datangan papa Hans
132
menyambut kepulangan Rahel
133
dek-dek kan
134
USG terakhir
135
luar kota
136
makan berdua
137
Gelisah
138
ruang persalinan
139
persalinan 2
140
cemburu tanpa sadari
141
selamat datang bayi Arazka
142
Tidak terbiasa
143
tidak berjodoh
144
Kado buat baby boy Arazka
145
curhat
146
Aqiqah baby boy Arazka
147
Calon tunangan
148
Rencana pertunangan
149
pertemuan
150
kembali bekerja
151
kelelahan
152
liburan ke Bali
153
dikejar tukang cilok
154
gaun pengantin
155
Acara bainai
156
janji suci
157
resepsi
158
Kegagalan
159
sebuah kecupan
160
panik
161
Dokter Haris
162
Butik passion girls
163
Dinner romantis
164
Mesum sama istri sendiri
165
Dua angsa putih
166
MP
167
Dua sahabat
168
dokter Haris menghilang
169
Kembalinya Dokter Haris
170
membaik
171
kecurigaan
172
Dokter Haris lagi
173
ketahuan
174
bersyukur
175
aktivitas pagi hari
176
Kota romantis
177
Dalam perjalanan
178
makan malam
179
mual
180
Suasana pagi hari
181
Galeries Lafayette
182
Shopping
183
Bertemu mantan kekasih
184
Siapa tidur disini
185
Istriku yang aneh
186
Kejutan Lara
187
Keberanian Arsyi
188
Kamu hebat
189
Ke-kantor suami
190
Tetap waspada
191
Memulai aksi
192
Aksi ke-dua
193
aksi ke-tiga
194
percintaan dalam bathtub
195
Hamil lagi
196
akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!